Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
KOMPETENSI
SEKTOR OTOMOTIF
SUB SEKTOR SEPEDA MOTOR
MENGGUNAKAN DAN
MEMELIHARA ALAT UKUR
OTO.SM01.006.01
BUKU INFORMASI
KATA PENGANTAR
Jakarta,
September 2010
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
------------------------------------------------------------------------------------------------------1
DAFTAR ISI
------------------------------------------------------------------------------------------------------2
BAB I
Standar
3
Unit
5
Silabus
6
BAB II URAIAN
11
A.
B.
C.
D.
Kompetensi
Kerja
Kompetensi
Pelatihan
SINGKAT
Berbasis
MATERI
Nasional
(SKKNI)
Prasyarat
Kompetensi
(PBK)
PELATIHAN
Latar
Belakang
----------------------------------------------------------------------------------11
Tujuan
----------------------------------------------------------------------------------11
Ruang
Lingkup
----------------------------------------------------------------------------------11
Pengertian-Pengertian
----------------------------------------------------------------------------------12
Diagram
Alir
Unit
Kompetensi
-----------------------------------------------------------------------------------13
B.
Pengetahuan
-----------------------------------------------------------------------------13
Ketrampilan
-----------------------------------------------------------------------------27
SOP
-----------------------------------------------------------------------------36
Sikap
Kerja
-----------------------------------------------------------------------------36
BAB IV SUMBER-SUMBER
KOMPETENSI
YANG
DIPERLUKAN
UNTUK
PENCAPAIAN
37
A.
Sumber-sumber
Perpustakaan
-----------------------------------------------------------------------------------37
1.
2.
Daftar
Pustaka
-----------------------------------------------------------------------------37
Buku
Referensi
-----------------------------------------------------------------------------37
B.
Daftar
Peralatan/Mesin
dan
Bahan
37
TIM PENYUSUN
------------------------------------------------------------------------------------------------------38
BAB I
STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL (SKKNI)
DAN SILABUS PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI (PBK)
A.
OTO.SM01.006.01
JUDUL UNIT
DESKRIPSI UNIT
ELEMEN KOMPETENSI
prosedur/kebijakan perusahaan.
BATASAN VARIABEL
1.
Batasan konteks:
Standar kompetensi ini dipergunakan untuk jasa pelayanan
pemeliharan dan perbaikan bidang perbengkelan sepeda motor.
2.
3.
5.
Kegiatan:
Kegiatan harus dilakukan pada kondisi kerja normal dan harus
termasuk:
5.1
Pengukuran panjang, luas, kedataran, sudut, kedalaman, celah
atau pengukuran yang dapat diukur baik analog maupun digital.
5.2
Penyetelan rutin dari alat ukur.
6.
Persyaratan Khusus:
Pengukuran inci dan metrik.
PANDUAN PENILAIAN
1. Pengetahuan dan keterampilan dasar dapat dinilai melalui pekerjaan
dan tidak melalui pekerjaan.
2. Penilaian keterampilan dapat dilakukan setelah periode pelatihan yang
diawasi dan pengalaman melakukan sendiri pada tipe yang sama. Jika
kondisi tempat kerja tidak memungkinkan, maka penilaian dapat
dilakukan melalui simulasi.
Aspek-aspek penting:
Kompetensi penting diamati secara menyeluruh agar mampu
menerapkan kompetensi pada keadaan yang berubah-ubah dan
merespon situasi yang berbeda pada beberapa aspek-aspek berikut :
Pengukuran komponen atau bagian-bagian dan pemeliharaan alat ukur.
5.
Pengetahuan dasar:
5.1
5.2
5.3
5.4
5.5
6.
Penilaian praktek:
6.1 Mengakses, memahami, dan menerapkan informasi teknik.
6.2 Menggunakan peralatan dan perlengkapan secara benar.
6.3 Memelihara alat ukur.
6.4 Menggunakan alat ukur tertentu untuk mengukur komponen atau
bagian-bagiannya.
KOMPETENSI KUNCI :
N
O
1.
2.
3.
4.
5
6.
7
B.
TINGKAT
1
1
1
1
1
1
1
C.
Kode Modul
OTO.SM01.006.01
Kriteria
Unjuk Kerja
Pengukuran
dimensi dan
variabel
dilakukan
tanpa
menyebabka
n kerusakan
terhadap
perlengkapan
atau
komponen
lainnya.
Indikator
Unjuk Kerja
Mampu menempatkan
alat ukur yang akan
dikerjakan pada
Materi Pelatihan
Pengetahuan
Prinsip
kerja alat ukur
Fungsi
kerja alat ukur
Keterampilan
Men
empatkan
kendaraan
pada area
kerja
Perkiraan
Waktu Pelatihan
Penge- Keteram
Sikap
tahuan -pilan
4
8
M
enentukan
peralatan
pemeriksaa
n sesuai
masalah
Dapat Menjelaskan
Prinsip Kerja alat ukur
yang digunakan untuk
perbaikan sepeda
motor
Dapat menjelaskan
komponen alat ukur
Halaman: 8 dari 48
Elemen
Kompetensi
Kriteria
Unjuk Kerja
Indikator
Unjuk Kerja
teknik
melakukan
pengukuran
pengukuran sesuai
yang sesuai
buku petunjuk
dan hasilnya
perbaikan kendaraan
dicatat
Mampu
dengan
menjelaskan prosedur
benar.
pengukuran dengan
benar
Harus
melaksanakan
pencatatan hasil
pengukuran pada
report
Judul Modul: Menggunakan dan Memelihara Alat
Ukur Sheet
1.2
Buku Informasi
Alat ukur
dipilih yang
sesuai
Versi: 2010
Kode Modul
OTO.SM01.006.01
Materi Pelatihan
Pengetahuan
Keterampilan
Informa
si Spesifikasi
peralatan ukur
sesuai buku
petunjuk
perbaikan
kendaraan yang
dikerjakan
Mem
ilih alat ukur
sesuai buku
petunjuk
permeliharaan
(Manual book)
sesuai dengan
kendaraan
yang
dikerjakan
Prosedu
r penggunaan alat
ukur
Men
ggunakan
alat ukur
sesuai buku
petunjuk
permeliharaan
(Manual book)
sesuai dengan
kendaraan
yang
dikerjakan
Sikap
Perkiraan
Waktu Pelatihan
Penge- Keteram
tahuan -pilan
Melaksana
kan
pekerjaan
pengukura
n sesuai
pekerjaannya
Melaksana
kan
pekerjaan
pengukuran
mengikuti
buku
petunjuk
pemeliharaa
n (manual
book)
Mencatat
hasil
pemeriksaa
n / perawtan
pada report Halaman: 9 dari 48
Sheet
Elemen
Kompetensi
1.4
Kriteria
Unjuk Kerja
Seluruh
kegiatan
pemeliharaa
n dilakukan
berdasarkan
SOP
(Standard
Operation
Procedures),
peraturan
K3L
(Keselamata
n,
Kesehatan
Kerja, dan
Lingkungan)
, dan
prosedur/ke
bijakan
perusahaan
Kode Modul
OTO.SM01.006.01
Dapat menjelaskan
aktifitas yang
dilakukan setelah
selesai melakukan
pemeriksaan
Harus membersihkan
area kerja setelah
menyelesaikan
pekerjaan
Harus mengembalikan
peralatan dan
perlengkapan yang
sudah digunakan pada
tempat yang telah
ditentukan
Mampu melakukan
pekerjaan sesuaii
dengan prosedur
petunjuk kerja
Pelaksanaa
n pengukuran tanpa
melanggar K3
Perkiraan
Waktu Pelatihan
Penge- Keteram
tahuan -pilan
Materi Pelatihan
Indikator
Unjuk Kerja
Pengetahuan
Prosedur yang
dilakukan setelah
selesai melakukan
pengukuran
Keterampilan
Sikap
Melakukan
pekerjaan
sesuai dengan
prosedur
petunjuk kerja
Membersihk
an area
kerja
setelah
menyelesaik
an
pekerjaan
Peralatan
dan
perlengkapa
n yang
sudah
digunakan
pada tempat
yang telah
ditentukan
P
emeliharaa
n tanpa
melanggar
K3
Halaman: 10 dari 48
Elemen
Kompetensi
2.Memelihara2.1
alat ukur
Kriteria
Unjuk Kerja
Pemeliharaan
alat ukur
dilakukan
tanpa
menyebabka
n kerusakan
terhadap
perlengkapan
atau
komponen
lainnya.
Indikator
Unjuk Kerja
Mempersiapkan bahan
dan alat ukur sesuai
pekerjaan
Menempatkan alat
pada tempatnya
Dapat mengetahui
fungsi alat ukur
Dapat melakukan
pemeliharaan alat ukur
Kode Modul
OTO.SM01.006.01
Materi Pelatihan
Pengetahuan
Fungsi- fungsi alat
ukur
Prosedur
pemeliharaan alat
ukur
Keterampilan
Melakukan
pemeliharaan
alat ukur.
Sikap
Melaksanak
an
pemeliharaa
n
pengukuran
mengikuti
petunjuk
pada buku
pemeliharaa
n.
Perkiraan
Waktu Pelatihan
Penge- Keteram
tahuan -pilan
1
3
Halaman: 11 dari 48
Elemen
Kompetensi
2.2
Kriteria
Unjuk Kerja
Pemeliharaan
rutin
dan
penyimpanan
alat
ukur
dilakukan
sesuai
dengan
spesifikasi
pabrik
Indikator
Unjuk Kerja
Dapat menjelaskan
Kode Modul
OTO.SM01.006.01
Materi Pelatihan
Pengetahuan
Prosedur
penyimpanan alat
ukur
Keterampilan
Melakukan
pemeliharaan
dan
penyimpanan
alat ukur
Sikap
Memelihara
dan
Menyimpan
alat ukur
mengikuti
prosedur
yang sudah
ditentukan
Melakukan
pencatatan
sebelum
dan sesudah
pemakaian
pada buku
report sheet
Perkiraan
Waktu Pelatihan
Penge- Keteram
tahuan -pilan
Halaman: 12 dari 48
Elemen
Kompetensi
2.3
Kriteria
Unjuk Kerja
Indikator
Unjuk Kerja
Pemeriksaan
dan
penyetelan
secara rutin
pada
alat
ukur
termasuk
kalibrasi alat
ukur
dilakukan
sebelum
digunakan.
Dapat melakukan
Dapat menjelaskan
cara menyeting alat
ukur
Kode Modul
OTO.SM01.006.01
Pengetahuan
Prosedur setting
alat ukur
Keterampilan
Prosedur kalibrasi
alat ukut
Melakukan
setting alat
ukur
Melakukan
kalibrasi alat
ukur
Sikap
Melaksanak
an setting
alat ukur
sesuai buku
petunjuk
Melakukan
kalibrasi alat
ukur sesuai
buku
petunjuk
Setting dan
kalibrasi di
catat pada
report
sheet.
Dapat melakukan
kalibrasi alat ukur
dengan benar
Dapat menjelaskan
kalibrasi alat ukur
Dapat melaksanakan
setting dan kalibrasi
sesuai buku petunjuk
Perkiraan
Waktu Pelatihan
Penge- Keteram
tahuan -pilan
Materi Pelatihan
Halaman: 13 dari 48
Elemen
Kompetensi
2.4
Kriteria
Unjuk Kerja
Kode Modul
OTO.SM01.006.01
Seluruh
kegiatan
pemeliharaan
dilakukan
berdasarkan
SOP
(Standard
Operation
Procedures),
peraturan
K3L
(Keselamatan
, Kesehatan
Kerja,
dan
Lingkungan),
dan
prosedur/kebi
jakan
perusahaan.
Dapat menjelaskan
aktifitas yang
dilakukan setelah
selesai melakukan
pengukuran
Perkiraan
Waktu Pelatihan
Penge- Keteram
tahuan -pilan
Materi Pelatihan
Indikator
Unjuk Kerja
Pengetahuan
Keterampilan
Prosedur yang
dilakukan setelah
selesai melakukan
pengukuran
Sikap
Melakukan
pekerjaan
sesuai dengan
prosedur
petunjuk kerja
Membersihk
an area
kerja
setelah
menyelesaik
an
pekerjaan
Peralatan
dan
perlengkapa
n yang
sudah
digunakan
pada tempat
yang telah
ditentukan
P
emeliharaa
n tanpa
melanggar
Harus membersihkan
area kerja setelah
menyelesaikan
pekerjaan
Harus mengembalikan
peralatan dan
perlengkapan yang
sudah digunakan pada
tempat yang telah
ditentukan
Mampu melakukan
pekerjaan sesuai
dengan prosedur
petunjuk kerja
Harus
melakukan
pemelihaharaan alat
ukur tanpa melanggar
K3
Asesmen Pelatihan
Halaman: 14 dari 48
Kode Modul
OTO.SM01.006.01
BAB II
URAIAN SINGKAT MATERI PELATIHAN
A.
Latar Belakang
Untuk Memperbaiki Sepeda motor dibutuh alat & perlengkapan yang
mencakup perbaikan seluruh komponen kendaraan roda 2 (dua).
Penggunaan & pemeliharaan alat ukur merupakan bagian terpenting
pekerjaan pemeliharaan, perbaikan, dan analisa terhadap keruskan
sepeda motor.
Pada sepeda motor terdiri dari bagian mesin, chassis, dan body electrical.
Pada bagian bagian tersebut di perlukan pemeriksaan dan analisa
dengan munggunkan alat ukur bila terjadi permasalahan.
Pada Buku Informasi ini akan dipaparkan tentang Pengetahuan dimana
berisi Informasi tentang prinsip kerja alat ukur juga akan dipaparkan
tentang Fungsi, cara kerja dan Jenis jenis alat ukur. Dibagian pertama
dipaparkan mengenai pengukuran demensi dan pada bagian terakhir
akan dipaparkan tentang bagaimana melakukan Pemeriksaan Komponen
kelistrikan dengan menggunakan alat ukur yang sesuai. Dengan
disusunnya Modul Menggunakan & Memelihara Alat Ukur ini
diharapkan akan dapat membantu belajar Peserta pelatihan tentang
pengertian dan prinsip kerja alat ukur serta prosedur pengukuran yang
sesuai dan juga dapat membantu pelatih/instruktur dalam menjelaskan
kepada peserta pelatihan.
B.
Tujuan
Modul Menggunakan & Memelihara alat ukur ini bertujuan agar
pengguna modul ini mampu untuk Penggunaan & Pemeliharaan alat ukur
sesuai dengan SOP pada sepeda motor yang dikerjakan.
C.
Ruang Lingkup
Ruang lingkup dari Modul Menggunakan & Memelihara alat ukur ini
adalah pekerjaan ringan dalam perwatan sepeda motor dibawah 250 CC.
Penggunaan alat ukur ini terdiri dari: Pengukuran panjang, luas,
kedataran, sudut, kedalaman, celah atau pengukuran yang dapat diukur
baik analog maupun digital.
D.
Pengertian-Pengertian
1. Mistar baja digunakan untuk mengukur panjang, tebal, tinggi dan
lebar suatu benda kerja ( komponen ).
2. Kunci momen (torque wrench) adalah alat yang digunakan untuk
mengukur gaya puntir
pada baut dan mur, agar
mencapai
kekencangan tertentu
Halaman: 15 dari 48
Kode Modul
OTO.SM01.006.01
Halaman: 16 dari 48
Kode Modul
OTO.SM01.006.01
BAB III
MATERI PELATIHAN
OVERHAUL KOMPONEN SISTEM PENDINGIN
A.
B.
PERSIAPAN
PERALATAN DAN
BAHAN KERJA
IDENTIFIKASI
KOMPONENKOMPONEN
PENENTUAN
KOMPONEN YANG
ANALISA
PENGGANTIAN
KOMPONEN
PELAPORAN
HASIL
PENGUKURAN
PENENTUAN
HASIL
PENGUKURAN
ANALISA
KOMPONEN DENGAN
ALAT UKUR YANG
SESUAI
PEMASANGAN
KOM PONEN PADA
KENDARAAN
QUALITY
INPECTION
PENGEMBALIAN
PERALATAN
KERJA
PEMBERSIHAN
AREA KERJA
1. Mistar Baja
1.1 Fungsi Mistar Baja
Mistar baja digunakan untuk mengukur panjang, tebal, tinggi dan lebar
suatu benda kerja ( komponen ). Alat ini mempunyai satuan ukuran
metrik dan inci serta umumnya mempunyai akurasi ukuran sebesar 0,5
milimeter.
Alat ukur ini termasuk pada pengukuran langsung. Dimana hasil
pengukurannya dapat dibaca langsung pada alat ukur tersebut.
Halaman: 17 dari 48
Kode Modul
OTO.SM01.006.01
Penggunaan alat ini pada workshop sepeda motor relatif lebih sedikit
dan terbatas, karena akurasi ukurannya terlalu besar sehingga tidak
sesuai dengan toleransi yang dibutuhkan.
2. Kunci Komen
2.1
Halaman: 18 dari 48
Kode Modul
OTO.SM01.006.01
3. Vernier Caliper
3.1
1.
2.
3.
0,9
1,0 (mm)
Pertama-tama alat ukur harus dilakukan set awal, yaitu angka nol (0)
pada skala utama harus lurus (segaris) dengan angka nol (0) pada
skala vernier. Jika skala vernier digerakan kekanan sampai angka satu
(1) dengan skala angka satu (1) Skala utama seperti gambar di
bawah. Hasilnya terdapat celah 0,1 mm disebelah kiri.
Bila skala vernier digeser ke kanan lagi sampai ke angka 5 lurus dengan
angka 5 pada skala utama . maka hasilnya celah 0,5 mm diantara dua
angka nol.
Judul Modul: Menggunakan & Memelihara Alat Ukur
Buku Informasi
Versi: 2010
Halaman: 19 dari 48
Kode Modul
OTO.SM01.006.01
46
A
3.3
(0,05 X 8 ) = 46, 40 mm
B
Halaman: 20 dari 48
Kode Modul
OTO.SM01.006.01
.
e) Tempatkan kaliper tegak lurus dengan benda yang akan diukur,
jangan sampai miring, karena akan menghasilkan pembacaan
yang kurang akurat, seperti gambar di bawah ini
- Cara mengukur diameter luar.
Rahang skala utama
Item yang akan diukur
Rahan Vernier
Halaman: 21 dari 48
3.4
Kode Modul
OTO.SM01.006.01
Prinsip pengukuran
VERNIER CALIPER DENGAN NILAI KETELITIAN 1/128 INCH (Inci)
= 1 3/32 inch
Halaman: 22 dari 48
Kode Modul
OTO.SM01.006.01
Contoh Pembacaan ke 2 :
= 7/128 inch
=
= 7/128
inch
Hasil Pembacaan
Inch
* Garis skala Vernier pada ruas yang ke 7 segaris dengan garis pada
skala
utama.
4. MICROMETER
Micrometer adalah alat yang presisi, masing-masing untuk mengukur
diameter luar dan dalam, alat ini lebih teliti dari pada verrnier caliper,
dapat mengukur sampai ketelitian 0,01 mm.
4.1
BATAS UKUR
PADA MICROMETER
Micrometer
hanya saja
untuk setiap pengukuran, baik untuk
pengukuran benda kerja bagian dalam maupun
bagian luar ,
digunakan micrometer yang berbeda-beda ukurannya. Masing-masing
micrometer mempunyai batas pengukuran sampai 25 mm, yaitu :
1. Micrometer
0
25 mm
4. Micrometer 75 - 100
mm
Judul Modul: Menggunakan & Memelihara Alat Ukur
Buku Informasi
Versi: 2010
Halaman: 23 dari 48
2. Micrometer
25
Kode Modul
OTO.SM01.006.01
50
mm
5. Micrometer 100 -
125
75
mm
6. Micrometer 125 -
150
mm
3. Micrometer
50
mm
4.2
PENGUKURAN
Halaman: 24 dari 48
Kode Modul
OTO.SM01.006.01
Jarak ulir inner sleeve ialah 0,5 mm. sedangkan dikelilingi timble
skala dibagi dalam 50 strip. Jika timble berputar satu kali, spindle
bergerak sebanyak satu strip, dan bila spindle bergeser satu strip dari
timble maka berarti bergerak 0,01 mm ( 0,5 mm X 1/50).
4.4
Outer / Sleeve
Pengunci
Halaman: 25 dari 48
4.5
Kode Modul
OTO.SM01.006.01
Sedangkan nilai satu strip pada skala timble adalah 0,01 mm. nilai
hasil ukur ialah jumlah pembacaan ketiga skala tersebut.
Contoh .1 . dari hasil pembacaan gambar di bawah ini :
Halaman: 26 dari 48
Kode Modul
OTO.SM01.006.01
5.00 mm
0,00 mm
0,20 mm
5,20 mm
7.00 mm
0,50 mm
0,15 mm
7,65 mm
Peringatan Penting
Halaman: 27 dari 48
Kode Modul
OTO.SM01.006.01
Halaman: 28 dari 48
Kode Modul
OTO.SM01.006.01
DIAL GAUGE
Tidak seperti halnya alat ukur lain, dial gauge selalu digunakan
bersama alat penopang (supporting tool). Umumnya magnetic stand
digunakan untuk mengukur automotive parts. Dial gauge juga dibuat
dalam bentuk kaliper gauge dan inside deal gauge.
Gauge beam lock
Batang
Penyangga
Dasar Magnet
pada permukaan
yang
Garis imajinasi dari mata anda ke pointer dial gauge harus tegak lurus
pada permukaan dial ketika anda membaca pengukuran.
Dial gauge harus dipasang dengan teliti pada supporting toolsnya.
Judul Modul: Menggunakan & Memelihara Alat Ukur
Buku Informasi
Versi: 2010
Halaman: 29 dari 48
Kode Modul
OTO.SM01.006.01
Putarlah outer ring setel pada titik nol. Gerakan spindle ke atas dan ke
bawah. Periksalah bahwa penunjuk selalu kembali ke nol bila anda
tidak memegeng spindle.
Di dalam dial gauge
terdapat mekanisme
presisi seperti jam.
Usahakan agar jangan sampai terjatuh atau terkena benturan.
Jangan berikan oli atau gemuk diantara spindle dan tangkainya. Bila
gerakan spindle menjadi tidak lancar karena oli atau kotoran.
Celupkan ke dalam bensin sambil menggerakan naik turun sampai
oli atau kotorannya keluar.
Halaman: 30 dari 48
2.
Jarum Pendek
3.
Batas Toleransi
Dua alat ini dapat digeser ke kiri atau ke kanan sampai
dengan kehendak kita, untuk melihat batas pergerakan jarum
panjang ke arah kiri dan kanan, pada saat proses pengukuran
benda kerja ( pada cara penggunaan dial gauge).
4.
5.2
Kode Modul
OTO.SM01.006.01
Halaman: 31 dari 48
Kode Modul
OTO.SM01.006.01
Halaman: 32 dari 48
Kode Modul
OTO.SM01.006.01
Jarum panjang
akan
bergerak kearah kanan
apabila permukaan benda
kerja terlalu besar dari
ukuran
yang
telah
ditentukan
Jarum
panjang
akan
bergerak
kea rah kiri
apabila permukaan benda
kerja
terlalu kecil dari
ukuran
yang
telah
ditentukan
poros di atas
Halaman: 33 dari 48
Kode Modul
OTO.SM01.006.01
6.
CYLINDER GAUGE
6.1 Uraian Cylinder Gauge
Cylinder gauge adalah alat ukur yang juga menggunakan dial gauge.
Cylinder gauge sering digunakan untuk mengukur diameter silinder,
lubang kedudukan poros dan komponen lainnya secara teliti. Pada
ujung measuring point. Measuring point ini dapat bergerak bebas,
dan jumlah gerakannya ditunjukan oleh dial gauge. Jarak antara
measuring point dan replacment rod adalah sama dengan diameter
benda yang diukur.
Judul Modul: Menggunakan & Memelihara Alat Ukur
Buku Informasi
Versi: 2010
Halaman: 34 dari 48
6.2
Kode Modul
OTO.SM01.006.01
1. Dial Gauge
2. Tangkai gauge
6.3
Halaman: 35 dari 48
3).
Kode Modul
OTO.SM01.006.01
Halaman: 36 dari 48
Replecment rod
Kode Modul
OTO.SM01.006.01
Measuring point.
Peringatan penting.
7.
Halaman: 37 dari 48
Kode Modul
OTO.SM01.006.01
7.3
Metode Pengukuran.
1). Pemeriksaan dan Penyetelan Skala Nol (0)
Sebelum menggunakan sirkuit tester / multi tester anda harus pastikan dulu
bahwa jarum penunjuk ada di bagian garis ujung sebelah kiri skala. Apabila
tidak , putarkan skrup penyetel jarum (pointer calibration) dengan sebuah
obeng (-) sampai jarum penunjuk tersebut berada tepat pada garis ujung
sebelah kiri. Setelah anda telah melakukan peneyetelan dan pengecekan
skala nol (0) , anda tidak memerlukan pengecekan yang terlalu sering.
Halaman: 38 dari 48
7.4
Kode Modul
OTO.SM01.006.01
Mengukur Tegangan DC
Daerah pengukuran tegangan adalah dari 0-500 volt. Hubungkan kabel
pengetesan ( test lead ) warna merah ke terminal positif dan kabel
pengetes yang warna hitam ke terminal negatif tester. Posisikan
selektor pada salah satu daerah DC V ( VDC ) dengan pilihan 2.5, 10,
25, 50, 500. Nomor-nomor berikut ini berkaitan dengan daerah volt.
Range
2.5
2.5
10
2.5 - 10
25
10 - 25
50
25 - 50
500
50 - 500
Setelah penyetelan pada salah satu nomor, anda harus dapat membaca hasil
pengukuran dengan mudah, Kemudian hubungkan kabel pengetes yang
berwarna merah ke terminal positif dari sumber arus dan ujung satunya ke
terminal positif dari multi tester dan kabel pengetes warna hitam yang dari
terminal negatif dari multi tester dihubungkan ke terminal negatif dari
sumber arus dengan kata lain hubungan alat ini adalah paralel dalam
pemeriksaan ini. Selanjutnya bacalah tegangan pada skala DC.
Contoh :
Daerah yang dipilih atau yang di setel pada 25 DC volt, Jarum akan
terbaca 12 Vol DC.
Halaman: 39 dari 48
Kode Modul
OTO.SM01.006.01
PENTING !
Caranya :
1).50: Nilainya (value) dibaca
bila
selector
disetel
pada
50,
hasilnya
kalikan dengan 10 bila
selektro distel pada 500.
2).25: Nilainya (value) dibaca
bila
selektor disetel
pada
25,
hasilnya
dibagi 10 bila distel
pada 2,5.
3).10:Nilainya dibaca sesuai
dengan bila selektor
diset
pada 10
Halaman: 40 dari 48
7.5
Kode Modul
OTO.SM01.006.01
Mengukur Tegangan AC
Daerah tegangan yanga dapat diukur dari 0 1000 volt. Hubungkan
kabel-kabel pengukur tester dan setel selektor pada salah satu posisi
AC V seperti pada tabel di bawah ini.
Range
10
0 - 10
25
10 - 25
250
25 - 250
1000
250 - 1000
Contoh :
Judul Modul: Menggunakan & Memelihara Alat Ukur
Buku Informasi
Versi: 2010
Halaman: 41 dari 48
Kode Modul
OTO.SM01.006.01
Pembacaan nya adalah 100 Volt AC, sebab range selektor diset pada
250 AC Volt.
Penting !
Membaca skala pada range
yang benar
7.6
Mengukur Arus AC
Daerah arus yang dapat diukur adalah 0-20 A.
1). Mengukur arus DC dari 0 -250 A.
Hubungkan kabel pengetes ( test lead ) pada terminal tester ( kabel
pengetes berwarna merah dihubungkan ke positif dan kabel pengukur
yang berwarna hitam ke terminal negatif ) dan setel selektor ke 250
mA A DC ( DC A . Kemudian , putuskan arus listrik pada titik tertentu
saat anda mengukur arus listrik.
Hubungkan kabel pengukur yang warna merah ke positif sumber arus,
dan kabel hitam ke terminal negatif ke sumber arus negatif. Dengan
cara tester dihubungkan secara seri ke sumber arus. Dan beban, dan
baca skalanya DC A (A DC) ditunjukan oleh jarum penunjuk. Lihat
contoh gambar di bawah ini.
Halaman: 42 dari 48
Kode Modul
OTO.SM01.006.01
Contoh :
Nilai pengukuran adalah 30 mA, sebab selektor diset pada 250 mA.
Halaman: 43 dari 48
7.7
Kode Modul
OTO.SM01.006.01
Mengukur Tahanan
Kalibrasi
Sebelum mengukur tahanan , pertama
harus memutar
tombol
kalibrasi ohm, dengan ujung alat pengukur dibuat berhubungan
singkat sampai pembacaan jarum penunjuk 0 pada skala ohm.
Kalibrasi ini diperlukan setiap kali merubah range selektor. Seperti
gambar di bawah:
Pengukuran
Stel selektor pada salah satu posisi ohm, Ada beberapa skala untuk
mengukur tahan. Posisi K untuk `1000, dengan demikian 10 K
berarti 10.000 dan sebagainya.
Range
X1
X 10
X 100
X1K
Halaman: 44 dari 48
Kode Modul
OTO.SM01.006.01
Contoh :
Nilai pengukuran adalah 90 , sebab range selecktor diset pada 10 /.
7.8
Pengetesan Hubungan
Untuk memeriksa hubungan kelistrikan, setelah range selector pada
x 1 dan kalibrasi skalanya kemudian hubungkan kabel pengetesan
pada komponen. Hubungannya normal bila jarumnya menunjuk ke
kiri.
Penting =
Pengukuran tahanan dan pengecekan hubungan dapat dilakukan
hanya setelah seluruh hubungan komponen dilepaskan dari arus
kelistrikan. Bila tidak kemungkinan tegangan akan mengalir ke
tester dan dapat membakar tahanan koil yang ada didalam
( internal collresistans ).
Jangan memindahkan saklar selektor keposisi lain tanpa terlebih
dahulu melepaskan kabel-kabel pengetes ( tes lead ) dari
komponen yang diperiksa. dapat merusak multitester.
Halaman: 45 dari 48
Kode Modul
OTO.SM01.006.01
8. PLASTIC GAUGE
8.1
Uraian
Plastic gauge biasanya digunakan untuk mengukur celah minyak (oil
clearance) antara journal poros engkol, pin dan bantalan, Bentuknya
seperti benang, dibuat dari plastic yang ketebalannya merata, dan
dibungkus dalam amplop.
Metode Pengukuran.
Cara memeriksa celah oli antara crank shaft pin dan bantalan batang
torak.
1). Bersihkan tangan anda, crank shaft pin dan bantalan.
2). Ambilah plastic gauge dari dalam amplop sesuai dengan
lembaran bantalan.
3). Letakan plastic gauge dari dalam pembungkus pada crankshaf pin
seperti pada gambar
Plastic gauge
Halaman: 46 dari 48
Kode Modul
OTO.SM01.006.01
4). Pasanglah tutup bantalan ( bearing cap ) crank shaft pin dan
keraskan mur-murnya sesuai dengan momen spesifikasinya. Ingat
jangan memutar crank shaft.
5). Lepaskan tutup bantalan ( bearing cap ) dan ukurlah lebar plastic
gauge
dengan menggunakan
skala
yang terdapat
pada
amplopnya. Bila lebarnya tidak merata, ukurlah pada bagian yang
paling lebar.
Halaman: 47 dari 48
4.8
Kode Modul
OTO.SM01.006.01
THICKNESS GAUGE
Thickness gauge juga dikenal dengan nama feeler gauge dan
digunakan untuk mengukur celah antara dua bagian. Thickneess gauge
terdiri dari lembaran baja tipis yang memiliki presisi sampai 1/100
mm ( 0,01mm ). Pada umumnya ketebalannya antara 0,03 mm sampai
1,00 mm, nilai ketebalannya tercantum
pada setiap bilahnya
( lembarannya ).
Thickness gauge
Peringatan penting .
8.1.1.1 Bersihkan tangan anda, feller gauge dan komponen yang akan
diukur sebelum melakukan pengukuran, adanya kotoran , oli dan
lain-lain akan menyebabkan hasil pengukuran yang salah.
8.1.1.2 Bila satu bilah feeler masih
belum cukup untuk pengukuran,
gabunglah dua atau beberapa bilah sesuai kebutuhan. Tetapi
usahakan jumlahnya sesedikit mungkin.
8.1.1.3 Sisipkan thicnes gauge / feleer gauge pada celah komponen dengan
berhati-hati. Jangan membengkokkan atau merusak gauge.
2). Metode Pengukuran.
Sisipkan gauge diantara komponen yang diukur. Bila gauge sudah
masuk dan keluar, pakailah gauge yang lebih tebal hingga anda
merasakan adanya hambatan atau gigitan saat ditarik keluar. Tebal
feller gauge adalah sama dengan celah diantara dua komponen.
Halaman: 48 dari 48
a.
Kode Modul
OTO.SM01.006.01
b.
1.
Sikap Kerja
Halaman: 49 dari 48
Kode Modul
OTO.SM01.006.01
BAB IV
SUMBER-SUMBER LAIN
A.
Sumber-Sumber Perpustakaan
1.
2.
Daftar Pustaka
Training Honda Honda 2008
Teknik-Teknik dasar Service
Training Centre Departement PT. toyota Motor 1996
Buku Panduan Perawatan Sepeda Motor Divisi Service R-2 PT Indomobil
Suzuki International.
Rangka Sepeda Motor PT Astra Internasional Inc Jakarta
Buku Pedoman reparasi Honda
Buku Referensi
Manual book sesuai dengan sepeda Motor yang dikerjakan
B.
No
.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Nama Peralatan/Mesin
Keterangan
Daftar Bahan
No
.
1.
2.
3.
Nama Bahan
Keterangan
Kain pembersih
Benda kerja
Halaman: 50 dari 48
Kode Modul
OTO.SM01.006.01
4.
Halaman: 51 dari 48
Kode Modul
OTO.SM01.006.01
TIM PENYUSUN
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Nama
Bambang Purwono
RA Danang PQ
Kusnanto
Gunadi
Jumari
Dudun Sutrisna
Senggono
Sudiyono
Institusi
Keterangan
Indomobil - Nissan
BLKPI Pasar Rebo
BLKPI Pasar Rebo
Astra Honda Motor
LSP-TO Indonesia
Astra Internasional
LSP-TO Indonesia
BLKPI Pasar Rebo
Halaman: 52 dari 48
Kode Modul
OTO.SM01.006.01
Halaman: 53 dari 48