Anda di halaman 1dari 13

Laporan Praktikum

Peranan Enzim Katalase


(disusun untuk memenuhi salah satu tugas pada mata pelajaran Biologi yang
dibimbing oleh Ibu Hari Suko Ratnaningsih, S.Pd.)

Disusun oleh kelompok 3 kelas XI IPA 6:


1.
2.
3.
4.
5.

Khoirotunnisa Wahyu A.
Alfira Ullimaz
Arita Putri Betari
Shofi Mareta Ulwana
Chornelius Elsandika

(14)
(03)
(08)
(29)
(09)

SMA NEGERI 1 TALUN


Semester Genap Tahun Ajaran 2013/2014
Jl. Raya Kaweron Talun Pos 4 Talun
Telp.(0342) 691184 Fax.(0432)691766
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT, Sang Maha Pencipta dan Pengatur Alam
Semesta, berkat Ridho-Nya, penulis akhirnya mampu menyelesaikan tugas
laporan praktikum yang berjudul "Peranan Enzin Katalase".
Dalam menyusun laporan ini, tidak sedikit kesulitan dan hambatan yang
penulis alami, namun berkat dukungan, dorongan dan semangat dari orang
terdekat, sehingga penulis mampu menyelesaikannya. Oleh karena itu pada
kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih sedalam-dalamnya kepada :
1. Ibu Hari Suko Ratnaningsih,S.Pd.. selaku pembimbing mata pelajaraan
Biologi yang telah memberikan arahanya untuk menyusun laporan ini.
2. Ibu dan Ayah, atas semua doa dan bantuan finansial untuk menyelesaikan
makalah ini.
3. Teman-teman yang telah memberikan semangat dan motivasi bagi penulis
untuk menyelesaikan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam laporan ini. Oleh
karena itu segala kritikan dan saran yang membangun akan penulis terima dengan
baik.
Semoga laporan praktikum "Peranan Enzim Katalase" ini bermanfaat bagi kita
semua.

Talun,

September 2014

Penulis

LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN PRAKTIKUM

Peranan Enzim Katalase


Disusun untuk memenuhi salah satu tugas pada mata pelajaran Biologi yang
dibimbing oleh Ibu Hari Suko Ratnaningsih, S.Pd..
Disusun oleh kelompok 7 kelas XII IPA 6:
1.
2.
3.
4.
5.

Khoirotunnisa Wahyu A.
Alfira Ullimaz
Arita Putri Betari
Shofi Mareta Ulwana
Chornelius Elsandika

Talun,

(14)
(03)
(08)
(29)
(09)

September 2014
Mengetahui,

Guru Pembimbing Mata Pelajaran Biologi

Hari Suko Ratnaningsih, S.Pd.


NIP. 196204011987042001

1. Judul Pengamatan

:Peranan Enzim Katalase

2. Tujuan pengamatan
1. Menyelidiki peranan enzim katalase
2. Menyelidiki faktor-faktor yang memengaruhi kerja enzim
3. Mengetahui serta memahami reaksi-reaksi kimia yang terjadi pengujian
3.
4.
5.

6.
7.

enzim katalase
Tempat pengamatan
:Laboratorium Biologi SMAN 1 Talun
Hari/tanggal pengamatan
:Selasa/2 September 2014
Praktekan
1) Alfira Ullimaz
2) Arita Putri Betari
3) Khoirotunnisa Wahyu A.
4) Shofi Mareta Ulwana
5) Chornelius Elsandika
Rumusan masalah
Adakah pengaruh enzim katalase sebagai biokatalisator
Hipotesis masalah
1. Enzim katalase berpengaruh terhadap penguraian racun H2O2
2. Enzim katalase dapat bekerja optimal pada pH netral ( 7 ) sampai pH basa
lemah
3. Suhu optimal agar enzim katalase dapat bekerja dengan baik adalah pada
suhu ruangan (25-30 oC)
4. Konsentrasi hati ayam dan larutan H2O2 sangat berpengaruh terhadap

kerja enzim katalase.


8. Dasar teori
Enzim merupakan protein yang tersusun atas asam asam amino.
Kebanyakan enzim berukuran lebih besar dari substratnya.akan tetapi,hanya
daerah tertentu dari molekul enzim tersebut yang berikatan dengan substrat,
yaitu bagian yang disebut dengan sisi aktif (active side)
Secara kimia, enzim yang lengkap (holoenzim) tersusun atas dua bagian,
yaitu bagian protein dan bagain bukan protein.
1. Bagian protein disebut apoenzim, tersusun atas asam asam amino.
Bagian protein bersifat labil (mudah berubah), misalnya terpengaruh oleh
suhu dan keasaman.
2. Bagian bukan protein yang disebut gugus protetik, yaitu gugusan yang
aktif. Gugus prostetik yang berasal dari molekul non organik disebut
kofaktor, misalnya besi, tembaga, zink. Gugus prostetik yang terdiri dari
senyawa senyawa kompleks disebut konenzim, misalnya NADH, FADH,

koenzim A, tiamin, riboflavin, asam pantotenat, niasin, piridoksin, biotin,


asam folat, dan kobalamin.
Ciri Ciri Enzim
1. Biokatalisator : enzim hanya dihasilkan oleh sel-sel mahkluk hidup yang
digunakan untuk mempercepat proses reaksi.
2. Protein : sifat-sifat enzim sama dengan protein yaitu dapat rusak pada suhu
yang tinggi dan dipengaruhi pH
3. Bekerja Secara Khusus : enzim tertentu hanya dapat mempengaruhi reaks
tertentu, tidak dapat mempengaruhi raeksi lainnya. Zat yang terpengaruhi
oleh enzim tersebut substrat. Substrat adalah zat yang bereaksi. Oleh
karena macam zat yang bereaksi di dalam sel sangat banyak, maka macam
enzim pun banyak
4. Dapat Digunakan Berulang Kali: dapat digunakan berulang kali karena
enzim tidak berubah pada saat terjadi reaksi. Satu molekul enzim dapat
bekerja berkali-kali selama enzim itu tidak rusak.
5. Rusak Oleh Panas : enzim rusak oleh panas karena merupakan suatu
protein . Rusaknya enzim oleh panas disebut denaturasi jika telah rusak
enzim tidak dapat bekerja lagi.
6. Tidak Ikut Bereaksi : enzim hanya diperlukan untuk mempercepat reaksi
namun tidak ikut bereaksi.
7. Bekerja Dapat Balik : suatu enzim dapat bekerja menguraikan suatu
senyawa menjadi senyawa-senyawa lain dan sebaliknya dapat pula bekerja
menyusun senyawa-senyawa itu menjadi senyawa semula.
8. Kerja Enzim Dipengaruhi Faktor Lingkungan :
Cara Kerja Enzim
1. Teori gembok anak kunci Sisi aktif enzim mempunyai bentuk tertentu
yang hanya sesuai untuk satu jenis substrat saja. Entuk substrat sesuai
dengan sisi aktif, seperti gembok cocok dengan anak kuncinya. Hal itu
menyebabkan enzim bekerja secara spesifik. Substrat yang mempunyai
bentuk ruang yang sesuai dengan sisi aktif enzim akan berikatan dan
membentuk kompleks transisi enzim-substrat. Senyawa transisi ini tidak
stabil sehingga pembentukan produk berlangsung dengan sendirinya. Jika

enzim mengalami denaturasi (rusak) karena panas, bentuk sisi aktif


berubah sehingga substrat tidak sesuai lagi. Perubahan pH juga
mempunyai pengaruh yang sama.
2. Teori induced fit Reaksi antara substrat denan enzim berlangsung karena
adanya induksi molekul substrat terhadap molekul enzim. Menurut teori
ini, sisi aktif enzim bersifat fleksibel dalam menyesuaikan struktur sesuai
dengan struktur substrat. Ketika substrat akan terinduksi dan kemudian
mengubah bentuknya sedikit sehingga mengakibatkan perubahan sisi aktif
yang semula tidak cocok menjadi cocok (fit). Kemidian terjadi pengikatan
substrat oleh enzim, yang selanjutnya substrat diubah menjadi produk.
Produk kemudian dilepaskan dan enzim kembali pada keadaan semula,
siap untuk mengikat substrat baru.
Enzim Katalase
Enzim katalase adalah salah satu jenis enzim yang umum ditemui di dalam
sel-sel makhluk hidup. Enzim katalase berfungsi untuk merombak hydrogen
peroksida yang bersifat racun yang merupakan sisa / hasil sampingan dari
proses metabolisme.
Apabila H2O2 tidak diuraikan dengan enzim ini, maka akan menyebabkan
kematian pada sel-sel. Oleh sebab itu, enzim ini bekerja dengan merombak
H2O2 menjadi substansi yang tidak berbahaya, yaitu berupa air dan oksigen.
Selain bekerja secara spesifik pada substrat tertentu, enzim juga bersifat
termolabil (rentan terhadap perubahan suhu) serta merupakan suatu senyawa
golongan protein. Pengaruh temperature terlihat sangat jelas, karena dapat
merusak enzim dan membuatnya terdenaturasi seperti protein kebanyakan.
Enzim katalase termasuk enzim hidroperoksidase, yang melindungi tubuh
terhadap senyawa-senyawa peroksida yang berbahaya. Penumpukan senyawa
peroksida dapat menghasilkan radikal bebas, yang selanjutnya akan merusak
membrane sel dan kemungkinan menimbulkan penyakit kanker serta
arterosklerosis. Enzim Katalase memiliki kemampuan untuk inaktivasi
hydrogen peroksida.

Senyawa H2O2 dihasilkan oleh aktivitas enzim oksidase. H2O2 berpotensi


membentuk radikal karena membentuk OH- .
Enzim katalase merupakan hemoprotein yang mengandung 4 gugus hem.
Aktivitas enzim katalase :
1. Aktivitas peroksidase, mengoksidasi senyawa yang analog dengan substrat
2. Aktivitas katalase, enzim ini mampu menggunakan satu molekul H 2O2
sebagai substrat atau donor electron dan molekul H2O2 yang lain sebagai
oksidan atau akseptor electron.
2 H2O2 + enzim katalase 2 H2O + O2
Enzim katalase dapat ditemukan di darah, sumsum tulang, membrane mukosa,
ginjal dan hati.
Faktor-faktor yang memenngaruhi kerja enzim
1. Derajat Keasaman (pH)
Enzim menjadi nonaktif jika diperlakukan pada asam dan basa yang sangat
kuat. Sebagian besar enzim bekerja paling efektif pada kisaran pH lingkungan
yang sedikit sempit (pH = 7). Di luar pH optimal, kenaikan atau penurunan
pH menyebabkan penurunan aktivitas enzim dengan cepat.
2. Suhu
Enzim menjadi rusak bila suhunya terlalu tinggi atau rendah. Hal ini
disebabkan karena enzim memiliki sifat termolabil (tidak tahan panas). Protein
akan mengental atau mengalami koagulasi bila suhunya terlalu tinggi (panas).
Peningkatan suhu diatas suhu optimum menyebabkan putusnya ikatan
hydrogen dan ikatan lain yang merangkai molekul enzim, sehingga enzim
mengalami denaturasi. Denaturasi adalah rusaknya bentuk tiga dimensi enzim
yang menyebabkan enzim tidak dapat lagi berikatan dengan substratnya.
3. Konsentrasi Enzim
Konsentrasi enzim katalase juga mempengaruhi kecepatan reaksi. Semakin
besar konsentrasi enzim katalase, semakin cepat pula reaksi yang berlangsung.
Dengan kata lain, konsentrasi enzim berbanding lurus dengan kecepatan
reaksi.
4. Konsentrasi substrat

Bila konsentrasi enzim dalam keadaan tetap, kecepatan reaksi akan meningkat
dengan adanya peningkatan konsentrasi substrat. Namun, apada saat semua
sisi aktif semua enzim bekerja, penambahan substrat tidak dapat
meningkatkan kecepatan reaksi enzim.
9. Alat dan bahan
1. Tabung reaksi
2. Pipet ukur
3. Tabung ukkur
4. Gelas kimia
5. Satu set alat penumbuk
6. Korek api
7. Kaki tiga
8. Kasa
9. Lampu spiritus
10. Penjepit tabung
11. Hati ayam
12. Larutan H2O2
13. Larutn HCl
14. Larutan KOH
15. Akuades
10. Cara Kerja
1. Membuaut potongan hati ayam dengan ukuran 1 cm x 0,5 cm.
2. Menghaluskan tiap-tiap potogan hati ayam dengan penumbuk.
3. Menyiapkan tiga tabung dan memberi label A sampai C.
4. Menyiapkan 2 ml ekstrak hati, memasukkan ke dalam masing-masing
tabung. Menambahkan 2 ml larutan H2O2 ke dalam tiga tabung reaksi
tersebut.
5. Menambahkan 2 ml larutan H2O2 pada tabung A. menambahkan 10 tetes
HCl pekat ke dalam tabung B. Menambahkan 10 tetes KOH 20% ke dalam
tabung C
6. Menutup tabung reaksi menggunakan ibu jari (memastikan tabung tertutup
rapat).
7. Membakar lidi hingga uncul bara api.
8. Membuka perlahan-lahan tabung reaksi dan meletakkan bara api pada
ketiiga tabung tersebut.
9. Mengamati pembentukan gelembung pada ketiga tabung tersebut.
10. Mencatat perubahan yang terjadi ke dalam tabel.
11. Data pengamatan

Tabung Reaksi

Keadaan Gelembung

A (H2O2)
B (KOH)
C (HCl)
D ()
Keterangan:

++++
++
+
+

= apabila tidak ada gelembung

= apabila ada sedikit

++

= apabila ada sedang

+++

= apabila ada banyak

Keadaan Bara Api


Menyala sekali
Menyala sedang
Menyala sedikit
Tidak menyala

++++ = apabila ada banyak sekali

12. Pembahasan
Tabung A
Saat ekstrak diberi H2O2 terjadi gelembung-gelembung udara yang
banyak. Hal ini membuktikan bahwa enzim katalase yang terdapat di dalam
hati ayam mengubah H2O2 menjadi H2O (air), sedangkan pada waktu
dimasukkan lidi membara ke dalamnya, timbul nyala api. Hal ini
membuktikan bahwa H2O2 juga diuraikan menjadi oksigen (O2).
Tabung B
Penambahan KOH disini dimaksudkan untuk membuat ekstrak dalam
keadaan terlalu basa. Kemudian ditambah H2O2 ternyata terbentuk gelembung
udara yang sedang, tetapi saat bara api dimasukkan ke dalamnya terjadi nyala
api sedang. Hal ini membuktikan bahwa enzim katalase bisa bekerja dalam
kondisi terlalu basa tetapi tidak secara optimal.
Tabung C
Pertambahan HCl disini dimaksudkan untuk membuat ekstrak dalam
keadaan terlalu asam. Kemudian ditambah H2O2 ternyata tidak terbentuk
gelembung udara ketika dimasukkan bara api ke dalamnya terjadi nyala api
sedikit. Hal ini menunjukkan bahwa enzim katalase tidak dapat bekerja dalam
kondisi terlalu asam.
Tabung D
Ekstrak yang dididihkan kemudian ditambah H2O2, timbul gelembung
udara hanya sedikit dan saat bara api dimasukkan ke dalamnya juga tidak

timbul nyala api. Hal ini disebabkan karena protein di dalam enzim katalase
yang terdapat di ekstrak telah rusak sehingga tidak dapat menguraikan
H2O2 menjadi H2O dan O2.
13. Diskusi
1. Pada perlakuan manakah pembentukan gas paling banyak? Mengapa
demikian?
Pada tabung A, ekstrak hati yang ditambah H 2O2. Karena enzim katalase
yang terdapat di dalam hati ayam mengubah H2O2 menjadi H2O (air) dan
oksigen (O2).
2. Gas apakah yang terbentuk dari reaksi tersebut? Jelaskan
Gas O2. Gas tersebut dihasilkan dari penguraian H2O2 oleh enzim katalase
yang terdapat pada ekstrak pada percobaan di atas.
3. Faktor apakah yang memengaruhi kerja enzim katalase?
a. Suhu
Enzim katalase tidak akan bekerja optimal pada suhu tinggi.
b. pH
Enzim katalase akan bekerja optimal pada pH netral.
Hal itu dapat dibuktikan dengan banyaknya gelembung dan nyala bara
api.
Semakin banyak gelembung gas dan semakin terang nyala bara api
berarti kerja enzim katalase akan semakin cepat dan begitu pula
sebaliknya

karena

salah

satu

kerja

enzim

yaitu

sebagai

katalisator/pemercepat reaksi
14. Kesimpulan
Enzim katalase bekerja dengan menguraikan H2O2 menjadi air (H2O) dan
Oksigen (O2). Enzim akan bekerja secara optimal pada pH netral sampai basa
lemah dan pada suuhu normal. Enzim katalase akan rusak apabila bekerja
pada suhu diatas 500C, dan pada kondisi asam maupun basa. Kerja enzim
katalase dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu.
a. Suhu
Enzim katalase tidak akan bekerja optimal pada suhu tinggi.
b. pH
Enzim katalase akan bekerja optimal pada pH netral. Hal itu dapat
dibuktikan dengan banyaknya gelembung dan nyala bara api.

Semakin banyak gelembung gas dan semakin terang nyala bara api berarti
kerja enzim katalase akan semakin cepat dan begitu pula sebaliknya
karena salah satu kerja enzim yaitu sebagai katalisator/pemercepat reaksi.

DAFTAR PUSTAKA
Yani, Riana, dkk.2008.SMS Biologi 3A SMA kelas XII.Bandung:Rosda
Syamsuri,Istamar.2004.Biologi untuk SMA kelas XII.Malang:Erlangga
Aryulina,Dyah.2007.Biologi III.Jakarta:Esis

Lampiran

Anda mungkin juga menyukai