Anda di halaman 1dari 29

LATAR BELAKANG

Pertumbuhan penduduk yang semakin tinggi


dan semakin bertambahnya tingkat konsumsi
masyarakat serta aktifitas yang lainnya akan
berdampak pula terhadap volume sampah
yang dihasilkan.
Sampah dan pengelolaannya kini menjadi
masalah
yang
kian
mendesak
di
Kota/Kabupaten di Indonesia.
Kabupaten Sidoarjo merupakan salah satu
Kabupaten di Jawa Timur yang masuk dalam
Gerbangkertasusila plus sehingga cukup pesat
perkembangannya, baik perkembangan secara
ekonomi
maupun
jumlah
penduduknya.
Sehingga hal ini berpengaruh terhadap
timbulan sampah yang terus meningkat dari

M
A
K
S
U
D

T
U
J
U
A
N
S
A
S
A
R
A
N

Membuat Dokumen Perencanaan yang dapat dijadikan pedoman


dalam pengembangan dan operasional penyelenggaraan Sistem
Pengelolaan Persampahan berdasarkan perencanaan yang
efektif, efisien, berkelanjutan, dan terpadu dengan sektor terkait
lainnya,dimana perencanaan ini meliputi aspek teknis, financial,
kelembagaan, regulasi serta aspek peran serta masyarakat
dalam pengelolaan persampahan

Tersusunnya RIS Persampahan yang tematis,


terarah, dan tanggap terhadap kebutuhan sesuai
karakteristik lingkungan dan
sosial ekonomi
daerah, serta tanggap terhadap kebutuhan
stakeholder (pemerintah, investor, masyarakat)
Dapat menjadi masukan bagi Kabupaten Sidoarjo
dalam
menentukan
kebijakan
pengelolaan
persampahan untuk tahun mendatang.
Tersedianya rencana peningkatan system pengelolaan
persampahan secara terperinci, baik aspek teknis
operasional,
aspek
ekonomis
(pembiayaan),
aspek
kelembagaan, pengaturan/hukum dan aspek peran serta
masyarakat,
sehingga
system
tersebut
dapat
dipertanggungjawabkan
,
fleksibel,
aplikatif,
mudah
dipahami dan siap untuk diterapkan secara bertahap sesuai
kemampuan Pemda Sidoarjo.
Tersedianya acuan bagi para pengambil keputusan berkaitan
dengan
perencanaan,
pelaksanaan
operasi
dan
pemeliharaan serta pengelolaan prasarana dan sarana

RUANG LINGKUP
Ruang lingkup wilayah untuk RIS pengelolaan
sampah ini adalah Kabupaten Sidoarjo dengan
rincian terdiri dari 18 Kecamatan dan 353 Desa.
Dengan Batas wilayah perencanaan adalah
sebagai berikut :
Utara
: Kota Surabaya dan Kabupaten
Gresik
Selatan
: Kabupaten Pasuruan
Timur
: Selat Madura
Barat
: Kabupaten Mojokerto

KONDISI EKSISTING SISTEM


PERSAMPAHAN
Tingkat Pelayanan

Asumsi
volume
timbulan
sampah
3,25
lt/orang/perhari maka volume timbulan sampah
penduduk Kab. Sidoarjo pada Tahun 2013 sebesar
6.674 m3/hari dari jumlah tersebut yang mendapat
akses
pelayanan
sampah
secara
terpusat
(dikumpulkan dari sumber ke TPS) sebesar = 857
m3/hari atau 12,8 % dari jumlah timbulan sampah
penduduk Kab. Sidoarjo. Sisanya sebesar 5.819,3
m3/hari atau 87,2 % yang tidak terangkut ke TPS
dibuang ke sungai, dibakar dan ditimbun.
Volume sampah yang masuk ke TPS dan terangkut
ke TPA sebesar = 657 m3/hari, maka tingkat
pelayanan
persampahan
Kabupaten
Sidoarjo
terhadap wilayah teknis pelayanan sebesar 33 %,
sisanya tidak terangkut sebesar 77 % di TPS karena
keterbatasan sarana dan prasarana angkutan.

Jumlah TPS

LOKASI TPST

Kabupaten Sidoarjo hanya mempunyai 1


TPA yang masih berfungsi yaitu TPA Kupang
terletak di Desa Kupang Kecamatan Jabon,
TPA ini beroperasi sejak tahun 2003 yang
memiliki luas lahan eksisting 5,4 Ha.
dengan luas lahan area penimbunan aktif
5,4 Ha dengan kedalaman 7 m.
Jarak TPA dari pusat Kabupaten Sidoarjo +
20
km.
Sedangkan
jarak
dengan
perumahan terdekat adalah 500 m dan
badan air terdekat adalah 200 m.

L
O
K
A
S
I
T
P
A

TIMBULAN SAMPAH

Wilayah Pelayanan
Persampahan Kabupaten
Sidoarjo

Cakupan Layanan Sampah


Yang Terangkut ke TPA

SUMBER DAN KOMPOSISI


SAMPAH
NO

KOMPONEN SAMPAH

PROSENTASE

1.

Organik

2.

Kertas

5,30 %

3.

Plastik

15,50 %

4.

Kayu

2,70 %

5.

Kain/Tekstil

4,50 %

6.

Karet/Kulit Tiruan

0,19 %

7.

Logam/Metal

1,50 %

8.

Gelas/kaca

0,50 %

9.

Limbah Berbahaya

1,25 %

10.

Limbah Pembongkaran

0,81 %

11.

Lain-lain

2,75 %

Sumber : DKP Kabupaten Sidoarjo 2013

65,00 %

S
A
R
A
N
A
P
E
N
G
A
N
G
K
U
T
A
N
S
A
M
P
A
H

Kabupaten Sidoarjo mempunyai 65 unit


sarana pengangkutan sampah dengan rincian
sebagai berikut :
Dump Truck: 43 unit
Arm Roll
: 15 unit
Pick Up
: 7 unit

KELEMBAGAAN YANG
MENANGANI

Secara teknis pengelolaan persampahan di


Kabupaten
Sidoarjo
ditangani
oleh
Dinas
Kebersihan dan Pertamanan dibawah tanggung
jawab bidang kebersihan. Tugas Dinas ini adalah
melaksanakan urusan Pemerintah Daerah di
Bidang Kebersihan dan Pertamanan. Sedangkan
fungsi yang diemban adalah :
Perumusan kebijakan teknis persampahan dan
fasilitas kota
Penyelenggaraan
urusan
pemerintah
dan
pelayanan umum di Bidang Kebersihan dan
Pertamanan
Pembinaan dan Pelaksanaan tugas di Bidang
Kebersihan dan pertamanan
Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati

PERMASALAHAN YANG DIHADAPI

Permasalahan Teknis dan Lingkungan

1.Masih dibuangnya sampah kesungai dan saluran irigasi.


2.Pembakaran sampah dilakukan dalam rangka mengurangi volume sampah
banyak dilakukan di wilayah perdesaan dan hunian yang padat.
3.Lahan kosong menjadi sasaran pembuangan sampah warga
4.Penimbunan adalah cara pengelolaan sampah wilayah perdesaan yang
masih memiliki lahan untuk membuat lubang sampah di pekarangan
5.Jumlah TPS belum mencukupi sehingga masih banyak sampah yang masuk
kesaluran irigasi maupun dibakar.
6.Tingginya beban pelayanan di Kabupaten disebabkan 3 faktor
pertumbuhan penduduk yang cepat dan jumlah penduduk yang pasti sulit
diketahui karena adanya penduduk yang tinggal di Sidoarjo namun tercatat
penduduk Surabaya ataupun sebaliknya serta faktor terakhir luasnya wilayah
administrasi
7.Sampah yang di TPS belum terangkut semua karena keterbatasan armada
pengangkutan dan jauhnya jarak TPS ke TPA
8.TPST yang ada banyak yang tidak dimanfaatkan secara optimal
9.Sistem pengolahan sampah di TPA masih open dumping dan kondisi
hampir penuh
10.Perluasan lahan TPA terkendala
pembebasan lahan karena ploting
regional melalui RTRW Provinsi wilayah ini adalah wilayah pengembangan
industri yang berbatasan dengan wilayah pengembangan industri Kabupaten
Pasuruan pantai utara (Bangil dan Rembang).
11.Pertumbuhan penduduk yang besar sekitar 2,746 % per tahun dan luas
wilayah yang luas memerlukan minimal 3 Lokasi TPA dan hingga saat ini
wilayah barat (Krian, Balongbendo, Tarik dan Taman) masih dibuang di Jabon
yang berada di Ujung Timur Kabupaten. Sementara itu pembebasan lahan

PERMASALAHAN YANG DIHADAPI

Permasalahan Kelembagaan
Kemampuan kelembagaan masih rendah
Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten
Sidoarjo saat ini mengemban dua fungsi yaitu
sebagai regulator dan operator.
Masih
rendahnya
sistem
monitoring
dan
pengawasan sistem persampahan
Masih rendahnya tingkat pelayanan dari Dinas
kepada masyarakat.

PERMASALAHAN YANG DIHADAPI

Permasalahan Pembiayaan
Kemampuan pembiayaan dalam pengelolaan
sampah masih kecil. Anggaran pengelolaan
persampahan Kab Sidoarjo hanya 0,5 % dari APBD.
Efektifitas retribusi masih sangat rendah baik dari
segi kuantitas maupun kualitas mekanisme
penarikannya.
Permasalahan Regulasi
Pada dasarnya PERDA Kabupaten Sidoarjo Nomor 6
Tahun 2012 tentang Pengelolaan Sampah dan Retribusi
Pengelolaan Persampahan/Kebersihan sudah jelas
substansinya. Hanya saja dalam pengawasannya dari
Dinas Terkait masih terkendala dengan minimnya
jumlah personil dan sarana prasarana persampahan.

PERMASALAHAN YANG DIHADAPI

Permasalahan Peran serta masyarakat dan swasta


Potensi Masyarakat Belum Dikembangkan Secara
Sistematis
Rendahnya Investasi Dunia Usaha/Swasta
Permasalahan sosial ekonomi
Berdasarkan data Sidoarjo Dalam Angka Tahun 2014,
jumlah penduduk berdasarkan mata
pencaharian
terbesar adalah Pensiunan dan disusul dengan
swasta,TNI dan POLRI. Hal ini menunjukkan bahwa
tingkat perekonomian sebagian besar masyarakat di
Kabupaten Sidoarjo tergolong menengah keatas. Tetapi
meskipun begitu, untuk mengeluarkan biaya dalam
pengelolaan persampahan terkadang mereka masih
sulit. Karena mereka menganggap pengelolaan
persampahan
merupakan
tanggung
jawab
dari
Pemerintah.

A
R
A
H
P
E
N
G
E
M
B
A
N
G
A
N

NO
1. TPS

FASILITAS

ARAH PENGEMBANGAN
Pengembangan TPS untuk periode 10 Tahun mendatang akan
mulai menggunakan TPS dengan model container

2.

3R DI SUMBER SAMPAH

3.

TPS-3R

4.

TPST

Pengembangan konsep 3R mulai dari tahun perencanaan (2015)


sampai dengan akhir tahun perencanaan (2025) difokuskan untuk
dilakukan di sumber sampah. Konsep kegiatan yang dilakukan
tetap seperti konsep 3R yang sudah berjalan yaitu :
Reduce (R1)
Reuse (R2)
Recycle (R3)

Lokasi pengembangan
TPS-3R dilakukan sedekat mungkin
dengan daerah pelayanan dalam radius tidak lebih dari 1 km.
TPS-3R harus dilengkapi dengan ruang pemilah, pengomposan
sampah organik, gudang, zona penyangga dan tidak mengganggu
estetika serta lalu lintas. TPS-3R ini dibangun pada sumber
sampah seiring dengan kegiatan 3R yang dilakukan oleh
masyarakat.
TPST ini direncanakan minimal dalam 1 kecamatan terdapat 1
TPST. Dimana TPST yang rencananya akan dibangun harus
memiliki luasan untuk ruang pengkomposan, lahan untuk sorting
dan
penimbunan
serta
bangunan
pelengkap
(gudang
penyimpanan dengan luas 3x3 m dan rumah untuk petugas
pengoperasian TPST dengan luas 4x6 m).

5.

BANK SAMPAH

6.

ALAT ANGKUT

7.

TPA

A
R
A
H
P
E
N
G
E
M
B
A
N
G
A
N

Untuk rencana kedepan, arah pengembangan bank


sampah bisa dimulai dengan mendirikan bank sampah
setidaknya minimal 1 bank sampah untuk 1
kecamatan. Dimana untuk pengelolanya bisa ditunjuk
oleh pihak kecamatan setempat.

Sarana pengangkutan sampah untuk periode 10 tahun


mendatang sampai dengan tahun 2025 masih tetap
menggunakan amroll truk dan dumptruk

Berdasarkan rencana yang ada, pengembangan TPA baru


akan dibangun di Desa Kebonagung Kecamatan Porong. Luas
lahan untuk TPA Kebonagung sebesar 13,6 Ha.

NO
1.

ASPEK

STRATEGI

Mengubah metode open dumping menjadi sanitary

landfill
Pembangunan SPA dan TPA Baru

Peningkatan Daerah Pelayanan

Revitalisasi dan optimalisasi TPA Jabon

Pengembangan lahan TPA Jabon

Pengembangan TPST, TPST 3R, Bank Sampah.

Pengadaan Peralatan system persampahan

Optimalisasi kinerja internal

Monitoring dan evaluasi

Peningkatan kualitas SDM

Rekrutmen personalia.

Penataan struktur organisasi

Pembinaan dan penegakan regulasi

Perumusan Perda Kelembagaan

Perumusan peraturan pengelolaan sampah

Peran Serta

Sosialisasi system pengelolaan persampahan

Masyarakat

Pembentukan kader lingkungan

Pemberdayaan kader lingkungan

Ekonomi dan

Sosialisasi tarif retribusi

Pembiayaan

Penerapan system penarikan retribusi

Pembentukan unit penarikan retribusi

Penambahan anggaran untuk pengelolaan persampahan

Kerjasama dengan Pihak Swasta

Teknis / Sarana dan


Prasarana

2.

3.

4.

5.

Kelembagaan

Pengaturan

S
T
R
A
T
E
G
I
P
E
N
G
E
M
B
A
N
G
A
N

RENCANA PEMBIAYAAN DAN INDIKASI INVESTASI PROGRAM

Berdasarkan perda No. 6 Tahun 2012 tentang Pengelolaan


sampah dan retribusi pelayanan persampahan/kebersihan
tarif retribusi untuk rumah tinggal rata-rata Rp.5000
perbulan. Sehingga untuk pelayanan 40% dari jumlah 15
kecamatan yang sudah terlayani dihitung dengan rumus
40% x jumlah penduduk yang terlayani dibagi rata-rata
jumlah anggota keluarga 1 rumah x besarnya retribusi x
setahun, sehingga didapatkan nilai sebesar :
40 % x 1.776.789 = 142.143 kk x Rp. 5000 x 12
5
= Rp. 8.525.580.000,- pertahun.

Hasil dari retribusi ini nanti akan kembali ke APBD


Kabupaten Sidoarjo.

RENCANA BIDANG
KELEMBAGAAN
Rencana Jangka Pendek / mendesak (2015-2017)
Review anggaran untuk bidang kebersihan.
Pembenahan struktur organisasi pengelola.
Meninjau kembali Tupoksi dari pengelola persampahan di Kab. Sidoarjo.
Sosialisasi perda no 6 tahun 2012 tentang pengelolaan sampah dan retribusi
pelayanan persampahan
Pembentukan kader lingkungan untuk mendukung kegiatan pengelolaan
persampahan.
Pembentukan UPTD untuk pengelolaan TPA
Rencana Jangka Menengah (2018-2020)
Pelaksanaan perda tentang kelembagaan dan kebijakannya
Pelasanaan pembenahan struktur organisasi instansi teknis pengelolaan sampah
Pelaksanaan penarikan tarif retribusi sampah
Pelaksanaan evaluasi terhadap kelembagaan instansi teknis pengolah sampah
Pelaksanaan evaluasi total terhadap sistem pengelolaan retribusi sampah dalam
rangka meningkatkan perolehan retribusi
Pelaksanaan kerjasama dengan pihak swasta dengan penekanan kepada
teknologi pengolahan sampah
Pembentukan paguyuban untuk para pemulung oleh pihak swasta untuk
mengolah sampah
Rencana Jangka Panjang (2020-2025)
Monitoring serta evaluasi dari total terhadap sistem pengelolaan retribusi sampah
dalam rangka meningkatkan perolehan retribusi.
Mengoptimalisasi pengelolaan sampah dengan memberdayakan pemulung oleh

Anda mungkin juga menyukai