Nirmalish Reshia
110100373
Dosen Pembimbing :
dr.Lambok Siahaan,MKT
NIP.19711005 200112 1 001
BAB 1 :
PENDAHULUAN
Pendahuluan
Latar Belakang
keputihan yang
berbau tidak
normal
Rumusan Masalah
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Tujuan Umum
Tujuan Khusus
Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan
manfaat kepada:
1. Bagi para dokter dapat digunakan sebagai sumber untuk penyuluhan kepada
masyarakat untuk pencegahan dan pengobatan trikomonosiasis .
2. Bagi pemerintah informasi dari hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan
sebagai salah satu acuan data untuk program-program pemerintah serta
penelitian- penelitian berikutnya.
3. Bagi masyarakat dapat meningkatkan tingkat pengetahuan masyarakat
mengenai gaya hidup dan pentingnya pengetahuan tersebut untuk menangani
Trikomonosiasis serta pencegahannya.
4. Bagi peneliti muda dapat digunakan sebagai wadah untuk mengembangkan
kemampuan peneliti dalam menulis Karya Tulis Ilmiah serta daya analisa
peneliti.
BAB 2 : TINJAUAN
PUSTAKA
Definsi
Pengetahuan
Pengetahuan merupakan hasil dari tahu yang
terjadi setelah orang melakukan pengindraan
terhadap obyek tertentu. Pengindraan terjadi
melalui panca indrayang meliputi indra
penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan
raba. Pengetahuan merupakan domain yang sangat
penting untuk terbentuknya tidakan seseorang.
Tingkat Pengetahuan
Evaluasi
(evaluatio
n)
Tahu
(know)
Analisis
(analysis)
Memahami
(comprehesio
n)
Aplikasi
(aplicatio
n)
Sintesis
(synthesis
)
Tingkat
pendidikan
Informasi
Faktor-faktor
Mempengerahui
Pengetahuan
Sosial
Ekonomi
Budaya
Pengalaman
Definisi
Trikomoniasis
Trichomonas vaginalis berbentuk oval , panjang 4 32 m dan lebar 2,4 14,4 m, memiliki
flagella dan undulating membran yang panjangnya hanya setengah panjang tubuhnya.
Intinya berbentuk oval dan terletak dibagian atas tubuhnya, dibelakang inti terdapat
blepharoblast sebagai tempat keluarnya 4 buah flagella yang menjuntai bebas dan
melengkung diujungnya sebagai alat geraknya yang maju mundur.
Didalam cairan vagina Trichomonas vaginalis mempunyai bentuk yang plastis dan dapat
berubah - ubah sesuai dengan tempatnya yang sempit diantara sel, sehingga ia masih dapat
bergerak
Untuk hidup dan berkembang biak, Trichomonas vaginalis membutuhkan kondisi lingkungan
yang konstan dengan temperature sekitar 35 - 37C , pH antara 4,9 7,5 dan sangat baik
pertumbuhannya pada pH berkisar antara 5,5 6,0 .
Patogenesis
Dasar Kelainan: Infiltrasi sejumlah besar trofozoit trichomonas vaginalis sehingga dapat merusak
epitel vagina secara kontak langsung dan oleh daya toksisitasnya.
Pada penderita dengan Trikomoniasis, perubahan kadar estrogen dan progesterone menyebabkan
peningkatan pH vagina dan kadar glikogen sehingga berpotensi bagi pertumbuhan dan virulensi
dari Trichomonas vaginalis. T. vaginalis menginfeksi sel epitel vagina sehingga terjadi proses
kematian sel pejamu (host-cell death). Komponen yang berperan dalam proses kematian sel
tersebut adalah mikrofilamen dari T. vaginalis. Selama proses invasi, T.vaginalis tidak
hanya merusak sel epitel namun eritrosit. Eritrosit mengandung kolesterol esensial dan asam
lemak yang diperlukan bagi pembentukan membran trichomonad. Baik sel epitel maupun
eritrosit juga merupakan sumber zat besi.
Proses pengikatan dan pengenalan trichomonad dengan sel epitel pejamu melibatkan minimal 4
protein permukaan spesifik T.vaginalis, yang dikenal dengan sistein proteinase. Setelah proses
pengikatan, akan timbul reaksi kaskade yang mengakibatkan sitotoksisitas dan hemolisis
pada sel. Lalu menimbulkan peradangan pada dinding saluran urogenital dengan cara invasi
sampai mencapai jaringan epitel dan sub epitel . Masa tunas rata- rata 4 hari 3 minggu . Pada
kasus yang lanjut terdapat bagian bagian dengan jaringan granulasi yang jelas. Nekrosis dapat
ditemukan di lapisan sub epitel yang menjalar sampai ke permukaan epitel. Didalam vagina dan
uretra parasit hidup di sisa-sisa sel ,kuman-kuman,dan benda- benda lain yang terdapat dalam
sekret
Gejala Klinis
Gejala Klinis
Bau
Dispareunia
Disuria
Diagnosa
Pemeriksaan
Makroskopik
Pemeriksaan Penunjang
a) Sediaan Sekret
Vagina
b) Sediaan sedimen
Urine
a) pH vagina
b) Apusan Basah / Wet
Mount
c) Kultur
d) Serologi dan
Imunologi
Penatalaksanaan
Metronidazole
2 gr dosis tunggal, atau 2 x 0,5 gr selama
7 hari
Pada neonatus lebih dari 4 bulan diberi
metronidazole 5 mg/kgBB oral 3 x /hari
selama 5 hari
Wanita
Komplikasi
Laki-Laki
Prostatitis
Ependydimitis
striktur urethra dan infertilitas
infeksi HIV
gonnorhoea
Chlamydia
selama
pengobatan dan sebelum dinyatakan
sembuh
Variebel
Dependen
Trikomoniasis
Definisi Operasional
Variable
Operasional
Pengetahuan
Definisi
Apa yang diketahui para
mahasiswa tentang pengertian
Trikomoniasis, jenis dan
penyebab infeksi, cara
penularan, gejala, pencegahan
dan komplikasi Trikomoniasis.
Cara
Ukur
Metode Angket
Kuesioner
10 pertanyaan dengan
empat pilihan jawaban.
Alat Ukur
1.
2.
3.
Skala Ordinal
Hasil Ukur
Bab 4 :
Metode penelitian
Jenis Penelitian
Waktu
Penelitian
Lokasi
Penelitian
POPULASI
Penelitian
SeptemberNovember 2014
Fakultas Psikologis,
Jalan Universitas No.
19, Kampus Universitas
Sumatera Utara,
Padang Bulan, Medan
mahasiswa laki-laki dan
perempuan Fakultas
Psikologis Universitas
Sumatera Utara (USU)
angkatan 2013 yaitu
seramai 466 orang
Rumus Besar
Sampel
n = N / [1 + N
(d)]
n = 466 / [ 1 +
466 (0,10)]
n = 466 / 5.66
n = 82,33
Ketereangan
N = Besar populasi
n = Besar sampel
d = Tingkat
kepercayaan/ketepatan yang
dinginkan. Bila kita
memerlukan
derajat ketepatan yang tinggi
maka diambil angka 0,10, maka
jumlah
sampel akan lebih besar
daripada kita memilih derajat
ketepatan 0,50
5.
Umur (tahun)
Baik
Cukup
kurang
17-20
31
40
20
24
51
61
21-24
23
28
10
31
38
>24
Dari hasil tabulasi silang pada tabel diatas dapat diketahui bahwa dari 51
Jumlah
55
66
28
34pengetahuan
0
0 baik
83 sebanyak
100
responden kelompok
umur 17-20
tahun
memiliki
31 orang (37%), pengetahuan cukup sebanyak 20 orang (24%) dan tidak ada
responden yang memiliki pengetahuan kurang.
Dari 31 responden kelompok umur 21-24 tahun memiliki pengetahuan baik
sebanyak 23 orang (28%), pengetahuan cukup sebanyak 8 orang (10%) dan
tidak ada responden yang memiliki pengetahuan kurang. Dan hanya 1
responden kelompok umur >24 tahun yang memiliki pengetahuan baik (1%).
Umur (tahun)
Baik
p-Value
Cukup-Kurang
17-20
31
37
20
24
51
64
>20
24
29
10
32
36
55
66
28
34
83
100
Jumlah
0,306
Jenis kelamin
Baik
Cukup
kurang
Laki-laki
11
15
18
24
29
Perempuan
46
55
13
16
59
71
55
66
28
34
83
100
Jumlah
Jenis Kelamin
Baik
Cukup-Kurang
p-Value
Laki-laki
11
15
18
24
29
Perempuan
46
55
13
16
59
71
55
66
28
34
83
100
Jumlah
0,001
Oleh karena ada nilai observe dengan angka nol sehingga tidak
memenuhi syarat chi square maka dilakukan penggabungan (merge)
pada tingkat pengetahuan iatu baik dan cukup-kurang.
Berdasarkan hasil uji chi-square diperoleh p-value sebesar
0,001 (p>0,05). Dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan antara jenis
kelamin dengan tingkat pengetahuan.
Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Siregar (2010) yaitu
tingkat pengetahuan istri lebih baik berbanding suami tentang
penyakit menular seksual (47,1%).
Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Simranjeet
(2007), dimana dalam penelitiannya tentang Tingkat Pengetahuan Mahasiswa
Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara Angkatan 2007 tentang
Trikomoniasis sebagai Penyakit Menular Seksual, responden mayoritas berumur
>20 tahun. Perbedaan ini terjadi karena dalam penelitian ini responden umur <20
tahun lebih banyak dibandingkan >20 tahun.
SARANAN
1. Melakukan penyuluhan tentang mikroorganisme penyebab trikomoniasis
diberikan kepada mahasiswa Psikologi USU secara lebih khusus agar
mahasiswa mampu membedakan dan mengenali infeksi seperti
trikomoniasis, karena mereka berada pada umur aktifitas seksual yang aktif
2. Hasil penelitian ini dapat memberikan masukan bagi Dinas Kesehatan
dalam upaya untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat Indonesia
tentang trikomoniasis serta dalam upaya pencegahannya.
3. Penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi bagi peneliti lain yang ingin
melakukan penelitian tentang trikomoniasis.