Anda di halaman 1dari 3

Keamanan Sistem Informasi: Sebuah Tinjauan

Sistem keamanan informasi merupakan suatu subsistem dalam suatu organisasi yang
bertugas mengendalikan risiko terkait dengan sistem informasi berbasiskomputer. Sistem
keamanan informasi memiliki elemen utama sistem informasi, seperti perangkat keras,
database, prosedur, dan pelaporan. Sebagai contoh, data terkait dengan penggunaan sistem
dan pelanggaran keamanan bisa jadi dikumpulkan secara real time, disimpan dalam database,
dan, digunakan untuk menghasilkan laporan.
Sistem Keamanan Sistem Informasi
Mengendalikan ancaman dapat dicapai dengan menerapkan ukuran-ukuran keamanan
dan perencanaan kontingensi. Ukuran keamanan fokus pada pencegahan dan pendeteksian
ancaman; rencana kontingensi fokus pada perbaikan terhadap akibat dampak suatu ancaman.
Sebuah doktrin yang dipercaya dalam keamanan sistem informasi adalah sebagian ancaman
tidak dapat dicegah tanpa pengembangan sutu sistem yang sangat aman. Lebih jauh lagi,
tidak ada sistem keamanan yang sangat berharga tanpa adanya suasana kejujuran dan
kesadaran.
Perlu diingat bahwa sistem keamanan komputer merupakan bagian dari struktur pengendalian
internal perusahaan secara keseluruhan. Ini berarti, elemen dasar pengendalian internal
(supervise yang memadai, rotasi pekerjaan, batch kontrol total, pengecekan validitas, dan lain
sebagainya) merupakan aspek penting dalam sistem keamanan komputer. Keamanan sistem
informasi merupakan sebuah aplikasi prinsip-prinsip pengendalian internal yang secara
khusus digunakan untuk mengatasi masalah-masalah dalam sistem informasi.
Sistem keamanan sistem informasi merupakan subsistem organisasi yang berperan
mengen-dalikan risiko khusus terkait dengan sistem informasi terkomputerisasi. Sistem
keamanan dikembangkan dengan menerapkan pendekatan siklus hidup tradisional, seperti
analisis sistem, desain sistem, implementasi sistem, serta operasi, evaluasi, dan pengendalian
sistem.
Ada dua pendekatan utama untuk menganalisis kerentanan dan ancaman sistem dalam
perencanaan keaman komputer. Dalam pendekatan kuantitatif untuk menaksir risiko, seperti
eksposur kerugian dihitung dengan mengalikan biaya kerugian setiap item eksposur dengan
probabilitas terjadinya eksposur tersebut. Pendekatan kualitatif guna menaksir risiko
mendaftar dan meranking (secara subjektif) tingkat kerentanan dan ancaman sistem, dengan
tujuan untuk menentukan kontribusi item eksposur terhadap kerugian perusahaan secara total.

Kerentanan adalah suatu kelemahan dan sistem komputer, dan ancaman adalah potensi
eksploitasi suatu kerentanan. Berbagai hukum, regulasi, dan publikasi mengarah kepada
masalah kejahatan komputer. Keberhasilan serangan terhadap suatu sistem komputer
mensyaratkan akses ke perangkat keras, file data yang sensitive, atau program-program yang
penting. Setiap orang yang punya akses keperalatan data komputer atau file tanpa otorisasi
legal, adalah penyusup. Ada berbagai jenis penyusup, seperti: unnoticed intruder,
impersonating intruder, wiretapper, piggybacker, dan eavesdropper. Paling tidak ada enam
cara untuk melakukan kejahatan komputer, yaitu manipulasi input, pengubahan program,
pengubahan file secara langsung, pencurian data, sabotase, dan penyalagunaan atau pencurian
sumber daya komputer.
Sabotase merupakan satu hal yang sangat berbahaya bagi setiap instalasi sistem. Ada
banyak cara untuk merusak instalasi. Program komputer dapat digunakan untuk menjalankan
sabotase. Masalah yang potensial adalah bom logika, kuda Troya, program virus, dan worm.
Pengendalian ancaman dapat dilakukan dengan mengimplementasikan ukuran-ukuran
keamanan dan peren-canaan kontingensi. Ukuran keamanan fokus pada pencegahan dan
pendeteksian ancaman. Perencanaan kontingensi fokus pada perbaikan kerusakan sebagai
dampak terjadinya suatu ancaman. Lingkungan pengendalian organisasi merupakan dasar
keefektifan seluruh sistem pengendalian.
Cara utama yang dapat ditempuh untuk mencegah terjadinya kecurangan dan sabotase
adalah dengan menerapkan pengendalian akses berlapis.
Pengelolaan risiko bencana mencakup pencegahan dan perencanaan kontingensi.
Pencegahan bencana merupakan langkah pertama pengelolaan risiko bencana. Rencana
pemulihan dari bencana harus diimplementasikan pada level tertinggi di dalam perusahaan.
Rencana tersebut disetujui oleh komite dewan direksi sebagai bagian dari perencanaan
keamanan komputer secara umum.

ANALISIS INFORMASI KEUANGAN


KEAMANAN SISTEM INFORMASI

Oleh
Ida Bagus Putu Rudy Hartana

1306305163

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS UDAYANA
2015

Anda mungkin juga menyukai