Anda di halaman 1dari 46

Esensi tiap bab

Standar Akreditasi
Puskesmas

Esensi
Bab I, II, III
Administrasi dan
Manajemen Puskesmas

Esensi dari Bab I. Penyelenggaraan


Pelayanan Puskesmas
1.1. Analisis Kebutuhan Masyarakat sebagai dasar dalam Perencanaan
Puskesmas (Perencanaan Puskesmaas berdasar analisis kebutuhan
masyarakat) :

Ketersediaan Pelayanan Puskesmas sesuai prioritas kebutuhan masyarakat


Perencanaan Puskesmas berdasarkan hasil analisis kebutuhan masyarakat (community
health analysis), keterlibatan aktif masyarakat melalui SMD & MMD
Inovasi peluang pengembangan berdasarkan kebutuhan prioritas
Disusun perencanaan lima tahunan/perencanaan strategi bisnis (BLUD)
Perencanaan Operasional yang terintegrasi (RUK & RPK) (RBA & RPK, untuk BLUD)

1.2. Akses dan Pelaksanaan Kegiatan Puskesmas:

Akses terhadap Informasi ttg ketersediaan pelayanan


Akses terhdap pelayanan
Penjadwalan kegiatan yang disepakati bersama
Mekanisme kerja, komunikasi dan koordinasi dalam memberikan pelayanan
Upaya mengatasi jika terjadi permasalahan dalam pelayanan
Keluhan dan umpan balik terhadap keluhan

1.3. Evaluasi Kinerja Puskesmas

Esensi Bab II. Kepemimpinan dan


manajemen Puskesmas
2.1. Tata kelola sarana Puskesmas:
Pemenuhan terhadap
Pemenuhan terhadap
(2.1.2, 2.1.3)
Pemenuhan terhadap
(2.1.4)
Pemenuhan terhadap

persyaratan lokasi dan perijinan (2.1.1)


persyaratan bangunan dan ruangan
persyaratan prasarana (system utilitas)
persyaratan peralatan (2.1.5)

2.2. Pemenuhan terhadap persyaratan ketenagaan


Persyaratan kepala puskesmas (2.2.1)
Ketersediaan tenaga sesuai dengan kebutuhan dan jenis
pelayanan (2.2.2)

Esensi dari Bab II (lanjutan)


2.3. Kegiatan Pengelolaan Puskesmas

Pengorganisasian: struktur organisasi, kejelasan tugas tanggung jawab dan kewenangan,


kaji ulang struktur
Pemenuhan terhadap standar kompetensi
Kewajiban untuk orientasi bagi karyawan baru
Penetapan visi, misi, tujuan, tata nilai dalam pengelolaan puskesmas
Arah strategi dalam penyelenggaraan puskesmas
Peran puskesmas dalam memfasilitasi pembangunan berwawasan kesehatan
Pendelegasian wewenang oleh pimpinan
Tata hubungan kerja lintas sector dan lintas program
Tata kelola dokumen
Komunikasi internal
Pengamanan lingkungan terhadap risiko pelayanan
Pengelolaan jejaring dan jaringan pelayanan kesehatan di wilayah kerja Puskesmas
Pengelolaan keuangan
Pengelolaan data dan infromasi

2.4.Hak dan kewajiban pengguna:

Penetapan hak dan kewajiban pengguna


Peraturan internal (code of conduct) dlam pelayanan

2.5. Kontrak dengan pihak ketiga:

Dokumen kontrak/PKS
Kewajiban melakukan evaluasi terhadap pihak ketiga

2.6. Pemeliharaan sarana dan prasarana:

Penanggung jawab dan program kerja pemeliharaan

Esensi Bab III


3.1. Peningkatan mutu dan kinerja Puskesmas:

Penanggung jawab manajemen mutu harus ditetapkan dengan kejelasan


tugas tanggung jawab dan wewenang
Pedoman peningkatan mutu dan kinerja
Perencanaan perbaikan mutu dan kinerja
Pengukuran mutu dan kinerja dengan indicator yang jelas
Perbaikan mutu dan kinerja yang berkesinambungan berdasarkan
penilaian mutu dan kinerja
Peran pimpinan dan seluruh karyawan dalam peningkatan mutu dan
kinerja
Evaluasi perbaikan kinerja melalui audit internal
Pelaksanaan rapat tinjauan manajemen
Pemberdayaan pengguna dalam perbaikan mutu dan kinerja
Kajibanding kinerja

Esensi Bab IV, V, dan


VI

Bab IV. UKM yang berorientasi


sasaran
4.1. Perencanaan kegiatan tiap UKM Puskesmas:

Kegiatan dalam setiap Upaya Puskesmas disusun berdasar analisis


kebutuhan dan harapan masyarakat dituangkan dalam perencanaan
Upaya
Pembahasan konsultatif dengan masyarakat dan sasaran, upaya
untuk memperoleh umpan balik dari masyarakat/sasaran
Peluang inovatif upaya puskesmas

4.2. Akses masyarakat dan sasaran terhadap UKM Puskesmas:


Akses masyarakat/sasaran terhadap kegiatan UKM sesuai kebutuhan
Akses masyarakat/sasaran , lintas program, lintas sector terhadap
informasi: jadual kegiatan
Kesepakatan penjadualan, dan ketepatan waktu pelaksanaan kegiatan
masing-masing UKM
Umpan balik dan tindak lanjut terhadap permasalahan dan hambatan
dalam pelaksanaan kegiatan, serta keluhan masyarakat/sasaran

4.3. Evaluasi terhadap kinerja UKM Puskesmas:

Penetapan indicator dan target pencapaian tiap-tiap UKM


Kewajiban mengumpulkan data kinerja
Analisis terhadap data kinerja
Tindak lanjut terhadap hasil analisis data kinerja
Pendokumentasian hasil analisis dan tindak lanjut penilaian
kinerja

Bab V. Kepemimpinan dan


Manajemen UKM
5.1. Tanggung jawab pengelolaan UKM:

Penetapan tujuan, sasaran dan tata nilai dan informasi kepada pihak
terkait
Komunikasi dan koordinasi dalam pencapaian tujuan, pencapain
kinerja, dan pelaksanaan
Penggunaan sumber daya secara efisien dan efektif
Minimalisasi risiko terhadap lingkungan
Tanggung jawab dalam memfasilitasi pemebrdayaan masyarakat
mulai dari pelrencanaan sd evaluasi

5.2.Perencanaan Kegiatan UKM mengacu pada pedoman dan


kebutuhan masyarakat:
Perencanaan upaya yang terintegrasi dengan RUK, yang dilakukan
melalui kajian kebutuhan masyarakat
Revisi perencanaan jika diperlukan sesuai dengan perubahan
kebijakan pemerintah dan/atau perubahan kebutuhan masyarakat

5.3. Pengorganisasi UKM:

Kejelasan tugas wewenang dan tanggung jawab yang dituangkan dalam uraian
tugas dari penanggung jawab dan pelaksana

5.4. Komunikasi dan koordinasi


5.5. Kebijakan dan prosedur dalam pelaksanaan UKM

Penetapan peraturan, kebijakan, dan prosedur yang menjadi acuan dalam


penyelenggaraan kegiatan UKM, pengendalian dokumen eksternal dan internal
Evaluasi kepatuhan pelaksanaan terhadap peraturan, kerangka acuan,
prosedur
Kebijakan dan Prosedur evaluasi kinerja

5.6. Akuntabilitas pengelolaan dan pelaksanaan UKM

Akuntabilitas ditunjukkan melalui : monitoring kinerja dan kegiatan UKM


Akuntabilitas ditunjukkan melalui : Pengarahan Kepala Puskesmas, Penanggung
jawab terhadap pelaksana
Akuntabilitas ditunjukkan melalui: penilaian kinerja yang dilaksanakan secara
periodic

5.7. Hak dan kewajiban sasaran UKM:

Hak dan kewajiban sasaran


Aturan yang jelas sebagai bagian peraturan internal sebagai upaya untuk
memenuhi hak sasaran sesuai dengan visi, misi, tujuan dari masing-masing
UKM

Esensi Bab VI. Sasaran kinerja UKM


6.1. Perbaikan kinerja UKM
Budaya perbaikan kinerja UKM
Perbaikan kinerja UKM yang berkesinambungan yang
terdokumentasi
Peran Kepala Penanggung jawab, Pelaksana dalam perbaikan
mutu dan kinerja Upaya
Pemberdayaan sasaran dalam perbaikan kinerja
Kajibanding kinerja UKM yang terintegrasi

Bab VII. Layanan Klinis


yang berorientasi
pasien (LKBP)

Prinsip dasar (esensi) dari Bab VII


7.1 sd 7.10. Continuity of care (kesinambungan
pelayanan klinis):

Access (Akses/pendaftaran)
Entry (Masuk)
Assess (Pengkajian) dan keputusan layanan klinis
Plan (Perencanaan)
Implementation (Pelaksanaan)
Evaluation (Penilaian)
Discharge (Pemulangan)

Butir-butir penting Bab


VII

7.1. Pendaftaran
Proses pendaftaran sesuai kebutuhan dan keselamatan
Informasi yang harus ada di pendaftaran:
Sarana pelayanan: Jenis pelayanan, tariff, ketersediaan
layanan, rujukan, dsb
Hak dan kewajiban pasien
Tahapan pelayanan

Pendaftaran memperhatikan kendala yang dimiliki oleh


pasien

7.2. Pengkajian & 7.3. Keputusan


Layanan klinis
Paripurna, mengakomodasi kebutuhan dan harapan pasien
Berisi kajian: medis, keperawatan, kajian kesehatan yang
lain
Dicatat dalam rekam medis
Pemberian prioritas pada pasien dengan kedaruratan
Keputusan layanan klinis dilakukan oleh tenaga yang
kompeten
Pengkajian dilakukan dengan peralatan dan sarana
memadai

7.4. Rencana layanan


Dipandu dengan kebijakan dan prosedur yang efektif
Disusun bersama dengan pasien dengan memerhatikan
kebutuhan biopsikososiospiritual, dan tata nilai budaya
Disusun secara komprehensif oleh tim kesehatan jika
diperlukan
Rencana layanan disusun dengan mempertimbangkan risiko
Rencana layanan memuat pendidikan pasien
Rencana layanan didokumentasikan dalam rekam medis
Persetujuan tindakan medis

7.5. Rencana rujukan


Dipandu prosedur yang jelas
Informasi rujukan
Kerjasama dengan fasilitas rujukan
Kewajiban membuat resume tertulis tentang kondisi
klinis
Didampingi oleh staf yang kompeten

7.6 sd 7.9. Pelaksanaan layanan


7.6. Pelaksanaan layanan:

Dipandu oleh pedoman pelayanan klinis


Kebijakan dan Prosedur khusus untuk kasus gawat darurat dan berisiko
tinggi
Kebijakan dan prosedur penanganan pemberian obat/cairan intravena
Sesuai dengan rencana layanan
Mempertimbangkan hak pasien
Menghindari pengulangan yang tidak perlu
Hak pasien untuk menolak/tidak melanjutkan pengobatan

7.7. Pelayanan anestesi local dan pembedahan

Jika melakukan anestesi, sedasi, dan pembedahan: dipandu oleh standar


yang baku

7.8. Pendidikan kesehatan dan konseling kepada pasien/keluarga


7.9. Pengelolaan nutrisi sesuai standar pada pasien rawat inap

7.10 .Pemulangan, rujukan dan


tindak lanjut
Dipandu oleh prosedur
Ada kriteria pemulangan
Prosedur tindak lanjut
Tindak lanjut terhadap umpan balik dari sarana rujukan
Prosedur untuk pasien yang memerlukan rujukan tetapi
tidak mungkin dilakukan
Prosedur rujukan sesuai dengan kebutuhan dan pilihan
pasien

Bab VIII.
MANAJEMEN PENUNJANG LAYANAN KLINIS

Butir butir penting

Pelayanan laboratorium
Pelayanan obat
Pelayanan radiodiagnostik
Manajemen informasi
Manajemen keamanan lingkungan
Manajemen peralatan
Manajemen SDM klinias

8.1.nPelayanan laboratorium

Jenis pemeriksaan yang tersedia dan prosedurnya


Pelaksanaan pemeriksaan dan pemantauannya
Petugas yang kompeten untuk melakukan pemeriksaan
Pengelolaan reagen, labeling, penyimpanan, ketersediaan reagen esensial
Penetapan nilai normal dan rentang nilai
Interpertasi oleh tenaga yang kompeten
Penanganan specimen berisiko tinggi
Penanganan B3B dan pembuangan limbah
Ketepatan waktu penyerahan hasil
Penyampaian hasil yang kritis
PMI dan PME: kalibrasi, validasi internal, dan pemantapan mutu eksternal
Program peningkatan mutu dan keselamatan: indicator pelayanan, analisis,
upaya peningkatan mutu dan keselamatan dan tindak lanjutnya
Program pemeliharaan alat: inventarisasi alat dan pemeliharaan

8.2. Pengelolaan obat

Jenis dan jumlah obat yang tersedia, formularium


Prosedur peresepan obat dan pelayanan obat
Bgm menjamin ketersediaan obat
Pengelolaan obat psikotropik dan narkotik
Kebersihan, keamanan penyimpanan, penyiapan dan penyampaian obat kepada
pasien
Penyimpanan dan prosedur penanganan obat LASA
Penanganan obat kedaluwarsa
Penanganan efek samping obat dan alergi (MESO)
Pelaporan dan tindak lanjut jika terjadi medication error
Ketersediaan obat-obat emergensi
Program peningkatan mutu dan manajemen risiko pada pelayanan
obat: indicator pelayanan obat, analisis dan tindak lanjut, identifikasi
risiko pelayananan obat, analisis dan tindak lanjut

8.3. Pelayanan radiodiagnostik


Jenis pelayanan, prosedur pelayanan, dan pemantauannya
Program pengamanan radiasi baik bagi masyarakat maupun
petugas
Pembuangan limbah dari pelayanan radiologi
Pelaksanaan dan interpertasi oleh tenaga yang kompeten
Menjamin ketersediaan alat/BHP, foto
Penyampaian hasil pemeriksaan
Pemeliharaan alat dan kalibrasi: inventarisasi, jadual
pemeliharaan, pelaksanaan, monitoring dan tindak lanjut, kalibrasi
Perijinan alat
Pengendalian mutu pelayanan radiodiagnostik

8.4. Manajemen informasi


Pembakuan klasifikasi diagnosis, kode diagnosis,
symbol, specimen tanda tangan dan inisial
dokter/perawat
Prosedur pelayanan rekam medis
Proses pengelolaan rekam medis
Cara identifikasi pasien agar tidak terjadi kesalahan
Pengaturan isi rekam medis
Kelengkapan isi rekam medis
Tenaga yang kompeten

8.5. Manajemen lingkungan dan


prasarana
Kondisi fisik lingkungan/bangunan
Manajemen prasarana: instalasi listrik, kualitas air, ketersediaan gas
medis, ventilasi, dan system utama yang lain
Penanganan B3B
Penanganan limbah
Rencana penanggulangan bencana
Rencana penanggulangan kebakaran
Monitoring, evaluasi, tindak lanjut kondisi fisik
Program pemeliharaan lingkungan fisik
Program penanggulangan bencana dan kebakaran dan bagaimana
pelaksanaannya
Tenaga yang bertanggung jawab untuk pengelolaan lingkungan dan
kalau terjadi bencana/kebakaran

8.6. Manajemen peralatan


Prosedur penyiapan alat medis
Prosedur sterilisasi dan pelaksanaannya
Bagaimana memastikan peralatan steril
Inventarisasi, jadual pemeliharaan alat medis, prosedur
dan pelaksanaan.
Kalibrasi peralatan medis
Monitoring peralatan yang rusak dan penggantiannya
Bagaimana memastikan ketersediaan alat medis
Petugas yang bertanggung jawab dalam pengelolaan
peralatan medis

8.7. Manajemen sdm klinis


Penghitungan kebutuhan tenaga kesehatan (klinis), peta
kompetensi
Penilaian kinerja tenaga klinis
Proses kredensial, rekredensial dan penetapan
kewenangan klinis
Upaya peningkatan kompetensi
Peluang/kesempatan pendidikan dan pelatihan
Kelengkapan perijinan tenaga klinis: STR, SIP, SIK, dsb.

Bab IX. Peningkatan


Mutu dan Keselamatan
Pasien

Butir butir penting


9.1. Tanggung jawab tenaga klinis
9.2. Pemahaman mutu layanan klinis
9.3. Pengukuran mutu layanan klinis dan sasaran
keselamatan pasien
9.4. Peningkatan mutu layanan klinis dan keselamatan
pasien

Peningkatan mutu layanan klinis


Tetapkan kebijakan mutu layanan klinis dan keselamatan
pasien
Susun tim mutu layanan klinis dan keselamatan pasien
dengan kejelasan uraian tugas
Susun program mutu layanan klinis dan keselamatan
pasien
Laksanakan program mutu layanan klinis dan
keselamatan pasien sesuai rencana
Lakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan program
mutu layanan klinis dan keselamatan pasien

Peningkatan mutu dan keselamatan


pasien
Kebijakan mutu dan keselamatan pasien:
Mewajibkan semua praktisi klinis berperan aktif dalam
peningkatan mutu dan keselamatan pasien
Penetapan area prioritas dalam peningkatan mutu dan
keselamatan pasien
Penetapan indicator-indicator mutu dan keselamatan pasien
Penetapan standar/panduan pelayanan klinis
Penetapan budaya/tata nilai mutu dan keselamatan pasien
Diterapkannya manajemen risiko dalam upaya peningkatan mutu
dan keselamatan pasien

Dibentuk tim mutu dan keselamatan pasien dengan


kejelasan tanggung jawab dan uraian tugas, yang
anggotanya adalah praktisi klinis

Peningkatan mutu dan keselamatan


pasien
Adanya komitmen (terdokumentasi) praktisi klinis untuk peningkatan
mutu dan keselamatan pasien secara berkelanjutan
Pemahaman praktisi klinis thd mutu dan keselamatan pasien (melalui
sosialisasi, workshop, pelatihan)
Keterlibatan praktisi klinis dalam peningkatan mutu dan keselamatan
pasien yang ditunjukkan dalam:
Peran aktif dalam penyusunan, pengumpulan, analisis dan tindak lanjut
terhadap pencapaian indicator klinis
Penilaian terhadap perilaku dalam pemberian pelayanan klinis (sesuai dengan
budaya dan tata nilai keselamatan pasien (contoh: kebiasaan cuci tangan,
kebiasaan melakukan chek ulang untuk menghindari kekeliruan, budaya tidak
saing menyalahkan)
Ide-ide perbaikan pelayanan klinis
Penyusunan rencana, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi perbaikan mutu
dan keselamatan pasien

Dilakukan monitoring mutu dan keselamatan pasien melalui


penyusunan indicator mutu dan keselamatan pasien (dengan target
yang jelas), pengumpulan data dan analisis thd pencapaian indicator.

Indikator meliputi:
Indikator mutu pada penilaian oleh pasien, asuhan pasien (mulai dari patient
assessment dan pelaksanaan asuhan), pelayananan penunjang medis, penggunaan
antibiotika.
Indikator keselamatan pasien: tidak terjadinya salah identifikasi pasien, komunikasi
dalam pelayanan klinis, tidak terjadinya kesalahan pemberian obat, tidak terjadinya
kesalahaan prosedur klinis, pengendalian infeksi (tidak terjadi infeksi akibat
pemberian pelayanan, dilakukannya kebiasaan cuci tangan (hand hygiene), dan tidak
terjadinya pasien jatuh, )

Layanan klinis dilaksanakan berdasarkan standar/panduan pelayanan


klinis
Disusun Perencanaan mutu dan keselamatan pasien berdasar:

Area prioritas (3H + 1P)


Hasil monitoring dan pengukuran indicator-indicator mutu dan keselamatan pasien
Identifikasi Risiko dan Analisis risiko
Pelaporan dan analisis terjadinya KTD, KTC, KNC dan KPC

Rencana peningkatan mutu dan keselamatan pasien memuat:


a. montoring dan penilaian kinerja pelayanan klinis
b. Monitoring dan penilaian kinerja dan perilaku sdm klinis
c. Pelaporan insiden keselamatan pasien (KTD, KTC, KNC, KPC)
d. Implementasi manajemen risiko pada area prioritas:mulai dari identifikasi risiko klinis, analisis risiko, dan
upaya untuk
meminimalkan risiko (dengan metoda Failure mode and effect analysis/FMEA)
e. Penyusunan panduan praktik klinis dan SOP klinis
f. Monitoring dan penilaian sasaran keselamatan pasien
g. Peningkatan mutu dan keselamatan pelayanan laboratorium
h. Peningkatan mutu dan keselamatan pelayanan obat
i. Peningkatan mutu dan keselamatan pelayanan radiodiagnostik
j. program diklat mutu dan keselamatan pasien
Penyediaan sumber daya untuk melaksanakan rencana peningkatan mutu dan keselamatan pasien
Pelaksanaan peningkatan mutu dan keselamatan pasien:

Tindak lanjut dari hasil pengukuran indicator dan jika ada permasalahan/complain, maupun KTD, KTC, dan KNC
Program-program yang ada pada rencana

Monitoring, evaluasi dan tindak lanjut thd pelaksanaan peningkatan mutu dan keselamatan pasien sesuai
dengan yang direncanakan yang dikomunikasikan kepada semua praktisi klinis dan dilaporkan pada
pimpinan

Terimakasih

Program mutu
puskesmas dan
keselamatan pasien
Bab III, VI, dan IX sebaiknya diintegrasikan dalam
program mutu puskesmas dan keselamatan pasien.

Program mutu puskesmas


dan keselamatan pasien

Program mutu puskesmas dan


keselamatan pasien
1. Workshop mutu puskesmas dan keselamatan pasien:
-penggalangan komitmen
-penyusunan tatanilai dan budaya mutu
-paparan konsep mutu dan akreditasi
-paparan standar dan instrument akreditasi
-pembentukan tim mutu puskesmas dan keselamatan pasien:
-penanggung jawab mutu
-tim mutu manajerial
-tim mutu UKM
-tim mutu UKP/Klinis

-pemilihan area prioritas untuk pelayanan klinis

2. Workshop dengan tokoh masyarakat dan perwakilan pasien,


perwakilan sasaran, lintas sector untuk memperoleh masukan
thd mutu dan kinerja puskesmas

3. Perumusan kebijakan mutu:

a. Mewajibkan semua karyawan berpartisipasi dalam perbaikan mutu


b. .. Dst (lihat di lampiran 1 pedoman penyusunan dokumen
akreditasi fasilitas kesehatan tingkat pertama)

4. Penyusunan manual mutu


5. Workshop penyusunan perencanaan program mutu
puskesmas dan keselamatan pasien
6. Program mutu manajerial:
a. Monitoring dan Penilaian kinerja manajerial (keuangan,
pemeliharaan, pengelolaan sdm, pengelolaan asset, dsb)
b. Audit internal
c. Pertemuan tinjauan manajemen
d. Evaluasi kinerja pihak ketiga

7. Program mutu UKM:


a. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap UKM
b. Pencapaian indicator MDGs
8. Program mutu pelayanan klinis:
a. Monitoring dan penilaian kinerja pelayanan klinis
b. Monitoring dan penilaian kinerja dan perilaku sdm klinis
c. Pelaporan insiden keselamatan pasien
d. Implementasi manajemen risiko pada area prioritas
e. Penyusunan panduan praktik klinis
f. Monitoring dan penilaian sasaran keselamatan pasien
g. Peningkatan mutu dan keselamatan pelayanan laboratorium
h. Peningkatan mutu dan keselamatan pelayanan obat
i. Peningkatan mutu dan keselamatan pelayanan radiodiagnostik
j. program diklat mutu dan keselamatan pasien
9. Implementasi program-program kegiatan yang direncanakan
10. Kajibanding (kinerja UKM, danUKP) dan tindak lanjutnya
11. Evaluasi keseluruhan program mutu puskesmas dan keselamatan pasien
12. Diseminasi pelaksanaan dan hasil program mutu puskesmas dan keselamatan
13. Pelaporan ke Dinas Kesehatan kabupaten/kota

No

Kegiatan Pokok

Rincian
Kegiatan

Sasaran

Cara
melaksanaka
n Kegiatan

Jadual
pelaksanaan

Penanggung
jawab

Keterangan

Workshop mutu
Puskesmas dan KP

Workshop

Seluruh
karyawan
puskesmas

Pertemuan

15 Februari
2015

Kepala
Puskessmas

Monitoring dan
penilaian kinerja UKM

Menyusun
indicator

Mengumpulka
n data
indicator

Menganalisis

Evaluasi
pencapaian
indicator
kinerja

Pelaporana

TUGAS HARI KE DUA


DISKUSIKAN UPAYA/KIAT-KIAT TIM PENDAMPING DALAM
MELAKSANAKAN PENDAMPINGAN PUSKESMAS AGAR
MENCAPAI SKOR OPTIMAL UNTUK SEMUA ELEMEN
PENILAIAN.

Anda mungkin juga menyukai