Pengembangan Masyarakat
Pengembangan Masyarakat
Disusun oleh :
Ainur Rahmah
Annisa Eka Pratiwi (1406647524)
Rindy Agustina (1406648615)
Siti Noor Choililah
Tantri Juliyanti
Dengan selesainya makalah ini, penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang membantu proses penyusunan makalah ini, diantaranya:
1. Bapak Dr Adi Sasongko dan Ibu Tiara Amelia S.K.M.,M.Sc. selaku pembimbing mata
kuliah Pengorganisasian dan Pemberdayaan Masyarakat.
2. Kepada kedua Orang Tua dan Keluarga, atas bantuan dan dukungan yang telah
diberikan baik moril maupun materil.
3. Kepada teman-teman program ekstensi UI, atas semangat dan dukungannya.
4. Kepada semua pihak yang telah membantu dan telah memberikan dukungan yang
tidak dapat disebutkan namanya satu-persatu.
Kami menyadari bahwa Resume ini disusun masih dengan kekurangan dan
keterbatasan yang dimiliki, sehingga belum bisa dikatakan sempurna. Oleh karena itu, Kami
sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dalam penyempurnaan resume ini
dikemudian hari.
Semoga resume ini dapat bermanfaat khususnya dalam menambah wawasan dan
pengetahuan bagi semua pihak yang membaca dan yang menyusun makalah ini.
C. Hakikat Manusia
Manusia merupakan salah satu makhluk hidup yang unik dan paling sempurna
diantara makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa. Dikatakan sempurna karena manusia
tidak hanya diberikan insting atau perasaan, tetapi juga akal yang tidak dimiliki
makhluk lainnya.
manusia itu sendiri. Beberapa pandangan tentang hakekat manusia disebutkan secara
ringkas dibawah ini.
1. Pandangan Psikoanalitik
Kaum psikoanalis tradisional (dalam Hansen dan Warner, 1977) menganggap
bahwa manusia pada dasarnya digerakkan oleh dorongan-dorongan dari dalam
dirinya yang bersifat instinktif. Tingkah laku individu ditentukan dan dikontrol
oleh kekuatan psikologis yang sejak semula memang sudah ada pada diri individu
itu. Dalam hal ini individu tidak memegang kendali atas "nasibnya" sendiri, tetapi
tingkah lakunya itu semata-mata diarahkan untuk memuaskan kebutuhan dan
instink biologisnya. Freud mengemukakan bahwa struktur kepribadian individu
terdiri dari tiga komponen yang disebut : id, ego dan super ego.
Id meliputi
Freud
bahwa
manusia
pada dasarnya
tidak
rasional,
tidak
b.
d.
e.
f.
g.
h.
Lingkungan adalah penentu tingkah laku manusia dan tingkah laku ini
merupakan kemampuan yang dipelajari.
Dari ketiga pandangan mengenai hakekat manusia, bahwasanya menurut
D. Konsep Pemberdayaan
Pemberdayaan masyarakat adalah sebuah konsep dan strategi pembangunan
ekonomi yang merangkum nilai-nilai sosial. Konsep ini mencerminkan paradigma
baru pembangunan, yakni yang bersifat people-centered, participatory, empowering,
and sustainable. (Chambers, 1995 dalam Kartasasmita, 1996)
Pemberdayaan bertujuan dua arah. Pertama, melepaskan belenggu kemiskinan,
dan keterbelakangan. Kedua, memperkuat posisi lapisan masyrakat dalam struktur
ekonomi dan kekuasaan.
Secara
konseptual,
pemberdayaan
masyarakat
adalah
upaya
untuk
meningkatkan harkat dan martabat lapisan masyarakat yang dalam kondisi sekarang
tidak mampu untuk melepaskan diri dari perangkap kemiskinan dan keterbelakangan.
Dengan kata lain memberdayakan adalah memampukan dan memandirikan
masyarakat.
Dalam konsep pemberdayaan, menurut Prijono dan Pranarka (1996), manusia
adalah subyek dari dirinya sendiri. Proses pemberdayaan yang menekankan pada
proses memberikan kemampuan kepada masyarakat agar menjadi berdaya,
mendorong atau memotivasi individu bahkan kelompok atau lapisan masyarakat agar
mempunyai kemampuan atau keberdayaan untuk menentukan pilihan hidupnya.
Adapun pemberdayaan masyarakat senantiasa menyangkut dua kelompok yang saling
terkait, yaitu masyarakat sebagai pihak yang diberdayakan dan pihak yang menaruh
kepedulian sebagai pihak yang memberdayakan.
Mubyarto (1998) menekankan bahwa terkait erat dengan pemberdayaan
ekonomi
rakyat.
Dalam proses
pemberdayaan
masyarakat
diarahkan pada
termasuk Indonesia telah mencanangkan berbagai macam program pedesaan, yaitu (1)
pembangunan pertanian, (2) industrialisasi, (3) pembangunan masyarakat desa
terpadu, dan (4) strategi pusat pertumbuhan (Sunyoto Usman, 2004).
Dengan demikian, pemberdayaan bukan hanya meliputi penguatan individu
anggota masyarakat, tetapi bisa dilakukan oleh banyak elemen: pemerintah, perguruan
tinggi, lembaga swadaya masyarakat, pers, partai politik, lembaga donor, aktoraktor
masyarakat sipil, atau oleh organisasi masyarakat lokal sendiri. Proses pemberdayaan
bisa berlangsung lebih kuat, komprehensif dan berkelanjutan bila berbagai unsur
tersebut membangun kemitraan dan jaringan yang didasarkan pada prinsip saling
percaya dan menghormati (Sutoro Eko, 2002).
Menanamkan nilai-nilai budaya modern seperti kerja keras, hemat, keterbukaan,
kebertanggungjawaban dan lain-lain yang merupakan bagian pokok dari upaya
pemberdayaan itu sendiri.