Anda di halaman 1dari 3

Untuk Guru: penguatan positif untuk semua murid. Tidak hanya melihat proses Lukman saja.

Kemampuan membantu dan pengajaran terapeutik.


Untuk orang tua: psikoedukasi tentang kelekatan, kemampuan mengelola diri, kemampuan untuk
anak-anak, penguatan positif.
Anak-anak menciptakan persepsinya mengenai dunia dan yang lainnya berdasarkan pengalaman
dan interaksi dengan orang tuanya. Hubungan orang tua dan anak sangat penting untuk
meyakinkan anak bahwa mereka aman dan dapat mempercayai orang-orang di sekitarnya.
Hubungan orang tua dan anak akan membentuk persepsi anak mengenai dunia sejak ia lahir.
Maka dari itu, sangat penting untuk memikirkan kualitas hubungan meskipun si anak masih bayi.
Orang tua harus dapat menjadi tempat berlindung yang aman ketika si anak merasa takut atau
sakit. Sebagai tempat berlindung, orang tua ada untuk menyediakan keamanan dan kenyamanan
untuk anak-anaknya. Disinilah orang tua dapat mengasuh anaknya secara langsung. Selain itu,
orang tua harus mampu menjadi pengawas dan memberi kenyamanan pada anak saat si anak
keluar dan menjelajahi lingkungannya dan anak mengetahui bahwa orang tuanya selalu
mengawasi dan mendukung mereka, sehingga mereka mampu membentuk kemandirian.
Keseimbangan antara kemampuan menjadi tempat berlindung serta pengawas yang baik akan
membentuk kelekatan yang aman antara anak dan orang tua. Semakin si anak merasa aman dan
nyaman karena peran orang tua tersebut, anak akan semakin berkepribadian yang sehat dan dapat
beradaptasi dengan baik di masa yang akan dating.
Sangat penting bagi orang tua untuk memahami perilaku keluhan yang ditunjukan oleh anak,
contohnya menangis. Menangis merupakan upaya anak untuk menyampaikan pesan kepada
orang tuanya. Menangis, berkelahi, atau perilaku keluhan lainnya memiliki arti bahwa si anak
membutuhkan sesuatu pada saat itu, seperti perlu dibantu untuk menenangkan diri, lapar, atau
mengantuk. Orang tua harus berusaha sebaik mungkin untuk memahami tanda-tanda yang
diberikan oleh si anak dan memenuhi kebutuhannya. Contohnya, jika bayi menangis maka ia
membutuhkan sesuatu dari orang tuanya. Jika seorang anak marah bias berarti ia kesulitan untuk
mengekpresikan perasaannya dengan kata-kata saat itu (sedih, frustasi, dll). Bantu lah anak anda
untuk mengekspresikan dan menanyakan perasaannya. Perilaku orang tua tersebut akan
membantu anak membentuk kemampuan koping dan kemampuan untuk menenangkan diri
sendiri yang baik. Meski begitu, bukan berarti kita harus memanjakan anak, tetapi jika kita
merasa anak butuh untuk ditenangkan, maka kita harus melakukannya. Contohnya, ketika bayi
menangis kita harus menggendongnya untuk menenangkannya.
Orang tua harus tegar, bijaksana, dan baik hati. Peran dan batasan antara orang tua dan anak
harus jelas dan orang tua harus tetap menjadi orang tua. Orang tua harus mampu menjaga
batasan dengan anaknya sehingga orang tua tetap memiliki kuasa dan mampu menjadi petunjuk
bagi anak secara positif. Meskipun orang tua lebih besar dan kuat,orang tua harus tetap halus dan
baik hati. Orang tua harus melihat segala sesuatu dari sisi positif dan menerima dan mencintai
anak tanpa syarat. Orang tua tidak boleh menakuti atau menyakiti anak, namun harus tetap
mampu memiliki kuasa atas anaknya.

Orang tua harus mencoba untuk memahami lebih baik lagi terhadap alasan perilaku dirinya
sendiri. Contohnya ketika orang tua berperan sebagai tempat berlindung bagi anak namun
kesulitan untuk membiarkan anaknya menjelajahi lingkunganya secara mandiri, orang tua harus
bertanya pada diri sendiri mengapa mereka sulit untuk membiarkan anaknya mandiri. Harus kita
sadari terkadang bagaimana kita dibesarkan akan mempengaruhi cara kita mendidik anak. Kita
harus mampu introspeksi diri dan merubah cara kita dalam mengasuh anak.
Menjadi orang tua merupakan hal yang sangat sulit, kita harus menjaga diri kita sendiri. Hal
penting lainnya adalah dukungan dari teman dan keluarga. Sampaikanlah perasaan dan pikiran
anda dengan orang lain. Jaga kesehatan dengan cukup beristirahat, makan teratur, dan tidur yang
cukup.
Tips untuk orang tua Lukman
Lukman telah membentuk persepsi bahwa tidak bersama orang tua itu sangat menakutkan dan
menantang sehingga ia tidak bias sekolah tanpa didampingi orang tua. Dia memiliki kesulitan
untuk memproses dan memahami perasaannya serta mengaturnya dengan baik. Tujuan utamanya
adalah untuk menghancurkan persepsinya dengan cara memberikan pengalaman positif serta
penguatan positif ketika ia mampu bersekolah tanpa ditemani orang tua. Dengan menyampaikan
perasaannya pada orang lain, terutama orang tuanya, Lukman akan mampu memahami dan
mengekspresikan perasaannya dengan lebih baik. Pengertian dari orang tua akan membantu
Lukman membentuk kemampuan menghadapi masalah yang lebih baik. Lukman harus melatih
kemampuan menghadapi masalahnya dengan kegiatan lain, seperti menggambar, olahraga, dan
lain sebagainya.
Penguatan positif merupakan strategi dengan memberikan hadiah terhadap perilaku baik yang
dilakukan anak, bisa dengan pujian, perhatian, atau umpan balik yang positif. Anak akan lebih
termotivasi untuk melakukan perilaku baik dan juga meningkatkan percaya dirinya. Anda bias
memilih hadiah apapun dengan catatan hadiah harus disenangi oleh anak. Untuk Lukman,
bersekolah tanpa didampingi oleh orang tua merupakan perilaku yang harus diberi penguatan.
Penguatan dapat dilakukan mulai dari perilaku yang kecil, seperti jika Lukman pergi bermain
sendiri dengan teman-temannya atau berada di sekolah tanpa orang tuanya dalam waktu yang
singkat, harus diberi apresiasi hingga akhirnya Lukman mampu bersekolah secara mandiri.
Dengan bantuan dari guru, teman, dan motivasi yang tinggi, Lukman pasti mampu mengalami
kemajuan.
Tips lainnya meliputi: mendiskusikan perasaan dan membantu Lukman menyatakan
perasaannya. Membicarakan tentang apa yang harus ia lakukan ketika ia merasa sedih, marah,
takut, atau frustasi. Memberi masukkan pada Lukman, hargai pendapat dan pengalaman yang ia
rasakan dan selalu puji usaha yang ia lakukan.
Hal ini merupakan rekomendasi berdasarkan perspektif psikologi, merupakan hal yang penting
untuk mencari bantuan professional jika anda memiliki pertanyaan mengenani diri atau keluarga
anda. Kami menyarankan anda mencari konselor jangka panjang untuk Lukman untuk
bekerjasama dengan guru agar Lukman mengalami kemajuan di sekolah.
Apa yang menyebabkan anak berperilaku?

1. Mencontoh
Anak-anak memperhatikan perilaku yng dicontohkan oleh orang tua, teman, guru, dan
perilaku dari media (TV, internet, majalah).
2. Penguatan dari teman sebaya
Perilaku seperti berkelahi umumnya mendapat penguatan dari teman sebayanya seperti
menyoraki dukungan pada anak yang berkelahi. Dukungan menyebabkan meningkatnya
perilaku tersebut.
3. Kurangnya kemampuan social
Anak yang kurang memiliki kemampuan social akan mencari cara untuk mengatasi rasa
stresnya, meskipun cara yang ia lakukan merupakan cara yang tidak pantas
4. Rendahnya percaya diri
Agresivitas timbul dari rasa marah. Karena dia mungkin diberitahu bahwa marah
merupakan hal yang tidak baik, sehingga anak akan melampiaskan melalui tindakan
agresif. Perilaku agresif umumnya akan ditentang oleh orang dewasa dan teman sebaya
dan akhirnya anak akan memiliki percaya diri yang rendah.

Apa yang bias saya lakukan untuk anak yang memiliki masalah perilaku?
Identifikasi perilaku yang bermasalah dan ukur seberapa parah perilakunya. Penting untuk
mengetahui pemicu munculnya perilaku dan konsekuensi untuk mengetahui situasi apa yang
menyebabkan anak berperilaku tersebut. Evaluasi strategi apa yang telah anda lakukan dan apa
yang berpengaruh positif. Bila anda merasa marah dan lepas kendali, mungkin cari yang anda
lakukan tidak efektif. Saatnya anda menggunakan strategi modifikasi perilaku serta penguatan
positif untuk merubah perilaku anak, sehingga anak sadar mana perilaku yang dapat diterima dan
mana perilaku yang tidak dapat diterima.

Anda mungkin juga menyukai