Simulasi Piping
Installation
menggunakan
HYSYS 7.1
M. Asyhari Galih S.
Copyright 2015
Simulasi Proses Teknik Kimia menggunakan HYSYS 7.1
M Asyhari Galih S
Daftar Isi
Daftar Isi....................................................................................................................................................... 2
Pendahuluan ............................................................................................................................................... 5
Bab 1. Sistem Penggabungan Gas Condensate .............................................................................. 6
Bab 2. Pengenalan Fitur Simulasi Steady dan Dynamic .............................................................. 6
Bab 3 Dynamic Simulation pada HYSYS 7.1 ................................................................................. 6
Pendahuluan
Flowsheet sebuah proses merupakan bahasa dalam proses teknik kimia untuk
menjabarkan proses yang sudah ada atau sebuah hipotesa dalam sebuah detail
yang cukup untuk menyampaikan fitur yang penting.
Seorang chemical engineer mempelajari flowsheet dari sebuah proses dalam
konteks untuk menangani troubleshooting, seperti mencari mekanisme yang tidak
berfungsi dengan baik atau dalam rangka ekspansi dan modifikasi sebuah proses.
Hipotesa sebuah proses melibatkan bahan kimia baru atau sebuah modifikasi radikal
dari unit proses yang sudah beroperasi, untuk menjawab pertanyaan mengenai
kondisi operasi, ukuran alat dan perkiraan keuntungan.
Analisa atau simulasi adalah sebuah tool chemical engineer yang digunakan untuk
menerjemahkan flowsheet sebuah proses, menentukan letak malfungsi dan untuk
memprediksi performa dari beberapa proses. Dengan bantuan sebuah program
simulasi proses, seorang chemical engineer dapat membuat model steady state dan
dinamis untuk perancangan pabrik, monitoring kinerja, troubleshooting, improvisasi
operasi, perencanaan bisnis dan manajemen aset.
Deskripsi Proses
Salah satu aplikasi proses simulasi PIPESYS adalah pemodelan performa Sistem
Penggabungan Gas Condensate. Gambar di bawah ini menunjukkan konfigurasi
fisis dari sistem lapisan tanah dalam sebuah peta topografis. Sistem terdiri dari 3
sumur yang terdistribusi dalam sebuah daerah seluas 1 mil persegi yang
terhubung ke pabrik gas melalui jaringan pemipaan.
Data lapangan menunjukkan bahwa sumur tersebut berlaju alir seperti berikut :
Well Rate
A
8.6
7.4
10.1
Ketiga sumur tersebut mempunyai komposisi yang sama. Residu dari semua
komponen terberatnya mempunyai berat molekul 122 dan kepadatan 760 kg/m 3.
Karakterisasi komponen akan diperkirakan menggunakan fitur Hypothetical
component dalam Simulation Basis Manager HYSYS.
Analisis komposisi dari Gas Condensate tersaji pada tabel informasi berikut :
Component
Composition
Component
Composition
Methane
0.623
n-Pentane
0.00405
Ethane
0.280
n-Hexane
0.00659
Propane
0.0163
C7+*
0.00992
i-Butane
0.00433
Nitrogen
0.00554
n-Butane
0.00821
Carbon Dioxide
0.0225
i-Pentane
0.00416
Hydrogen Sulfide
0.0154
Diameter
Branch 1
Branch 2
Branch 3
Branch 4
Branch 5
Pipa baja bernomor schedule 40 digunakan pada seluruh komponen pipa dan
terkubur pada kedalaman 3 feet. Semua instalasi pipa tidak terinsulasi.
Tabel di bawah ini merangkum data elevasi pada masing-masing percabangan.
Data elevasi yang diberikan untuk unit pipa adalah pada titik endpoint dari pipa
(misalnya : pada akhir downstream).
Branch
Branch 1
Unit
Length (ft)
Elevation (ft)
Well A
n/a
2095
Pipe Unit 1
945
211
Pipe Unit 2
1110
Pipe Unit 3
1056
Branch 2
Well B
n/a
2015
Branch 3
Pipe Unit 1
Well A
2822
n/a
209
2085
Pipe Unit 1
528
212.5
Pipe Unit 2
334
208
208.9
209
Pipe Unit 3
670
207.7
Branch 4
Pipe Unit 1
1167
207.7
Branch 5
Pipe Unit 1
2110
198
elevasi sesuai dengan peta topografi juga telah terdaftar. Dengan data ini, user
dapat mensimulasikan performa sistem dan menghitung parameter penting seperti
tekanan yang hilang, perubahan temperatur, dan jumlah cairan tertahan (liquidholdup) dan memprediksi kisaran laju alir.
Pada contoh yang sederhana ini, laju alir masing-masing sumur telah ditentukan
dan tidak terikat dengan besarnya laju alir pada sumur yang lain. Pada kasus
seperti ini, sistem dapat dimodelkan dengan hanya melalui penentuan satu
penurunan tekanan tiap percabangan. Perhitungan tekanan dan suhu yang
simultan dapat dilakukan jika suhu pada masing-masing mulut sumur juga
diketahui. Karena tekanan terhubung kontinu melalui jaringan, penentuan
tekanan juga bisa dispesifikasikan hanya pada satu titik, kemudian tekanan pada
titik lain akan terdefinisikan oleh perhitungan simulasi HYSYS.
Sebagai contoh, tekanan 1060 psia ditetapkan pada Well A. HYSYS kemudian
akan menentukan tekanan di titik manapun pada jaringan yang bersesuaian
dengan spesifikasi pemipaan ini.
Mendefinisikan Flowsheet
berikut :
Property Package
Pure Components
Peng Robinson
3. Buat sebuah hypothetical component, C7+, dengan sifat fisis di bawah ini.
C7+**
Molecular Weight
122**
47.45**
Workbook icon
5. Ketik 10 macam arus Material Stream di bawah ini pada kolom Name.
Well A
Well B
Well C
Material
Stream
PS1
PS2
PS3
PS4
PS5
FS4
FS5
Data
Methane
0.623**
Ethane
0.280**
Propane
0.0163**
i-Butane
0.00433**
n-Butane
0.00821**
i-Pentane
0.00416**
n-Pentane
0.00405**
n-Hexane
0.00659**
C7+
0.00992**
Nitrogen
0.00554**
Carbon Dioxide
0.0225**
Hydrogen Sulfide
0.0154**
dengan besarnya Flow Rate setiap sumur pada Tabel 1 bagian awal BAB ini.
8.
ES1
ES2
ES3
ES4
ES5
Object
Specification
Well A
Temperature [F]
105
Pressure [psia]
1060
8.6
Temperature [F]
115
7.4
Temperature [F]
110
10.1
Well B
Well C
Fitting
Pipe
Pipe
Pipe
Length (ft)
945
1110
1056
211
208.9
209
Material
Mild Steel
Mild Steel
Mild Steel
Gambar 1.3 Jendela tab [Rating] bagian Sizing yang telah terisi.
6. Klik kategori Overall HTC, masukkan nilai Ambient Temperature sebesar
40 F.
7. Di kategori Estimate HTC, sistem pemipaan tidak terinsulasi. Masukkan No
Insulation pada Insulation Type.
Karena saluran pipa terkubur di dalam tanah sedalam 3 ft, maka pilih
Ground sebagai Ambient Medium dan Moist Clay sebagai Ground Type-
Gambar 1.4 Jendela tab [Rating] bagian Heat Transfer kategori Estimate HTC
Object
Input Data
Name
Branch-2
Inlet Stream
Well B
Outlet Stream
PS2
Energy Stream
ES2
Fitting
Pipe
Length (ft)
2822
209
Material
Mild Steel
Gambar 1.5 Jendela tab [Rating] bagian Sizing yang telah terisi.
4. Klik kategori Overall HTC, masukkan nilai Ambient Temperature sebesar
40 F.
5. Di kategori Estimate HTC, sistem pemipaan tidak terinsulasi. Masukkan No
Insulation pada Insulation Type.
Karena saluran pipa terkubur di dalam tanah sedalam 3 ft, maka pilih
Ground sebagai Ambient Medium dan Moist Clay sebagai Ground Typenya. Sebagai parameter kedalaman konstanta perpindahan panas,
masukkan nilai 3 ft pada kolom Buried Depth.
6. Masukkan parameter lain, yaitu DeltaP = 0 atau Duty = 0, sampai lampu
indikator simulasi berwarna kuning (Not Solved). Biarkan kondisi ini untuk
sementara.
Gambar 1.6 Jendela tab [Rating] bagian Heat Transfer kategori Estimate HTC
Object
Connections
Input Data
Name
Branch-4
Inlet Stream
FS4
Outlet Stream
PS4
Energy Stream
ES4
Fitting
Pipe
Length (ft)
1167
207.7
Material
Mild Steel
Schedule menjadi Schedule 40, dan pilih Nominal Diameter 4 in. Klik
tombol [Specify] untuk mendefinisikan dimensi pipa.
Gambar 1.8 Jendela tab [Rating] bagian Sizing yang telah terisi.
4. Klik kategori Overall HTC, masukkan nilai Ambient Temperature sebesar
40F.
5. Di kategori Estimate HTC, sistem pemipaan tidak terinsulasi. Masukkan No
Insulation pada Insulation Type.
Karena saluran pipa terkubur di dalam tanah sedalam 3 ft, maka pilih
Ground sebagai Ambient Medium dan Moist Clay sebagai Ground Typenya. Sebagai parameter kedalaman konstanta perpindahan panas,
masukkan nilai 3 ft pada kolom Buried Depth.
6. Asumsikan parameter lain yang diperlukan pada proses ini (misal DeltaP =
0 atau Duty = 0), sampai lampu indikator simulasi berwarna hijau.
Gambar 1.9 Jendela tab [Rating] bagian Heat Transfer kategori Estimate HTC
Object
Input Data
Name
Branch-3
Inlet Stream
Well C
Outlet Stream
PS3
Energy Stream
ES3
Fitting
Pipe
Pipe
Pipe
Length (ft)
528
334
670
212.5
208
207.7
Material
Mild Steel
Mild Steel
Mild Steel
Gambar 1.10 Jendela tab [Rating] bagian Sizing yang telah terisi.
4. Klik kategori Overall HTC, masukkan nilai Ambient Temperature sebesar
40F.
5. Di kategori Estimate HTC, sistem pemipaan tidak terinsulasi. Masukkan No
Insulation pada Insulation Type.
Karena saluran pipa terkubur di dalam tanah sedalam 3 ft, maka pilih
Ground sebagai Ambient Medium dan Moist Clay sebagai Ground Typenya. Sebagai parameter kedalaman konstanta perpindahan panas,
masukkan nilai 3 ft pada kolom Buried Depth.
6. Asumsikan parameter lain, yaitu DeltaP = 0 atau Duty = 0, sampai lampu
indikator simulasi berwarna kuning (Not Solved). Biarkan kondisi ini untuk
sementara.
Gambar 1.11 Jendela tab [Rating] bagian Heat Transfer kategori Estimate HTC
3. Pada bagian Parameters, pilih titik Equalize All pada kelompok Automatic
Pressure Assignment.
Object
Connections
Input Data
Name
Branch-5
Inlet Stream
FS5
Outlet Stream
PS5
Energy Stream
ES5
Fitting
Pipe
Length (ft)
2110
198
Material
Mild Steel
Gambar 1.13 Jendela tab [Rating] bagian Sizing yang telah terisi.
4. Klik kategori Overall HTC, masukkan nilai Ambient Temperature sebesar
40F.
5. Di kategori Estimate HTC, sistem pemipaan tidak terinsulasi. Masukkan No
Insulation pada Insulation Type.
Karena saluran pipa terkubur di dalam tanah sedalam 3 ft, maka pilih
Ground sebagai Ambient Medium dan Moist Clay sebagai Ground Typenya. Sebagai parameter kedalaman konstanta perpindahan panas,
masukkan nilai 3 ft pada kolom Buried Depth.
6. Asumsikan parameter lain yang diperlukan pada proses ini (misal DeltaP =
0 atau Duty = 0) sampai lampu indikator simulasi berwarna hijau.
Gambar 1.14 Jendela tab [Rating] bagian Heat Transfer kategori Estimate HTC
Menambahkan Adjust
Unit Adjust akan digunakan untuk mempertahankan tekanan konstan sebesar
1000 psia pada Pabrik Gas Alam dengan tekanan pada Well A sebagai variabel
yang di-adjust (ditentukan).
1. Klik ikon Adjust dan tambahkan unit operasi Adjust dengan spesifikasi
sebagai berikut :
Object
Specification
Name
Adjust
Well A
Pressure
PS5
Pressure
1000 psia
Method
Secant
Tolerance
0.10 psi
Step Size
100 psi
Max. Iter.
25
2. Klik tombol [Start] yang muncul pada bagian bawah jendela Adjust untuk
memulai simulasi perhitungan. Setelah konvergen, tekanan masing-masing
Well akan menunjukkan tekanan sebagai berikut :
Well
Pressure (psia)
1093
B
C
1077
1052
Deskripsi Modul
Modul pengenalan ini akan mengakrabkan User dengan konsep dasar yang
diperlukan untuk menciptakan sebuah simulasi di HYSYS.
Sebagai studi kasusnya, User akan mendefinisikan 3 arus Gas Well yang akan
digunakan sebagai umpan ke Pabrik Pengolahan Gas. User juga akan mengetahui
bagaimana menentukan properties dari ketiga arus ini dengan menggunakan
Phase Envelope dan Property Table Utilities.
5. klik tombol [View] pada kotak Component List Selection, pada tab [Set Up].
6. Pilih komponen untuk kasus ini, yaitu : N2, H2S, CO2, C1, C2, C3, i-C4,
n-C4, i-C5, n-C5, C6 dan H 2O.
1. Gunakan tombol F11 sebagai cara lain untuk membuat Stream baru, klik
dobel pada anak panah untuk memunculkan jendela Stream.
2. Ubah nama Stream menjadi Gas Well 1.
3. Masukkan input komposisi sebagai berikut :
Komponen
Mole fraction
N2
0.0002
H2S
0.0405
CO2
0.0151
C1
0.7250
C2
0.0815
C3
0.0455
i-C4
0.0150
n-C4
0.0180
i-C5
0.0120
n-C5
0.0130
n-C6
0.0090
H2O
0.0000
C7+
0.0252
Mole Fraction
N2
0.0025
H2S
0.0237
CO2
0.0048
C1
0.6800
C2
0.1920
C3
0.0710
i-C4
0.0115
n-C4
0.0085
i-C5
0.0036
n-C5
0.0021
n-C6
0.0003
H2O
0.0000
C7+
0.0000
Mole Fraction
N2
0.0050
H2S
0.0141
CO2
0.0205
C1
0.5664
C2
0.2545
C3
0.0145
i-C4
0.0041
n-C4
0.0075
i-C5
0.0038
n-C5
0.0037
C6
0.0060
C7+
0.0090
H2O
0.0909
Melampirkan Utilities
Tool Utilities pada HYSYS dapat digunakan untuk mendefinisikan proses yang
dapat berinteraksi dengan proses, menyediakan informasi tambahan atau analisis
operasi stream. Setelah diinstall, utility akan menjadi bagian dari flowsheet.
Utility akan melakukan perhitungan secara otomatis ketika terjadi perubahan
kondisi pada arus atau operasi.
Terdapat beberapa cara untuk menambahkan utilities pada sebuah Stream :
Menu Bar
Stream Property
View
Kita akan menambahkan Envelope Utility dari jendela Stream Gas Well 2:
1. Klik Stream Gas Well 2.
2. Pada jendela Gas Well 2, klik tab [Attachments], pilih bagian Utilities.
3. Klik tombol [Create], akan muncul jendela Available Utilities.
4. Pilih Envelope, klik tombol [Add Utility]. Akan muncul jendela Envelope
Utility.
5. Klik tab [Design] untuk menunjukkan nilai Critical dan Maxima untuk
envelope Stream Gas Well 2.
6. Klik tab [Performance] bagian Plots, untuk melihat display dari envelope.
7. Klik tab [Table] untuk melihat envelope data dalam bentuk tabel.
User dapat menggunakan Property Table utility untuk melihat tren kenampakan
sebuah rentang kondisi baik dalam bentuk tabel maupun format grafik.
Utility akan menghitung variabel terikat dari hasil input variabel bebas yang
1. Sebagai contoh, buka jendela Stream Gas Well 3, dan buka bagian
Conditions.
2. Tambahkan nilai Temperature dan Pressure pada -20C (-4F) dan 5000
kPa (725 psia).
3. Pindahkan tanda panah mouse pada sebelah kanan atau kiri jendela,
sampai tanda panah berubah menjadi tanda panah berganda.
4. Tekan dan tahan tombol kiri mouse dan pindahkan sampai batas maksimal
jendela agar jendela dapat terlihat sepenuhnya, seperti pada gambar di
bawah ini.
5. Buka bagian Properties. Pada bagian ini, user dapat melihat informasi
lebih detail yang ada mengenai stream tersebut.
4. Dari daftar pilihan print-out, user dapat memilih untuk mencetak atau
mempreview datasheet yang ada.
5. Klik tombol [View] pada kotak [Component List Selection] pada tab
[Setup]. Akan muncul jendela yang memungkinkan untuk mengisi
Component List-1 yang terhubung dengan fluid package DePropanizer.
6. Pilih komponen berikut : Ethane, Propane, i-Butane, n-Butane, iPentane, n-Pentane dan n-Hexane.
7. Tutup jendela Component List.
8. Tutup jendela Fluid Package.
Pendefinisian fluid package sudah lengkap, dan simulasi dapat mulai disusun
dengan mengklik ikon [Enter Simulation Environment].
Dynamic mode
Input Data
Worksheet
Name
NGL Feed
Temperature
15C (60F)
Pressure
0.01
Propane
0.43
i-Butane
0.07
n-Butane
0.12
i-Pentane
0.05
n-Pentane
0.04
n-Hexane
0.28
Input Data
Worksheet
Name
Shell-Out
Temperature
155C (310F)
Pressure
Propane
i-Butane
n-Butane
0.03
i-Pentane
0.11
n-Pentane
0.11
n-Hexane
0.75
Pilih salah satu metode di atas untuk menambahkan unit operasi berikut ini:
Input Data
Connections
Name
Separator
Inlet
To Sep
Vapour Outlet
Sep Vap
Liquid Outlet
Sep Liq
Ikon
Separator
Sebagai catatan bahwa unit operasi Separator dijalankan pada kondisi Steady
State tanpa pendefinisian besarnya Presssure Drop dan Volume. Namun
kedua parameter ini akan sangat berpengaruh pada analisis Dynamic
Simulation.
Input Data
Ikon
Pompa
Connections
Name
Feed Pump
Inlet
Outlet
Sep Liq
Pump Out
Energy
Pump Q
Parameters
Delta P
Adiabatic Efficiency
75% (default)
Input Data
Connections
Name
VLV-101 (default)
Inlet
Pump Out
Outlet
Process-In
Parameters
Delta P
Input Data
Connections
Name
Heat Exchanger
Process-In
Shell-In
Process-Out
Shell-Out
Ikon
Heat Exchanger
Input Data
Parameters
Heat Exchanger Model
UA
Heat Leak/Loss
None (default)
Input Data
Connections
Name
Heater
Inlet
Process-Out
Outlet
ColFeed
Energy
Heater-Q
Parameters
Delta P
Worksheet
ColFeed Temperature
50C (120F)
Sebagai alternatif dalam pendefinisian temperatur ColFeed sebesar 50C (120F), kita
dapat menspesifikasikan Heater Duty, yang dapat di-input-kan pada tab [Design],
bagian Parameters.
Namun, dengan mendefinisikan temperatur ColFeed, Heater Duty akan terhitung
secara otomatis. Ini adalah salah satu contoh penerapan analisis derajat kebebasan
(DOF, Degree of Freedom) yang digunakan pada mode Steady State.
simulasi tersebut.
Sebagai tujuan akhir dari tutorial ini, fitur Assistant akan di-nonaktif-kan
agar user lebih terbiasa dengan perhitungan yang biasa dilakukan oleh
Assistant. Sangat penting bagi user untuk membiasakan diri dengan proses
input data simulasi ini, karena Dynamic Assistant merupakan fitur yang
sangat berguna untuk menciptakan Dynamic Simulation sederhana.
Kemampuan fitur ini akan tidak dapat digunakan ketika ingin menyusun
sebuah Dynamic Simulation tingkat lanjut.
Untuk me-non aktifkan Assistant, buka jendela Preferences dari menu Tools,
kemudian pilih tab [Simulation] bagian Dynamics.
Hapus tanda centang pada pilihan pertama kotak Assistant pada opsi Set
Dynamic Stream. . Pe-nonaktif-an ini akan mencegah fitur Dynamic
Assistant dalam membuat perubahan pada simulasi yang sedang dijalankan.
Jendela Preferences akan nampak seperti di bawah ini, ketika langkahlangkah proses sudah terselesaikan.
Deskripsi Proses
Pada bagian ini, user akan mencoba untuk merubah simulasi Steady State menjadi
simulasi Dynamics. Proses perubahan ini akan lebih mudah jika user sudah
menguasai fitur simulasi proses di HYSYS.
Dimulai dengan mempersiapkan proses simulasi DePropanizer yang sudah ada
sebelumnya, user hanya melengkapi informasi dari peralatan dan spesifikasi
flowsheet yang diperlukan untuk dapat melakukan analisis dynamic simulation.
Ikon
Dynamics Mode
Setelah meng-klik ikon Dynamics Mode, klik ikon Steady State mode untuk
kembali ke mode Steady State dan mendimensikan peralatan.
Sebelum perpindahan dari Steady State ke Dynamics berlangsung, Flowsheet
simulasi harus diatur sedemikian sehingga selalu terdapat perbedaan tekanan
(pressure drop) di sepanjang jaringan peralatan plant.
Besarnya pressure drop sangat diperlukan karena aliran pada HYSYS Dynamics
ditentukan oleh pressure drop di seluruh area plant. Tidak adanya pressure drop
menunjukkan tidak adanya aliran fluida.
Spesifikasi area di bawah ini harus ditinjau ketika mengatur simulasi pada
Steady State dan akan berpindah ke mode Dynamics.
Identifikasikan arus material yang terhubung dengan dua unit operasi tanpa
hubungan Pressure-Flow dan identifikasikan pula unit operasi mana yang harus
dispesifikasikan dalam Dynamic Mode.
Unit operasi tanpa hubungan Pressure-Flow meliputi : Separator, dan Tray
Section pada Kolom. User perlu menambahkan unit operasi seperti : Valve,
Heat Exchanger, atau Pompa, yang akan mendefinisikan hubungan pressureflow pada arus ini.
Mendimensikan Peralatan
Mendimensikan Valve
Mula-mula HYSYS dapat secara otomatis mendimensikan valve berdasarkan
asumsi secara default. Asumsi yang digunakan adalah :
Tipe valve linear
Presentase bukaan valve 50%
Pressure drop ditentukan oleh User
Laju a lir sa at itu
User dapat merubah beberapa parameter yang ada dan HYSYS akan
mengkalkulasi ulang nilai Cv dengan menekan tombol [Size Valve].
Ubah presentase bukaan valve kembali ke 50% dan lakukan pengukuran ulang
untuk mengembalikan ke spesifikasi kondisi semula.
Mendimensikan Separator
Pengukuran tangki penampung secara tepat sangat penting dalam analisis
simulasi dynamic. Tahanan tangki penampung akan mempengaruhi respon
peralihan dari sistem ketika user berpidah dari satu kondisi operasi ke kondisi
berikutnya. Ditambah lagi, ukuran tangki penampung akan mempengaruhi
perhitungan tekanan yang terhubung dengan unit operasi ini.
Untuk mendefinisikan Separator, klik tab [Dynamics] pada jendela Separator dan
masukkan nilai Volume Vessel sebesar 85 m3 (3000 ft3).
Mendimensikan Heater
Untuk mendefinisikan Heater, klik tab [Dynamics] pada jendela Heater dan
masukkan nilai Volume sebesar 33 m3 (1165 ft3).
Dynamic Specifications
Kondisi Stream pada ujung
batas proses
Spesifikasi Tekanan
Kolom Distilasi
Valves
K value
Pendimensian Tray
Mixer
Tee
Hold-up /Penahan
Pada simulasi yang telah disusun, Stream pada ujung batas adalah
NGLFeed, Sep Vap, Shell-In, Shell-Out, dan ColFeed.
NGL-Feed telah terhubung dengan valve (VLV-100), sehingga sudah tidak
dibutuhkan valve tambahan lagi, sesuai dengan aturan pertama yang telah
dibahas sebelumnya.
Shell-Out dan Process-Out terhubung dengan peralatan konduktansi seperti
Heat Exchanger, sehingga sudah tidak diperlukan valve tambahan lagi pada
stream ini.
Col-Feed terhubung dengan peralatan konduktansi Feed Heater, jadi tidak
diperlukan penambahan valve pada stream ini.
Sep Vap, ternyata tidak terhubung dengan perala tan konduktansi. Karena itu,
perlu ditambahkan Valve pada arus ini.
Product.
3. Spesifikasikan nilai deltaP 70kPa (10psi) .
4. Klik tombol [Size Valve] pada tab [Rating] untuk mengizinkan
Pada tab [Dynamics] arus NGL Feed, tambahkan tanda centang pada
kotak Pressure Spesification agar berstatus Active.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Kesimpulan
1. Spesifikasi tekanan sudah dikalkula si dalam setiap Stream ujung
Menambahkan Stripchart
Sebuah Stripchart menyediakan metode untuk memonitor variabel kunci secara
lebih mudah dalam bentuk tampilan grafik. Strip Chart dapat ditambahkan secara
terpisah melalui jendela bagian Strip Charts. Variabel hanya bisa dihubungkan
pada Strip Chart melalui jendela bagian ini. Pembuatan beberapa Strip Charts
sekaligus dapat dilakukan, dan masing-masing dapat memuat variabel dalam
jumlah banyak.
Saat ini akan diciptakan sebuah Strip Chart untuk memonitor laju alir dari NGL
Feed, Sep Vap 1, dan ColFeed.
1. Buat sebuah Strip Chart bernama Feed System.
Dari Menu bar, pilih opsi Tools, Databook, atau tekan tombol
Ctrl+D.
2. Pilih tab [Variables] dan klik tombol [Inse rt].
3. Tanbahkan 3 variabel berikut ini :
NGL Feed Mass Flow
SepVap1 Mass Flow
ColFeed Mass Flow
4. Pilih tab [Strip Charts]
5. Tekan tombol [Add] pada kotak Available Strip Charts.
9. Untuk melihat Strip Charts yang sudah ada, gunakan salah satu dari
yang tersedia pada strip chart dan contoh interval masing -masing
titik data. Pada semua Strip Chart dalam contoh ini, akan diatur
besarnya Logger Size pada 3600 point dan Sample interval pada 1
sekon.
11. Tinjaulah strip chart Feed System.
Jika integrator dapat berjalan dengan baik, user dapat memantau Laju
alir massa dari stream terus diperbarui .
12. Buatlah Strip Chart kedua yang diberi nama Heat Exchanger dan
Menambahkan Controller
Unit operasi Controller dapat ditambahkan pada Flowsheet dengan menggunakan
metode yang sama seperti Unit Operasi yang lain. Unit operasi ini dapat
dimunculkan dengan mengklik ikon [Control Ops], kemudian pilih ikon [PID
Controller] pada jendela Object Pallete.
Ketika Controller pertama kali ditambahkan pada Flowsheet, perhatikan
prosedur berikut ini :
1. Buat hubungan antar peralatan yang diperlukan yang menyambungkan
2.
3.
4.
5.
6.
NGL-FC
VLV-1 00
Parameters
Action
Reverse
PV Minimum
0 kg/h (0 lb/hr)
PV Maximum
Mode
Manual
OP
50%
Kc
0.1
TI
0.2 minutes
dalam Separator.
Controller Settings
Connections
Controller Name
Flare-PC
VLV-1 02
Parameters
Action
Direct
PV Minimum
PV Maximum
Mode
Auto
SP
Kc
2.0
TI
2.0 Minutes
Separator-LC
VLV-1 01
Parameters
Action
Direct
PV Minimum
0%
PV Maximum
100%
Mode
Auto
Controller Settings
Connections
Controller Name
Heater-TC
ColFeed, Temperature
Heater-Q
Control Valve
Duty Source
Direct Q
Minimum Available
0 kJ/h (0 Btu/hr)
Maximum Available
Parameters
Action
Reverse
PV Minimum
15C (60F)
PV Maximum
80C (180F)
Mode
Auto
SP
50C (120F)
Kc
TI
20 Minutes
Jika kondisi simulasi sudah berada pada mode Dynamic, mulai jalankan
Integrator. Atau jika belum, pindahkan mode ke model Dynamic dulu, baru
kemudian jalankan Integrator.
Amati Strip Chart pada Feed System. Kemudian jalankan Integrator selama
beberapa menit.
Simpan kasus simulasi sebagai : FHT-Dyn1.hsc
Latihan 1
Lakukan percobaan dengan pada Separator dengan meningkatkan atau
menurunkan Laju alir atau Temperatur pada tangki. Amati efek perubahan laju alir
yang terjadi terhadap kondisi tekanan tangki.
Jika laju alir Separator meningkat namun tidak disertai dengan perubahan laju alir
produk (baik produk uap maupun cair), maka ketinggian cairan (hold-up), suhu
(enthalpy), dan tekanan tangki harus diubah semuanya dari kondisi steady state.
Latihan 2
Tambahkan sebuah efek disturbansi pada Feed dan variasikan frekuensinya.
Perhatikan juga bagaimana pengaruh dimensi dari Separator dalam melemahkan
efek disturbansi.
Pada kondisi steady state, volume Separator tidak perlu untuk diperhatikan. Jika
ukuran volume tangki yang didimensikan dalam simulasi dinamis tidak sesuai,
maka dapat menyebabkan kesulitan dalam pengontrolan proses.
Operasi Transfer Function akan ditambahkan untuk menciptakan sebuah
disturbansi.
Pilih NGL-Feed >Temperature sebagai OP Target .
Gunakan Transfer Function orde 2.