Profesi Kel 1
Profesi Kel 1
BAB II
KAJIAN
2.1. Hakikat Profesi Dan Kompetensi Guru
Guru merupakan suatu profesi, yang berarti suatu jabatan yang memerlukan keahlian
khusus sebagai guru dan tidak dapat dilakukan oleh sembarang orang di luar bidang
pendidikan. Walaupun pada kenyataanya masih terdapat hal-hal tersebut diluar bidang
kependidikan. Untuk seorang guru perlu mengetahui dan dapatmenerapkan beberapa
prinsip mengajar agar ia dapat menerapkan beberapa prinsip mengajar agar ia dapat
melaksanakan tugasnya secara professional, yaitu sebagai berikut (Dr. H. Hamzah :
16) :
1. Guru harus dapat membangkitkan perhatian peserta didik pada materi pelajaran
yang diberikan serta dapat mengggunakan berbagai media dan sumber belajar
yang bervariasi.
2. Guru harus dapat membangkitkan minat peserta didik untuk aktif dalam
yang telah dimiliki peserta didik (kegiatan apersepsi), agar peserta didik
menjadi lebih mudah dalam memahami pelajaran yang diterimanya.
memberikan
kesempatan
berupa
pengalaman
secara
langsung,
kewajiban guru yang harus dilakukan sehubungan dengan arti jabatan guru yang
menuntut suatu kompetensi tertentu sebagaimana telah disebutkan. Ace Suryadi
(1999:298-304) mengemukakan bahwa untuk mencapai taraf kompetensi seorang
guru memerlukan waktu lama dan biaya mahal. Ststus kompetensi yang profesional
tidak diberikan oleh siapapun, tetapi harus dicapai kelompok profesi bersangkutan.
Awalnya tentu harus dibina melalui penguatan landasan profesi, misalnya pembinaan
tenaga kependidikan yang sesuai, pengembangan infrastruktur, pelatihan jabatan (in
service training) yang memadai, efisiensi dalam sistem perencanaan, serta pembinaan
administrasi dan pembinaan kepegawaian.
2.2.Guru Sebagai Contoh (Suri Teladan)
Pada dasarnya perubahan perilaku yang dapat ditunjukkan oleh peserta didik harus
dipengaruhi oleh latar belakang pendidikan dan pengalaman yang dimiliki ole seorang
guru. Atau dengan perkataan lain guru mempunyai pengaruh terhadap perubahan
perilaku peserta didik.
Untuk itulah guru harus menjadi contoh (suri teladan) bagi peserta didik, karena pada
dasarnya guru adalah representasi dari sekelompok orang pada suatu komunitas atau
masyarakat yang diharapkan dapat menjadi teladan, yang dapat digugu dan ditiru.
Seorang guru sangat berpengaruh terhadap hasil belajar yang dapat ditunjukkan oleh
peserta didiknya. Untuk itu apabila seseorang ingin menjadi guru yang profesional
maka sudah seharusny ia dapat selalu meningkatkan wawasan pengetahuan akademis
dan praktis melalui jalur pendidikan berjenjang ataupun upgrading dan/atau pelatihan
yng bersifat in service training dengan rekan-rekan sejawatnya.
Perubahan dalam cara mengajar guru dapat dilatihkan melalui kemampuan
peningkatan mengajar sehingga kebiasaan lama yang kurang efektif dapat segera
terdeteksi dan perlahan-lahan dihilangkan. Untuk itu, maka perlu perubahan kebiasaan
dalam cara mengajar guru yang diharapkan akan berpengaruh pada cara bel;ajar
siswa, diantaranya sebagi berikut (Dr. H. Hamzah : 17) :
1. Memperkecil kebiasaan cara mengajar guru baru (calon guru) yang cepat
menggantikan cara mengajar dimana guru hanya berbicara dan peserta didik hanya
mendengarkan.
Kompetensi guru berkaitan dengan profesionalisme yaitu, guru yang profesional adlah
guru yang kompeten (berkemampuan), karena itu kompetensi profesionalisme guru
dapat diartikan sebagai kemampuan dan kewenangan guru dalam menjalankan profesi
keguruannya dengan kemampuan tinggi (Muhibbin Syah : 230). Dengan kata lain
kompetensi adalah pemilikan,penguasaan,ketrampilan dan kemampuan yang dituntut
oleh jabatan seseorang.(A.Piet Sahertian :4)
Sedangkan menurut Depdikbud kompetensi yang harus dimiliki seorang guru
(Komponen Dasar Kependidikan :25-26 ) adalah :
1. Kompetensi Profesional, guru harus memiliki pengetahuan yang luas dari
subject matter ( bidang studi) yang akan diajarkan serta penguasaan metodologi
dalam arti memiliki konsep teoritis mampu memilih metode dalam proses
belajar mengajar.
2. Kompetensi Personal, artinya sikap kepribadian yang mantap sehingga mampu
menjadi sumbr intensifikasi bagi subjek. Dalam hal ini berarti memiliki
kepribadian yang pantas diteladani, mampu melaksanakan kepemimpinan
seperti yang dikemukakan Ki Hajar Dewantara, yaitu Ing Ngarsa Sung
Tulada, Ing Madya Mangun Karsa. Tut Wuri Handayani
3. Kompetensi Sosial, artinya guru harus mampu menunjukkan dan berinteraksi
sosial, baik dengan murid-muridnya maupun dengan sesama guru dan kepala
sekolah, bahkan dengan masyarakat luas.
4. Kompetensi untuk melakukan pelajaran yang sebaik-baiknya yang berarti
Dalam suasana seperti itu, peserta didik dilibatkan secara aktif dalam memecahkan
masalah , mencari sumber informasi, data evaluasi , serta menyajikan dan
mempertahankan pandangan dan hasil kerja mereka kepada teman sejawat dan yang
lainnya. Sedangkan para guru dapat bekerja secara intensif dengan guru lainnya,
dalam merencanakan pembelajaran baik individual maupun tim, membuat keputusan
tentang mendesai sekolah kolaborasi tentang pengembangan kurikulum, dan
partisipasi dalam penilaian. Berikut akan diuraikan tentang kompetensi profesional
yang harus menjadi andalan guru dalam melaksanakan tugasnya.
2.4 Peranan Guru Dalam pembelajaran Tatap Muka
Terdapat beberapa peran guru dalam pembelajaran tatap muka yang dikemukakan
oleh Moon (1998), yaitu sebagai berikut.
1. Guru sebagai Perancang Pembelajaran (Designer Instruction)
Pihak
Departemen
Pendidikan
Nasional
telah
memprogram
bahan
pembelajaran yang harus diberikan guru kepada peserta didik pada suatu waktu
tertentu. Disini guru dituntut untuk berperan aktif dalam merencanakan PBM
tersebut dengan memerhatikan berbagai komponen dalam sistem pembelajaran
yang meliputi :
a. Membuat dan merumuskan bahan ajar
b. Menyiapkan materi yang relevan dengan tujuan, waktu, fasilitas,
perkembangan
ilmu,
kebutuhan
dan
kemampuan
siswa,
Tujuan
utama
penilaian
adalah
adalah
untuk
melihat
tingkat
(2)pelaksanaan
di
lapangan
(3)
proses
penilaian
didik,. Selain itu guru bersama peserta didik harus menarik kesimpulan
atau jawaban masalah sebagai hasil belajar peserta didik,atas dasar
semua pendapat yang telah dibahas dan diajukan peserta didik.
d. Motivator belajar, guru sebagai pendorong peserta didik agar mau
kesehatan jasmani dan rohani, ialah mempunyai sifat-sifat yang perlu untuk
dapat memberikan pendidikan dan pembelajaran. Selanjutnya, dari syaratsyarat tersebut dapat dijabarkan secara lebih terperinci, yaitu sebagai berikut :
a. Guru harus berijazah
Yang dimaksud ijazah disini adalah ijazah yang dapat memberi wewenang
untuk menjalankan tugas sebagai seorang guru di suatu sekolah tertentu.
b. Guru harus sehat Rohani dan Jasmani
Kesehatan rohani dan jasmani merupakan salah satu syarat penting dalam
setiap pekerjaan. Karena orang tidak dapat melaksanakan tugasnya dengan
baik jika ia diserang suatu penyakit. Sebagai seorang guru syarat tersebut
merupakan syaarat mutlak yang tidak dapat diabaikan. Misalnya saja
seorang guru yang sedang terkena penyakit menular tentu saja akan
membahayakan bagi peserta didiknya.
c. Guru harus bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berkelakuan baik
Sesuai dengan tujuan pendidikan, yaitu membentuk manusia yang susila
yang bertaqwa kepada Tuhan YME maka sudah selayaknya guru sebagai
pendidik harus dapat menjadi contoh dalam melaksanakan ibadah dan
berkelakuan baik
d. Guru haruslah orang yang bertanggung jawab
Tugas dan tanggung jawab guru sebagai seorang pendidik, pembelajar dan
pembimbing bagi peserta didik selama proses pembelajaran berlangsung
yang telah dipercayakan orang tua/wali kepadanya hendaknya dapat