Anda di halaman 1dari 54

MODUL PELATIHAN BERBASIS

KOMPETENSI
SEKTOR OTOMOTIF
SUB SEKTOR SEPEDA MOTOR

MENGGUNAKAN DAN
MEMELIHARA ALAT UKUR
OTO.SM01.006.01

BUKU INFORMASI

KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I.

DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN


PRODUKTIVITAS
Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 51 Lt. 6.A Jakarta Selatan

KATA PENGANTAR

Dalam rangka mewujudkan pelatihan kerja yang efektif dan efesien


dalam rangka meningkatkan kualitas dan produktivitas tenaga kerja
diperlukan suatu sistem pelatihan yang sama. Sesuai dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 31 tentang Sistem Pelatihan Kerja Nasional yang
mengamanatkan bahwa pelatihan kerja berbasis kompetensi.
Dalam rangka menerapkan pelatihan berbasis kompetensi tersebut
diperlukan adanya standar kompetensi kerja sebagai acuan yang diuraikan
lebih rinci ke dalam program, kurikulum dan silabus serta modul pelatihan.
Untuk memenuhi salah satu komponen dalam proses pelatihan tersebut
maka disusunlah modul pelatihan berbasis kompetensi Menggunakan dan
Memelihara Alat Ukur yang mengacu pada Standar Kompetensi Kerja
Nasional Indonesia (SKKNI) Sektor Otomotif Sub Sektor Sepeda Motor yang
telah ditetapkan dengan Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi
R.I. Nomor KEP.95/MEN/IV/2005.
Modul pelatihan berbasis kompetensi ini, terdiri dari 3 buku yaitu Buku
Informasi, Buku Kerja dan Buku Penilaian. Ketiga buku tersebut merupakan
satu kesatuan yang utuh, dimana buku yang satu dengan yang lainnya saling
mengisi dan melengkapi, sehingga dapat digunakan untuk membantu pelatih
dan peserta pelatihan untuk saling berinteraksi.
Demikian modul pelatihan berbasis kompetensi ini kami susun, semoga
bermanfaat untuk menunjang proses pelaksanaan pelatihan di lembaga
pelatihan kerja.

Jakarta,

September 2010

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
------------------------------------------------------------------------------------------------------1
DAFTAR ISI
------------------------------------------------------------------------------------------------------2
BAB I

STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL (SKKNI) DAN SILABUS


PELATIHAN
BERBASIS
KOMPETENSI
(PBK)
3
A.
B.
C.

Standar
3
Unit
5
Silabus
6

BAB II URAIAN
11
A.
B.
C.
D.

Kompetensi

Kerja

Kompetensi
Pelatihan
SINGKAT

Berbasis
MATERI

Nasional

(SKKNI)

Prasyarat
Kompetensi

(PBK)

PELATIHAN

Latar
Belakang
----------------------------------------------------------------------------------11
Tujuan
----------------------------------------------------------------------------------11
Ruang
Lingkup
----------------------------------------------------------------------------------11
Pengertian-Pengertian
----------------------------------------------------------------------------------12

BAB III MATERI PELATIHAN MENGGUNAKAN & MEMELIHARA ALAT UKUR


13
A.

Diagram
Alir
Unit
Kompetensi
-----------------------------------------------------------------------------------13

B.

Penjelasan Modul Menggunakan & Memelihara Alat Ukur


13
1.
2.
3.
4.

Pengetahuan
-----------------------------------------------------------------------------13
Ketrampilan
-----------------------------------------------------------------------------27
SOP
-----------------------------------------------------------------------------36
Sikap
Kerja
-----------------------------------------------------------------------------36

BAB IV SUMBER-SUMBER
KOMPETENSI

YANG

DIPERLUKAN

UNTUK

PENCAPAIAN
37

A.

Sumber-sumber
Perpustakaan
-----------------------------------------------------------------------------------37
1.
2.

Daftar
Pustaka
-----------------------------------------------------------------------------37
Buku
Referensi
-----------------------------------------------------------------------------37

B.

Daftar

Peralatan/Mesin

dan

Bahan

37
TIM PENYUSUN
------------------------------------------------------------------------------------------------------38

BAB I
STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL (SKKNI)
DAN SILABUS PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI (PBK)
A.

Standar Kompetensi Kerja Nasional (SKKNI)


KODE UNIT

OTO.SM01.006.01

JUDUL UNIT

Menggunakan Dan Memelihara Alat Ukur

DESKRIPSI UNIT

Unit ini mengidentifikasi kompetensi yang dibutuhkan


untuk mengukur suatu perlengkapan, komponen atau
bagian-bagian dengan menggunakan perlengkapan
umum/tidak khusus, dan memelihara alat ukur untuk
sepeda motor 2 langkah dan 4 langkah hingga ukuran
250 cc.

ELEMEN KOMPETENSI

KRITERIA UNJUK KERJA

01 Mengukur dimensi dan 1.1 Pengukuran dimensi dan variabel dilakukan


variabel dengan meng
tanpa menyebabkan kerusakan terhadap
gunakan perlengkapan
perlengkapan atau komponen lainnya.
yang sesuai
1.2 Alat ukur dipilih yang sesuai.
1.3 Penggunaan teknik pengukuran yang
sesuai dan hasilnya dicatat dengan benar.
1.4 Seluruh kegiatan pengukuran dilakukan
berdasarkan SOP (Standard Operation
Procedures), peraturan K3L (Keselamatan,
Kesehatan Kerja, dan Lingkungan), dan
prosedur/kebijakan perusahaan.
02 Memelihara alat ukur

2.1 Pemeliharaan alat ukur dilakukan tanpa


menyebabkan
kerusakan
terhadap
perlengkapan atau komponen lainnya.
2.2 Pemeliharaan rutin dan penyimpanan alat
ukur dilakukan sesuai dengan spesifikasi
pabrik.
2.3 Pemeriksaan dan penyetelan secara rutin
pada alat ukur termasuk kalibrasi alat ukur
dilakukan sebelum digunakan.
2.4 Seluruh kegiatan pemeliharaan dilakukan
berdasarkan SOP (Standard Operation
Procedures), peraturan K3L (Keselamatan,
Kesehatan Kerja, dan Lingkungan), dan

prosedur/kebijakan perusahaan.

BATASAN VARIABEL

1.

Batasan konteks:
Standar kompetensi ini dipergunakan untuk jasa pelayanan
pemeliharan dan perbaikan bidang perbengkelan sepeda motor.

2.

Sumber informasi/dokumen dapat termasuk:


2.1
Spesifikasi pabrik untuk kendaraan
2.2
SOP (Standard Operation Procedures) perusahaan.
2.3
Kebutuhan pelanggan.
2.4
Kode area tempat kerja.

3.

Pelaksanaan K3L harus memenuhi:

Undang-undang tentang K3L (Keselamatan, Kesehatan Kerja,


dan Lingkungan).
Penghargaan di bidang industri.
4.

Peralatan-peralatan dapat termasuk:


Peralatan tangan/hand tools, alat ukur termasuk: mikrometer
dalam/luar, jangka sorong/ vernier calipers, dial gauges, alat pengukur
kedalaman, penggaris baja, penggaris penyiku (T-squares), mistar
baja/straight edges, busur/divider dan protractor.

5.

Kegiatan:
Kegiatan harus dilakukan pada kondisi kerja normal dan harus
termasuk:
5.1
Pengukuran panjang, luas, kedataran, sudut, kedalaman, celah
atau pengukuran yang dapat diukur baik analog maupun digital.
5.2
Penyetelan rutin dari alat ukur.

6.

Persyaratan Khusus:
Pengukuran inci dan metrik.

PANDUAN PENILAIAN
1. Pengetahuan dan keterampilan dasar dapat dinilai melalui pekerjaan
dan tidak melalui pekerjaan.
2. Penilaian keterampilan dapat dilakukan setelah periode pelatihan yang
diawasi dan pengalaman melakukan sendiri pada tipe yang sama. Jika
kondisi tempat kerja tidak memungkinkan, maka penilaian dapat
dilakukan melalui simulasi.

3. Hasil yang telah ditentukan harus dapat tercapai tanpa pengawasan


langsung.
4.

Aspek-aspek penting:
Kompetensi penting diamati secara menyeluruh agar mampu
menerapkan kompetensi pada keadaan yang berubah-ubah dan
merespon situasi yang berbeda pada beberapa aspek-aspek berikut :
Pengukuran komponen atau bagian-bagian dan pemeliharaan alat ukur.

5.

Pengetahuan dasar:
5.1
5.2
5.3
5.4
5.5

6.

Persyaratan keamanan perlengkapan kerja.


Tipe alat-alat ukur dan penerapannya.
Prosedur pengukuran.
Skala alat ukur.
Prosedur pemeliharaan alat ukur.

Penilaian praktek:
6.1 Mengakses, memahami, dan menerapkan informasi teknik.
6.2 Menggunakan peralatan dan perlengkapan secara benar.
6.3 Memelihara alat ukur.
6.4 Menggunakan alat ukur tertentu untuk mengukur komponen atau

bagian-bagiannya.

KOMPETENSI KUNCI :
N
O
1.
2.
3.
4.
5
6.
7

B.

KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI

TINGKAT

Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisa


informasi
Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi
Merencanakan
dan
mengorganisir
aktivitasaktivitas
Bekerja dengan orang lain dan kelompok
Menggunakan Ide dan Teknik Matimatika
Memecahkan masalah
Menggunakan teknologi

1
1
1
1
1
1
1

Unit Kompetensi Prasyarat

Dalam mengikuti pelatihan unit kompetensi Melakukan Prosedur Diagnosis ini


peserta tidak dipersyarat dengan unit kompetensi lainnya

Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi


Sektor Otomotif Sub Sektor Sepeda Motor

C.

Kode Modul
OTO.SM01.006.01

Silabus Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK)

Judul Unit Kompetensi


:
Kode Unit Kompetensi
:
Deskripsi Unit Kompetensi :

Menggunakan dan Memelihara Alat Ukur


OTO.SM01.006.01
Unit ini mengidentifikasi kompetensi yang dibutuhkan untuk mengukur suatu perlengkapan,
komponen atau bagian-bagian dengan menggunakan perlengkapan umum/tidak khusus, dan
memelihara alat ukur untuk sepeda motor 2 langkah dan 4 langkah hingga ukuran 250 cc.
Perkiraan Waktu Pelatihan : 16 Jp @ 45 Menit
Tabel Silabus Unit Kompetensi :
Elemen
Kompetensi
1.Mengukur 1.1
dimensi dan
variabel
dengan
meng
gunakan
perlengkapa
n yang
sesuai

Kriteria
Unjuk Kerja
Pengukuran
dimensi dan
variabel
dilakukan
tanpa
menyebabka
n kerusakan

terhadap
perlengkapan
atau
komponen
lainnya.

Indikator
Unjuk Kerja
Mampu menempatkan
alat ukur yang akan
dikerjakan pada

tempat kerja yang


aman

Materi Pelatihan
Pengetahuan
Prinsip
kerja alat ukur
Fungsi
kerja alat ukur

Keterampilan

Men
empatkan
kendaraan
pada area
kerja

Perkiraan
Waktu Pelatihan
Penge- Keteram
Sikap
tahuan -pilan
4
8
M
enentukan
peralatan
pemeriksaa
n sesuai
masalah

Dapat Menjelaskan
Prinsip Kerja alat ukur
yang digunakan untuk
perbaikan sepeda
motor
Dapat menjelaskan
komponen alat ukur

Judul Modul: Menggunakan dan Memelihara Alat Ukur


Buku Informasi
Versi: 2010

Halaman: 8 dari 48

Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi


Sektor Otomotif Sub Sektor Sepeda Motor

Elemen
Kompetensi

Kriteria
Unjuk Kerja

Indikator
Unjuk Kerja

Mampu memilih alat


ukur sesuai dengan
jenis kendaraan yang
dikerjakan
Dapat menjelaskan
spesifikasi alat ukur
sesuai buku pedoman
pemeliharaan
Harus melaksanakan
pekerjaan pengukuran
dengan mengikuti
buku petunjuk
pemeliharaan
(manual book)
1.3
Penggunaan
Mampu

teknik
melakukan
pengukuran
pengukuran sesuai
yang sesuai
buku petunjuk
dan hasilnya
perbaikan kendaraan
dicatat

Mampu
dengan
menjelaskan prosedur
benar.
pengukuran dengan
benar

Harus
melaksanakan
pencatatan hasil
pengukuran pada
report
Judul Modul: Menggunakan dan Memelihara Alat
Ukur Sheet
1.2

Buku Informasi

Alat ukur
dipilih yang
sesuai

Versi: 2010

Kode Modul
OTO.SM01.006.01

Materi Pelatihan
Pengetahuan

Keterampilan

Informa
si Spesifikasi
peralatan ukur
sesuai buku
petunjuk
perbaikan
kendaraan yang
dikerjakan

Mem
ilih alat ukur
sesuai buku
petunjuk
permeliharaan
(Manual book)
sesuai dengan
kendaraan
yang
dikerjakan

Prosedu
r penggunaan alat
ukur

Men

ggunakan
alat ukur
sesuai buku
petunjuk
permeliharaan
(Manual book)
sesuai dengan
kendaraan
yang
dikerjakan

Sikap

Perkiraan
Waktu Pelatihan
Penge- Keteram
tahuan -pilan

Melaksana
kan
pekerjaan
pengukura
n sesuai
pekerjaannya

Melaksana
kan
pekerjaan
pengukuran
mengikuti
buku
petunjuk
pemeliharaa
n (manual
book)
Mencatat
hasil
pemeriksaa
n / perawtan
pada report Halaman: 9 dari 48
Sheet

Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi


Sektor Otomotif Sub Sektor Sepeda Motor

Elemen
Kompetensi
1.4

Kriteria
Unjuk Kerja
Seluruh
kegiatan
pemeliharaa
n dilakukan
berdasarkan
SOP
(Standard
Operation
Procedures),
peraturan
K3L
(Keselamata
n,
Kesehatan
Kerja, dan
Lingkungan)
, dan
prosedur/ke
bijakan
perusahaan

Kode Modul
OTO.SM01.006.01

Dapat menjelaskan
aktifitas yang
dilakukan setelah
selesai melakukan
pemeriksaan

Harus membersihkan
area kerja setelah
menyelesaikan
pekerjaan

Harus mengembalikan
peralatan dan
perlengkapan yang
sudah digunakan pada
tempat yang telah
ditentukan

Mampu melakukan
pekerjaan sesuaii
dengan prosedur
petunjuk kerja

Pelaksanaa
n pengukuran tanpa
melanggar K3

Judul Modul: Menggunakan dan Memelihara Alat Ukur


Buku Informasi
Versi: 2010

Perkiraan
Waktu Pelatihan
Penge- Keteram
tahuan -pilan

Materi Pelatihan

Indikator
Unjuk Kerja

Pengetahuan

Prosedur yang

dilakukan setelah
selesai melakukan
pengukuran

Keterampilan

Sikap

Melakukan

pekerjaan
sesuai dengan
prosedur
petunjuk kerja

Membersihk
an area
kerja
setelah
menyelesaik
an
pekerjaan

Peralatan
dan
perlengkapa
n yang
sudah
digunakan
pada tempat
yang telah
ditentukan

P
emeliharaa
n tanpa
melanggar
K3

Halaman: 10 dari 48

Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi


Sektor Otomotif Sub Sektor Sepeda Motor

Elemen
Kompetensi
2.Memelihara2.1
alat ukur

Kriteria
Unjuk Kerja
Pemeliharaan
alat ukur
dilakukan
tanpa
menyebabka
n kerusakan
terhadap
perlengkapan
atau
komponen

lainnya.

Indikator
Unjuk Kerja
Mempersiapkan bahan
dan alat ukur sesuai
pekerjaan

Menempatkan alat
pada tempatnya
Dapat mengetahui
fungsi alat ukur
Dapat melakukan
pemeliharaan alat ukur

Judul Modul: Menggunakan dan Memelihara Alat Ukur


Buku Informasi
Versi: 2010

Kode Modul
OTO.SM01.006.01

Materi Pelatihan
Pengetahuan
Fungsi- fungsi alat
ukur
Prosedur
pemeliharaan alat
ukur

Keterampilan
Melakukan
pemeliharaan
alat ukur.

Sikap

Melaksanak
an
pemeliharaa
n
pengukuran
mengikuti
petunjuk
pada buku
pemeliharaa
n.

Perkiraan
Waktu Pelatihan
Penge- Keteram
tahuan -pilan
1
3

Halaman: 11 dari 48

Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi


Sektor Otomotif Sub Sektor Sepeda Motor

Elemen
Kompetensi
2.2

Kriteria
Unjuk Kerja
Pemeliharaan
rutin
dan
penyimpanan
alat
ukur
dilakukan

sesuai
dengan
spesifikasi
pabrik

Indikator
Unjuk Kerja
Dapat menjelaskan

cara pemeliharaan dan


penyimpanan alat ukur
Dapat melakukan
pemeliharaan dan
penyimpanan dengan
benar
Dapat menjalankan
pemeliharaan sesuai
spesifikasi pabrik

Judul Modul: Menggunakan dan Memelihara Alat Ukur


Buku Informasi
Versi: 2010

Kode Modul
OTO.SM01.006.01

Materi Pelatihan
Pengetahuan
Prosedur

penyimpanan alat
ukur

Keterampilan
Melakukan
pemeliharaan
dan
penyimpanan
alat ukur

Sikap

Memelihara
dan
Menyimpan
alat ukur
mengikuti
prosedur
yang sudah
ditentukan

Melakukan
pencatatan
sebelum
dan sesudah
pemakaian
pada buku
report sheet

Perkiraan
Waktu Pelatihan
Penge- Keteram
tahuan -pilan

Halaman: 12 dari 48

Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi


Sektor Otomotif Sub Sektor Sepeda Motor

Elemen
Kompetensi
2.3

Kriteria
Unjuk Kerja

Indikator
Unjuk Kerja

Pemeriksaan
dan
penyetelan
secara rutin
pada
alat
ukur
termasuk
kalibrasi alat

ukur
dilakukan
sebelum
digunakan.

Dapat melakukan

setting alat ukur secara


rutin

Dapat menjelaskan
cara menyeting alat
ukur

Kode Modul
OTO.SM01.006.01

Pengetahuan
Prosedur setting
alat ukur

Keterampilan

Prosedur kalibrasi

alat ukut

Melakukan
setting alat
ukur
Melakukan
kalibrasi alat
ukur

Sikap

Melaksanak
an setting
alat ukur
sesuai buku
petunjuk

Melakukan
kalibrasi alat
ukur sesuai
buku
petunjuk

Setting dan
kalibrasi di
catat pada
report
sheet.

Dapat melakukan
kalibrasi alat ukur
dengan benar
Dapat menjelaskan
kalibrasi alat ukur
Dapat melaksanakan
setting dan kalibrasi
sesuai buku petunjuk

Judul Modul: Menggunakan dan Memelihara Alat Ukur


Buku Informasi
Versi: 2010

Perkiraan
Waktu Pelatihan
Penge- Keteram
tahuan -pilan

Materi Pelatihan

Halaman: 13 dari 48

Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi


Sektor Otomotif Sub Sektor Sepeda Motor

Elemen
Kompetensi
2.4

Kriteria
Unjuk Kerja

Kode Modul
OTO.SM01.006.01

Seluruh

kegiatan
pemeliharaan
dilakukan
berdasarkan
SOP
(Standard

Operation
Procedures),
peraturan
K3L
(Keselamatan
, Kesehatan
Kerja,
dan
Lingkungan),
dan
prosedur/kebi
jakan
perusahaan.

Dapat menjelaskan
aktifitas yang
dilakukan setelah
selesai melakukan
pengukuran

Perkiraan
Waktu Pelatihan
Penge- Keteram
tahuan -pilan

Materi Pelatihan

Indikator
Unjuk Kerja

Pengetahuan

Keterampilan

Prosedur yang

dilakukan setelah
selesai melakukan
pengukuran

Sikap

Melakukan

pekerjaan
sesuai dengan
prosedur
petunjuk kerja

Membersihk
an area
kerja
setelah
menyelesaik
an
pekerjaan

Peralatan
dan
perlengkapa
n yang
sudah
digunakan
pada tempat
yang telah
ditentukan

P
emeliharaa
n tanpa
melanggar

Harus membersihkan
area kerja setelah
menyelesaikan
pekerjaan
Harus mengembalikan
peralatan dan
perlengkapan yang
sudah digunakan pada
tempat yang telah
ditentukan
Mampu melakukan
pekerjaan sesuai
dengan prosedur
petunjuk kerja
Harus
melakukan
pemelihaharaan alat
ukur tanpa melanggar
K3

Judul Modul: Menggunakan dan Memelihara Alat Ukur


Buku Informasi
Versi: 2010

Asesmen Pelatihan

Halaman: 14 dari 48

Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi


Sektor Otomotif Sub Sektor Sepeda Motor

Kode Modul
OTO.SM01.006.01

BAB II
URAIAN SINGKAT MATERI PELATIHAN
A.

Latar Belakang
Untuk Memperbaiki Sepeda motor dibutuh alat & perlengkapan yang
mencakup perbaikan seluruh komponen kendaraan roda 2 (dua).
Penggunaan & pemeliharaan alat ukur merupakan bagian terpenting
pekerjaan pemeliharaan, perbaikan, dan analisa terhadap keruskan
sepeda motor.
Pada sepeda motor terdiri dari bagian mesin, chassis, dan body electrical.
Pada bagian bagian tersebut di perlukan pemeriksaan dan analisa
dengan munggunkan alat ukur bila terjadi permasalahan.
Pada Buku Informasi ini akan dipaparkan tentang Pengetahuan dimana
berisi Informasi tentang prinsip kerja alat ukur juga akan dipaparkan
tentang Fungsi, cara kerja dan Jenis jenis alat ukur. Dibagian pertama
dipaparkan mengenai pengukuran demensi dan pada bagian terakhir
akan dipaparkan tentang bagaimana melakukan Pemeriksaan Komponen
kelistrikan dengan menggunakan alat ukur yang sesuai. Dengan
disusunnya Modul Menggunakan & Memelihara Alat Ukur ini
diharapkan akan dapat membantu belajar Peserta pelatihan tentang
pengertian dan prinsip kerja alat ukur serta prosedur pengukuran yang
sesuai dan juga dapat membantu pelatih/instruktur dalam menjelaskan
kepada peserta pelatihan.

B.

Tujuan
Modul Menggunakan & Memelihara alat ukur ini bertujuan agar
pengguna modul ini mampu untuk Penggunaan & Pemeliharaan alat ukur
sesuai dengan SOP pada sepeda motor yang dikerjakan.

C.

Ruang Lingkup
Ruang lingkup dari Modul Menggunakan & Memelihara alat ukur ini
adalah pekerjaan ringan dalam perwatan sepeda motor dibawah 250 CC.
Penggunaan alat ukur ini terdiri dari: Pengukuran panjang, luas,
kedataran, sudut, kedalaman, celah atau pengukuran yang dapat diukur
baik analog maupun digital.

D.

Pengertian-Pengertian
1. Mistar baja digunakan untuk mengukur panjang, tebal, tinggi dan
lebar suatu benda kerja ( komponen ).
2. Kunci momen (torque wrench) adalah alat yang digunakan untuk
mengukur gaya puntir
pada baut dan mur, agar
mencapai
kekencangan tertentu

Judul Modul: Menggunakan & Memelihara Alat Ukur


Buku Informasi
Versi: 2010

Halaman: 15 dari 48

Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi


Sektor Otomotif Sub Sektor Sepeda Motor

Kode Modul
OTO.SM01.006.01

3. Vernier Caliper adalah alat yang digunakan untuk mengukur jarak,


kedalaman, diameter dalam, ketinggian.
4. Micrometer adalah alat yang presisi, masing-masing untuk mengukur
diameter luar dan dalam.
5. Dial Gauge adalah Alat ukur yang berfungsi untuk mengukur
Kerataan permukaan bidang datar, Kerataan permukaan serta
kebulatan sebuah poros, Kerataan permukaan dinding silinder,
Kebengkokan poros, run out, kesejajaran dan lain-lain
6. Cylinder gauge adalah alat ukur yang juga menggunakan dial gauge
7. Multi tester/Avo Meter adalah alat pengetes
kelistrikan.
Penggunaannya sangat luas sekali, untuk mengukur tegangan arus
DC dan AC, tahanan dan untuk memeriksa hubungan kelistrikan dari
suatu komponen.
8. Plastic gauge biasanya digunakan untuk mengukur celah minyak (oil
clearance)
9. Thickness gauge juga dikenal dengan nama feeler gauge dan
digunakan untuk mengukur celah antara dua bagian
10.
SOP adalah standar operasi dan pelaksanaan yang antara lain
berisi petunjuk bagaimana cara operasional menurut standar yang
berlaku

Judul Modul: Menggunakan & Memelihara Alat Ukur


Buku Informasi
Versi: 2010

Halaman: 16 dari 48

Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi


Sektor Otomotif Sub Sektor Sepeda Motor

Kode Modul
OTO.SM01.006.01

BAB III
MATERI PELATIHAN
OVERHAUL KOMPONEN SISTEM PENDINGIN
A.

B.

Diagram Alir Unit Kompetensi


PENEMPATAN SEPEDA
MOTOR AREA KERJA

PERSIAPAN
PERALATAN DAN
BAHAN KERJA

IDENTIFIKASI
KOMPONENKOMPONEN

PENENTUAN
KOMPONEN YANG
ANALISA

PENGGANTIAN
KOMPONEN

PELAPORAN
HASIL
PENGUKURAN

PENENTUAN
HASIL
PENGUKURAN

ANALISA
KOMPONEN DENGAN
ALAT UKUR YANG
SESUAI

PEMASANGAN
KOM PONEN PADA
KENDARAAN

QUALITY
INPECTION

PENGEMBALIAN
PERALATAN
KERJA

PEMBERSIHAN
AREA KERJA

Penjelasan Modul Memelihara Engine Berikut KomponenKomponen

1. Mistar Baja
1.1 Fungsi Mistar Baja
Mistar baja digunakan untuk mengukur panjang, tebal, tinggi dan lebar
suatu benda kerja ( komponen ). Alat ini mempunyai satuan ukuran
metrik dan inci serta umumnya mempunyai akurasi ukuran sebesar 0,5
milimeter.
Alat ukur ini termasuk pada pengukuran langsung. Dimana hasil
pengukurannya dapat dibaca langsung pada alat ukur tersebut.

Gambar: Mistar Baja

Judul Modul: Menggunakan & Memelihara Alat Ukur


Buku Informasi
Versi: 2010

Halaman: 17 dari 48

Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi


Sektor Otomotif Sub Sektor Sepeda Motor

Kode Modul
OTO.SM01.006.01

Penggunaan alat ini pada workshop sepeda motor relatif lebih sedikit
dan terbatas, karena akurasi ukurannya terlalu besar sehingga tidak
sesuai dengan toleransi yang dibutuhkan.
2. Kunci Komen
2.1

Fungsi Kunci Momen


Kunci momen (torque wrench) digunakan untuk mengukur gaya puntir
pada baut dan mur, agar mencapai kekencangan tertentu. Socket
dapat dipasangkan pada kunci momen untuk disesuaikan dengan
berbagai macam ukuran baut dan sebagainya.
Menentukan kekuatan pengencangkan baut 14 dari table.
Menyetel kunci momen sesuai kekuatan yang ditetapkan.

Mengendorkan mur penyetel

Menggeser baji penyetel sepanjang skala sampai indicator


segaris
dengan nilai pengencangan yang diinginkan.

Mengencangkan mur pengunci.


Memasang kunci socket 14 mm pada penggerak kunci momen.
Memasukan kunci socket pada mur yang akan dikencangkan.

Gambar : 1 Kunci momen


Menempatkan tangan kiri di ujung penggerak dan tangan kanan pada
tangki kunci momen.
Menarik secara merata dengan tangan kanan anda sampat terdengar
tanda/bunyii klik. Untuk pengencangan yang besar, momen puntirnya,
kunci momen harus diatur dalam beberapa tahapan pengencangan,
Misalnya :
Pengencangan 8 kg, tahapan pengencangannya 1. 4 kg , 6 kg, 8 kg.

Judul Modul: Menggunakan & Memelihara Alat Ukur


Buku Informasi
Versi: 2010

Halaman: 18 dari 48

Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi


Sektor Otomotif Sub Sektor Sepeda Motor

Kode Modul
OTO.SM01.006.01

3. Vernier Caliper
3.1

1.
2.
3.

Vernier Caliper dengan nilai ketelitian 0,05 mm (Metrik)

Nama Bagian-Bagian Vernier Caliper


Out Side Jaws (Rahang bawah)
4. Step
In Side Jaws (Rahang Atas)
5. Skala Utama (Skala Tetap)
Depth Bar
6. Skala Vernier (Skala geser)
Skala utama (main scala) dan skala vernier digunakan untuk mengukur
jarak kecil dengan cara mencari perbedan antara dua tanda. Metode
ini disebut prinsip pengukuran vernier.
Sebagai contoh , Skala utama untuk setiap garis berjarak 1 mm,
sedangkan skala vernier jarak antara garis adalah 0,9 mm. Karena itu
jarak garis skala utama lebih besar 0,1 mm dari pada jarak garis skala
vernier ialah : (1 mm 0,9 mm = 0,1 mm).
(1 mm - 0,9 mm = 0,1 mm)
Skala Utama

0,1 0,2 0,3


Perbedaan
Skala Vernier

0,9

1,0 (mm)

Pertama-tama alat ukur harus dilakukan set awal, yaitu angka nol (0)
pada skala utama harus lurus (segaris) dengan angka nol (0) pada
skala vernier. Jika skala vernier digerakan kekanan sampai angka satu
(1) dengan skala angka satu (1) Skala utama seperti gambar di
bawah. Hasilnya terdapat celah 0,1 mm disebelah kiri.

Bila skala vernier digeser ke kanan lagi sampai ke angka 5 lurus dengan
angka 5 pada skala utama . maka hasilnya celah 0,5 mm diantara dua
angka nol.
Judul Modul: Menggunakan & Memelihara Alat Ukur
Buku Informasi
Versi: 2010

Halaman: 19 dari 48

Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi


Sektor Otomotif Sub Sektor Sepeda Motor

Kode Modul
OTO.SM01.006.01

Pada umumnya, satu strip/1 bagian untuk skala utama adalah 1 mm


dan satu strip atau 1 bagian skala vernier = 0,95 mm (19 mm/20 mm)
dikalikan 20 strip menjadikan 19 mm, Jadi perbedaan antara jarak
satu strip skala utama dengan jarak satu strip skala vernier ialah : 1
mm 0,95 mm = 0,05 mm.
3.2. Membaca Nilai Hasil Pengukuran
Seperti pada gambar di bawah ini nilai didepan koma diambil dari
penunjukkan angka nol skala vernier, yaitu 46 mm (A) sedangkan
angka dibelakang koma diambil dari titik dimana kedua garis yaitu
skala vernier
dengan skala utama berteemu, yaitu (4) yang
ditunjukkan oleh B, jadi hasil pembacaan dari gambar di bawah ini
ialah 46,4 mm atau 46,40 mm
A

46
A
3.3

(0,05 X 8 ) = 46, 40 mm
B

Menangani atau melihara Vernier Caliper


a) Sebelum di ukur, bersihkan benda yang akan diukur dan vernier
kalipernya juga dibersihkan dari debu dan partikel-partikel serta di
beri pelumas untuk mencegah agar tidak mudah karatan.
b) Sebelum digunakan , periksalah bahwa skala vernier bergeser
bebas, dan angka 0 pada kedua skala bertemu dengan tepat
(Segaris) seperti pada gambar di bawah ini.

Judul Modul: Menggunakan & Memelihara Alat Ukur


Buku Informasi
Versi: 2010

Halaman: 20 dari 48

Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi


Sektor Otomotif Sub Sektor Sepeda Motor

Kode Modul
OTO.SM01.006.01

c) Tempatkan kembali vernier kaliper yang sudah selesai digunakan


pada tempatnya (sarungnya) usahakan penempatannya tidak
ditumpuk satu sama lainnya
d) Sewaktu mengukur, usahakan benda yang akan diukur dekatkan
sedekat mungkin ke skala utama, Pengukuran di ujung gigi
pengukur, maka akan menghasilkan pembacaan kurang akurat.
Seperti gambar di bawah ini.

.
e) Tempatkan kaliper tegak lurus dengan benda yang akan diukur,
jangan sampai miring, karena akan menghasilkan pembacaan
yang kurang akurat, seperti gambar di bawah ini
- Cara mengukur diameter luar.
Rahang skala utama
Item yang akan diukur
Rahan Vernier

Cara mengukur diameter dalam.

Judul Modul: Menggunakan & Memelihara Alat Ukur


Buku Informasi
Versi: 2010

Halaman: 21 dari 48

Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi


Sektor Otomotif Sub Sektor Sepeda Motor

3.4

Kode Modul
OTO.SM01.006.01

Prinsip pengukuran
VERNIER CALIPER DENGAN NILAI KETELITIAN 1/128 INCH (Inci)

Vernier Caliper/Jangka sorong ini mempunyai nilai ketelitian sebagai


berikut :
a. Nilai ketelitian setiap strip/ruas pada skala vernier = 1/128 inch
b. Nilai ketelitian setiap strip/ruas pada skala utama
= 1/16 inch
Contoh 1. : Pembacaan hasil ukuran dari gambar di bawah ini adalah
sebagai berikut :

Hasil pembacaan didapat :


- Skala Utama
= 1 1/16 inch
- Skala Vernier : 4 x 1/128 inch = 4/128 inch
Hasil pembacaan

= 1 3/32 inch

Perhitungan di atas didapat dari uraian sebagai berikut :


a. Skala Utama :
Garis angka nol skala vernier, terletak pada angka 1 inch lewat
satu skala lebih Karena nilai setiap skala utama adalah 1/16
inch, maka nilai skala utama adalah = 1 inch + 1/16 inch
lebih
Nilai lebih akan ditentukan oleh perhitungan pada skala
vernier , sebagai berikut .
b. Skala Vernier :
Skala vernier yang segaris dengan skala utama, adalah pada
ruas ke 4 (angka 4), karena nilai setiap skala Vernier adalah
Judul Modul: Menggunakan & Memelihara Alat Ukur
Buku Informasi
Versi: 2010

Halaman: 22 dari 48

Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi


Sektor Otomotif Sub Sektor Sepeda Motor

Kode Modul
OTO.SM01.006.01

1/128 inch, maka nilai skala vernier adalah = 4 x 1/128 inch =


4/128 inch.

c. Sehingga hasil pembacaan akan didapatkan sebagai berikut :


Skala Utama = 1 inch + 1/16 inch = 1 1/16 inch
= 34/32 inch
Skala Vernier = 4 x 1/128 inch
= 4/128 inch
= 1/32 inch
Hasil Pembacaan : ..
= 34/32 + 1/32 = 35/32
inch
= 1 3/32
inch.

Contoh Pembacaan ke 2 :

Pembacaan :- Skala Utama : 1 inch + 6/16 inch = 1 6/16 inch


176/128 inch
- Skala Vernier : 7 x 1/128 inch

= 7/128 inch

=
= 7/128

inch
Hasil Pembacaan

= 184/128 Inch = 1 56/128

Inch
* Garis skala Vernier pada ruas yang ke 7 segaris dengan garis pada
skala
utama.
4. MICROMETER
Micrometer adalah alat yang presisi, masing-masing untuk mengukur
diameter luar dan dalam, alat ini lebih teliti dari pada verrnier caliper,
dapat mengukur sampai ketelitian 0,01 mm.
4.1

BATAS UKUR

PADA MICROMETER

Micrometer
hanya saja
untuk setiap pengukuran, baik untuk
pengukuran benda kerja bagian dalam maupun
bagian luar ,
digunakan micrometer yang berbeda-beda ukurannya. Masing-masing
micrometer mempunyai batas pengukuran sampai 25 mm, yaitu :
1. Micrometer
0
25 mm
4. Micrometer 75 - 100
mm
Judul Modul: Menggunakan & Memelihara Alat Ukur
Buku Informasi
Versi: 2010

Halaman: 23 dari 48

Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi


Sektor Otomotif Sub Sektor Sepeda Motor

2. Micrometer

25

Kode Modul
OTO.SM01.006.01

50

mm

5. Micrometer 100 -

125

75

mm

6. Micrometer 125 -

150

mm
3. Micrometer

50

mm
4.2

KONSTRUKSI ATAU BAGIAN-BAGIAN MICROMETER

Nama-nama bagian / komponen-komponennya.


1. Anvil
5. Outer sleve
2. Spindel
6. Timble ( skala timbel )
3. Lock Lamp / pengunci
7. Racter Stoper / Ratchet
4. Iner sleeve
4.3. PRINSIP

PENGUKURAN

Prinsip kerja micrometer berputar satu kali , baut bergerak sebanyak


satu ulir, jika jarak ulir ialah 1 mm, baut bergerak 2 mm dan
seterusnya. Inilah prinsip pengukuran dengan micrometer. Pada benda
sebenarnya , mur berarti inner sleeve dan baut ialah spindle. Seperti
pada gambar di bawah ini

Judul Modul: Menggunakan & Memelihara Alat Ukur


Buku Informasi
Versi: 2010

Halaman: 24 dari 48

Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi


Sektor Otomotif Sub Sektor Sepeda Motor

Kode Modul
OTO.SM01.006.01

Jarak ulir inner sleeve ialah 0,5 mm. sedangkan dikelilingi timble
skala dibagi dalam 50 strip. Jika timble berputar satu kali, spindle
bergerak sebanyak satu strip, dan bila spindle bergeser satu strip dari
timble maka berarti bergerak 0,01 mm ( 0,5 mm X 1/50).
4.4

PEMERIKSAAN DAN KALIBRASI MICROMETER


1). Memeriksa tanda 0
Sebelum dipakai , micrometer harus dikalibrasi terlebih dahulu,
Bersihkan anvil dan spindle dengan kain bersih. Kemudian putar
ratchet stopper sampai anvil dan spindle bersentuhan. Putarkan
stopper sampai berbunyi tanda klik - klik 2 atau 3 kali sampai
diperoleh penekanan yang cukup. Kuncilah spindle pada posisi ini
dengan lock clamp.
Perlu diingat. Putarlah rachet stopper perlahan-lahan, jika terlalu
cepat , timble berputar lebih karena inertia dari timble, sehingga
pembacaan menjadi salah.

Micrometer telah dikalibrasi dengan benar jika titik 0 thimble


telah lurus dengan garis pada outher sleeve. Seperti pada gambar
di bawah ini.
Posisi Yang Benar

Posisi yang salah

2). Menyetel Titik 0

Jika kesalahannya 0,02 mm atau kurang. Kuncilah spindle


dengan lock clamp. Kemudian dengan
memakai
penyetel
putarlah outer sleeve sampai tabda 0 thimble lurus dengan
garis. Setelah penyetelan selesai , periksalah kembali tanda 0

Outer / Sleeve
Pengunci

Judul Modul: Menggunakan & Memelihara Alat Ukur


Buku Informasi
Versi: 2010

Halaman: 25 dari 48

Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi


Sektor Otomotif Sub Sektor Sepeda Motor

4.5

Kode Modul
OTO.SM01.006.01

Jika kesalahannya melebihi 0,02 mm, Kuncilah spindle dengan


lock clamp, kendorkan stopper sampai thimble bebas, luruskan
tanda 0 timble dengan garis outer sleeve , dan kencangkan
kembali ratchet stopper. Setelah penyetelan selesai periksalah
kembali titik 0 untuk meyakinkan bahwa micrometer telah
dikalibrasi dengan benar.

MEMBACA HASIL PENGUKURAN MICROMETER


Jarak strip di atas garis atau skala di atas garis
pada outer sleeve
adalah 1 mm, dan jarak strip di bawah garis atau skala di bawah garis
adalah 0,05 mm.

Sedangkan nilai satu strip pada skala timble adalah 0,01 mm. nilai
hasil ukur ialah jumlah pembacaan ketiga skala tersebut.
Contoh .1 . dari hasil pembacaan gambar di bawah ini :

Judul Modul: Menggunakan & Memelihara Alat Ukur


Buku Informasi
Versi: 2010

Halaman: 26 dari 48

Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi


Sektor Otomotif Sub Sektor Sepeda Motor

Pembacaan skala di atas garis =


Pembacaan skala di bawah garis =
Pembacaan skala timble (+) =
Hasil Pembacaan akhir =

Kode Modul
OTO.SM01.006.01

5.00 mm
0,00 mm
0,20 mm
5,20 mm

Contoh .2 dari hasil pembacaan gambar di bawah ini :

Pembacaan skala di atas garis =


Pembacaan skala di bawah garis =
Pembacaan skala timble (+) =
Hasil Pembacaan akhir =
4.6

7.00 mm
0,50 mm
0,15 mm
7,65 mm

Peringatan Penting

Judul Modul: Menggunakan & Memelihara Alat Ukur


Buku Informasi
Versi: 2010

Halaman: 27 dari 48

Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi


Sektor Otomotif Sub Sektor Sepeda Motor

Kode Modul
OTO.SM01.006.01

Sebelum dipakai, periksalah titik 0 jika perlu lakukan kalibrasi.


Sebelum mengukur, besihkan benda yang akan diukur dengan kain
bersih.
Jepitlah micrometer dengan frame, putarlah timble kearah benda
yang akan diukur, dan putarlah ratchet stopper sampai menyentuh
spindle spindle. Putarlah kembali stopper 2 sampai 3 kali agar
penekanan lebih meyakinkan, kemudian baca.
Ulangi pengukuran beberapa kali agar kesalahannya sekecil mungin.

5. DIAL GAUGE ( DIAL INDIKATOR )


5.1

URAIAN DIAL GAUGE


Alat ukur ini berfungsi untuk mengukur :
Kerataan permukaan bidang datar.
Kerataan permukaan serta kebulatan sebuah poros.
Kerataan permukaan dinding silinder.
Kebengkokan poros, run out, kesejajaran dan lain-lain
Pada alat ukur ini didalamnya terdapat mekanisme spesial yang dapat
memperbesar gerakan yang kecil. Ketika spindle bergerak sepanjang
permukaan yang diukur, gerakan ini diperbesar oleh mekanisme
pembesar dan selanjutnya ditunjukkan oleh penunjuk (ponter).
Klasifikasi tingkat pengukuran ditunjukkan pada permukaan dial.
Klasifikasi menunjukkan
skala terkecil, dan tingkat pengukuran
menunjukkan pembacaan maksimum. Skala dan outer ring dapat
diputar ke O agar lurus dengan penunjuk. Pada dial juga terdapat
penghitung putaran (revolution counter). Counter ini menunjukan
beberapa kali penunjuk telah berputar.

Judul Modul: Menggunakan & Memelihara Alat Ukur


Buku Informasi
Versi: 2010

Halaman: 28 dari 48

Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi


Sektor Otomotif Sub Sektor Sepeda Motor

Kode Modul
OTO.SM01.006.01

DIAL GAUGE
Tidak seperti halnya alat ukur lain, dial gauge selalu digunakan
bersama alat penopang (supporting tool). Umumnya magnetic stand
digunakan untuk mengukur automotive parts. Dial gauge juga dibuat
dalam bentuk kaliper gauge dan inside deal gauge.
Gauge beam lock

Batang
Penyangga
Dasar Magnet

(1). Peringatan Penting


Posisi spindle dial gauge tegak lurus
diperiksa.

pada permukaan

yang

Garis imajinasi dari mata anda ke pointer dial gauge harus tegak lurus
pada permukaan dial ketika anda membaca pengukuran.
Dial gauge harus dipasang dengan teliti pada supporting toolsnya.
Judul Modul: Menggunakan & Memelihara Alat Ukur
Buku Informasi
Versi: 2010

Halaman: 29 dari 48

Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi


Sektor Otomotif Sub Sektor Sepeda Motor

Kode Modul
OTO.SM01.006.01

Putarlah outer ring setel pada titik nol. Gerakan spindle ke atas dan ke
bawah. Periksalah bahwa penunjuk selalu kembali ke nol bila anda
tidak memegeng spindle.
Di dalam dial gauge
terdapat mekanisme
presisi seperti jam.
Usahakan agar jangan sampai terjatuh atau terkena benturan.

Jangan berikan oli atau gemuk diantara spindle dan tangkainya. Bila
gerakan spindle menjadi tidak lancar karena oli atau kotoran.
Celupkan ke dalam bensin sambil menggerakan naik turun sampai
oli atau kotorannya keluar.

(2). Bagian-bagian dial Gauge.


1. Jarum Panjang/Jarum penunjuk
2.
Jarum pendek / Penghitung
putaran
3. Tanda batas toleransi
4. Bidang sentuh dengan benda kerja

Fungsi masing-masing bagian


1. Jarum Panjang/Jarum Penunjuk
Judul Modul: Menggunakan & Memelihara Alat Ukur
Buku Informasi
Versi: 2010

Halaman: 30 dari 48

Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi


Sektor Otomotif Sub Sektor Sepeda Motor

2.

Jarum ini akan langsung bergerak apabila bagian-bagian


sentuh tertekan oleh benda kerja, adapun nilai pergerakan dari
jarum tersebut tergantung dari beberapa nilai skala dari dial
gauge tersebut, misalnya nilai skala gauge 0,01 mm, apabila
jarum panjang bergerak dari angka nol sampai angka 10
berarti nilai pergerakan jarum panjang tersebut adalah 0,01
mm x 10 = 0,1 mm.

Skala jarum panjang ini dapat diputar ke kiri atau ke kanan,


artinya posisi angka nol tidak pasti selalu berada di atas,
tetapi bisa ada pada posisi di bawah atau disamping,
tergantung pada posisi mana yang kita kehendaki pada saat
proses mengukur benda kerja.

Jarum Pendek

Jarum pendek akan bergerak satu ruas , apabila jarum panjang


bergerak dari angka nol sampai dengan angka nol lagi (satu
putaran) ,hal ini berarti pergerakan satu ruas dari jarum
pendek adalah 0,1 mm x 100 = 1 mm (apabila nilai skala dial
gauge adalah 0,01 mm).

Sehingga apabila jarum pendek berputar satu kali putaran,


maka nilai pergerakan jarum pendek adalah 1 mm x 10 = 10
mm.

3.

Batas Toleransi
Dua alat ini dapat digeser ke kiri atau ke kanan sampai
dengan kehendak kita, untuk melihat batas pergerakan jarum
panjang ke arah kiri dan kanan, pada saat proses pengukuran
benda kerja ( pada cara penggunaan dial gauge).

4.

Bidang sentuh dengan benda kerja.

5.2

Kode Modul
OTO.SM01.006.01

Alat ini akan bergerak naik dan turun, apabila bersentuhan


dengan permukaan benda kerja, saat benda kerja bergerak
terhadap bidang sentuh tersebut.
Jarum panjang akan bergerak ke arah kanan apabila bidang
sentuh bergerak ke atas.
Jarum panjang akan bergerak ke arah kiri , apabila bidang
sentuh bergerak kea rah bawah.

METODE PENGUKURAN SERTA MEMBACA HASIL UKUR.

Mengukur kerataan sebuah bidang.


Untuk mengukur kerataan sebuah bidang, maka terlebih dahulu ,
jarum-jarum pada dial gauge harus diset pada posisi angka yang
Judul Modul: Menggunakan & Memelihara Alat Ukur
Buku Informasi
Versi: 2010

Halaman: 31 dari 48

Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi


Sektor Otomotif Sub Sektor Sepeda Motor

Kode Modul
OTO.SM01.006.01

diperkirakan sesuai dengan kondisi tinggi rendah permukaan


bidang yang akan diukur, Misal sbb:
Jarum pendek menunjuk angka dua
Jarum panjang menunjuk angka nol
Hal di atas dapat dilakukan dengan cara mendorong bidang
sentuh kea rah atas , sampai posisi jarum pendek pada angka
dua, dan jarum panjang pada angka nol. Selanjutnya posisi letak
dari batas toleransi yang dibutuhkan adalah :
- Batas toleransi sebelah kiri pada posisi angka 90
- Batas toleransi sebelah kanan pada posisi angka 10
Hal ini berarti toleransi kearah kiri dan kanan
dari angka 0
adalah berjarak 0,1 mm.
Hasil pengukuran sebuah
bidang dinyatakan rata apabila
pergerakan jarum panjang bergerak kea rah kiri dan kanan antara
jarak toleransi tersebut.

Mengukukur kebulatan sebuah poros.


Demikian pula pada pengukuran kebulatan sebuah poros, poros
pengukuran maupun cara membaca hasil ukuran yang sama,
dengan catatan apabila jarum panjang lebih banyak bergerak kea
rah kanan ini berarti permukaan poros terlalu besar dari ukuran
yang telah ditentukan. Demikian juga apabila jarum bergerak
lebih banyak ke arah kiri , ini berarti permukaan poros terlalu kecil
dan ukuran yang telah ditentukan. Ukuran yang tepat adalah
apabila jarum bergerak ke kiri dan ke kanan diantara batas
toleransi yang telah ditentukan sebelumnya.

Judul Modul: Menggunakan & Memelihara Alat Ukur


Buku Informasi
Versi: 2010

Halaman: 32 dari 48

Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi


Sektor Otomotif Sub Sektor Sepeda Motor

Kode Modul
OTO.SM01.006.01

Contoh : 1. Pengukuran kebulatan sebuah poros.

Jarum panjang
akan
bergerak kearah kanan
apabila permukaan benda
kerja terlalu besar dari
ukuran
yang
telah
ditentukan

Jarum
panjang
akan
bergerak
kea rah kiri
apabila permukaan benda
kerja
terlalu kecil dari
ukuran
yang
telah
ditentukan

Contoh : 2 Pengukuran run out poros


1).

Letakan V-Blok di atas plat datar, dan letakan


block, seperti pada gambar.

Judul Modul: Menggunakan & Memelihara Alat Ukur


Buku Informasi
Versi: 2010

poros di atas

Halaman: 33 dari 48

Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi


Sektor Otomotif Sub Sektor Sepeda Motor

Kode Modul
OTO.SM01.006.01

2). Sentuhkan spindle dial gauge pada permukaan poros. Aturlah


tinggi dial gauge lock sedemikian rupa sehingga menyentuh
permukaan poros sebelah kanan, seperti pada gambar

3). Putarlah poros perlahan-lahan dan temukan point pada


permukaan pembacaan paling kecil. Kemudian putarlah outer
ring sampai penunjukan pada 0
4). Putarlah poros perlahan-lahan. Bacalah jumlah gerakan pointer.

6.

CYLINDER GAUGE
6.1 Uraian Cylinder Gauge
Cylinder gauge adalah alat ukur yang juga menggunakan dial gauge.
Cylinder gauge sering digunakan untuk mengukur diameter silinder,
lubang kedudukan poros dan komponen lainnya secara teliti. Pada
ujung measuring point. Measuring point ini dapat bergerak bebas,
dan jumlah gerakannya ditunjukan oleh dial gauge. Jarak antara
measuring point dan replacment rod adalah sama dengan diameter
benda yang diukur.
Judul Modul: Menggunakan & Memelihara Alat Ukur
Buku Informasi
Versi: 2010

Halaman: 34 dari 48

Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi


Sektor Otomotif Sub Sektor Sepeda Motor

6.2

Kode Modul
OTO.SM01.006.01

Bagian-Bagian Cylinder Gauge

1. Dial Gauge

: Dial gauge digunakan untuk mengukur


silinder gauge, fungsinya sama dengan
dial gauge yang sudah diterangkan
sebelumnya. Hanya ada perbedaan bagian
yang berhubungan dengan tangkai gauge.

2. Tangkai gauge

: Bagian untuk memegang /mengikat Dial

3. Replacment rod / : Alat untuk menambah


panjang bidang
Anvil
sentuh pada silinder , yang akan
menyentuh bidang ukur pada silinder.
4. Replacment Washer

6.3

: Alat ini untuk menambah kepanjangan rod,


alat ini terdiri dari
4 buah
dengan
ketebalan ukuran masing-masing, 3 mm, 2
mm, 1 mm, 0,5 mm.

Metode Pengukuran Cylinder Gauge


1) Ukurlah garis tengah atau diameter silinder dengan vernier
caliper/ jangka sorong. Catat hasilnya misal 53 mm ( Skala
kasar ).
2) Set Silinder gauge dengan posisi jarum pada nol.
Pilihlah replecment rod dan washer yang sesuai dengan hasil
pengukuran skala kasar, dan pasangkan pada silinder gauge. Bila
hasil pengukuran diameter adalah 53.00 mm, maka gunakanlah
replecment rod 50 mm dan replecment washer 3 mm.

Judul Modul: Menggunakan & Memelihara Alat Ukur


Buku Informasi
Versi: 2010

Halaman: 35 dari 48

Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi


Sektor Otomotif Sub Sektor Sepeda Motor

3).

Kode Modul
OTO.SM01.006.01

Micrometer diset pada 53,00 mm, seperti hasil ukur di atas,


tempatkan replecment rod dan
measuring point ke dalam
micrometer dan dial gauge di set pada angka nol. Seperti pada
gambar di bawah ini.

4). Masukan cylinder gauge pada posisi diagonal ke dalam silinder,


gerakan cylinder gauge
sampai diperoleh
hasil angka
pembacaan yang terkecil. Bila hasil pembacaan adalah 0,04 mm
berarti diameter silinder 0,04 mm lebih kecil dan 53,00 mm (set
hasil micrometer). Karena itu diameter cylinder adalah 52,96 mm (
53,00 0,04 mm).

Judul Modul: Menggunakan & Memelihara Alat Ukur


Buku Informasi
Versi: 2010

Halaman: 36 dari 48

Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi


Sektor Otomotif Sub Sektor Sepeda Motor

Replecment rod

Kode Modul
OTO.SM01.006.01

Measuring point.

5). Lakukan pengukuran diameter cylinder pada tiga tempat , yaitu :


bagian atas, tengah, bawah. Pada saat mengukur setiap bagian.
Lakukan gerakan ke kiri dan ke kanan dari cylinder gauge sambil
melihat maksimal pergerakan jarum panjang.

Peringatan penting.

7.

Dial gauge harus dipasang pada tangkainya dalam posisi


sejajar atau tegak lurus measuring point. Spindle dimasukan
ke dalam batangnya kira-kira setengah dari langkahnya.
Periksalah bahwa pointer dari dial gauge bergerak bila anda
menekan measuring point.
Pilihlah replecment rod dan washer yang ukurannya sesuai
dengan diameter benda yang akan diukur.

MULTI TESTER ( VOLT, OHM dan AMPERE TESTER )


7.1

Uraian Multi Tester


Multi tester/Avo Meter adalah alat pengetes
kelistrikan.
Penggunaannya sangat luas sekali, untuk mengukur tegangan arus DC
dan AC, tahanan dan untuk memeriksa hubungan kelistrikan dari
suatu komponen. Ada beberapa jenis sirkuit terster / multi tester. Multi

Judul Modul: Menggunakan & Memelihara Alat Ukur


Buku Informasi
Versi: 2010

Halaman: 37 dari 48

Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi


Sektor Otomotif Sub Sektor Sepeda Motor

Kode Modul
OTO.SM01.006.01

tester digital dapat menunjukan hasil pengukurannya langsung dengan


angka-angka, sedangkan tester yang manual/biasa ditunjukan oleh
sebuah jarum.
7.2

Nama Bagian-Bagian Multi Tester

7.3

Metode Pengukuran.
1). Pemeriksaan dan Penyetelan Skala Nol (0)

Sebelum menggunakan sirkuit tester / multi tester anda harus pastikan dulu
bahwa jarum penunjuk ada di bagian garis ujung sebelah kiri skala. Apabila
tidak , putarkan skrup penyetel jarum (pointer calibration) dengan sebuah
obeng (-) sampai jarum penunjuk tersebut berada tepat pada garis ujung
sebelah kiri. Setelah anda telah melakukan peneyetelan dan pengecekan
skala nol (0) , anda tidak memerlukan pengecekan yang terlalu sering.

Judul Modul: Menggunakan & Memelihara Alat Ukur


Buku Informasi
Versi: 2010

Halaman: 38 dari 48

Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi


Sektor Otomotif Sub Sektor Sepeda Motor

7.4

Kode Modul
OTO.SM01.006.01

Mengukur Tegangan DC
Daerah pengukuran tegangan adalah dari 0-500 volt. Hubungkan kabel
pengetesan ( test lead ) warna merah ke terminal positif dan kabel
pengetes yang warna hitam ke terminal negatif tester. Posisikan
selektor pada salah satu daerah DC V ( VDC ) dengan pilihan 2.5, 10,
25, 50, 500. Nomor-nomor berikut ini berkaitan dengan daerah volt.
Range

Voltage yang dapat diukur


(V)

2.5

2.5

10

2.5 - 10

25

10 - 25

50

25 - 50

500

50 - 500

Setelah penyetelan pada salah satu nomor, anda harus dapat membaca hasil
pengukuran dengan mudah, Kemudian hubungkan kabel pengetes yang
berwarna merah ke terminal positif dari sumber arus dan ujung satunya ke
terminal positif dari multi tester dan kabel pengetes warna hitam yang dari
terminal negatif dari multi tester dihubungkan ke terminal negatif dari
sumber arus dengan kata lain hubungan alat ini adalah paralel dalam
pemeriksaan ini. Selanjutnya bacalah tegangan pada skala DC.
Contoh :
Daerah yang dipilih atau yang di setel pada 25 DC volt, Jarum akan
terbaca 12 Vol DC.

Judul Modul: Menggunakan & Memelihara Alat Ukur


Buku Informasi
Versi: 2010

Halaman: 39 dari 48

Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi


Sektor Otomotif Sub Sektor Sepeda Motor

Kode Modul
OTO.SM01.006.01

PENTING !

Pilihlah range (tingkat) dengan


berhati-hati. Apabila yang akan
diukur melebihi atau lebih besar,
kemunginan tester akan rusak
( saat menggunakan AC atau
DC).
Bacalah skala pada rang yang
benar

Judul Modul: Menggunakan & Memelihara Alat Ukur


Buku Informasi
Versi: 2010

Caranya :
1).50: Nilainya (value) dibaca
bila
selector
disetel
pada
50,
hasilnya
kalikan dengan 10 bila
selektro distel pada 500.
2).25: Nilainya (value) dibaca
bila
selektor disetel
pada
25,
hasilnya
dibagi 10 bila distel
pada 2,5.
3).10:Nilainya dibaca sesuai
dengan bila selektor
diset
pada 10

Halaman: 40 dari 48

Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi


Sektor Otomotif Sub Sektor Sepeda Motor

7.5

Kode Modul
OTO.SM01.006.01

Mengukur Tegangan AC
Daerah tegangan yanga dapat diukur dari 0 1000 volt. Hubungkan
kabel-kabel pengukur tester dan setel selektor pada salah satu posisi
AC V seperti pada tabel di bawah ini.

Range

Voltage yang dapat diukur


(V)

10

0 - 10

25

10 - 25

250

25 - 250

1000

250 - 1000

Kemudian , hubungkan kabel pengukur ( test lead ) secara paralel pada


bagian yang akan diperiksa dan bacalah skala V AC (AC V) yang
ditunjukan oleh jarum penunjuk.

Contoh :
Judul Modul: Menggunakan & Memelihara Alat Ukur
Buku Informasi
Versi: 2010

Halaman: 41 dari 48

Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi


Sektor Otomotif Sub Sektor Sepeda Motor

Kode Modul
OTO.SM01.006.01

Pembacaan nya adalah 100 Volt AC, sebab range selektor diset pada
250 AC Volt.
Penting !
Membaca skala pada range
yang benar

1). 25 : Nilainya dibaca selektro


distel pada 25, hasilnya
dikalikan
dengan
10
apabila
selektor
distel
pada 250.
2). 10 :
Nilainya dibaca apabila
selektor disetel pada 10,
hasilnya dikalikan dengan
100
apabila
selektor
disetel pada 1000.

7.6

Mengukur Arus AC
Daerah arus yang dapat diukur adalah 0-20 A.
1). Mengukur arus DC dari 0 -250 A.
Hubungkan kabel pengetes ( test lead ) pada terminal tester ( kabel
pengetes berwarna merah dihubungkan ke positif dan kabel pengukur
yang berwarna hitam ke terminal negatif ) dan setel selektor ke 250
mA A DC ( DC A . Kemudian , putuskan arus listrik pada titik tertentu
saat anda mengukur arus listrik.
Hubungkan kabel pengukur yang warna merah ke positif sumber arus,
dan kabel hitam ke terminal negatif ke sumber arus negatif. Dengan
cara tester dihubungkan secara seri ke sumber arus. Dan beban, dan
baca skalanya DC A (A DC) ditunjukan oleh jarum penunjuk. Lihat
contoh gambar di bawah ini.

Judul Modul: Menggunakan & Memelihara Alat Ukur


Buku Informasi
Versi: 2010

Halaman: 42 dari 48

Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi


Sektor Otomotif Sub Sektor Sepeda Motor

Kode Modul
OTO.SM01.006.01

Contoh :
Nilai pengukuran adalah 30 mA, sebab selektor diset pada 250 mA.

2). Mengukur arus DC dari 0 -20 A.


Pengukuran arus listrik pada dasarnya diukur dengan cara yang sama
seperti pengukuran arus DC dari 0 smpai 250 mA, kecuali untuk
perubahan berikut : Kabel tesled yang berwarna merah dihubungkan
ke terminal positif yang hanya digunakan untuk mengukur 20 A DC:
maka range selector diset pada DC A 20 A: pembacaan jaum
penunjuk pada skala 20 A DC.
Contoh :
Angka (nilai pengukurannya adalah 1 A. sebab range selektornya diset
ke 20A.

Judul Modul: Menggunakan & Memelihara Alat Ukur


Buku Informasi
Versi: 2010

Halaman: 43 dari 48

Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi


Sektor Otomotif Sub Sektor Sepeda Motor

7.7

Kode Modul
OTO.SM01.006.01

Mengukur Tahanan
Kalibrasi
Sebelum mengukur tahanan , pertama
harus memutar
tombol
kalibrasi ohm, dengan ujung alat pengukur dibuat berhubungan
singkat sampai pembacaan jarum penunjuk 0 pada skala ohm.
Kalibrasi ini diperlukan setiap kali merubah range selektor. Seperti
gambar di bawah:

Pengukuran
Stel selektor pada salah satu posisi ohm, Ada beberapa skala untuk
mengukur tahan. Posisi K untuk `1000, dengan demikian 10 K
berarti 10.000 dan sebagainya.
Range
X1
X 10
X 100
X1K

Tingkat tahanan yang dapat diukur ( )


0 -1K
0 - 10 K
0 - 100 K
0 - Tak terhingga

Setiap kali anda mengeset range (tingkat) , harus mengkalibrasi jarum


penunjuk (pointer). Lepaskan hubungan dengan beban yang akan
diukur, kemudian hubungkan kedua ujung kabel pengetesan (test lead)
pada beban. Ini berarti kedua terminal dapat dihubungkan pada ujung
beban.

Judul Modul: Menggunakan & Memelihara Alat Ukur


Buku Informasi
Versi: 2010

Halaman: 44 dari 48

Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi


Sektor Otomotif Sub Sektor Sepeda Motor

Kode Modul
OTO.SM01.006.01

Contoh :
Nilai pengukuran adalah 90 , sebab range selecktor diset pada 10 /.

7.8

Pengetesan Hubungan
Untuk memeriksa hubungan kelistrikan, setelah range selector pada
x 1 dan kalibrasi skalanya kemudian hubungkan kabel pengetesan
pada komponen. Hubungannya normal bila jarumnya menunjuk ke
kiri.
Penting =
Pengukuran tahanan dan pengecekan hubungan dapat dilakukan
hanya setelah seluruh hubungan komponen dilepaskan dari arus
kelistrikan. Bila tidak kemungkinan tegangan akan mengalir ke
tester dan dapat membakar tahanan koil yang ada didalam
( internal collresistans ).
Jangan memindahkan saklar selektor keposisi lain tanpa terlebih
dahulu melepaskan kabel-kabel pengetes ( tes lead ) dari
komponen yang diperiksa. dapat merusak multitester.

Judul Modul: Menggunakan & Memelihara Alat Ukur


Buku Informasi
Versi: 2010

Halaman: 45 dari 48

Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi


Sektor Otomotif Sub Sektor Sepeda Motor

Kode Modul
OTO.SM01.006.01

8. PLASTIC GAUGE
8.1

Uraian
Plastic gauge biasanya digunakan untuk mengukur celah minyak (oil
clearance) antara journal poros engkol, pin dan bantalan, Bentuknya
seperti benang, dibuat dari plastic yang ketebalannya merata, dan
dibungkus dalam amplop.

Gambar Plastic gauge


Plastic gauge mempunyai ukuran yang bermacam-macam.
Warna hijau mempunyai range
: 0,025 - 0,076 mm
Warna biru mempunyai range
: 0,102 - 0,229 mm
Warna merah mempunyai range
: 0,051 - 0,152 mm
4.7.2

Metode Pengukuran.
Cara memeriksa celah oli antara crank shaft pin dan bantalan batang
torak.
1). Bersihkan tangan anda, crank shaft pin dan bantalan.
2). Ambilah plastic gauge dari dalam amplop sesuai dengan
lembaran bantalan.
3). Letakan plastic gauge dari dalam pembungkus pada crankshaf pin
seperti pada gambar
Plastic gauge

Judul Modul: Menggunakan & Memelihara Alat Ukur


Buku Informasi
Versi: 2010

Halaman: 46 dari 48

Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi


Sektor Otomotif Sub Sektor Sepeda Motor

Kode Modul
OTO.SM01.006.01

4). Pasanglah tutup bantalan ( bearing cap ) crank shaft pin dan
keraskan mur-murnya sesuai dengan momen spesifikasinya. Ingat
jangan memutar crank shaft.

5). Lepaskan tutup bantalan ( bearing cap ) dan ukurlah lebar plastic
gauge
dengan menggunakan
skala
yang terdapat
pada
amplopnya. Bila lebarnya tidak merata, ukurlah pada bagian yang
paling lebar.

Penting = Tingkat pengukuran celah tercantum pada amplopnya.


Pilihlah plastic gauge yang ukurannya sesuai.

Judul Modul: Menggunakan & Memelihara Alat Ukur


Buku Informasi
Versi: 2010

Halaman: 47 dari 48

Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi


Sektor Otomotif Sub Sektor Sepeda Motor

4.8

Kode Modul
OTO.SM01.006.01

THICKNESS GAUGE
Thickness gauge juga dikenal dengan nama feeler gauge dan
digunakan untuk mengukur celah antara dua bagian. Thickneess gauge
terdiri dari lembaran baja tipis yang memiliki presisi sampai 1/100
mm ( 0,01mm ). Pada umumnya ketebalannya antara 0,03 mm sampai
1,00 mm, nilai ketebalannya tercantum
pada setiap bilahnya
( lembarannya ).

Thickness gauge
Peringatan penting .
8.1.1.1 Bersihkan tangan anda, feller gauge dan komponen yang akan
diukur sebelum melakukan pengukuran, adanya kotoran , oli dan
lain-lain akan menyebabkan hasil pengukuran yang salah.
8.1.1.2 Bila satu bilah feeler masih
belum cukup untuk pengukuran,
gabunglah dua atau beberapa bilah sesuai kebutuhan. Tetapi
usahakan jumlahnya sesedikit mungkin.
8.1.1.3 Sisipkan thicnes gauge / feleer gauge pada celah komponen dengan
berhati-hati. Jangan membengkokkan atau merusak gauge.
2). Metode Pengukuran.
Sisipkan gauge diantara komponen yang diukur. Bila gauge sudah
masuk dan keluar, pakailah gauge yang lebih tebal hingga anda
merasakan adanya hambatan atau gigitan saat ditarik keluar. Tebal
feller gauge adalah sama dengan celah diantara dua komponen.

Judul Modul: Menggunakan & Memelihara Alat Ukur


Buku Informasi
Versi: 2010

Halaman: 48 dari 48

Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi


Sektor Otomotif Sub Sektor Sepeda Motor

a.

Kode Modul
OTO.SM01.006.01

Pengembalian Peralatan Kerja


Kembalikan Semua perlatan sesuai ketentuan yang berlaku
ditempat kerja
Sebelum alat dikembalikan harus dibersihkan terlebih dahulu.

b.

Pembersihan Area Kerja


Bersihkan area kerja setelah melakukan pekerjaan

1.

Standar Operasional Prosedur (SOP)

Untuk melakukan Menggunakan & Memelihara Alat Ukur harus


sesuai dengan standar Operasional prosedur yang ditetapkan oleh
pabrik pembuat Sepeda Motor yang dikerjakan. Jangan melakukan
rekayasa sendiri yang tidak disarankan atau tidak dianjurkan oleh
pabrik. Gunakan pakaian kerja dan perlengkapan kerja sesuai
dengan prosedur
Pada modul ini hanya dijelaskan Menggunakan & Memelihara Alat
Ukur.
2.

Sikap Kerja

Menggunakan & Memelihara Alat Ukur memerlukan beberapa langkah


penanganan / tindakan pencegahan yang diperhatikan. Bersikap hatihati, cermat, teliti dan mematuhi peraturan yang ada merupakan
tindakan pencegahan untuk meyakinkan bahwa tidak ada masalah
pada saat melakukan Menggunakan dan pemeliharaan.
Bila melakukan pengukuran selalu gunakan buku petunjuk atau manual
book yang sesuai dengan sepeda motor yang sedang dikerjakan. Ikuti
semua petunjuk sesuai dengan ketentuan pabrik. Gunakan alat kerja
yang sesuai dengan pekerjaan yang sedang dilakukan. Melakukan
pemeriksaan sesuai dengan ketentuan yang berlaku akan mendapatkan
kinerja kemudi yang optimal

Judul Modul: Menggunakan & Memelihara Alat Ukur


Buku Informasi
Versi: 2010

Halaman: 49 dari 48

Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi


Sektor Otomotif Sub Sektor Sepeda Motor

Kode Modul
OTO.SM01.006.01

BAB IV
SUMBER-SUMBER LAIN
A.

Sumber-Sumber Perpustakaan

1.
2.

Daftar Pustaka
Training Honda Honda 2008
Teknik-Teknik dasar Service
Training Centre Departement PT. toyota Motor 1996
Buku Panduan Perawatan Sepeda Motor Divisi Service R-2 PT Indomobil
Suzuki International.
Rangka Sepeda Motor PT Astra Internasional Inc Jakarta
Buku Pedoman reparasi Honda
Buku Referensi
Manual book sesuai dengan sepeda Motor yang dikerjakan

B.

Daftar Peralatan/Mesin dan Bahan


Daftar Peralatan/Mesin

No
.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Nama Peralatan/Mesin

Keterangan

Unit Sepeda motor Lengkap


Bike Life
Hand Tool
Vernier caliper
Micrometer
Cylinder gauge
Dial gauge
Voeler (Thickness Gauge)
SST (special service tools)

Daftar Bahan
No
.
1.
2.
3.

Nama Bahan

Keterangan

Kain pembersih
Benda kerja

Judul Modul: Menggunakan & Memelihara Alat Ukur


Buku Informasi
Versi: 2010

Halaman: 50 dari 48

Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi


Sektor Otomotif Sub Sektor Sepeda Motor

Kode Modul
OTO.SM01.006.01

4.

Judul Modul: Menggunakan & Memelihara Alat Ukur


Buku Informasi
Versi: 2010

Halaman: 51 dari 48

Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi


Sektor Otomotif Sub Sektor Sepeda Motor

Kode Modul
OTO.SM01.006.01

TIM PENYUSUN

No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Nama
Bambang Purwono
RA Danang PQ
Kusnanto
Gunadi
Jumari
Dudun Sutrisna
Senggono
Sudiyono

Institusi

Keterangan

Indomobil - Nissan
BLKPI Pasar Rebo
BLKPI Pasar Rebo
Astra Honda Motor
LSP-TO Indonesia
Astra Internasional
LSP-TO Indonesia
BLKPI Pasar Rebo

Judul Modul: Menggunakan & Memelihara Alat Ukur


Buku Informasi
Versi: 2010

Halaman: 52 dari 48

Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi


Sektor Otomotif Sub Sektor Sepeda Motor

Judul Modul: Menggunakan & Memelihara Alat Ukur


Buku Informasi
Versi: 2010

Kode Modul
OTO.SM01.006.01

Halaman: 53 dari 48

Anda mungkin juga menyukai