Jarak serta kecuraman medan yang akan dilalui dapat terlihat dengan mengukur
dan melihat kontur yang tergambar pada peta.
Langkah-langkah diatas merupakan cara menentukan arah perjalanan yang lurus
dengan mengesampingkan rintangan medan yang ada di lapangan, misalnya sungai,
jurang, dan lembah. Namun, cara tersebut akan sangat berguna jika dilakukan dalam
keadaan tersesat dan darurat. Tentu saja cara di atas akan memakan waktu jika
dilakukan di hutan yang bersemak atau medan yang curam.
Apabila keadaan hutan terlalu rapat serta pandanganya terbatas maka pembidikan
kompas dapat dilakukan dengan cara beranting. Cara ini membutuhkan lebih dari satu
orang dengan dua buah kompas, masig-masing memegang satu kompas. Cara yang
dilakukan hampir sama seperti cara sebelumnya, tetapi dilakukan dalam jarak pendek
dan saling bergantian membidik kompas.
Pertama, orang ke satu membidik kompas dengan sudut yang telah ditentukan kepada
orang kedua yang berada di depannya. Setelah pembidikan tepat dilakukan, orang
kesatu tadi berpindah ke depan orang ke dua sementara orang ke dua membidikan
kompas dengan sudut yang sama pada orang ke satu yang telah berada di depannya.
Begitu seterusnya sampai ketempat tujuan. Memang agak memakan waktu, tetapi
sangat efektif ditengah rimbunnya hutan dan pandangan yang terbatas.