Mengingat
: 1.
2.
3.
BAB I
BAB II
BAB III
BAB IV
BAB V
: PENDAHULUAN
: FASILITASI LAPANGAN OLAHRAGA DI DESA
: MEKANISME
PELAKSANAAN
FASILITASI
LAPANGAN OLAHRAGA DI DESA
: MONITORING, EVALUASI DAN PELAPORAN
: PENUTUP
Pasal 3
ALFITRA SALAMM
Lampiran I :
Peraturan Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga
Nomor 0482 Tahun 2015
tentang
Petunjuk Teknis Fasilitasi Lapangan Olahraga di Desa
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu upaya optimalisasi peningkatan kualitas sumber daya manusia adalah melalui
beberapa cara yang langsung maupun tidak langsung terkait dengan kebugaran jasmani
individu setiap bangsa melalui olahraga. Sejalan dengan hal tersebut, maka penyediaan
lapangan olahraga terutama di desa akan menjadi semakin penting. Hal tersebut
didasarkan pada suatu pertimbangan bahwa desa merupakan tempat munculnya sumber
daya olahraga yang potensial. Untuk itu perlu kiranya dibangun dan dikembangkan
lapangan olahraga di desa sesuai dengan potensi di desa. Pemerintah Pusat dan
Pemerintah Daerah serta masyarakat mempunyai hak dan kewajiban yang sama dalam
rangka mewujudkan hal tersebut di atas.
Salah satu aspek pembangunan nasional dalam bidang olahraga adalah penyediaan
lapangan olahraga yang memadai. Pembangunan lapangan olahraga sudah semestinya
dilaksanakan sebagai salah satu upaya untuk menimbulkan semangat persatuan dan
kesatuan, meningkatkan partisipasi aktif masyarakat khususnya bidang olahraga.
Pembangunan lapangan olahraga sebagai pelaksanaan Undang-Undang Nomor 3 Tahun
2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional hendaknya dilaksanakan untuk mendapatkan
hasil yang optimal sesuai ketentuan dengan tidak melupakan prinsip profesionalisme,
prosedur dan ketentuan yang berlaku.
Lapangan olahraga merupakan hal yang mutlak harus ada apabila kita mengharapkan
adanya pemassalan, pembibitan, dan pembinaan olahraga, diperlukan pembangunan
sistem pembinaan olahraga yang dikembangkan di lingkungan pendidikan, rekreasi dan
prestasi yang berkaitan dengan pengembangan olahraga. Ketersediaan lapangan olahraga
yang ada di tiap desa di Indonesia, menjadi prioritas dalam peningkatan prestasi olahraga.
Lapangan olahraga sebagai tempat untuk berlatih maupun bertanding pada umumnya
belum memadai serta jumlahnya sangat terbatas menyebabkan perkembangan
pemassalan, pembinaan sampai dengan peningkatan prestasi olahraga menjadi kurang
seimbang.
Untuk mewujudkan peningkatan mutu dan pemerataan lapangan olahraga, maka
Kementerian Pemuda dan Olahraga melaksanakan fasilitasi lapangan olahraga di desa
yang ditujukan kepada kelompok masyarakat/pemerintah daerah.
Tanpa lapangan olahraga yang memadai dirasa sulit mewujudkan maksud dan tujuan
pembangunan keolahragaan, rendahnya partisipasi olahraga di suatu daerah diduga antara
lain disebabkan minimnya lapangan olahraga yang disediakan oleh pemerintah maupun
masyarakat dan organisasi keolahragaan lainnya.
Hal ini sejalan dengan kebijakan pemerintah untuk mencukupi akan kebutuhan lapangan
olahraga dalam mendukung sembilan agenda prioritas nawacita urut tiga mencukupi
akan kebutuhan lapangan olahraga dalam upaya peningkatan ketersediaan lapangan
olahraga secara luas, sehingga diharapkan masyarakat akan mempunyai rasa memiliki
yang tinggi terhadap lapangan olahraga dan bertanggung jawab atas peningkatan
partisipasi masyarakat dalam berolahraga.
B. Maksud dan Tujuan
1.
Maksud
Petunjuk Teknis Fasilitasi Lapangan Olahraga di Desa untuk diserahkan kepada
masyarakat/pemerintah daerah dimaksudkan sebagai pedoman dalam merencanakan,
mengorganisasikan, melaksanakan dan mempertanggungjawabkan kegiatan fasilitasi
lapangan olahraga di desa.
2.
Tujuan
a. Tujuan Kegiatan
Fasiltasi Lapangan Olahraga di Desa untuk diserahkan kepada
masyarakat/pemerintah daerah bertujuan untuk :
1) meningkatkan motivasi berolahraga bagi masyarakat;
2) mengembangkan potensi olahraga di wilayahnya; dan
3) menunjang kompetisi olahraga yang akhirnya diharapkan dapat
meningkatkan prestasi olahraga.
b.
C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup Petunjuk Teknis Fasilitasi Lapangan Olahraga di Desa untuk diserahkan
kepada masyarakat/pemerintah daerah, meliputi pengertian, bentuk fasilitasi, sasaran
fasilitasi, persyaratan memperoleh fasilitasi, mekanisme pelaksanaan fasilitasi,
monitoring dan evaluasi serta pelaporan.
D. Pengertian
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
BAB II
FASILITASI LAPANGAN OLAHRAGA DI DESA
A. Kegiatan Fasilitasi
Kegiatan Fasilitasi Lapangan Olahraga di Desa
merupakan kegiatan yang
diselenggarakan oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga, dalam rangka memberikan
fasilitasi lapangan olahraga untuk diserahkan kepada masyarakat/pemerintah daerah yang
berlokasi di desa agar tercipta keselarasan pengembangan keolahragaan.
B. Pengelola Kegiatan Fasilitasi
Pengelola kegiatan Fasilitasi Lapangan Olahraga di Desa untuk diserahkan kepada
masyarakat/pemerintah daerah yang dilaksanakan oleh Asisten Deputi Pengembangan
Prasarana dan Sarana Keolahragaan pada Deputi Bidang Harmonisasi dan Kemitraan
Kementerian Pemuda dan Olahraga.
C. Sasaran Kegiatan Fasilitasi
Sasaran yang diberikan fasilitasi lapangan olahraga tersebar di Kabupaten, kategori
Kabupaten Daerah Tertinggal/Daerah Perbatasan/Daerah lain yang dipandang memadai
serta memenuhi persyaratan ketentuan peraturan perundang-undangan.
D. Persyaratan Penerima Fasilitasi
1.
Persyaratan Utama
Persyaratan utama pengajuan fasilitasi sebagai berikut :
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
2.
Persyaratan Tambahan :
a.
b.
c.
d.
e.
3.
diajukan oleh
BAB III
MEKANISME PELAKSANAAN FASILITASI
LAPANGAN OLAHRAGA DI DESA
A. Sosialisasi
Sosialisasi merupakan penyebarluasan informasi berkaitan dengan pelaksanaan
program/kegiatan Fasilitasi Lapangan Olahraga di Desa
diperuntukkan bagi
masyarakat/pemerintah daerah. Sosialisasi dapat melalui rapat koordinasi/bimbingan
teknis dengan instansi/pemangku kepentingan (stakeholder) keolahragaan.
B. Tim Verifikasi
Tim Verifikasi dibentuk dengan Surat Keputusan Sekretaris Kementerian Pemuda dan
Olahraga selaku Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) atas usulan Deputi, terdiri dari unsur :
1. Kementerian Pemuda dan Olahraga
2. Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Provinsi yang menangani keolahragaan
3. SKPD Kabupaten/Kota yang menangani keolahragaan
4. SKPD Kabupaten/Kota yang menangani Pekerjaan Umum
Tugas pokok tim verifikasi sebagai berikut :
1.
2.
3.
4.
C. Pelaksanaan Verifikasi
1.
Verifikasi Administrasi
Setelah surat permohonan diterima oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga serta
mendapat disposisi dari pimpinan maka Asisten Deputi meneruskan kepada tim
verifikasi untuk melakukan verifikasi administrasi guna meneliti apakah proposal
tersebut sudah memenuhi persyaratan yang ditentukan.
2.
Verifikasi Lapangan
Verifikasi lapangan akan dilakukan terhadap proposal yang telah memenuhi
persyaratan administrasi, hal-hal yang perlu diperhatikan dalam verifikasi lapangan
adalah dengan melihat kondisi faktual di lapangan dan kesesuaian dengan dokumen
yang disampaikan pemohon.
3.
2.
KEGIATAN
Persiapan
Pekerjaan
Laporan Akhir
Serah Terima
BULAN I
Minggu
1
2
3 4
BULAN II
Minggu
1 2 3 4
BULAN III
Minggu
1 2 3 4
BAB IV
MONITORING, EVALUASI DAN PELAPORAN
A. Monitoring dan Evaluasi
Tim Monitoring dan Evaluasi dibentuk dengan Keputusan Sekretaris Kementerian
Pemuda dan Olahraga selaku Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) atas usulan Deputi,
terdiri dari unsur :
a. Kementerian Pemuda dan Olahraga;
b. SKPD Provinsi yang menangani keolahragaan;
c. SKPD Kabupaten/Kota yang menangani keolahragaan;
d. SKPD Kabupaten/Kota yang menangani Pekerjaan Umum.
Monitoring dan Evaluasi dilakukan secara periodik dan insidentil berdasarkan progres
pekerjaan.
B. Pelaporan
Asisten Deputi menyampaikan laporan secara tertulis mengenai hasil pelaksanaan
kegiatan Fasilitasi Lapangan Olahraga di Desa tahun 2015 kepada Deputi Bidang
Harmonisasi dan Kemitraan, dengan ketentuan Laporan Kegiatan minimal memuat halhal sebagai berikut :
a. Latar belakang
b. Dasar
c. Tujuan
d. Sasaran
e. Pokok-Pokok Kegiatan
f. Waktu dan tempat pelaksanaan kegiatan
g. Langkah-langkah pelaksanaan kegiatan
h. Hasil yang dicapai
i. Realisasi dan pertanggungjawaban anggaran
j. Lampiran-lampiran (data pendukung)
C. Pengawasan
Pengawasan dan pemeriksaan terhadap penerima fasilitasi dilakukan oleh Pengawas
Internal yakni Inspektorat Kementerian Pemuda dan Olahraga, maupun Aparat
Pengawasan eksternal dari Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK-RI)
dan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) sesuai dengan ketentuan
Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung
Jawab Keuangan Negara dan/atau Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
(BPKP) sesuai dengan ketentuan Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang
Sistem Pengendalian Intern Pemerintah.
D. Tim Pemeriksa/Penerima Hasil Pekerjaan
Mengingat keterbatasan pelaksanaan tugas, dan fungsi Panitia Penerima Hasil Pekerjaan
(PPHP) pada proses pengadaan barang/jasa di lingkungan Kementerian Pemuda dan
Olahraga, juga perlu pemeriksaan yang optimal terhadap kegiatan fasilitasi lapangan
olahraga dengan jumlah sebaran yang cukup luas melalui pembentukan Tim
Umum
BAB V
PENUTUP
Peraturan Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga tentang Petunjuk Teknis Fasilitasi
Lapangan Olahraga di Desa ini merupakan standar minimum untuk dijadikan acuan bagi
masyarakat/pemerintah daerah yang mengajukan permohonan fasilitasi dari pemerintah
melalui Anggaran Pendapatan Belanja Negara, dimaksudkan untuk memudahkan pelaksanaan
pekerjaan Fasilitasi Lapangan Olahraga di Desa dapat berlangsung secara efektif dan efisien
sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.
Kegiatan ini sebagai stimulan untuk mendorong terbinanya jalinan kerjasama antara
pemerintah, pemerintah daerah dan masyarakat dalam menyelenggarakan berbagai kegiatan
keolahragaan serta untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas olahraga guna mendukung
pembangunan yang berkelanjutan.
Kegiatan Fasilitasi Lapangan Olahraga di Desa sebagai salah satu solusi dalam mendorong
pengembangan keolahragaan, sehingga mempunyai dampak yang bersifat positif kepada
masyarakat.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 27 Mei 2015
SEKRETARIS KEMENTERIAN PEMUDA DAN OLAHRAGA,
ALFITRA SALAMM
Lampiran I :
UKURAN LAPANGAN OLAHRAGA
NO
1.
2.
3.
4.
5.
NAMA LAPANGAN
Lapangan Sepak Bola
Lapangan Futsal
Lapangan Voli
Lapangan Bulu Tangkis
Lapangan Basket
LUAS LAHAN
MINIMUM
64 m x 104 m
29 m x 19 m
22 m x 13 m
17,4 m x 10,1 m
32 m x 19 m
UKURAN
MINIMUM
60 m x 100 m
25 m x 15 m
18 m x 9 m
13,4 m x 6,1 m
28 m x 15 m
Lokasi :
Lahan terletak di tempat yang strategis dan mudah dijangkau oleh masyarakat.
Lampiran II :
Contoh : Format Rincian Rencana Anggaran Biaya (RAB) untuk lapangan sepakbola
NO
I
HARGA
SATUAN
HARGA
TOTAL
Ls
Ls
.
.
Ls
PEKERJAAN LAPANGAN
a. Pembentukan kemiringan
elevasi lahan tanah
Ls
Ls
PEKERJAAN
SISTEM
DRAINASE
a. Selokan...............
.
Ls
b. Pipa Pralon..........
Ls
c. dst........................
Ls
URAIAN PEKERJAAN
PEKERJAAN FISIK
1. PEKERJAAN PERSIAPAN
a. Direksi kit
b. Mobilisasi dan
Demobilisasi
c. Foto Proyek
2.
SATUAN
VOLUME
.
.
c. Pekerasan Pelapisan
Lapangan
3
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 27 Mei 2015
SEKRETARIS KEMENTERIAN PEMUDA DAN OLAHRAGA,
ALFITRA SALAMM