Penggunaan Bahasa Alami (Suprihadi)
Penggunaan Bahasa Alami (Suprihadi)
ABSTRACT
The use of natural language in digital image enhancement represent one of
application to give the amenity to wearer in course of image enhancement that is
flatten the intensity, and noise reduction.
Image enhancement use the natural language done by through some
analysis phase, that is lexical, syntax and semantic. The analysiss method is
implemented into natural language processor component that is scanner, parser,
translator and evaluator.
This application use command's sentence pursuant to the production's rule
in Indonesian language method to conduct some operation of management of
image file, and process image enhancement, and also can present the mistake
message if command's sentence entered by user inappropriate with production
rule which have been determined.
Key words: natural language processing, image enhancement.
PENGANTAR
Perkembangan ilmu dan teknologi komputer sangat pesat dan berperan
diberbagai bidang kehidupan manusia. Terbukti bahwa bahkan saat ini komputer
telah dirancang sebagai komputer cerdas yang mampu berkomunikasi, berpikir
secara manusia dan memberi solusi kepada pengguna untuk ruang lingkup
masalah yang telah ditentukan. Kecerdasan buatan atau AI (Artificial Intelligence)
merupakan salah satu bidang ilmu dan teknologi komputer untuk merancang serta
membuat komputer cerdas tersebut.
Komputer akan lebih berguna dan mudah digunakan sebagai alat bantu
manusia apabila komputer dapat mengerti perintah-perintah dalam bahasa alami
manusia. Bahasa alami adalah bahasa ibu, bahasa Indonesia atau lainnya. Oleh
karena itu, komunikasi antara manusia dengan komputer telah menjadi perhatian
khusus dalam perkembangan riset bidang kecerdasan buatan. Salah satu bidang
kecerdasan buatan yang mengembangkan bahasa alami manusia untuk
berkomunikasi dengan komputer adalah pengolahan bahasa alami (Natural
Language Processing). Pengembangan aplikasi pengolahan bahasa alami
menggunakan bahasa Indonesia masih jarang dilakukan, terutama aplikasi yang
dapat dikembangkan kearah speech recognition.
Komponen-komponen Pemroses Bahasa Alami
Firebaugh (1988) mengatakan ada dua fungsi utama sistem pengolahan
bahasa alami, yaitu :
-
nilai f pada suatu titik (x,y) sebanding dengan brightness/kontras (gray level) dari
citra di titik tersebut. Citra digital adalah citra dengan f(x,y) yang nilainya
didigitalisasikan (dibuat diskrit) dalam koordinat spasial maupun dalam gray
level-nya.
Setiap gambar/citra digital dapat dianalisis dengan melihat histogramnya.
Histogram ialah grafik yang menunjukkan frekuensi (jumlah digunakannya) suatu
nomor warna (gray level). Sumbu horisontal menunjukkan nomor warna yang
dipakai,
sedangkan
sumbu
vertikal
menunjukkan
jumlah
titik
yang
Gambar Asli
Proses Filter
Gambar Hasil
level) suatu titik dengan sekitarnya, sehingga semakin jelas titik tersebut terlihat
oleh mata.
2. Filter-filter untuk menghilangkan noise pada citra.
Noise adalah titik-titik pada citra yang sebenarnya bukan merupakan
bagian dari citra melainkan ikut tercampur pada citra karena suatu sebab. Salah
satu metode yang digunakan untuk menghilangkan noise yaitu dengan cara
reduction noise (pengurangan noise), disebut intensity filtering. Pada intensity
filtering dikenal dua macam noise reduction berdasarkan intensitas setiap titik
pada citra, yaitu :
a. High pass filtering
Filter ini digunakan jika diketahui titik-titik noise cenderung memiliki
nomor warna yang sangat tinggi, misalnya mulai nomor warna 230-255.
b. Low pass filtering.
Filter ini digunakan jika diketahui titik-titik noise cenderung memiliki
nomor warna yang sangat rendah, misalnya mulai nomor warna 0-5.
CARA PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif korelatif dengan cara studi
pustaka, penyusunan dan uji coba program komputer untuk dapat memastikan
bahwa hasil penelitian memberikan gambaran dari tujuan yang diinginkan.
Hasil studi pustaka dikembangkan untuk merancang sistem aplikasi
pengolahan bahasa alami untuk meningkatkan kualitas citra digital. Selanjutnya
rancangan tersebut diimplementasikan dalam program komputer menggunakan
bahasa pemrograman Borland Delphi 6.0.
<OF1><Akhiran><ObF1>
<S>
<OC1><Akhiran><ObC1>
<S>
<OC2><Akhiran><ObC2>
<ObF1>
<File><nmfile>
<ObC1>
<KCitra1><ObF1>
<ObC2>
<KCitra2><ObF1>
<nmfile>
<namafile><Lanjut>
<Lanjut>
<OF2><Akhiran><ObF2>|
<OC1><Akhiran><ObC11>|
<OC2><Akhiran><ObC22>|^
<ObF2>
<ObF1>|<Lanjut>
<ObC11>
<KCitra1><Lanjut>
<ObC22>
<KCitra2><Lanjut>
<OF1>
AMBIL|TAMPIL
<OF2>
SIMPAN
<OC1>
PERBAIKI|TINGKAT
<OC2>
BUANG|HILANG|BERSIH
<KCitra1>
KUALITAS|MUTU|
CAHAYA|TERANG|KONTRAS
<KCitra2>
NOISE
<File>
FILE|BERKAS
<namafile>
<Akhiran>
LAH|KAN|^
= simbol nonterminal
= atau
Pesan Kesalahan
Pemakai
Pengolahan
Bahasa Alami
Citra Hasil
pemakai memasukkan
Pesan Kesalahan
Kalimat
Pemakai
1.
Proses
Scanning
Token
2.
Proses
Parsing
Pohon Sintaks
Citra Hasil atau
Pesan Kesalahan
4.
Proses
Evaluasi
3.
Proses
Translasi
(a)
(b)
(c)
Gambar 7. (a) Proses menampilkan citra.(b) Proses memperbaiki citra.
(c) Proses menyimpan citra.
10
Penanganan Kesalahan
Pengguna dalam memasukkan kalimat perintah bisa terjadi kesalahan, baik
dalam pengetikan tulisan kata maupun kesalahan semantik. Bentuk kesalahan
yang dapat ditangani aplikasi dan pesan kesalahan yang ditampilkan terdiri dari 3
(tiga) jenis, yaitu :
1. Kesalahan sintaksis.
Kesalahan ini terjadi terutama karena kalimat perintah tidak sesuai dengan
aturan produksinya serta tidak sesuai dengan tata bahasa Indonesia (Keraf,
1999), yaitu :
-
Bentuk dan pesan kesalahan ini dapat dilihat pada gambar 8.a.
2. Kesalahan arti / semantik
Kesalahan ini terjadi karena kalimat yang terbentuk mempunyai arti atau
maksud yang tidak bisa diproses atau diinterpretasikan oleh sistem aplikasi
dan tidak sesuai dengan aturan produksinya.
Bentuk dan pesan kesalahan ini dapat dilihat pada gambar 8.b.
3. Kesalahan leksikal
Kesalahan ini terjadi karena kesalahan dalam penulisan token yang telah
ditentukan.
Pesan kesalahan leksikan dapat dilihat pada gambar 8.c.
11
(a)
(b)
(c )
(d)
(e)
Gambar 8. (a) Pesan kesalahan sintaksis, karena ada kata sambung DAN.
12
(b) Pesan kesalahan semantik, karena setelah kata BUANGLAH harus diikuti kata
NOISE atau KOTORAN.
(c) Pesan kesalahan leksikal pada kata TAMPILKAN.
(d) Pesan kesalahan pengelolaan file, karena file tidak ditemukan.
(e) Pesan kesalahan pengelolaan file, karena format file tidak sesuai.
Satu tipe kalimat perintah dapat ditulis dengan beberapa bentuk kalimat
perintah sesuai keinginan pengguna.
DAFTAR PUSTAKA
Agustinus, N., Rudy A., November 2003, Implementasi Sistem Pengenalan Suara
Menggunakan SAPI 5.1 dan Delphi 5, Jurnal Informatika, Vol. 4, No. 2,
Hal. 107-114, Universitas Kristen Petra, Jur. Tek. Informatika, Fak. Tek.
Industri, http://puslit.petra.ac.id/journals/informatics/IF04020308.pdf
13
Gonzalez, R.C and Woods, R.E., 1993, Digital Image Processing, USA :
Addison-Wesley Publishing Company Inc.
Keraf, G., !999, Tata Bahasa Rujukan Bahasa Indonesia, Jakarta : PT. Gramedia
Widiasarana Indonesia.
Maier, D. and Warren, D.S., 1988, Computing with Logic. Logic Programming
with Prolog, Menlo Park : The Benjamin/Cummings Publishing Company
Inc.
Nalwan, A., 1997, Pengolahan Gambar Secara Digital, Jakarta : PT. Elex Media
Komputindo.
14