Kelompok reaksi yang disebut reaki redoks dikenal juga sebagai reaksi transfer
electron. Reaksi setengah sel yang melibatkan hilang electron disebut reaksi
oksidasi. Reaksi setengah sel yang melibatkan penangkapan electron disebut
reaksireduksi. Suatu jenis reaksi redoks yang umum adalah reaksi antara logam
dengan asam.
Logam + asam
Oksida adalah suatu proses yang mengakibatkan hilangnya satu electron atau
lebih dari dalam zat( atom , ion, atau molekul). Bila suatu unsure dioksidasi, keadaan
oksidasinya berubah keharga yang lebih positif.
Suatu zat pengoksidasi adalah zat yang memperoleh electron dari dalam
proses zat
diperolehnya satu electron atau lebih oleh zat ( atom, ion, atau molekul). Bila suatu
unsure direduksi, keadaan oksidasi berubah menjadi lebih negative ( kurang positif).
Jadi, suatu zat pereduksi adalah zat yang kehilangan electron, dalm proses zat itu
dioksidasi.
Tahap reaksi atau oksidasi yang melibatkan pelepasan atau pengikatan
electron sering disebut reaksi setengah sel( lebih sederhana sel setengah) karena dari
golongan mereka dapat disusun sel galvani( baterai). Sistem redoks biasanya adalah
sistem dimana antar bentuk oksidasi dan reduksi zat hanya electron yang
dipertukarkan.
Berdasarkan perubahan
FeCl2 + H2
Biloks Fe = 0 ke 2 ( oksidasi)
Biloks H = 1 ke 0 ( reduksi)
( Syukri, 1991:83 ).
2) Na2S + CaCl
CaS + 2HCl
Bilangan oksidasi semua unsure tetap
Jadi, reaksi 1 adalah reaksi redoks, sedangkan reaksi 2 adalah reaksi metatesis.
2
dikatakan sebagai reduktif dan dikenal sebagai rduktor atau agen reduksi. Reduktor
melepas electron kesenyawa lain, sehingga teroksidasi , oleh karena ia mendonorkan
elektronnya, ia juga disebut pendonor electron.
Cara yang mudah untuk melihat proses redoks adalah reduktor mentransfer
elektronnya keoksidator. Sehingga dalam reaksi, reduktor melepas electron dan
teroksidasi, dan oksidator mendapatkan electron dan tereduksi. Pasangan oksidator
dan reduktor yang terlibat dalam sebuah reaksi disebut pasangan redoks.
( Hiskia Ahmad, 1993: 187)
- CuSO4 0,1 M
- logam Zn
1 mL H3PO4 0,1 M
dimasukkan kedalam tabung reaksi IX
Indikator fenolftalein
ditambahkan 1 tetes kedalam masing-masing tabung
ditambahkan lagi larutan NaOH samapi ada perubahan warna
dicatat jumlah tetesan NaOH
diamati
Hasil
F. Reaksi Redoks Serta Perubahan Warna
0,5 mL larutan H2SO4 6 M dan 0,5 mL larutan KMnO4 0,1 M
dimasukkan kedalam tabung reaksi XI
ditetesi Na2C2O4 0,1 M sampai terjadi
perubahan warna
3 mL larutan NaHSO3 0,1 M dan 1 mL NaOH 10 M
dimasukkan dalam tabung reaksi XI
dikocok
ditetesi larutan KMnO4 0,1 M kedalam
tabung
diamati tiap penambahan tetes sampai terjadi
perubahan warna
dicatat jumlah KMnO3 terpakai
1 mL HCl 6 M
dimasukkan kedalam tabung reaksi XII
ditambahkan kira-kira 1 gr Kristal kMnO4
dipanaskan didalm lemari asam
diamati apa yang terjadi
Hasil
asam
logam
sesuai
berkurangnya
B. Reaksi Penguraian
CuSO4.5H2O CuSO4 + 5H2O
MgCl2 + H2
NaPO4+H2O
F. Reaksi Redoks
1.Na2C2O4+KMnO42NaMnO4
+ -terjadi perubahan warna
KC2O4
dari putih ejadi coklat
2.NaHSO4+ KMnO4 NaMnO4 + -terjadi perubahan warna
KSO4 +H2O
dari putih menjadi hijau dan
ada endapan
3.HCl+ KMnO4 KCl + HMnO4
-terjadi perubahan warna
dari hitam coklat menjadi
coklat bening
9
10
4.1.2 Perhitungan
=
1. Jumlah NaOH yang diperlukan untuk menetralkan 1 mL HNO 3
Jumlah tetesan = 20
jumlah tetesan
=
20 tetes
20
= 20
x volume HNO3
x 1 mL
=1 mL NaOH 0,1 M
2. Jumlah NaOH yang diperlukan untuk menetralkan 1 mL H 2SO4
Jumlah tetesan = 30
=
jumlah tetesan
x volume H SO
2
4
20 tetes
30
= 20
x 1 mL
jumlah tetesan
x volume H PO
3
4
20 tetes
30
= 20
x 1 mL
jumlah tetesan
x volume H 2 SO 4
20 tetes
10
= 20
x 0,5 mL
jumlah tetesan
x volume NaHSO
4
20 tetes
20
= 20
x 3 mL
= 3 mL KMnO4 0,1 M
11
KNO3+ AgI
5.1 kesimpulan
Hasil dari reaksi ini adalah terjadinya perubahan warna Ag dari bening
menjadi
kuningjenis
pucat,
serta kimia
terdapat endapan. Hal ini berarti antara AgNO 3 dan KI
1. Jenisreaksi
: A + Z AZ
b. Penguraian
: AZ A+ Z
c. antara
Penggantian
tunggal
+ BZ
KI
AZ+
Reaksi
1 mL larutan
Hg(NO3)2 0,1 :MAdan
1 mL
0,1BM yaitu:
d. Penggantian ganda
: AX+ BZ AZ + BX
e. Netralisasi
: HX + BOH BX + HOH
Hg(NO3)2+ 2 KI
2KNO3 + HgI2
2. Tanda- tanda terjadi reaksi yaitu :
a. Endapan
Ketika
senyawa
tersebut / dicampurkan
, hasilnya adalah terjadi
b. dua
Timbulnya
gelembung
gas
c. Perubahan
suhuorange, terbentuknya endapan berwarna orange
perubahan warna
Hg menjadi
d. Perubahan warna
antara
dan reaksi
larutandapat
terpisah.
hal ini berarti
terjadi
reaksi. Reaksijumlah
ketiga
3. endapan
Persamaan
diselesaikan
dengan
mengembangkan
yaitu : zat sebelum dan sesudah reaksi
a. Penggabungan/
sintesis
telah terjadi reaksi.
Reaksi kedua yaitu
:
Hg3(PO4)2 + 6NaNO3
Hasil dari reaksi ini adalah terjdinya perubahan warna menjadi warna
kuning kunyit. Pada reaksi keenam yaitu :
Al(NO3)2 + Na3PO4
Al3(PO4)3 + NaNO3
Hasil dari reaksi ini adalah terbentuknya endapan dan warna menjadi
bening. Pada percobaaan tersebut Al(NO3)3 yang semula berwarna bening
berubah menjadi warna putih keruh setelah ditambahkan 1 mL larutan Na 3PO4.
Pada penambahan larutan Na3PO4, selam percobaan tidak boleh dikocok atau
12
DAFTAR PUSTAKA
13
14
tidak boleh di goyang, karena dapat mengganggu hasil reaksi yang akan
terjadi dan hasil reaksi sulit untuk diketahui.
5. Reaksi Netralisasi
Pada percobaan ini, praktikan menggunakan tiga larutan, yaitu larutan
HNO3, H2SO4 dan H3PO4. Masing-masing larutan dibutuhkan 1 mL. setelah
masing-masing-masing larutan dimasukkan kedalam masing-masing tabung
reaksi, kedalam masing-masing larutan ditetesi fenolftalein larutan.
Menurut teori, setelah ditetesi fenolftalein larutan akan berubah
menjadi warna pink, namun pada percobaan, larutan tidak mengalami
perubahan warna. Hal itu disebabkan karena adanya kesalahan, bisa
kesalahan pada larutan yang sudah kuran baik ataupun kesalahan pada pipet
tetes yang tidak kering setelah dicuci, fenolftalein bisa saja tercampur
terlebih dahulu dengan air yang ada pada pipet tetes.
Selanjutnya masing- masing larutan ditambahkan dengan larutan
NaOH. Penambahan larutan NaOH ditambahkan sampai terjadi perubahan
warna pada asing-masing larutan, dengan persamaan reaksi masing-masing,
yaitu :
1. HNO3 + NaOH NaNO3 +H2O
2. H2SO4 +NaOH Na2SO4 +H2O
3. H3PO4 + NaOH Na3PO4 +H2O
Untuk penambahan NaOH pada larutan HNO3, terjadi perubahan warna
menjadi warna ungu setelah ditetesi sebanyak 20 tetes NaOH. Untuk
penambahan NaOH pada larutan H2SO4, warna berubah menjadi warna ungu,
setelah ditetesi NaOH sebanyak 30 tetes, dan untuk penambahan 1 mL NaOH
kedalam H3PO4 hasilnya larutan berubah menjadi warna ungu setelah 30
tetes, larutan NaOH. Pada percobaan netralisasi peeerubahan warna larutan
sama, yaitu berwarna ungu hanya saja berbeda jumlah tetesan NaOH nya.
6. reaksi redoks
Pada percobaan reaksi redoks ini larutan yang digunakan yaitu
15
PERTANYAAN PRAPRAKTEK
:
1. Berikan definisi dari istilah berikut ini:
Jawab:
a. Katalis adalah yang dapat meningkatkan laju reaksi, tanpa
mengalami perubahan kimia secara tetap.
b. Deret elektromatif adalah suatu deret yang mengatakan
kemampuan suatu zat untuk mereduksi dari yang paling kuat
hingga ke yang paling lemah.
c. Reaksi eksotermik adalah reaksi kimia yang memberikan atau
melepas kalor kelingkungan.
d. Endapan adalah zat padat tidak larut dalam larutan dan terdap[at
dibagian bawah campuran.
e. Produk adalah zat hasil reaksi
f. Pereaksi adalah zat yang digunakan untuk mereaksikan zat-zat
lain atau menguji zat lain.
2. Terangkan arti lambing berikut:
Jawab :
artinya diberi panas
a.
b.
c.
d.
(l)
e.
f.
16
45,82gram
Bobot cawan penguap = 45,361gram
Bobot cawan penguap + logam Cu = 45,781gram
Jawab :
Massa atom Cu = ( bobot cawan penguap + logam Cu ) bobot
cawan penguap
= 45,781gram 45,361gram = 0,420gram
6. Jelaskan apa yang dimaksud dengan oksidasi dan reduksi!
Jawab :
Oksidasi adalah reaksi penyerahan atau melepas electron sedangkan
reduksi adalah reaksi penerimaan atau menangkap electron.
7. Apa yang dimaksud dengan oksidator dan reduktor!
Jawab :
Oksidator adalah zat yang mengalami reduksi sedangkan reduktor
adalah zat yang mengalami oksidasi.
17
18