Dewasa
Skenario
Identifikasi Istilah
Tidak ada
Rumusan Masalah
Hipotesis
Ny. A 30 tahun diduga
menderita anemia
defisiensi besi
Prognosis
PF
PP
Tatalaksa
na
R
M
Komplika
si
GK
Patof.
epidemiol
ogi
etiolo
gi
D
D
W
D
Anamnesis
Auto anamnesis
1. Identitas
2. Keluhan Utama
3. Riwayat Penyakit
Sekarang
4. Riwayat Penyakit Dahulu
5. Riwayat Penyakit Keluarga
6. Riwayat Sosial
Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum
Kesadaran pasien
TTV
Pemeriksaan sklera dan
konjungtiva
Pemeriksaan khusus
anemia defisiensi besi
Koilonychia : kuku seperti sendok
Atrofi papil lidah : permukaan
lidah menjadi licin dan
mengkilap
Stomatitis angularis (cheilosis) :
adanya peadangan pada sudut
mulut
Pemeriksaan Penunjang
Darah
Lengkap
Hemoglobin
Hematokrit
Retikulosit
Indeks
eritrosit
SADT
(Sediaan Apus
Darah Tepi)
Cadangan Besi
Feritin serum
Serum besi
TIBC (Total Iron
Binding
Capacity)
Saturasi
transferin
Darah Lengkap
Hemoglobin
Normal W: 12,0 15,0
P : 13,0 17,0
Skenario : 9
Hematokrit
Normal W: 37% - 43%
P : 40% - 48%
Skenario : 38%
Retikulosit
Normal : 0,5% - 1,5%
Skenario : 2%
Indeks Retikulosit
= retikulosit x hematokrit / normal Ht
Normal : 0,5% - 2,5%
Indeks eritrosit (MCV, MCH, MCHC)
MCV = Ht / eritrosit x 10 (fl)
Normal : 82-92 fl
MCH = Hb / eritrosit x 10 (pg)
Normal : 27-31 pg
MCHC = Hb / Ht x 100%
Normal : 32-37%
Basofil
0-1
Eosinofil
1-3
Batang
1-5
Segmen
50-70
Limfosit
20-40
Monosit
1-6
Skenario : 1/1/0/73/15/2
Metabolisme Besi
Cadangan Besi
Feritin serum
Normal W : 12-150 mikrogram/L
P
: 15-200 mikrogram/L
Serum Besi
Normal
: 50-150 mikrogram/dl
TIBC
Normal
: 300-360 mikrogram/dl
Saturasi Transferin
= serum besi / TIBC x 100%
Normal
: 20-50%
Working Diagnosis
Differential Diagnosis
Anemia pada
penyakit kronik
Thalassemia
Anemia sideroblastik
Pembeda
Derajat
A. Defisiensi
Besi
A. pada
Penyakit
Thalassemia
A. Sideroblastik
Kronis
ringan - berat
ringan
ringan
ringan berat
MCV
menurun
menurun
menurun
menurun
MCH
menurun
menurun
menurun
menurun
Serum Besi
menurun
menurun
TIBC
meningkat
menurun
N / turun
N / turun
menurun
N / turun
meningkat
meningkat
Anemia
Saturasi
Transferin
Besi Sumsum
Tulang
Protoporfirin
eritrosit
Feritin Serum
Elektroforesis
Hb
+ dengan ring
+ kuat
meningkat
meningkat
menurun
meningkat
meningkat
meningkat
meningkat
sideroblas
Etiologi
Dibagi menjadi 3 :
Peningkatan kebutuhan
akan besi
Peningkatan kehilangan besi
Penurunan masukan (intake)
Epidemiologi
Indonesia
Afrika
Amerika
Laki-laki dewasa
16-50%
6%
3%
Wanita dewasa
25-48%
20%
17-21%
Wanita (H)
46-92%
60%
39-46%
Patofisiologi
Dibagi menjadi 3 tahap :
Tahap 1
Disebut sebagai iron depletion
Tahap 2
Disebut sebagai iron deficient
erytropoiesis
Tahap 3
Disebut sebagai iron deficiency
anemia
Patofisiolo
gi
Feritin
Saturasi Transferin
Hemoglobin
Tahap 1
menurun
Tahap 2
menurun
menurun
Tajap 3
menurun
menurun
menurun
Gejala Klinis
Meliputi :
Gejala Umum
( badan lemah, lesu, cepat lelah)
Gejala Khas Anemia Defisiensi Besi
( koilonychia, atrofi papil lidah,
stomatitis angularis, disfagia, atrofi
mukosa gaster, pica )
Gejala Penyakit Dasar
Penatalaksanaan
Terapi kausal
Pemberian preparat besi
Oral
Sulfas ferosus 3x200mg ( mengandung 66 mg
besi)
Preparat lain : ferrous gluconate, ferrous
fumarat, ferrous lactate, dan ferrous succinate
Parenteral
Preparat : iron dextran complex (mengandung
50 mg besi/ml), ironsorbitol citric acid complex,
iron ferric gluconate, dan iron sucrose yang
Kebutuhan besi (mg) = (15 Hb sekarang ) x BB x 2,4 +
lebih aman
500 atau 1000 mg
Tatalaksana lain :
o Diet tinggi protein
o Vitamin C : meningkatkan
absorbsi besi
3 x 100 mg / hari
Pencegahan
Menjaga kebersihan
Memberantas
penyebab
tersering perdarahan yaitu
cacing tambang
Pemberian suplemen besi
Fortifikasi bahan makanan
dengan besi
Prognosis
Baik apabila ditangani
dengan cepat dan tepat.
Kesimpulan
Anemia defisiensi besi adalah keadaan
dimana kadar besi dalam tubuh berada
dibawah nilai normal. Diagnosis anemia
defisiensi besi ditegakkan berdasarkan hasil
temuan dari anamnesis, pemeriksaan fisik
dan penunjang yang dapat mendukung
sehubungan dengan gejala klinis yang
sering tidak khas dan prinsip
penatalaksanaan anemia defisiensi besi
adalah mengetahui faktor penyebab dan
segera mengatasinya secara tepat sesuai
keadaan pasien dengan memberikan terapi
penggantian preparat besi baik per oral