PENDAHULUAN
bisa
digantungkan
pada
besarnya
dana
yang
masuk
tetapi
juga
BAB II
LANDASAN TEORI
Sedangkan menurut Ket (2000) Ilmu manajemen dapat diartikan sebagai ilmu
dan seni tentang bagaimana mengorganisasikan dan mengalokasikan sumber daya
perusahaan yang terbatas untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Dengan demikian
ekonomi manajerial adalah aplikasi dari analisis ekonomi dalam membuat keputusan
bisnis agar sumber daya perusahaan yang terbatas dialokasikan pada penggunaannya
yang paling baik.
2.
3.
bagiamana kekuatan-kekuatan
Ilmu Keputusan
Konsep Ekonomi
Analisis Numerik
Estimasi Statistik
Peramalan
Teori Permainan
Optimisasi
perusahaan.
Maksimisasi nilai yang diharapkan, penekanan para maksimisasi laba yang
mencakup ketidakpastian dan dimensi waktu.
1. Mendefinisikan Nilai
a. Nilai Perusahaan
Sebagai nilai sekranag dari arus kas bersih perusahaan yang diharapkan di masa
mendatang
Rumus :
Nilai Perusahaan =
1
2
n
...
1
2
(1 i ) (1 i )
(1 i ) n
n
(1 i)
11
(1)
Disini 1 , 2 dan sebagainya mewakili laba yang diharapkan setiap tahun. t dan i
adalah suku bunga atau suku diskonto yang sesuai.
Karena laba ( ) sama dengan pendapatan total (TR) dikurangi biaya total (TC),
persamaan 1 dapat ditulis ulang sebagai berikut :
TRt TCt
(1 i )t
t 1
n
Nilai =
(2)
b. Nilai Sekarang
Adalah nilai laba masa mendatang yang diharapkan , yang didiskonto kembali ke
saat ini dengan suku bunga yang sesuai.
2.
tsb mempengaruhi
tenaga terlatih
bahan mentah
mesin
ruang gudang
c. batasan hukum
contoh :
-
upah minimum
b.
c.
Model maksimisasi nilai memberikan pendalaman untuk kegiatankegiatan tanggung-jawab sosial suka rela perusahaan, walaupun jika
dilihat sekilas, tampaknya model ini menyingkirkan kemungkinan tsb
2.1.5. Laba
Di banyak Negara, insentif laba bagi para manajer Dan pekerja telah
mengarah pada peningkatan mutu produk Dan efisiensi biaya. Jadi, laba Dan motif
laba memainkan peran kunci yang menjadi semakin penting dalam alokasi sumber
daya ekonomi yang efisien di seluruh dunia.
1. Laba Bisnis versus Laba Ekonomi
a. Laba Bisnis
Pendapatan penjualan dikurangi biaya eksplisit (akuntansi) dalam
menjalankan bisnis
b. Laba ekonomi
Laba bisnis dikurangi biaya modal yang implicit Dan masukan lain
yang disediakan pemilik Dan dipergunakan perusahaan
Beberapa teori yang menerangkan tentang laba, yaitu :
a. Teori Friksi dari Laba Ekonomi
Teori ini menyatakan bahwa pasar seringkali tidak berada dalam
ekuilibrium karena adanya perubahan yang tidak diantisipasi dalam
permintaan produk atau kondisi biaya.
Contoh :
Timbulnya generasi baru dari perangkat lunak komputer yang mudah
dipergunakan dapat mengarah pada peningkatan yang jelas dalam
permintaan akan komputer mikro, yang menyebabkan laba para pabrik
komputer mikro akan meningkat di atas tingkat normal untuk jangka
waktu tertentu.
b. Teori Monopoli dari Laba ekonomi
Merupakan perluasan dari teori friksi. Teori ini menyatakan bahwa
beberapa perusahaan, karena faktor-faktor seperti skala ekonomi,
10
lain
2. Peran Laba
11
BAB III
PEMBAHASAN
12
dilakukan kepada para pemasok untuk tenaga kerja, bahan, modal Dan masukan
lainnya
telah
memberikan
pendapatan
yang
diperlukan
pemerintah
untuk
2.
3.
1945 Amandemen Keempat. Ayat (2) dan ayat (3) menyebutkan bahwa negara
menguasai bumi serta kekayaan alam yang dikandung didalamnya, serta cabangcabang produksi yang penting bagi negara dan bagi hajat hidup orang banyak.
Penguasaan ini dimaksudkan untuk dipergunakan sebesar-besarnya kemakmuran
rakyat.
Hal ini mengamanatkan kepada Pemerintah agar secara aktif dan langsung
menciptakan
sebesar-besarnya
kemakmuran
rakyat.
Selanjutnya
ayat
(4)
14
hidup
Bahkan
indicator-indikator
ini
digunakan
sebagai
acuan
terhadap
memperbaiki
permasalahan-permasalahan
laten
seperti
kemiskinan
dan keterbelakangan.
Dikatakan bahwa pertumbuhan (pembangunan) semata tidak banyak
menyelesaikan persoalan dan kadang-kadang mempunyai akibat yang tidak
menguntungkan. Bahkan Todaro mengatakan bahwa pembangunan adalah proses
multidimensi yang mencakup perubahan-perubahan penting dalam struktur social,
sikap-sikap rakyat dan lembaga-lembaga nasional, dan juga akselerasi pertumbuhan
ekonomi, pengurangan kesenjangan (inequality) dan pemberantasan kemiskinan
absolut (Bryant,1989). Dapat dimengerti bahwa pembangunan bukanlah konsep statis
melainkan dinamis dan merupakan proses tiada akhir.
Sejumlah pihak mengatakan bahwa konsep ekonomi kita berbeda dengan
negara lain di dunia. Kita mengenal adanya sistem ekonomi Pancasila, sebagian lagi
memasukkan istilah ekonomi kerakyatan Namun semua itu pada prinsipnya bermuara
pada kepentingan dan perbaikan dalam kehidupan masarakat. Setidaknya ada
15
beberapa karakteristik dari ekonomi Pancasila atau pun kerakyatan tersebut yang
diberikan oleh penggagasnya. Dengan mengutip pendapat Mubyarto bahwa ciri dari
sistem ekonomi Pancasila adalah roda perekonomian digerakkan oleh rangsangan
ekonomi, social dan moral, kehendak kuat untuk pemerataan, nasionalisme menjiwai
setiap kebijaksanaan ekonomi, koperasi merupakan sokoguru, dan imbangan yang
tegas antara perencanaan di tingkat nasional dan desentralisasi (Kuncoro,1997).
Saat ini kita mengetahui penjabaran konsep dan arah pembangunan melalui
beberapa kebijakan yang dijalankan pemerintah. Salah satu kebijakan yang ada
tertuang dalam peraturan perundang-undangan. Setidaknya ada dua peraturan
perundang-undangan yang mengatur bidang permbangunan secara makro yaitu UU
Nomor 25 Tahun 2000 tentang Program Pembangunan nasional (Propenas) 20002004 dan UU Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional. Selain itu dapat dilihat dalam peraturan perundang-undangan yang bersifat
sektoral.
Berkaitan dengan hal tersebut pemerintah sudah membuat RPJP (Rencana
Pembangunan Jangka Panjang) nasional, yang diharapkan nantinya itu akan menjadi
arah dan acuan bagi kebijakan pembangunan ke depan. RPJP tersebut kemudian
direalisasikan kedalam bentuk RPJM (Rencana Pembangunan Jangka Menengah)
nasional yang kemudian diterjemahkan lagi menjadi RKP (Rencana Kerja
Pemerintah) yang sifatnya tahunan. Dalam Rancangan terakhirnya pemerintah
melalui Bappenas sudah menyusun bebrerapa hal pokok yang menjadi sasaran
pembangunan ekonomi Untuk 20 tahun kedepan. Sasaran tersebut adalah
16
Pendapatan perkapita pada tahun 2025 mencapai sekitar US$ 6000 dengan
tingkat pemerataan yang relatif baik dan jumlah penduduk miskin tidak lebih dari 5
persen.
saat ini, hal ini dapat dilihat dari sejumlah fakta seperti tertundanya keinginan
pemerintah untuk membangun sejumlah infrastruktur akibat kurangnya dana yang
dimiliki oleh pemerintah, tingkat produktivitas dan kemampuan individual
masyarakat juga rendah, ketergantungan masyarakat terhadap bantuan pemerintah,
serta kurangnya sarana produksi yang dimiliki masyarakat dan sector swasta.
Akibatnya adalah derajat ekonomi, kesehatan, serta tingkat pengganguran yang
tinggi.
Keadaan tersebut bisa dikurangi jika pemerintah bisa membangun dan
menciptakan sarana produksi tadi. Pembangunan dan penciptaan sarana produksi
tersebut adalah dengan membangun infrastruktur yang mendukung program tersebut.
permasalahannya adalah dana untuk merealisasikannya tidak mencukupi. Dalam hal
ini sebenarnya sektor swasta dalam negeri mempunyai peran yang strategis yaitu
dengan membantu pemerintah dalam mengumpulkan dana tersebut. Namun kondisi
sector swastapun tidak mampu untuk memikul tanggung jawab itu. Sehingga
kebutuhan akan penyediaan dana dari luar menjadi pilihan utama kebijakan
pembangunan ekonomi.
Kebijakan tersebut cukup realities mengingat pemerintah tidak lagi
mempunyai pilihan lain yang mendukung. oleh karena itu, pemerintah dengan segala
daya upaya mencoba untuk menegaskannya dalam sebuah kebijakan, yang salah
satunya dengan mengeluarkan Inpres Nomor 3 tahun 2006 tentang paket kebijakan
perbaikan iklim investasi. selain itu sejumlah pertemuan baik bilateral maupun
multilateral
juga
sudah
dilaksanakan,
18
salah
satunya
dengan
Program
UMUM
Mengubah
A. Memperkuat
kelembagaan
Undang-Undang
(UU)
investasi.
penanaman modal.
Revitalisasi Tim Nasional Peningkatan
dan
perusahaan
Peraturan Peninjauan Perda-Perda
serta
pembentukan
yang
Menghambat
Peraturan investasi.
Daerah (Perda).
C. Kejelasan
Ketentuan Perubahan
mengenai
modal
keputusan
Menteri
Negara
AMDAL.
Usaha
dan/atau
Kegiatan
Wajib
Hatta.
B. Pengembangan Peranan
Perluasan fungsi Tempat Penimbunan Berikat
Kawasan Berikat.
C. Pemberantasan
fasilitas
Penyelundupan.
penyelundupan.
D. Debirokratisasi di Bidang Mempercepat proses registrasi dan permohonan
Cukai.
fasilitas cukai.
PERPAJAKAN
A. Insentif
Perpajakan
Melakukan penyempurnaan atas UU tentang
Untuk investasi.
fasilitas
pajak
penghasilan
sistem "self
2.
3.
bulanan (prepayment/installment).
Perbaikan jasa pelayanan pajak untuk
assesment" secara
konsisten.
Pajak
2.
Mereformasi Sistem Pembayaran Pajak.
Tax Audit, Investigation dan Disclosure.
2.
dandisclosure.
KETENAGAKERJAAN
A. Menciptakan
Iklim
Meningkatkan
Pengetahuan
masyarakat
mengenai Pajak.
Mengubah UU Nomor 13 tahun 2003 tentang
Hubungan
Industrial Ketenagakerjaan.
2.
Mengubah peraturan Pelaksanaan UU
yang
Mendukung
Nomor
13
tahun
2003
Tentang
perluasan lapangan kerja.
Ketenagakerjaan.
B. Perlindungan
Dan Mengubah UU Nomor 39 Tahun 2004 Tentang
penempatan TKI di luar Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja
negeri.
Indonesia di Luar Negeri
C. Penyelesaian Berbagai Implementasi UU Nomor 2 tahun 2004 tentang
perselisihan
penerbitan
UU/
Peraturan/Surat
ketenagakerjaan.
E. Penciptaan
pasar
Pengembangan Bursa Kerja dan Informasi Pasar
Paradigma
pembangunan
Mengubah UU Nomor 15 Tahun 1997 tentang
transmigrasi
dalam
Ketransmigrasian.
rangka
perluasan
lapangan kerja.
USAHA KECIL, MENENGAH DAN KOPERASI
Pemberdayaan Usaha Kecil,
Penyempurnaan peraturan
Menengah
Koperasi/UKMK
yang
terkait
Bagi
lainnya.
4.
Penguatan Kemitraan Usaha Besar dan
UKMK.
(Sumber : INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN
2006)
23
Keluarnya
paket
kebijakan
investasi
tersebut
diharapkan
mampu
b.
c.
d.
e.
f.
g.
26
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
1. Pemerintah memiliki peranan yang sangat penting dalam menciptakan iklim yang
kondusif bagi perkembangan pembangunan Ekonomi di Indonesia, dari konsep
perencanaan Pembangunan Ekonomi yang telah dibuat oleh pemerintah rasanya ada
secercah harapan bagi bangsa ini, karena jika diperhatikan pemerintah secara umum
telah menyiapkan perencanaan dari berbagai aspek mulai dari menanamkan
kepercayaan pada investor,dibuatnya kebijakan investasi,sistem pelayanan kepada
investor yang diperbaiki dan lain sebagainya,walau harus di akui masih banyak
kelemahan dari berbagai kebijakan yang dibuat oleh pemerintah
2. Paket kebijakan investasi juga menjadi salah satu substansi penting. Kebijakan
tersebut dituangkan dalam Perpres 19 tahun 2006, langkah-langkah yang akan
direncanakan pemerintah dalam kaitanya dengan kebijakan investasi terutama untuk
perbaikan iklim investasi,mulai dari peningkatan manajerial para pelaksananya dan
diberlakukannya sistem pelayanan satu atap sebagai upaya penanaman kepercayaan
pada para investor
4.2.
Saran
27
28
DAFTAR PUSTAKA
29
30