Anda di halaman 1dari 28

MAKALAH

RISET OPERASI
Tentang

PERMASALAHAN DALAM LINGKUP RISET OPERASI DAN


TEKNIK YANG DIKEMBANGKAN DALAM APLIKASI
RISET OPERASI

Disusun Oleh :

Irianto Lela Ona

UNIVERSITAS VICTORY
SORONG
2010
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Tuhan yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan makalah
ini dengan penuh kemudahan. Tanpa pertolongan Dia mungkin penyusun tidak akan
sanggup menyelesaikan dengan baik.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang riset operasi,
yang kami sajikan berdasarkan dari berbagai sumber. Makalah ini di susun oleh penyusun
dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri penyusun maupun yang datang
dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Tuhan akhirnya
makalah ini dapat terselesaikan.

Makalah ini memuat tentang PERMASALAHAN DALAM LINGKUP


RISET OPERASI DAN TEKNIK YANG DIKEMBANGKAN DALAM
APLIKASI RISET OPERASI. Walaupun makalah ini mungkin kurang sempurna
tapi juga memiliki detail yang cukup jelas bagi pembaca.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada
pembaca. Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Penyusun mohon
untuk saran dan kritiknya. Terima kasih.
Sorong
April 2012

Penyusun

- i-

DAFTAR ISI
Kata Pengantar
.

Daftar Isi ..
ii
BAB I Pendahuluan .
.
1
A Latar Belakang ........

B Tujuan Penulisan ...


...

C Metode Penulisan
. 2
BAB II Pembahasan ..
...
A

Contoh Permasalahan Dalam Lingkup Riset Operasi 3

Persoalan Biaya Pemasaran Berbagai Produk .


....

Perencanaan Produksi
..

Persoalan atau Masalah Pencampuran


.

Persoalan Transportasi
.

Persoalan Antrian dan Inventori


..

Persoalan Net Work Planning atau PERT


..

Teknik Yang Dikembangkan Dalam Aplikasi Riset Operasi ... 5


1

Linear Programming
.

Dynamic Programming

Teori Antrian

Teori Inventory

Teori Permainan ( Game Theory )

11

Simulasi
11

Net Work Planning


..

15

BAB III Penutup..


.

Daftar Pustaka..
.

-ii-

BAB I
PENDAHULUAN
A Latar Belakang
Istilah Riset Operasi (Operation Reseach) pertama kali digunakan
pada tahun 1940 oleh Mc Closky dan Trefthen di suatu kota kecil
Bowdsey Inggris. Riset Operasional adalah suatu metode pengambilan
keputusan yang dikembangkan dari studi operasi-operasi militer selama
Perang Dunia II. Pada masa awal perang 1939, pemimpin militer Inggris
memanggil sekelompok ahli-ahli sipil dari berbagai disiplin dan
mengkoordinasi mereka ke dalam suatu kelompok yang diserahi tugas
mencari cara-cara yang efisien untuk menggunakan alat yang baru
ditemukan yang dinamakan radar dalam suatu ating peringatan dini
menghadapi serangan udara. Kelompok ahli Inggris ini dan kelompokkelompok lain berikutnya melakukan penelitian (research) pada operasioperasi (operations) militer.
Setelah kesuksesan tim riset operasional ini, militer Inggris dan
Amerika Serikat melanjutkan mengaktifkan tim riset operasional. Sebagai
hasilnya, tim riset operasional semakin banyak yang disebut dengan
peneliti operasi militer yang mengaplikasikan pendekatan riset
operasional pada permasalahan pertahanan nasional. Beberapa teknik yang
mereka kembangkan memasukkan ilmu politik, matematik, ekonomi, teori
probabilitas dan statistik.
Setelah perang, keberhasilan kelompok-kelompok penelitian
operasi-operasi dibidang militer menarik perhatian para industriawan
dalam dunia usaha yang berkembang semakin kompleks. Perkembangan
dunia usaha ini sangat terlihat dengan jelas setelah revolusi industri.
Industri semakin kompleks, sumber daya yang dimiliki digunakan untuk
berbagai kegiatan atau aktivitas, organisasi industri semakin besar, dan
semua itu sering menggunakan sumber daya yang terbatas. Keterbatasan
sumber daya menyebabkan kepentingan masing-masing aktivitas atau
bagian saling bentrok.

Melihat kesuksesan tim riset operasional pada militer, industri


secara bertahap mengaplikasi penggunaan riset operasional. Sejak tahun
1951, riset operasional diaplikasikan di dunia industry dan bisnis di
Inggris dan juga di Amerika Serikat. Sejak itu riset operasional
memberikan dampak besar pada organisasi manajemen. Baik jumlah
maupun variasi aplikasinya bertumbuh sangat cepat.
Paling sedikit ada dua faktor lainnya yang turut berkontribusi
dalam pengembangan riset operasional. Pertama adalah kemajuan
mendasar yang dibuat di awal dalam pengembangan teknik yang ada
terhadap riset operasional. Setelah perang, banyak ilmuwan yang
berpartisipasi dalam tim riset operasional atau yang mendengarkan
keberhasilan tim termotivasi untuk melanjutkan penelitian relevan
terhadap suatu bidang, yang menunjukkan pengembangan penting dari
sudut seni yang dihasilkan. Salah satu contoh paling penting adalah
ditemukannya metode simpleks untuk menyelesaikan permasalahan
pemrograman linear oleh George Dantzig tahun 1947. Banyak teknik riset
-1-

B Tujuan Penulisan
Kami membuat tulisan ini dengan tujuan untuk membantu teman
teman sekalian dalam hal pembelajaran Riset Operasional Persediaan agar
kita semua dapat mengetahui yang belum kita ketahui.

C Metode Penulisan
Kami membuat tulisan ini dengan cara mengambil sumber dari
beberapa buku dan melalui internet. Kami mendapat beberapa kesulitan
saat membuat tulisan ini, seperti saat mencari bahan tentang pemecahan
masalah. Akhirnya kami dapat menyelesaikan tulisan ini tepat waktu.
Semoga tulisan ini dapat bermanfaat.

-2-

BAB II
PEMBAHASAN
A CONTOH PERMASALAHAN
RISET OPERASI

DIDALAM

LINGKUP

1 Persoalan Biaya Pemasaran Berbagai Produk


Dalam hal ini RO sangat berguna untuk memecahkan persoalan
pembelian bahan mentah, penyimpanannya, produksinya dan
penjualannya. Sehingga jumlah biaya ( pengeluaran
secarakeseluruhan mulai dari pembelian bahan mentah,
memprosesnya menjadi barang produksi serta menjualnya )
menjadi minimum.

2 Perencanaan Produksi

Sebagai contoh misalnya seorang produsen memiliki 2


bahan mentah masing masing t e r s e d i a 6 0 u n i t d a n 4 8
u ni t. Ak an di bu a t 2 ma c a m pr od uk d i man a mas i ng
m a s i n g p r o d u k membutuhkan 2 macam bahan mentah tersebut.
Satu unit produk pertama memerlukan 4 unit bahanmentah pertama
dan 2 unit bahan mentah kedua. Satu unit produk kedua memerlukan 2
unit bahanmentah pertama dan 4 unit bahan mentah kedua.
Kalau dijual satu unit produk pertama harganyaRp. 8 juta
dan produk kedua Rp. 6 juta. Seandainya produk pertama
sebesar x1unit dan produk k e d u a x 2 u n i t , m a k a
persoalannya ialah berapa besarnya x 1 d a n x 2
sehingga hasil penjualan maksimum.
Perumusannya menjadi sebagai berikut :
Cari x1, x2
s.r.s
: Z = 8 x1+ 6 x2
= Maksimum
d.p
: 4 x1+ 2 x2 60
2 x1+ 4 x2 48
x1 0 , x2 0
Pemecahannya akan dijelaskan dalam bab yang membahas linear
atingming.

3 Persoalan Atau Masalah Pencampuran


Persoalan pencampuran ( mixed problems ), terjadi dalam
proses produksi makanan ternak, perusahaan penyulingan minyak,
perusahaan peleburan logam, yang akan diuraikan di bawah ini
:Seorang produsen makanan ternak akan memproduksi makanan
ternak tertentu yang harusmengandung vitamin dan
-3protein dalam jumlah tertentu yang harus dipenuhi. Dalam persoalan
inikita harus menentukan berapa jumlah bahan baku masing masing
agar ternak dapat memperolehvitamin dan proten yang diperlukan agar
dapat gemuk, akan tetapi jumlah biaya untuk pembelian bahan bahan
baku harus minimum. Perusahaan penyulingan minyak menghadapi
masalah yangsama seperti perusahaan makanan ternak tersebut

4 Persoalan Transportasi

Cara pengaturan persoalan transportasi yaitu


m e n e n t u k a n b e r a p a j u m l a h b a r a n g y a n g diangkut dari
tempat asal yang mana ke tempat tujuan yang mana agar jumlah biaya
transportasiminimum dengan memperhatikan pembatasan (kendala)
berikut :a)Jumlah barang yang diangkut tidak boleh melebihi suplai
dari setiap daerah asal. B)Jumlah permintaan dari setiap daerah tujuan
harus dipenuhi.c ) J u m l a h
permintaan
sama
dengan
jumlah suplai
Dalam bab ini akan dipelajari masalah transportasi yang berupa
masalah pengaturan pengangkutan barang dari beberapa tempat asal langsung
ke beberapa tempat tujuan, dengan tujuan meminimumkan biaya
pengangkutan barang. Bentuk baku masalah transportasi berupa
peminimuman biaya dengan total banyaknya persediaan sama dengan total
banyaknya permintaan (bentuk seimbang).Masalah transportasi tersebut
dapat diformulasikan ke dalam model matematis berupa model pemrograman
linear. Walaupun demikian, masalah transportasi tidak diselesaikan dengan
menggunakan metode pemrograman linear, tetapi menggunakan metode
transportasi.
Metode transportasi terdiri dari dua tahap utama, yaitu (1) penentuan
penyelesaian awal dan (2) perbaikan penyelesaian sampai diperoleh
penyelesaian optimum. Untuk melakukan tahap (1) digunakan metode NorthWest Corner, metode Least Cost. Sedangkan untuk melakukan tahap (2)
digunakan metode MODI. Di dalam metode ini terdapat langkah pemeriksaan
keoptimuman dan langkah pendistribusian nilai modifikasi pada isi sel-sel
dalam suatu lintasan tertutup untuk menghasilkan penyelesaian baru.
Terdapat kasus khusus yang jarang terjadi, yaitu keadaan
kemerosotan. Keadaan ini terjadi bilamana banyaknya peubah basis lebih
kecil dari m+n1, dengan m dan n masing-masing menyatakan banyaknya
tempat
asal
dan
banyaknya
tempat
tujuan.
Untuk bentuk model transportasi yang tidak seimbang, kita dapat
membawanya ke dalam bentuk seimbang dengan menambahkan tempat asal
rekaan ataupun tempat tujuan rekaan sesuai dengan bentuk
ketakseimbangannya. Bagan berikut adalah salah satu model transportasi.

Sumber (Pabrik)

-4-

Tujuan (Gudang)
Semarang

Cirebon
Cilacap

Bandung

Jakarta

Purwokerto

5 Persoalan Antrian dan Inventori


a

Teori antrian (queuing or waiting line theory) mulai


dikembangkan oleh ahli matematika dari Denmark yang
bernama A.K. Erlang, khususnya dalam lalu lintas telepon.
Persoalan p e r s o a l a n y a n g d a p a t d i s e l e s a i k a n
dengan teori antrian meliputi antara lain
bagaimana perusahaan dapat menentukan waktu
dan fasilitas yang sebaik baiknya agar
d a p a t melayani langganan dengan efisien dan efektif.
Di dalam hal ini tentu saja diperhitungkan antara biaya
ekstra yang harus dikeluarkan perusahaan untuk menambah
pelayanan (service) baru dan tingkat kepuasan konsumen yang
tidak harus lama antri untuk memperoleh giliranmenerima
pelayanan.
Persoalan inventori pada dasarnya masalah
p e n y e d i a a n b a r a n g d a l a m j u m l a h d a n w a k t u yang
tepat sesuai dengan permintaan. Dalam praktek sering kali terjadi
menyimpan barangdalam jumlah yang besar (biaya mahal) tetapi
permintaan tidak kunjung ating. Sebaliknyadisediakan barang
dalam jumlah yang sedikit (biaya murah), tetapi permintaan sering
datangsehingga
tidak
dapat
dilayani,
menimbulkan
ketidakpuasan/kekecewaan.

6 Persoalan Net Work Planning atau PERT


Merupakan
metode
untuk
penjadwalan
( s c h e d u l i n g ) d a n p e n g a n g g a r a n ( a r i a b l e ) berbagai
sumber (resources), antara lain waktu, tenaga dan biaya
guna mencapai suatu pekerjaan (job), misalnya proyek dapat
selesai pada waktu yang telah ditentukan sesuai dengan jadwal.

-5-

B TEKNIK YANG DIKEMBANGKAN DALAM APLIKASI


RISET OPERASI
1 Linier Programming
Linear programming adalah suatu teknis matematika yang
dirancang untuk membantu manajer dalam merencanakan dan
membuat keputusan dalam mengalokasikan sumber daya yang terbatas
untuk mencapai tujuan perusahaan.
Tujuan perusahaan pada umumnya adalah memaksimalisasi
keuntungan, namun karena terbatasnya sumber daya, maka dapat juga
perusahaan meminimalkan biaya.
Linear Programming memiliki empat aria khusus yang melekat, yaitu :
1 penyelesaian masalah mengarah pada pencapaian tujuan
maksimisasi atau minimisasi
2 kendala yang ada membatasi tingkat pencapaian tujuan
3 ada beberapa ariableve penyelesaian
4 hubungan matematis bersifat linear
Secara teknis, ada lima syarat tambahan dari permasalahan linear
programming yang harus diperhatikan yang merupakan asumsi dasar,
yaitu:
1 certainty (kepastian). Maksudnya adalah fungsi tujuan dan
fungsi kendala sudah diketahui dengan pasti dan tidak berubah
selama periode analisa.
2 proportionality
(proporsionalitas).
Yaitu
adanya
proporsionalitas dalam fungsi tujuan dan fungsi kendala.
3 additivity (penambahan). Artinya aktivitas total sama dengan
penjumlahan aktivitas individu.
4 divisibility (ari dibagi-bagi). Maksudnya solusi tidak harus
merupakan bilangan integer (bilangan bulat), tetapi ari juga
berupa pecahan.
Non-negative variable (ariable tidak ariable). Artinya bahwa semua
nilai jawaban atau ariable tidak ariable. Dalam menyelesaikan
permasalahan dengan menggunakan Linear Programming, ada dua
pendekatan yang ari digunakan, yaitu metode grafik dan metode
simpleks. Metode grafik hanya ari digunakan untuk menyelesaikan
permasalahan dimana ariable keputusan sama dengan dua. Sedangkan
metode simpleks ari digunakan untuk menyelesaikan permasalahan
dimana ariable keputusan dua atau lebih.

2 Dynamic Programing
Richard Bellman (1940) menyatakan bahwa Dynamic
Programming digunakan untuk menggambarkan proses pemecahan
masalah dimana akan dicari keputusan terbaik dari keputusankeputusan yang ada. Dynamic Programming adalah sebuah metode
yang termasuk dalam teori optimasi. Dynamic Programming adalah
strategi untuk membangun masalah optimal bertingkat, yaitu masalah
yang dapat digambarkan dalam bentuk serangkaian tahapan (stage)
yang saling mempengaruhi.
-6Umumnya tiap tahapan mempunyai 4 (empat) variabel yang
mempunyai pengaruh, baik langsung maupun tidak langsung terhadap
tahapan lainnya dari sistem. Adapun empat variabel tersebut adalah
sebagai berikut :
1 Input untuk tahapan n, Xn, yang tergantung dari keputusan
yang dibuat pada tahapan terdahulu atau tergantung dari input
asal yang tetap pada sistem, dalam tugas akhir ini Xn = beban
generator.
2 Set keputusan pada tahap n, Dn yang menentukan kondisi atau
syarat operasi dari tahapan, dalam tugas akhir ini Dn = Cn
(konsumsi bahan bakar pada generator ke n).
3 Output dari tahapan n, Xn-1 yang biasa tergantung dari input
pada tahapan n dan keputusan Dn Output berupa beban yang
akan dipikul masing-masing generator.
4 Hasil dari tahapan n yang merupakan keseluruhan biaya operasi
generator. Dalam Dynamic Programming tidak ada rumusan
(formulasi) matematis standar. Dynamic Programming
lebih merupakan suatu tipe pendekatan umum untuk pemecahan
masalah, dan persamaan-persamaan khusus yang akan digunakan harus
dikembangkan sesuai dengan setiap situasi individual.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam penggunaan metode Dynamic
Programming adalah sebagai berikut :
1
2
3

Metode Dynamic Programming digunakan ketika masalah dapat


dipecah menjadi sub masalah berulang yang lebih kecil.
Metode Dynamic Programming digunakan ketika solusi dapat
diselesaikan secara rekursif.
Metode Dynamic Programming memerlukan sebuah tabel
pengingat untuk menyimpan hasil perhitungan dari sub masalah
yang akan digunakan untuk perhitungan solusi optimal secara
keseluruhan.

Dengan adanya tabel pengingat, kita dapat mengimplementasikan


algoritma secara rekursif. Dynamic Programming dapat
diaplikasikan apabila peningkatkan biaya linear dan diskrit. Dalam
menyelesaikan persoalan dengan
Dynamic Programming, kita dapat menggunakan 2 pendekatan
yaitu:
a
Maju (forward atau up-down) : bergerak mulai dari tahap 1,
terus maju ke tahap 2, 3, .., n. Urutan variabel keputusan
adalah x1, x2, ..., xn
b
Mundur(backward atau bottom-up) : bergerak mulai dari tahap
n, terus mundur ke tahap n-1, n-2, .., 2, 1. Urutan variabel
keputusan adalah xn, xn-1, x2, x1. Secara umum ada 4 langkah
yang dilakukan dalam mengembangkan algoritma Dynamic
Programming:
1. Karakteristikkan struktur solusi optimal.
2. Definisikan secara rekursif nilai solusi optimal.
3. Hitung nilai solusi optimal secara maju atau mundur.
4. Konstruksi solusi optimal.

-7Dynamic Programming telah banyak diterapkan dalam masalahmasalah bisnis dan industri. Seperti masalah-masalah scheduling
produksi, pengendalian persediaan, analisa network, proyek-proyek
penelitian dan pengembangan, dan penjadwalan operasi unit
pembangkit semuanya dapat dipecahkan dengan menggunakan
programasi dinamis. Masalah-masalah ini dipecahkan dengan
menggunakan prosedur-prosedur penyelesaian programasi dinamis
yang berbeda-beda tergantung pada sifat masalah optimisasinya.

3 Teori Antrian
Antrian terdapat pada kondisi apabila obyek-obyek menuju suatu
area untuk dilayani, namun kemudian menghadapi keterlambatan
disebabkan oleh mekanisme pelayanan mengalami kesibukan.
Antrian timbul karena :
Adanya ketidakseimbangan antara yang dilayani dengan pelayanannya.
Antrian adalah gambaran kondisi kinerja suatu sistem
produksi/pelayanan yang ditandai dengan adanya suatu
panjang antrian dan waktu tunggu tertentu. Antrian terjadi

karena adanya unsur random (memoriless) dalam sistem


kedatangan dan pelayanan. Permasalahan dalam antrian
adalah mendesain layout sebuah fasilitas, keputusan tentang
pemilihan staf/jumlah staf, program queue dalam sistem
komputer, masalah pelayanan fisik, dll. Teori antrian biasanya
sangat berguna untuk membuat jadwal, desain pekerjaan,
tingkat intensitas kerja, dll.

Contoh antrian :
Antrian pada pelayanan kasir supermarket
Antrianmembeli bahan bakar
Antrian pada lampu merah (orang menyebrang maupun kendaraan)
Antrian pesawat akan mendarat di suatu bandara
Antrian pelayanan dokter, dan lain-lain.
Proses pada Antrian
1 Proses stochastic atau Proses Discrete-State atau
Continuous State
Proses discrete state memiliki bilangan nilai yang terbatas
atau dapat dihitung. Sebagai contoh jumlah job dalam sistem
n(t) hanya dapat menggunakan nilai 0, 1,..n. Waktu tunggu di
lain pihak dapat mengambil semua nilai pada garis hitung
nyata. Maka proses ini merupakan proses yang berkelanjutan.
Proses discrete-state stochastic sering pula disebut rantai
stochastic.

-82

Proses Markov
Jika state pada masa yang akan datang dari proses itu tidak
tergantung pada masa yang telah lalu dan hanya tergantung
pada masa sekarang saja, proses ini disebut Proses Markov.
Pengetahuan state proses pada masa sekarang ini harus
memadai. Proses discrete state Markov disebut rantai
Markov. Untuk memprediksi proses Markov selanjutnya yang
ada di masa datang diperlukan pengetahuan state yang sedang
berlangsung saat ini. Tidak dibutuhkan pengetahuan berapa
lama proses terjadi di masa sekarang ini. Hal ini
memungkinkan jika waktu state menggunakan distrtibusi

eksponensial (memoryless). Ini akan membatasi aplikabilitas


proses Markov.
3

Proses Birth-death
Area diskrit proses Markov dimana transisi jadi terlarang
bagi state lain di sekelilingnya, disebut proses birth death.
Untuk proses ini memungkinkan untuk merepresentasikan state
dengan suatu integer dimana proses pada state n dapat berubah
hanya ke state n+1 atau n-1. Sebagai contoh adalah jumlah job
dalam antrian. Kedatangan job dalam antrian (birth)
menyebabkan state berubah menjadi +1 (plus satu), dan
keberangkatan dari antrian karena telah
sampai waktunya mendapatkan layanan (death) menyebabkan
state berubah menjadi -1 (minus satu).

Proses Poisson
Jika waktu interarrival IID dan distribusi eksponensial tercapai,
jumlah kedatangan dari n berlangsung dalam interval (t, t+x)
berarti memiliki distribusi Poisson, dan oleh karena itu proses
kedatangan diarahkan pada proses Poisson atau aliran Poisson.
Aliran Poisson sangat populer dalam teori antrian karena
kedatangan biasanya memoryless sebagai waktu interarrival
terdistribusi secara eksponensial. Sebagai tambahan aliran
Poisson memiliki properti :
1

Menggabungkan k aliran Poisson dengan mean rate i hasil


dalam aliran Poisson dengan mean rate diberikan dengan :

Jika aliran Poisson di-split ke dalam k sub-aliran maka


probabilitas job yang bergabung pada i sub-aliran adalah pi,
Setiap sub-aliran juga Poisson dengan mean rate pi.
Jika kedatangan pada suatu server tunggal dengan waktu
layanan yang eksponensial adalah Poisson dengan mean
rate , Keberangkatan yang terjadi juga Poisson dengan rate
yang sama . Menyediakan rate kedatangan lebih kecil
dibandingkan rate pelayanan .
Jika kedatangan pada fasilitas layanan dengan m pusat
layanan adalah Possion dengan mean rate , Keberangkatan
juga merupakan aliran Poisson dengan rate yang sama ,
Menyediakan rate kedatangan lebih kecil dari rate total
layanan . Ini adalah asumsi pada server, untuk memiliki
distribusi eksponensial waktu layanan.
-9-

4 Teori Inventory atau Persediaan

Persediaan adalah bahan atau barang yang disimpan yang akan


digunakan untuk memenuhi tujuan tertentu, misalnya untuk proses
produksi atau perakitan, untuk dijual kembali, dan untuk suku cadang
dari suatu peralatan atau mesin. Persediaan dapat berupa bahan
mentah, bahan pembantu, barang dalam proses, barang jadi, ataupun
suku cadang (Herjanto, 1999, hal: 219). Setiap perusahaan perlu
mengadakan persediaan untuk menjamin kelangsungan hidup
usahanya. Untuk mengadakan persediaan, dibutuhkan sejumlah uang
yang diinvestasikan dalam persediaan tersebut. Oleh karena itu, setiap
perusahaan haruslah dapat mempertahankan suatu jumlah persediaan
optimum yang dapat menjamin kebutuhan bagi kelancaran kegiatan
perusahaan dalam jumlah dan mutu yang tepat dengan biaya yang
serendah-rendahnya. Untuk mengatur tersedianya suatu tingkat
persediaan yang optimum, maka diperlukan suatu sistem pengawasan
persediaan.
a
b
c

Tujuan dari pengawasan persediaan ini adalah (Assauri, 1998):


Menjaga jangan sampai kehabisan persediaan yang mengakibatkan
terhentinya kegiatan produksi.
Menjaga agar pembentukan persediaan tidak terlalu besar atau
berlebih, sehingga biaya yang timbul oleh persediaan tidak terlalu
besar.
Menjaga agar pembelian secara kecil-kecilan dapat dihindari
karena mengakibatkan meningkatnya biaya pemesanan.
Pada Dasarnya, masalah persediaan dikelola oleh perusahaan
sendiri tanpa melibatkan faktor luar. Manajemen persediaan seperti ini
adalah manajemen persediaan konvensional. Pengelolaan persediaan
konvensional hanya memandang dari satu aspek saja, yaitu pemasok
atau pembeli. Hal ini tidak menguntungkan bagi kedua belah pihak
karena kebijakan yang optimal bagi pemasok belum tentu optimal bagi
pembeli.
Dewasa ini, persaingan bisnis tidak lagi terjadi antar
perusahaan tetapi melibatkan beberapa jaringan supply chain. Supply
chain (rantai pengadaan) merupakan jaringan antar perusahaan yang
secara bersama-sama bekerja untuk menghasilkan dan mengantarkan
suatu produk ke konsumen akhir. Mengelola aliran produk yang tepat
adalah salah satu tujuan dari supply chain.

Konsep supply chain merupakan konsep baru dalam mengelola


masalah
persediaan. Tuntutan pelanggan yang terus berkembang dan jumlah
retailer yang
semakin banyak menyebabkan perlunya koordinasi yang baik antara
pemasok dan

pembeli. Oleh karena itu, pengelolaan persediaan dengan cara


konvensional dianggap tidak efektif untuk menghadapi persaingan
yang ada.
Persediaan di sepanjang supply chain memiliki implikasi yang
besar terhadap kinerja finansial suatu perusahaan. Jumlah uang yang
tertanam dalam bentuk persediaan biasanya sangat besar sehingga
persediaan adalah salah satu aset terpenting yang dimiliki supply
chain (Pujawan, 2005, hal: 99).

-10Fungsi Persediaan
Berdasarkan fungsinya, persediaan dapat dikelompokkan dalam 4
jenis, yaitu (Herjanto, 1999):
a. Fluctuation Stock
Merupakan persediaan untuk menjaga terjadinya fluktuasi
permintaan yang tidak dapat diperkirakan sebelumnya, dan untuk
mengatasi jika terjadi kesalahan/ penyimpangan dari perkiraan
penjualan, waktu produksi, atau waktu pengiriman barang.
b. Anticipation Stock
Merupakan persediaan yang dibutuhkan untuk menghadapi
permintaan yang diramalkan, misalnya pada saat jumlah
permintaan besar, tetapi kapasitas produksi tidak mampu
memenuhi permintaan tersebut. Jumlah permintaan yang besar ini
diakibatkan oleh sifat musiman dari suatu produk. Persediaan ini
juga menjaga kemungkinan sukarnya diperoleh bahan baku, agar
proses produksi tidak berhenti.
c. Lot Size Inventory
Merupakan persediaan yang diadakan dalam jumlah yang lebih
besar daripada kebutuhan saat itu. Persediaan jenis ini dilakukan
untuk mendapatkan potongan harga (discount) karena pembelian
barang dalam jumlah besar. Persediaan jenis ini juga dapat
menghemat biaya pengangkutan karena memperkecil frekuensi
pengiriman barang dan biaya per unit pengangkutannya lebih
murah.
d. Pipeline/ Transit Inventory
Merupakan persediaan yang sedang dalam proses pengiriman dari
tempat asal ke tempat di mana barang itu akan digunakan.
Persediaan ini timbul karena jarak dari tempat asal ke tempat
tujuan cukup jauh dan bias memakan waktu beberapa hari atau
beberapa minggu.

Jenis- Jenis Persediaan


Persediaan dapat dikelompokkan menurut jenis dan posisi barang
tersebut di dalam urutan pengerjaan produk, yaitu (Assauri, 1998):
a. Persediaan Bahan Baku (Raw Material Stock)
Merupakan persediaan dari barang-barang yang dibutuhkan untuk
proses produksi. Barang ini bisa diperoleh dari sumber-sumber
alam, atau dibeli dari supplier yang menghasilkan barang tersebut.
b. Persediaan Bagian Produk (Purchased Parts)
Merupakan persediaan barang-barang yang terdiri dari parts yang
diterima dari perusahaan lain, yang secara langsung diassembling
dengan parts lain tanpa melalui proses produksi.
c. Persediaan Bahan-Bahan Pembantu (Supplies Stock)
Merupakan persediaan barang-barang yang diperlukan dalam
proses produksi untuk membantu kelancaran produksi, tetapi tidak
merupakan bagian dari barang jadi.
-11d. Persediaan Barang Setengan Jadi (Work in Process)
Merupakan barang-barang yang belum berupa barang jadi, akan
tetapi masih diproses lebih lanjut sehingga menjadi barang jadi.
e. Persediaan Barang Jadi (Finished Good)
Merupakan barang-barang yang selesai diproses atau diolah dalam
pabrik dan siap untuk disalurkan kepada distributor, pengecer, atau
langsung dijual ke pelanggan.

5 Teori Permainan ( Game Theory )


Teori permainan merupakan suatu model matematika yang
digunakan dalam situasi konflik atau persaingan antara berbagai
kepentingan yang saling berhadapan sebagai pesaing. Dalam permaian
peserta adalah pesaing. Keuntungan bagi yang satu merupakan
kerugian bagi yang lain. Model-model permainan dapat dibedakan
berdasarkan jumlah pemain, jumlah keuntungan atau kerugian, dan
jumlah startegi yang digunakan dalam permainan. Bila jumlah pemain
ada dua, permainan disebut sebagai permainan dua pemain. Bila
keuntungan atau kerugian sama dengan nol, disebut permainan jumlah
nol.
A SOLUSI OPTIMAL TWO PERSON ZERO SUM GAMES

Ada dua macam two person zero sum games, pertama jenis
permainan startegi murni (pure strategy game) dimana setiap pemain
hanya menjalankan strategi tunggal, dan kedua permainan strategi
campuran (mixed strategy game) dimana kedua pemain menjalankan
strategi yang berbeda-beda.
1. PURE STRATEGY GAME
Criteria maksimin untuk keuntungan, dimana pemain akan
memilih strategi yang memaksimumkan keuntungan dari
kemungkinan pay off yang minimum. Sedangkan, criteria minimax
untuk kerugian, dimana pemain berusaha meminimumkan kerugian
dari kerugian yang diperkirakan maksimum.
Dalam permaian strategi murni, pemain baris
mengidentifikasi strategi optimalnya melalui criteria maksimin,
sedang pemain kolom menggunakan criteria minimax. Pada kasus
nilai maksimin sama dengan minimax maka dikatakan titik
keseimbangan telah dicapai yang biasa disebut titik pelana (saddle
point). Bila tidak dicapai keadaan seperti itu, maka strategi murni
tidak dapat diterapkan dan digunakan strategi campuran.
Berikut merupakan contoh matriks pay off permaianan dua pemain
jumlah nol (two person zero sum games) permainan strategi murni.

-12-

2. MIXED STRATEGY GAME


Sebagai suatu contoh perhatikan kasus berikut:

Undian
Perusahaan Hadiah
A
Diskon
Kupon
Maksimum Kolom

Undian
3
-7
1
4
4

Perusahaan B
Hadiah
Diskon
1
-2
6
4
0
-5
8
-1
8
4

Kupon
3.5
10
3
4
10

Terapkan startegi dominan, strategi undian dan diskon pada


perusahaan A didominasi oleh strategi kupon, sehingga strategi
undian dan diskon pada perusahaan A dapat dihilangkan dan tersisa
strategi hadiah dan kupon. Sementara itu strategi hadiah dan kupon
pada perusahaan B didominasi oleh strategi diskon, sehingga
strategi hadiah dan kupon pada perusahaan B dapan dihilangkan
dan tersisa strategi undian dan diskon. Sehingga matriks pay off
menjadi:
-13Perusahaan B
Undian Diskon
Q
1-Q
Hadiah P
-7
4
Perusahaan A
Kupon 1 - P 4
-1
Misalkan P adalah kemungkinan perusahaan A menggunakan
strategi hadiah

Minimum
Baris
-2
-7
-5
-1

dan (1 P) adalah kemungkinan perusahaan A menggunakan


strategi kupon. Terdapat dua kemingkinan:
1. Jika perusahaan B menggunakan strategi undian, maka
harapan menang untuk perusahaan A adalah:
-7P + 4(1 P) = -7P + 4 4P = 4 11P
2. Jika perusahaan B menggunakan strategi diskon, maka
harapan menang untuk perusahaan A adalah:
4P + -1(1 P) = 4P -1 + P = 5P 1
Karena mixed strategy beranggapan bahwa apapun yang dipilih
perusahaan B berakibat sama bagi perusahaan A, maka:
4 11P = 5P 1;
-11P 5P = -1 4
-16P = -5
P = 5/16 = 0.3125
Solusi mixed strategy ini akan menghasilkan harapan menang bagi
perusahaan A atau harapan kalah bagi perusahaan B. Ini berarti
perusahaan A seharusnya mempergunakan strategi hadiah
sebesar 5/16 dan sisanya strategi kupon sebesar 11/16. Kemudian
harapan menang untuk perusahaan A adalah:
= -7 (5/16) + 4(11/16) = -35/16 + 44/16
= 4 (5/16) 1(11/16) = 20/16 11/16
= 9/16 = 0.5625
Artinya, jika games dilakukan berulang kali, maka rata-rata
pertumbuhan pangsa pasar perusahaan A atau rata-rata penurunan
pangsa pasar perusahaan B adalah sebesar 56.25%. Namun, jika
games hanya terjadi sekali solusinya adalah pure strategy tunggal
bagi setiap perusahaan dan salah satu perusahaan itu akan
dirugikan.

6 Simulasi
Simulasi adalah suatu cara untuk menduplikasi/menggambarkan
ciri, tampilan, dan karakteristik dari suatu sistem nyata. Dalam mata
kuliah ini kita mempelajari bagaimana untuk mensimulasi suatu sistem
bisnis atau manajemen dengan membangun suatu model matematis
yang diusahakan untuk mewakili kenyataan dari sistem sedekat
mungkin.
Ide awal dari simulasi adalah untuk meniru situasi dunia nyata
secara matematis, kemudian mempelajari sifat dan karakter
operasionalnya, dan akhirnya membuat kesimpulan dan membuat
keputusan berdasar hasil dari simulasi. Dengan cara ini, sistem di
dunia nyata tidak disentuh /dirubah sampai keuntungan dan kerugian
dari apa yang menjadi kebijakan utama suatu keputusan di uji cobakan
dalam sistem model.
-14-

Untuk menggunakan simulasi, halhal yang perlu dilakukan adalah:


1 Menentukan permasalahan
2

Mengajukan variabel yang berhubungan dengan permasalahan

Membangun model numeris

Menentukan rangkaian kemungkinan aksi untuk percobaan

Menjalankan eksperimen

Mempertimbangkan hasil eksperimen (memodifikasi model atau


merubah input)

Memutuskan langkah yang akan diambil

Keuntungan dan Kerugian Simulasi


Keuntungan Simulasi
1 Relative apa adanya dan fleksibel
2

Dapat digunakan untuk mengangalisa situasi dunia nyata yang


besar dan kompleks yang tidak dapat dipecahkan oleh model
analisa kuantitatif konvensional.

Kadangkala simulasi adalah satusatunya metode yang


memungkinkan. Peneliti kadangkala karena berbagai sebab tidak
bisa mengobservasi langsung objek penelitiannya, maka perlu
dilakukan simulasi.

Model simulasi dibuat untuk problem manajemen dan


membutuhkan input dari manajemen. Analis yang mengerjakan
model harus berhubungan secara ekstensif dengan manajer, ini
berarti pengguna biasanya turut serta dalam proses pemodelan, dan
mempunyai peran dalam pembuatannya, sehingga tidak takut / ragu
untuk menggunakannya

Simulasi memungkinkan adanya pertanyaan bagaimana jika /


kalau? (what if question)

6
7

Simulasi tidak mengganggu sistem dunia nyata


Dengan simulasi dapat dipelajari efek interaktif dari suatu
komponen atau variabel individual untuk menentukan mana yang
penting.
Simulasi memungkinkan penghematan waktu
Simulasi dapat mengikutsertakan komplikasi dunia nyata yang
model kuantitatif pada umumnya tidak bisa. Pemakaian ceteris
paribus bisa dikurangi.

8
9

Kerugian Simulasi
1 Model simulasi yang baik mungkin akan sangat mahal. Biasanya
merupakan proses yang panjang dan rumit

Simulasi tidak menghasilkan solusi optimal dari permasalahan


seperti teknik analisa kuantitatif yang lain.

Harus dijalankan semua kondisi dan hambatan untuk mendapatkan


solusi yang ingin diuji. Model simulasi tidak menghasilkan
jawaban dengan sendirinya
-15-

Tiap model simulasi adalah unik. Solusi dan kesimpulannya tidak


dapat digunakan untuk permasalahan lain.

Model Ekonomi Makro

7 Net Work Planning


1. Sejarah dan Pengertian Network Planning
Pada perencanaan suatu proyek terdapat proses pengambilan
keputusan dan proses penetapan tujuan. Untuk dapat melaksanakan
proses ini perlu adanya informasi yang tepat dan kemampuan
pengambilan keputusan yang tinggi. Proses pengambilan keputusan

dan penetapan kebijakan serta proses penyelenggaraan merupakan


sistem operasi pada perencanaan proyek.
Bila perencanaan proyek merupakan sebuah total sistem, maka
penyelenggaraan proyek tersebut terdiri dari dua sub sistem, yaitu sub
sistem operasi dan sub sistem informasi. Sub sistim operasi menjawab
pertanyaan bagaimana cara melaksanakan kegiatan sedang sub
sistem informasi menjawab pertanyaan kegiatan apa saja yang sudah,
sedang dan akan dilaksanakan. Network planning merupakan sub
sistem informasinya.

-16Konsep network ini mula-mula disusun oleh perusahaan jasa


konsultan manajemen Boaz, Allen dan Hamilton (1957) yang berada
dibawah naungan perusahaan pesawat terbang Lockheed. Kebutuhan
penyusunan network ini dirasakan perlu karena adanya koordinasi dan
pengurutan kegitan-kegiatan pabrik yang kompleks, yang saling
berhubungan dan saling tergantung satu sama lain. Hal ini dilakukan
agar perencanaan dan pengawasan kegiatan dapat dilakukan secara
sistimatis, sehingga dapat diperoleh efisiensi kerja.
Adanya network ini menjadikan sistem manajemen dapat
menyusun perencanaan penyelesaian proyek dengan waktu dan biaya
yang paling efisien. Di samping itu network juga dapat dipergunakan
sebagai alat pengawasan yang cukup baik untuk menyelesaikan proyek
tersebut. Diagram network merupakan kerangka penyelesaian proyek
secara keseluruhan, ataupun masing-masing pekerjaan yang menjadi
bagian daripada penyelesaian proyek secara keseluruhan.
Pada prinsipnya network dipergunakan untuk perencaan
penyelesaian berbagai macam pekerjaan terutama pekerjaan yang
terdiri atas berbagai unit pekerjaan yang semakin sulit dan rumit.
Menurut Sofwan Badri (1997 : 13) dalam bukunya Dasar-Dasar
Network Planning adalah sebagai berikut : Network planning pada
prinsipnya adalah hubungan ketergantungan antara bagian-bagian
pekerjaan (variabel) yang digambarkan / divisualisasikan dalam
diagram network. Dengan demikian diketahui bagian-bagian
pekerjaan mana yang harus didahulukan, bila perlu dilembur (tambah
biaya), pekerjaan mana yang menunggu selesainya pekerjaan yang
lain, pekerjaan mana yang tidak perlu tergesa-gesa sehingga alat dan
tenaga dapat digeser ke tempat lain demi efesiensi.
Sedangkan menurut Soetomo Kajatmo (1977: 26) adalah :
Network planning merupakan sebuah alat manajemen yang
memungkinkan dapat lebih luas dan lengkapnya perencanaan dan

pengawasan suatu proyek. Adapun definisi proyek itu sendiri adalah


suatu rangkaian kegiatan-kegiatan (aktivitas) yang mempunyai saat
permulaan dan yang harus dilaksanakan serta diselesaikan untuk
mendapatkan tujuan tertentu.
Pengertian lainnya yang dikemukakan oleh Tubagus Haedar Ali (1995:
38) yaitu:
Network planning adalah salah satu model yang digunakan dalam
penyelenggaraan proyek yang produknya adalah informasi mengenai
kegiatan-kegiatan yang ada dalam network diagram proyek yang
bersangkutan.
2. Manfaat Network Planning
Network planning merupakan teknik perencanaan yang
dapat mengevaluasi interaksi antara kegiatan-kegiatan. Manfaat
yang dapat dirasakan dari pemakaian analisis network adalah
sebagai berikut :
a. Dapat mengenali (identifikasi) jalur kritis (critical path) dalam
hal ini adalah jalur elemen yaitu kegiatan yang kritis dalam skala
waktu penyelesaian proyek secara keseluruhan.
b. Dapat diketahui dengan pasti kesukaran yang akan timbul jauh
sebelum terjadinya sehingga dapat diambil tindakan yang
presentatif.
-17c. Mempunyai kemampuan mengadakan perubahan-perubahan
sumber daya dan memperhatikan efek terhadap waktu selesainya
proyek.
d. Sebagai alat komunikatif yang efektif.
e. Memungkinkan tercapainya penyelenggaraan proyek yang lebih
ekenomis dipandang dari sudut biaya langsung dan penggunaan
sumber daya yang optimum.
f. Dapat dipergunakan untuk memperkirakan efek-efek dari hasil
yang dicapai suatu kegiatan terhadap keseluruhan rencana.
3. Bentuk Network Planning
Network adalah grafik dari suatu rencana produk yang
menunjukkan interelasi dari berbagai aktivitas. Network juga sering
disebut diagram panah, apabila hasil-hasil perkiraan dan
perhitungan waktu telah dibubuhkan pada network maka ini dapat
dipakai sebagai jadwal proyek (project schedulle). Untuk

membentuk gambar dari rencana network tersebut perlu digunakan


simbol-simbol, antar lain :
a
: Arrow / anak panah yang menyatakan aktivitas /
kegiatan yaitu suatu kegiatan atau pekerjaan dimana
penyelesaiannya membutuhkan durasi (jangka waktu
tertentu) dan resources (tenaga, alat, material dan biaya).
Kepala anak panah menjadi pedoman arah tiap kegiatan,
dimana panjang dan kemiringan tidak berpengaruh.
b.

: Node / event, yang merupakan lingkaran bulat yang


artinya saat peristiwa atau kejadian yaitu pertemuan dari
permulaan dan akhir kegiatan

c.

: Dummy /anak panah terputus-putus yang menyatakan


kegiatan semu yaitu aktivitas yang tidak membutuhkan
durasi dan resources.
: Double arrow / dobel anak panah yang menunjukkan
kegiatan di lintasan kritis (critical path)

d.

-18-

BAB III
PENUTUP

-19DAFTAR PUSTAKA

Hamdy A. Taha, Operation Research. An Introduction, MacMillan, 1992


Sri mulyono, Riset Operasi, LPEM, UI, 2002

Hiller, F.S. 1990. Pengantar Riset Operasi : .Jakarta : Erlangga.

Hamdi A Taha.1993 Riset Operasi,Edisi Ke lima,Binarupa Aksara


A Taha, Hamdy, 1996, Riset Operasi Jilid 1, Jakarta : Binarupa Aksara.

-20-

Anda mungkin juga menyukai