Anda di halaman 1dari 2

AKUNTABILITAS PUBLIK

Akuntabilitas publik adalah kewajiban pihak pemegang amanah untuk memberikan


pertanggungjawaban, menyajikan, melaporkan dan mengungkapkan segala aktivitas
dan kegiatan yang menjadi tanggungjawabnya kepada pihak yang memberikan
amanah.
Akuntabilitas publik terdiri atas dua macam, yaitu: akuntabilitas vertikal (vertical
accountability), dan akuntabilitas horizontal (horizontal accountability).
Vertical accountability adalah pertanggungjawaban atas pengelolaan dana kepada
otoritas yang lebih tinggi, misalnya pertanggungjawaban unit-unit kerja (dinas)
kepada pemerintah daerah, kemudian pemerintah daerah kepada pemerintah pusat,
pemerintah pusat kepada MPR.
Horizontal accountability adalah pertanggungjawaban kepada masyarakat
luas.
Akuntabilitas

merupakan

konsep

yang

lebih

luas

dari stewardship.

Stewardship mengacu pada pengelolaan atas suatu aktivitas secara ekonomis dan
efisien

tanpa

dibebani

sedangkan accountability mengacu

kewajiban
pada

untuk

pertanggungjawaban

melaporkan,
oleh

seorang

steward kepada pemberi tanggung jawab.


Akuntabilitas merupakan konsep yang kompleks yang lebih sulit daripada
memberantas korupsi (Turner and Hulme, 1997). Terwujudny akuntabilitas
merupakan tujuan utama dari reformasi sektor publik. Tuntutan akuntabilitas publik
mengharuskan lembaga-lembaga sektor publik untuk lebih menekankan pada
pertanggung jawaban horizontal, bukan hanya pertanggungjawaban vertikal.
Akuntabilitas publik yang dilakukan organisasi sektor publik terdiri atas empat
dimensi akuntabilitas yang mesti dipenuhi organisasi sektor publik (Ellwood, 1993).
1.

Accountability for probity and legality (akuntabilitas kejujuran dan hukum).


Akuntabilitas hukum terkait dengan kepatuhan terhadap hukum dan peraturan
yang diterapkan.

2.

Process accountability (akuntabilitas proses).


Akuntabilitas proses terkait dengan apakah prosedur yang digunakan
dalam melaksanakan tugas sudah cukup baik dalam hal kecukupan sistem
informasi akuntansi, sistem informasi manajemen, dan prosedur administrasi.

Akuntabilitas ini diterjemahkan melalui pemberian pelayanan publik yang


cepat, responsif, dan murah biaya. Pengawasan dan pemeriksaan dapat
dilakukan terhadap akuntabilitas proses, untuk dapat menghindari kolusi,
korupsi dan nepotisme.
3.

Program accountability, akuntabilitas program, untuk pertimbangan apakah


tujuan yang ditetapkan dapat tercapai, dan apakah ada alternatif program lain
yang memberikan hasil maksimal dengan biaya minimal.

4.

Policy accountability (akuntabilitas kebijakan).


Terkait dengan pertanggungjawaban pemerintah atas kebijakan yang
diambil terhadap DPR/DPRD dan masyarakat luas.

Anda mungkin juga menyukai