MARISKA WULANDARI
BP.1010323027
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ANDALAS
2015
Ns. Dwi Novrianda, M.Kep*a, Ns. Elvia Metti, M. Kep, Sp.Kep.Mat *b, Mariska Wulandari*c
*a Pembimbing I Program Studi S1 Ilmu Keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas
Andalas
*b Pembimbing II Program Studi S1 Ilmu Keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas
Andalas
*c Program Studi S1 Ilmu Keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas Andalas
Abstract: Correlation Between Parenting and Temper Tantrums of Preschoolers at Region Work
of Lubuk Buaya Padang Health Center 2014
Temper tantrums are uncontrolled outbursts of anger that occur in children and can lead to
hurt themself and others. One of the factors that influence is parenting. This studied aims to find out
the correlation between parenting and temper tantrums of preschoolers at region work of Lubuk
Buaya Padang Health Center 2014. Type of research was descriptive correlation with cross
sectional design. Data collection conducted on 24 of December 2014 through 3 of January 2015 with
a sample of 170 respondents using proportional random sampling technique. The Data was analyzed
using chi-square. The results showed that more than half (67.1%) preschool children suffered
moderate temper tantrums and less than half (49,4%) parents had authoritarian parenting. There
was a significant correlation between parenting with temper tantrums of preschoolers with p-value
(0.000). It can be concluded that authoritarian parenting can improve temper tantrums in children.
Based on the research results,its suggested to health centers to conduct counseling to parents about
parenting and advise parents that preschoolers should be care with democratic parenting.
Keywords
Abstrak: Hubungan Pola Asuh Orang Tua dengan Temper Tantrum pada Anak Usia
Prasekolah di Wilayah Kerja Puskesmas Lubuk Buaya tahun 2014
Temper tantrum yang tidak dikendalikan dengan baik dapat mengganggu perkembangan
emosi anak. Salah faktor yang mempengaruhinya adalah pola asuh orang tua. Penelitian ini bertujuan
mengetahui hubungan pola asuh orang tua dengan temper tantrum anak usia prasekolah di wilayah
kerja Puskesmas Lubuk Buaya tahun 2014. Jenis penelitian adalah deskriptif kolerasi dengan desain
cross sectional study. Pengumpulan data dilakukan tanggal tanggal 24 Desember 2014 sampai
dengan 3 Januari 2015 kepada 170 responden menggunakan teknik proportional random sampling.
Analisa data menggunakan chi square. Hasil penelitian menunjukkan lebih dari setengah (67,1%)
anak usia prasekolah mengalami temper tantrum sedang dan kurang dari setengah (49,4) orang tua
memiliki pola asuh otoriter. Terdapat hubungan yang bermakna antara pola asuh dengan temper
tantrum pada anak prasekolah dengan nilai p (0,000). Dapat disimpulkan bahwa pola asuh otoriter
dapat meningkatkan temper tantrum pada anak. Berdasarkan hasil penelitian, disarankan kepada
puskesmas agar mengadakan penyuluhan atau konseling kepada orang tua mengenai pola asuh dan
menyarankan orang tua bahwa anak usia prasekolah sebaiknya diasuh dengan pola asuh demokratis.
PENDAHULUAN
Perkembangan
anak
merupakan
hingga
perkembangan
mengenai
dewasa.
anak
pengasuhan
Hal
salah
terkait
satunya
anak
yang
yang
terbentuknya
besar
dalam
kepribadian
proses
anak
model
berkenalan
dan
belajar
tetapi
seringkali
orang
tua
dengan
lepas
sehingga
(Nurradiyah, 2010).
akan
mulai
penting
bagi
penting
anak
yang
sampai
menendang
atau
dalam
dapat
lingkungan sosialnya.
2010)
menyesuaikan
perkembangan
diri
dengan
mengenai
satu
hal
spesifik,
yaitu
(Kirana, 2013).
mengatur
%).
emosi
memegang
peranan
Ada
kejadian
puncak
yang
Akibat
dari
misalnya
anak
kekesalannya
guling
yang
ditimbulkan
yang
dengan
dilantai
melampiaskan
cara
yang
berguling-
keras
dapat
melampiaskan
amarahnya
dapat
tantrums
lain
ada
orang
atau
merusak
benda
yang
(79%)
melaporkan
frekuensi
terjadi
melaporkan
durasi
tantrum,
Durasi
dan
cara
mengatur
mingguan.
frekuensi
tantrum
yang
Sisanya
tantrum
dialami
(n=7)
sangat
oleh
selalu
bermain
untuk
peran
perkembangan
penting
anak
interaktif,
melakukan
berbicara
melibatkan
hal
yang
dan
anak
tidak
2007:25-36 ).
dalam
Banyak
orang
tua
yang
dalam
dan
bagi
kecil
perkembangan
sampai
terutama
mengajak
emosi,
anak
intelektual
menjadi
dewasa
(Subhan, 2013).
anak
dalam
Akhir-akhir
ini
perkembangan
kasus
akibat
terjadi
misalnya
yakni
menewaskan
82
anak
Januari-Juni
2012,
di
sekolah-sekolah
tumbuh
dalam
mengalami
keluarga
disfungsi,
yang
kurangnya
menyimpang
dalam
mengalami
mengendalikan
330
kasus
tawuran
pelajar.
telah
yang
Pada bulan
terjadi
139
emosi
Berdasarkan
hasil
penelitian
Fortuna
(BPS)
dan
dewasa.
Badan
menunjukkan
Pusat
Statistik
tren
kenakalan
Berdasarkan
data
dari
Dinas
memaksakan
lebih
menghabiskan
di
04
kelurahan
lubuk
buaya,
RW
kehendak
memegang
dan
peran
waktu
menjadi
pola
bersama
data
asuh
anak
sehari
menjerit-
dan
jerit,
menangis
keras
dan
ayah
lebih
cendrung
eksklusi sampel.
Kriteria
inklusi
adalah
METODE PENELITIAN
diteliti.
Karakteristik
eksklusi
adalah
ini
yang
Penelitian
Rancangan
satu
dengan
penelitian
variabel
yang
lain.
ini
menggunakan
karakteristik
Sectional),
atau
dimana
variabel
sebab
dalam
penelitian
ini
Penelitian dilaksanakan di RW 04
Januari
2015.
Pengumpulan
data
pada
Lubuk
Buaya.
Sebelum
penelitian
mengetahui
adalah
untuk
Dalam
skala
Skala
dibedakan
yang
yang
menjadi
dua
disusun
disajikan
tersebut
kelompok
item
pernyataan,
sedangkan
item
responden.
mengumpulkan
Peneliti
data
peneliti
Pengumpulan
kuesioner
dilakukan
Sebelum
pengisian
data
sebagai
dengan
berikut:
kuesioner,
1)
peneliti
informed
concent
bila
data
bertanya,
sepanjang
itu
tidak
bersedia
5)
untuk
Semua
memenuhi
dijadikan
Responden
kriteria
yang
inklusi;
6)
2.
82
88
48,2
51,8
6
99
65
3,5
58,2
38,2
random
Jenis kelamin
a. Laki-laki
b. Perempuan
Pendidikan Orang Tua
a. Pendidikan Dasar (SD)
b. Pendidikan Menengah
(SMP-SMA)
c. Perguruan Tinggi (D3S3)
Pengumpulan
data
umur
anak,
dari
170
orang
responden
Analisa Univariat
Tabel dibawah ini terlihat distribusi
Karakteristik Responden
Tabel
5.1
Distribusi
Frekuensi
Karakteristik Responden Berdasarkan
Umur Anak, Jenis Kelamin, Pendidikan
Orang Tua Anak Usia Prasekolah di
Wilayah Kerja Puskesmas Lubuk Buaya
Padang Tahun 2014 (n=170)
No.
Karakteristik Responden
f
%
1.
Umur Anak
a. 37-47 bulan
b. 48-59 bulan
c. 60-71 bulan
68
65
37
40,0
38,2
21,8
No.
1.
2.
3
Temper
Tantrum
Rendah
Sedang
Tinggi
56
114
0
32,9
67,1
0
1.
2.
3.
Demokratis
Otoriter
Permisif
64
84
22
37,6
49,4
12,6
wilayah
usia
prasekolah
di
wilayah
kerja
(%)
ditampilkan
disajikan
Sedang
%
76,
6
1,2
f
15
%
f
23,4 0
%
0
f
64
%
100
Otoriter
f
4
9
1
83
98,8 0
84
100
Permisif
27,
3
16
72,7 0
22
100
Demokratis
Tinggi
asuh
Pola Asuh
Orang Tua
pola
menerapkan
Buaya
Pola Asuh
Demokratis
Lubuk
Analisa Bivariat
No.
responden
Puskesmas
permisif (12,6%).
kerja
Jumlah
0,000
dalam
dalam
bentuk
tabel
yang
berikut.
Hasil
penelitian
menunjukkan
67,1%
32,9%.
asuh
yang
responden
asuh
apabila
orangtua
dengan
tempter
yang
memiliki
dengan
menunjukkan
tantrum
pola
temper
adanya
tantrum
hubungan
yang
sedangkan
Hasil
presentasi
penelitian
kebutuhannya
responden
tidak
menjawab
temper
tidak
terpenuhi
anaknya
sekitarnya
ketika
anak
mengamuk
PEMBAHASAN
Temper
Tantrum
Prasekolah
pada
Anak
Usia
tersebut
tingkat
atau
semakin
tugasnya.
Jadi
kedewasaan
maturitas,
dalam
Peneliti
seseorang
arti
mendapatkan
masih
dapat
mengalami
disimpulkan
kesulitan
anak
usia
data
mengalami
Prasekolah
temper
tantrum
sedang
Peneliti
berpendapat
bahwa
asuh
demokratis.
Dibandingkan
perhatian
pola
dari
asuh
otoriter.
Analisa
peneliti
pada
pengendalian
setengah
(48,9%)
otoriter.
orang
tua
belum
(pertanyaan
seterusnya
kurang
menerapkan
tertinggi
nomor
yang
5),
deriberikan
responden
bisa
menempatkan
dari
setengah
pola
pola
asuh
responden
asuh
otoriter.
dimilik
(SMP-SMA).
responden.
Sebagian
besar
karena
hanya
anak-anak
tidak
mengerti
sebagian
menggunakan
pola
kecil
asuh
responden
permisif.
Berdasarkan
diberikan
menerapkan
ketika
ini
tidak
untuk
anak
jawaban
sedang
bermaksud
yang
sedih.
Hal
menelantarkan
anak
aturan,
mengajarkan
mengajarkan
anak
menerima
pengekangan-pengekangan
Berdasarkan
yang
penelitian
yang
atas
perubahan-perubahan
individu
untuk
yang
menghasilkan
tetap
atau
sudah
Hubungan
mempunyai
pengalaman
Pola
Asuh
Orang
Tua
Usia Prasekolah
itu
orang
tua
akan
lebih
mampu
Hasil
penelitian
menunjukkan
2004).
mempunyai
anak
tantrum
dalam
menunjukkan
mengasuh
anaknya,
karena
rendah.
mengalami
Hasil
bahwa
temper
penelitian
responden
ini
yang
kegiatan
ataupun
mengenai
p=0,000
prasekolah.
ditunjukkan
mengikuti
membaca
artikel
kemajuan
yang
mana
Hubungan
melalui
jika
pola
teori
p<0,05
asuh
yang
rendah.
asuh
agresifitas
masih
menerapkan
batas-batas
dan
demokratis
biasanya
tidak
Pada
muncul
penggunaan
pola
dapat
dan
asuh
demokratis
menurun.
terbukti
akan
mengurangi
tumbuh
bahwa
mayoritas
menerapkan
memiliki
pola
anak
orang
asuh
dengan
tua
yang
demokratis
perkembangan
rasa
selanjutnya
tanggungjawab
memupuk
rasa
untuk
percaya
otoriter
dengan
asuh
ketegangan
dan
lingkungan
rumah
melakukan
adanya
jawab.
lingkungannya.
kegiatan
Pada
responden
karena
penelitian
yang
Pola
ini
ketidaknyamanan
karena
orang
di
tua
merasa
yang
temper
berperilaku
mengasuh
di
anak
anak
pola
menimbulkan
asuh
memiliki
memiliki
persentase
cenderung
dengan
berperan
untuk
tidak
hadapan
bahagia,
agresif.
orang
kemampuan
Menghukum
tua,
tetapi
dan
di
bersikap
otoriter,
kemungkinan
anak
semakin
besar
bereaksi
dengan
amarah.
Penelitian Subhan Syam (2010) di
Surabaya menunjukkan bahwa pola asuh
potensi
harus
kontrol.
anak.
yang
Pola
dimiliki,
asuh
ini
karena
juga
dapat
Orang
tua
banyak
bersikap
Orangtua bersikap
sehingga
anak
akan
menggunakan
Hasil
penelitian
menunjukkan
dengan
memiliki
sebijak
pendidikan
orang
pendidikan
asuhan.
tua
tinggi
Sehingga
menengah
yang
dalam
orang
tidak
memiliki
memberikan
tua
yang
temper
tantrum
pada
anak
Saran
Saran-saran yang disampaikan berdasarkan
penelitian yang dilakukan adalah:
1. Bagi Puskesmas/ Institusi Pelayanan
Kesehatan
Berdasarkan
anak.
hasil
penelitian
Simpulan
perkembangan
yang
lebih
baik
khususnya
Penelitian
ini
diharapkan
dapat
remaja. p. http://www.bps.go.id.
Chaplin,
J.
(2009).
Kamus
lengkap
lebih
besar
terhadap
kajian
Dariyo,
A.
(2004).
Psikologi
perkembangan
anak
remaja.
Bogor: GhaliaIndonesia.
pada
anak
disarankan
untuk
Dariyo,
A.
(2007).
Psikologi
perkembangan anak tiga tahun
pertama.
Bandung:
Refika
Aditama.
DAFTAR PUSTAKA
Ari, S. (2014). Deteksi tumbuh kembang
anak. Jakarta: Salemba Medika.
Arikunto, S (2010). Prosedur penelitian.
Jakarta: Rineka Cipta.
Laurent,
S.
(2007).
Ensiklopedia
perkembangan bayi: apa yang
terjadi dari 0 hingga 2 tahun,
trans: Andre lucman, inswasti
cahyani, Jakarta, Erlangga.
__________,
penelitian
Jas
&
Rahmadiana.
(2004).
Mengkomunikasikan moral pada
anak.
Jakarta:
PT
Elex
Komputindo.
(2005),
kesehatan.
Metodologi
Jakarta:
Rineka
Cipta.
ilmu
keperawatan.
Salemba Medika.
Jakarta:
Siregar
(2007),
Statistika
untuk
(2009).
Statistika
untuk