Latap Uv2
Latap Uv2
Disusun oleh :
Maidia Yunita
(061440410798)
Medio Destian
(061440410799)
M. Marco Sayputra
(061440410801)
(061440410802)
Puspita Anggraini
(061440410804)
(061440410805)
Ridho Anugerah
(061440410806)
SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS II
PENENTUAN KANDUNGAN FE (BESI)
I.TUJUAN PERCOBAAN
Setelah melakukan percobaan ini diharapkan mahasiswa dapat : menentukan
kandungan Fe (besi) dengan metode spektrofotometri UV-VIS.
II.ALAT DAN BAHAN YANG DIGUNAKAN
Alat yang digunakan :
1.Spektrofotometri Agilent
2.Kuvet/sel
3.Labu takar 250 ml
4.Labu takar 100 ml
5.Labu takar 50 ml
6.Gelas kimia 100 ml
7.Pipet ukur 5 ml
8.Batang pengaduk & spatula
9.Corong gelas
10.Pipet tetes
11.Bola hisap
12.Botol semprot
Bahan yang digunakan :
1.Amonium besi (III) sulfat
2.HCL
3.fenantrolin
4.natrium asetat
5.hidroksil amonium klorida
III.DASAR TEORI
Spektrofotometri merupakan suatu perpanjangan dari penelitian visual dalam
studi yang lebih terinci mengenai penyerapan energi cahaya oleh spesi kimia,
memungkinkan kecermatan yang lebih besar dalam perincian dan pengukuran
kuantitatif.
Pengabsorpsian sinar ultraviolet atau sinar tampak oleh suatu molekul
umumnya menghasilkan eksitasi electron bonding, akibatnya panjang gelombang
absorpsi maksimum dapat dikorelasikan dengan jenis ikatan yang ada didalam molekul
yang sedang diselidiki. Oleh karena itu spektroskopi serapan molekul berharga untuk
mengidentifikasi gugus-gugus fungsional yang ada dalam suatu molekul. Akan tetapi
yang lebih penting adalah penggunaan spektroskopi serapan ultraviolet dan sinar
tampak untuk penentuan kuantitatif senyawa-senyawa yang mengandung gugus-gugus
pengabsorpsi.
Metode spektroskopi sinar tampak berdasarkan penyerapan sinar tampak oleh
suatu larutan berwarna. Oleh karena itu metode ini dikenal juga sebagai metode
kalorimetri. Hanya larutan senyawa yang berwarna ynag dapat ditentukan dengan
metode ini. Senyawa tak berwarna dapat dibuat berwarna dengan mereaksikannya
dengan pereaksi yang menghasilkan senyawa berwarna. Contohnya ion Fe 3+ dengan ion
CNS- menghasilkan larutan berwarna merah. Lazimnya kalorimetri dilakukan dengan
membandingkan larutan standar dengan cuplikan yang dibuat pada keadaan yang sama.
Dengan kalorimetri elektronik (canggih) jumlah cahaya yang diserap (A) berbanding
lurus dengan konsentrasi larutan. Metode ini sering digunakan untuk menentukan kadar
besi dalam air minum.Penentuan kadar besi berdasarkan pada pembentukan senyawa
kompleks berwarna antara besi (II) dengan orto-penantrolin yang dapat menyerap sinar
tampak secara maksimal pada panjang gelombang tertentu.
Kadar besi dalam suatu sample yang diproduksi akan cukup kecil dapat dilakukan
dengan teknik spektrofotometri UV-Vis menggunakan pengompleksan orto-fenantrolin.
Dasar penentu kadar besi (II) dengan orto-Fenantrolin. Senyawa ini memiliki warna
sangat kuat dan kestabilan relatife lama dapat menyerap sinar tampak secara maksimal
pada panjang gelombang tertentu. Pada persiapan larutan, sebelum pengembangan
warna perlu ditambahkan didalamnya pereduksi seperti hidroksilamina. HCl yang akan
mereduksi Fe3+ menjadi Fe2+. pH larutan harus dijaga pada 6-7 dengan cara
menambahkkan ammonia dan natrium asetat.
Dengan menggunakan penentuan kadar konsentrasi , suatu senyawa dilakukan
dengan membandingkan kekuatan serapan cahaya oleh larutan contoh terhadap terhadap
larutan standar yang telah diketahui kunsentrasinya. Terdapat dua cara standar adisi ,
pada cara yang pertama dibuat dahulu sederetan larutan standar, diukur serapannya,
kemudian tentukan konsentrasinya dengan menggunakan cara kalibrasi. Cara yang
kedua dilakukan dengan menambahjkan sejumlah larutan contoh yang sama kedalam
larutan standar .
Pada metode spektroskopi ultraviolet, cahaya yang diserap bukan cahaya tampak tapi
cahaya ultraviolet. Dengan cara ini larutan tak berwarna dapat diukur, contoh aseton dan
asetaldehid. Pada spektroskopi ini energy cahaya terserap digunakan untuk transisi
electron. Karena energy cahaya UV lebih besar dari energy cahaya tampak maka energy
UV dapat menyebabkan transisi electron dan .
Spektrofotometri merupakan suatu perpanjangan dari penelitian visual dalam studi
yang lebih terinci mengenai penyerapan energi cahaya oleh spesi kimia, memungkinkan
kecermatan yang lebih besar dalam perincian dan pengukuran kuantitatif.
Pengabsorpsian sinar ultraviolet atau sinar tampak oleh suatu molekul umumnya
menghasilkan eksitasi electron bonding, akibatnya panjang gelombang absorpsi
maksimum dapat dikorelasikan dengan jenis ikatan yang ada didalam molekul yang
sedang diselidiki. Oleh karena itu spektroskopi serapan molekul berharga untuk
mengidentifikasi gugus-gugus fungsional yang ada dalam suatu molekul. Akan tetapi
yang lebih penting adalah penggunaan spektroskopi serapan ultraviolet dan sinar
tampak untuk penentuan kuantitatif senyawa-senyawa yang mengandung gugus-gugus
pengabsorpsi.
Metode spektroskopi sinar tampak berdasarkan penyerapan sinar tampak oleh suatu
larutan berwarna. Oleh karena itu metode ini dikenal juga sebagai metode kalorimetri.
Hanya larutan senyawa yang berwarna ynag dapat ditentukan dengan metode ini.
Senyawa tak berwarna dapat dibuat berwarna dengan mereaksikannya dengan pereaksi
yang menghasilkan senyawa berwarna. Contohnya ion Fe3+ dengan ion CNSmenghasilkan larutan berwarna merah. Lazimnya kalorimetri dilakukan dengan
membandingkan larutan standar dengan cuplikan yang dibuat pada keadaan yang sama.
Dengan kalorimetri elektronik (canggih) jumlah cahaya yang diserap (A) berbanding
lurus dengan konsentrasi larutan. Metode ini sering digunakan untuk menentukan kadar
besi dalam air minum.
Pada metode spektroskopi ultraviolet, cahaya yang diserap bukan cahaya tampak
tapi cahaya ultraviolet. Dengan cara ini larutan tak berwarna dapat diukur, contoh
aseton dan asetaldehid. Pada spektroskopi ini energi cahaya terserap digunakan untuk
transisi elektron.Karena energi cahaya UV lebih besar dari energi cahaya tampak maka
energi UV dapat menyebabkan transisi elektron dan .
Penentuankadar besi berdasarkan pada pembentukan senyawa kompleks berwarna
antara besi (II) dengan orto-penantrolin yang dapat menyerap sinar tampak secara
maksimal pada panjang gelombang tertentu.
Kadar besi dalam suatu sampel yang diproduksi akan cukup kecil dapat dilakukan
dengan teknik spektrofotometri UV-Vis menggunakan pengompleksan orto-fenantrolin.
Dasar penentu kadar besi (II) dengan orto-Fenantrolin. Senyawa ini memiliki warna
sangat kuat dan kestabilan relatife lama dapat menyerap sinar tampak secara maksimal
pada panjang gelombang tertentu. Pada persiapan larutan, sebelum pengembangan
warna perlu ditambahkan didalamnya pereduksi seperti hidroksilamina HCl yang akan
mereduksi Fe3+ menjadi Fe2+. pH larutan harus dijaga pada 6-7 dengan cara
menambahkkan ammonia dan natrium asetat.
Dengan menggunakan penentuan kadar konsentrasi,suatu senyawa dilakukan dengan
membandingkan kekuatan serapan cahaya oleh larutan contoh terhadap terhadap larutan
standar yang telah diketahui kunsentrasinya. Terdapat dua cara standar adisi , pada cara
yang pertama dibuat dahulu sederetan larutan standar, diukur serapannya, kemudian
tentukan konsentrasinya dengan menggunakan cara kalibrasi. Cara yang kedua
dilakukan dengan menambahjkan sejumlah larutan contoh yang sama kedalam larutan
standar .
Air merupakan zat kimia yang penting bagi semua makhluk hidup yang ada di bumi.
Air dapat berwujud padatan (es), cairan (air) dan gas (uap air). Air merupakan satusatunya zat yang secara alami terdapat di permukaan bumi dalam ketiga wujudnya
tersebut. Air adalah substansi kimia dengan rumus kimia H 2O, satu molekul air tersusun
atas dua atom hidrogen yang terikat secara kovalen pada satu atom oksigen. Air bersifat
tidak berwarna, tidak berasa dan tidak berbau pada kondisi standar.
Besi (Fe) adalah satu dari lebih unsur-unsur penting dalam air permukaan dan air
tanah. Besi (Fe) merupakan salah satu mikroelemen yang dibutuhkan oleh tubuh, besi
(Fe) banyak berperan dalam proses metabolisme tubuh. Namun, kelebihan kadar besi
(Fe) dalam tubuh dapat mengakibatkan rusaknya organ-organ penting, seperti pankreas,
otot jantung dan ginjal. Air yang mengandung besi (Fe) sangat tidak diinginkan dalam
keperluan rumah tangga karena dapat menyebabkan bekas karat pada pakaian, porselin
dan alat-alat lainnya serta menimbulkan rasa yang tidak enak pada air minum.
Kadar besi (Fe) dalam air dapat ditentukan dengan metode spektrofotometer UV-Vis
yang didasarkan pada cahaya yang diabsorbsi atau ditransmisikan oleh sampel. Larutan
besi (Fe) yang tidak berwarna harus dikomplekskan terlebih dahulu sehingga larutan
menjadi berwarna agar dapat dianalisa menggunakan spektrofotometer UV-Vis.
Berdasarkan latar belakang ini, maka dilakukanlah percobaan untuk menentukan kadar
besi (Fe) sebagai kompleks tiosianat dalam sampel air sumur dengan metode
spektrofotometri UV-Vis.
IV.LANGKAH KERJA
Penentuan Kandungan Fe (Besi)
1.Menimbang 0,864 gram amonium besi (III) sulfat secara teliti dan melarutkan
kedalam air demineral,menambahkan 10 ml HCl pekat dan memasukan ke dalam labu
takar 1 liter menandabataskan 1 cm3 = 0,1 mg
2.Membuat larutan 0,25 % fenantrolin
3.Membuat larutan natrium asetat 0,2 M
4.Membuat larutan hidroksi amonium klorida 10% dalam air demineral
5.Memipet larutan diatas sebanyak 2,4,6,8 dan 10 ml. Memasukkan amonium klorida
10 % untuk mereduksi menjadi besi (II) dan mengatur pH larutan 3-6 dengan
menambahkan 4 ml fenantrolin dan tandabataskan.
6.Mencari panjang gelombang maksimum (teori = 515 nm)
7.Mengukur absorbansi pada panjang gelombang maksimum
8.Membuat kurva kalibrasi dan menentukan kadar konsentrasi Fe2+ di dalam sampel
V.DATA PENGAMATAN
absorbansi
0,7095
0,7722
0,8486
0,8953
0,9118
0,9423
0,9746
0,9165
0,7380
0,4981
0,2900
maksimum
Larutan (ml)
0
2
4
6
8
10
12
Absorbansi
-0,0205
0,1370
0,2508
0,2533
0,2732
0,3161
0,3188
Konsentrasi (ppm)
0
17,28
31,56
51,84
69,12
86,40
103,68
c. Menganalisa Sampel
No
1
2
3
4
5
6
Sampel
Air Keran
Tebs
Aquarius
Pocari Sweat
Mizone
Ale-ale
VI.PERHITUNGAN
Absorbansi
-0,0179
0,0973
1,0085
0,1404
1,2597
0,4319
konsentrasi
-0,04295
14,65
470,25
16,,8
595,5
181,95
Massa fenantrolin =
100 gram
= 0,25 gram
-Pembuatan larutan natrium asetat 0,2 M dalam 100 ml
Massa = BM V M
= 82,07 gram/mol 100 l 0,2 mol/ l
= 1,64 gram
-Pembuatan larutan hidroksi amonium klorida 10%
Massa aquadest = v
= 1 gram/ml 100 ml
= 100 gram
- Hidroksi Amonium Klorida
10
x 100 gr=10 gr
100
Dik : BM
S O 4 2 .12 H 2 O=482,25
FeN H 4
S O4 2 .12 H 2 O=0,5 l
FeN H 4
gr
mol
S O4 2 .12 H 2 O
S O4 2 .12 H 2 O
FeN H 4
Ar Fe
gr
mol
x 0,432 gr =0,05 gr
gr
482,25
mol
55,854
m=
gr
v
0,05 gr x 100
mg
gr
0,5 l
100
mg
atau100 ppm
l
0 ml
M 1 . V 1=M 2 . V 2
100 ppm .0 ml=M 2 .100 ml
M 2=0 ppm
2 ml
M 1 . V 1=M 2 . V 2
100 ppm .2 ml=M 2 .100 ml
M 2=2 ppm
4 ml
M 1 . V 1=M 2 . V 2
S O 4 2 .12 H 2 O
FeN H 4
6 ml
M 1 . V 1=M 2 . V 2
100 ppm .6 ml=M 2 .100ml
M 2=6 ppm
8 ml
M 1 . V 1=M 2 . V 2
100 ppm .8 ml=M 2 .100 ml
M 2=8 ppm
10 ml
M 1 . V 1=M 2 . V 2
100 ppm .10 ml=M 2 .100 ml
M 2=10 ppm
12 ml
M 1 . V 1=M 2 . V 2
100 ppm .12 ml=M 2 .100 ml
M 2=12 ppm
Analisa Sampel
y = 0,002x + 0,068
Air Keran
y=0,002 x+ 0,068
0,0179=0,002 x +0,068
x=0,004295
Tebs
y=0,002 x+ 0,068
0,0973=0,002 x +0,068
x=14,65
Aquarius
y=0,002 x+ 0,068
1,0085=0,002 x+ 0,068
x=470,25
Pocari Sweat
y=0,002 x+ 0,068
0,1404=0,002 x +0,068
x=16,8
mizone
y=0,002 x+ 0,068
1,2599=0,002 x+ 0,068
x=595,5
Ale-ale
y=0,002 x+ 0,068
0,4319=0,002 x +0,068
x=181,95
VII.ANALISA DATA
Pada percobaan yang telah dilakukan tentang spektrofotometri UV-VIS
dimana kami harus membuat larutan amonium besi (II) sulfat dengan rumus senyawa
S O4 2
FeN H 4
kedalam labu takar 1L. Kemudian membuat larutan fenotrolin 0,25% dalam 100 ml ,
dan membuat larutan natrium asetat sebanyak 1,64 gr dalam 100 ml lalu membuat
larutan hidroksi amonium klorida 10% dalam 100 ml aquadest juga. Kemudian memipet
larutan
S O4 2 .12 H 2 O
FeN H 4
sebanyak
2 ml , 4 ml ,6 ml , 8 ml , 10 ml ,12 ml dan
VIII.KESIMPULAN
Dari percobaan yang telah dilakukan diketahui bahwa ;
DAFTAR PUSTAKA