Anda di halaman 1dari 6

1.

Mengapa pertanian terpadu (IFS) merupakan bagian atau merupakan salah atau praktek
pertanian berkelanjutan?
Karena dalam system pertanian terpadu memerhatikan lingkungan dan melestarikan
sumber daya alam. Prinsip dasar dari pertanian terpadu juga sama dengan pertanian
berkelanjutan dengan mendaur ulang bahan organic, memperhatikan pengelolaan
tanah dan air sehingga menghasilkan produktivitas yang tinggi dan lestari. Selain itu
pertanian terpadu juga menepatkan dilaksanakan dengan mengintegrasikan dua jenis
atau lebih komoditas pertanian atau lebih yang berbeda, sehingga hasil komoditas
menjadi input bagi komoditas input bagi komoditas lain. Dalam proses penegndalian
hama dan penyakit, pertanian terpadu menggunakan cara manajemen pengendalian
hama dan penyakit secara terpadu.
2. Apa persamaan dan perbedaan antara revolusi hijau dengan revolusi hijau lestari?
Persamaan
a. Bertujuan untuk meningkatkan produktivitas.
b. Meningkatkan kesejahteraan petani.
c. Fokus tanaman padi
Perbedaan
Revolusi Hijau

Revolusi Hijau Lestari


Anjuran teknologi bersifat spesifik agroekosistem

Anjuran teknologi bersifat umum

dan lokasi (paket teknologi berbeda antar sentra

Perhatian difokuskan ke lahan sawah irigasi

produksi)
Perhatian lebih besar difokuskan ke lahan tadah

(kalau perlu lahan tadah hujan dikonversi

hujan, lahan kering, lahan rawa, dengan tetap

menjadi lahan irigasi)

memperhatikan potensi sawah irigasi


Kearifan lokal dan teknologi lokal diperhatikan dan

Kearifan lokal dan teknologi lokal diabaikan


Pemupukan organik diabaikan
Sistem pertanaman monokultur padi
menjadi dasar dari intensifikasi (penanaman
palawija setelah padi memotong siklus
hama/penyakit padi)
Sistem penyuluhan bersifat delivery

diintegrasikan dengan teknologi modern/tinggi


Pemupukan organik sebanding dengan anorganik
Diversifikasi komoditas menjadi dasar intensifikasi
usaha tani (komoditas ditata secara sinergis, agar
usaha tani optimal)
Sistem penyuluhan bersifat delivery dan acquisition

dengan pendekatan partisipatif


3. Apa yang dimaksud dengan revolusi bioteknologi?
Revolusi bioteknologi merupakan perubahan secara cepat dalam usaha pengembangan
teknologi khusunya dalam bidang pertanian untuk meningkatkan produksi pertanian
dengan memanfaatkan suatu bahan menjadi suatu bahan yang lebih baik dengan
mengikut sertakan jasad renik.

4. Jelaskan berbagai strategi dalam mencapai keberlanjutan!


Pengelolaan tanaman terpadu, merupakan pengolaan tanaman secara integrase dengan
menggabungkan metode baik cara-cara pertanian konvesional dan pertanian organic.
Pertanian input rendah/LEISA, pertanian dengan menggabungkan beberapa konsep
pertanian yang berbasis ekologi, organic, regenerative, atau pertanian biologis.
Pengelolaan tanah berkelanjutan, pengelolaan tanah, air, dan hara dapat mencegah
beberapa masalah hama yang disebabkan oleh stress tanaman atau keseimbangan nutrisi.
Teknologi spesifik lokasi, penggunaan teknologi yang disesuaikan dengan spesifik lokasi
berdasarkan kondisi agroklimat, dimensi social dan teknologi sehingga dapat berfungsi
sesuai lokasi dan menghasilkan produk pertanian yang optimal dan berkelnjutan.
Teknologi pemanfaaatan mikroba, penggunaan mikroorganisme pada system pertanian
sehingga dapat meningkatkan produktivitas dab pertanian berkelanjutan.
Pemanfaatan bahan organic dan bahan local, Manajemen penggunaan lahan merupakan
faktor utama dalam menjaga keseimbangan bahan organik.
Cropping system, sebagai jembatan penghubung menuju IFS. Cropping system
merupakan interaksi antara pola tanam yang diterapkan pada sebidang lahan dengan
sumber daya lahan, iklim, biaya, teknologi, dll
5. Apa perbedaan antara pertanian organik, PTT, dan konvensional?
Karakter Sistem Pertanian

Pertanian Organik
Tanpa penggunaan
input organic. Focus

Teknik Produksi

pada penggunaan
bahan-bahan alami
dari pertanian dan
ternak.
Perubahan radikal
dari pertanian
konvensional.
Diperlukan

IPTEK yang diperlukan

pengembangan R&D
baru dan siste
pengawasan.
Berbasis pengetahuan

Struktur pasar

local.
Pasar yang

Pengelolaan Tanaman Terpadu


(PTT)
Teknologi intensif dengan
pendekatan seimbang antar
lingkungan, pendapatan, dan
produksi pangen yang
berkualitas.
Diperlukan IPTEK baru dalam
advisory system. Targen R&D
lebih maju. Diperlukan
pelatihan ulang jika akan
merubah system agribisnis.
Berbasis pada penggabungan
pengetahuan local dan eksternal
yang serasi.
Bersifat massal (pasar pertanian

Pertanian
Konvensional
Difokuskan kepada
penggunaan input
tinggi dan teknologi
untuk hasil,
produktivitas, dan
keuntungan maksimal
R&D yang
tradisional/konvesiona
l dan dalam advisory
system (perusahaan
public dan swasta).
Berbasis pengetahuan
yang sudah baku.
Pasar bersifat massal

melalui skim jaminan


khusus/sesuai

berdasarkan IFS); berpotensi


untuk niche market.
Pertimbangan terhadap

untuk panga
konvensional.

lingkungan lebih banyak


Ide konseptual yang
mendasari terbangunnya
sistem pertanian

Sebagai kritik
radikal; terhadap
cara-cara produksi
pangan konvensional.

diberikan dalam proses


produksi.
Secara relative lebih
berkelanjutan dalam
penggunaan sumber daya alam

System produksi
melalui ntensifikasi,
spesialisasi, dan
konsentrasi

dibandingkan pertanian
konvesional.
Bertujuan untuk

Hubungan dalam rantai

menarik konsumen

Merupakan bagian dari IFS,

lebih dekat dengan

sebagai respon terhadap

produsen. Produsen

konsumen yang peduli terhadap

Terdapat jarak antar

memiliki peluang

proses produksi. Konsumen

konsumen dan

untk melakukan

dimungkinkan untuk diajak

produsen. Produsen

control terhadap

lebih dekat dalam skim

menempati posisi lebih

rantai suplai pangan

labelling berdasarkan IFS.

marginal dalam rantai

melalui metode

Posisi produsen dalam rantai

pasokan pangan.

alternative

pasokan pangan membaik,

pemasaran, dan harga

melalui skim penjamin mutu.

premiu.
6. Bagaimana melaksanakan pertanian berkelanjutan dengan input luar rendah pada
agroekosistem sub optimal?
Dapat menggunakan system pertanian organic ataupun LEISA. Penerapan
pengelolaan tanaman tepadu juga bisa sebagai alternative. Dalam pengelolaan
agrosistem sub optimal harus memperhatikan teknologi yang akan digunakan dan
memerhatikan ekologi. Cara yang dapat digunakan untuk melaksanakan pertanian
berkelanjutan pada agroekosistem sub optimal yaitu dengan memperbaiki aspek
kesuburan tanah, meningkatkan produktivitas lahan yang dilakukan dengan
pemanfaatan mikroorganisme dan penggunaan varietas yang sesuai dengan kondisi
lahan. Selain itu pengelolaan air juga harus diperhatikan, terutama pada lahan kering

dan basah. Selain tiu harus memperhatikan sosioekonomi dan budaya pada lahan yang
dikelola sehingga produk yang dihasilkan menjadi sesuia dengan kebutuhan tempat.
7. Bagaimana seharusnya arah penelitian dan penyuluhan dalam pertanian berkelanjutan?
Arah penelitian yang dilakukan dengan memerhatikan asepk lingkungan atau ekologi
dan menggunakan teknologi yang ramah lingkungan. Seperti pada pertanain organic
atau pengelolaan tanaman terpadu serta LEISA. Salah satu cara dengan melakukan
penyuluhan dengan memerhatikan kondisi sumber daya setampat dan mencoba
mengembangkan teknologi pertanian untuk perempuan sehingga tidak ada terjadi bias
gender. Selain itu penyuluhan juga harus memerhatikan aspek sosioekonomi dan
teknologi sesuai daerah setempat dan mempertimbangkan omplikasi untuk jangka
panjang. Penyuluhan dilaksanakan dengan mendampingi petani di lapangan dan
saling membagi pengetahuan dan memberitahukan teknologi yang dapat diadopsi di
lokasi pertanian tersebut.
8. Apa hubungan usaha tani dan agroekosistem?
Hubungan usaha tani dan agroekosistem adalah saling berhubungan dimana setiap
usaha tani harus sesuai dengan agroekosistem. Hal ini bertujuan hasil atau produksi
yang didapat akan optimal. Setiap daerah memiliki ciri khas tersendiri seperti
ketinggian, temperature, kelembaban sehingga tidak semua jenis tanaman dapat
ditanam.
9. Faktor-faktor apa yang mempengaruhi petani dalam mengambil keputusan untuk
melaksanakan usahataninya?
Factor yang dapat mempengaruhi dalam pengambilan keputusan yaitu tujuan dari
rumah tangga usaha petani dan cara dalam mencapai hasil dari usaha petani. Selain
itu, pengambilan keputusan juga dipengaruhi dari jumlah dari anggota rumah tangga
usaha tani (perempuan, laki-laki dan anak), kebutuhan, kemampuan, pengalaman,
anggota rumah tangga.
10. Bagaimana seharusnya untuk melaksanakan usaha tani pada daerah-daerah LEIA?
Usaha tani yang dilakukan pada daerah LEIA sedikit susah. Hal ini dikarenak untuk
mengadopsi teknologi pada pertanian LEIA harus disesuaikan dengan kondisi
lingkungan daerah LEIA.
11. Sebutkan beberapa factor keterbatasan pengembangan teknologi oleh petani?
Pengetahuan local setempat yang tidak merata sehingga menyimpan pengetahuan
tradisional dan menghasilkan pengetahuan baru yang berbeda.
Pengujicobaan tidak terarah.
Kurangnya suatu pendekatan analisis yang menyebabkan petani menarik kesimpulan
yang keliru.

Rancangan uji coba yang lemah.


Komunikasi antar penati seperti jarak yang jauh, masalah bahasa, kendala-kendala
fisik seperti sungai yang lebar dan perbatasan nasional antar masyarakat petani serta
friksi politik antara negara, antar daerah dalam suatu negara atau antar suku.
12. Berikan beberapa contoh pembaruan teknologi oleh petani di Indonesia, dan bagaimana
cara petani menerapkan pembaruan tersebut?
Penggunaan system penanaman padi dengan system SRI yang dimana cara tanamnya
dengan jajar legowo dan menggunakan benih padi hibrida. Sistem ini bertujuan
meningkatkan produksi dan dapat mengurangi efek rumah kaca.
Penggunaan system pengelolaan tanaman terpadu. Petani melakukan pertanian

dengan menggabungkan beberapa metode baik dalam pengendalian OPT maupun


dalam pengelolaan lahan, air dan tanaman. Petani dapat menanam dengan system
tumpang sari dan menggunakan benih unggul. Pada pengendalian OPT petani
menggabungkan beberapa cara. Selain itu dapat melakukan pengendalian secara
preventif dengan menggunakan benih yang memiliki sifat tahan atau toleran.
13. Jelaskan berbagai tipe agroekosistem, kendala, dan penanganannya!
a) Lahan sawah beririgasi, potensi air > 5 bulan, ketersediaan air tidak tergantung
kepada hujan dan elevasi <700 mdpl. Pada tipe ini penanganan dari kendalanya
dibilang cukup mudah.
b) Lahan sawah tadah hujan, potensi irigasi <5 bulan, ketersediaan air sangat
dipengaruhi curah hujan dan elevasi <700 mdpl. Tipe ini memiliki kendala yang
banyak dengn penangananya terbilang cukup sulit tetapi terdapat beberapa yang
mudah seperti ketersediaan air, serangan OPT dan kesuburan tanah.
c) Lahan kering beriklim basah, curah hujan > 2000 mm/th, masa bertanam > 6 bulan,
dan elevasi < 700 mdpl sedangkan untuk lahan kering beriklim kering, curah hujan <
2000 mm/th, masa bertanam < 6 bulan, dan elevasi <700 mdpl. Pada tipe ini
penanganan dari kendalanya terbilang sulit.
d) Lahan dataran tinggi, elevasi > 700 mdpl.
e) Rawa lebak dan pasang surut, ada lapisan organic, potensi sulfat masam, dan
terpengaruh pasang surut air sungai dan laut. Pada tipe ini penanganan dari
kendalanya terbilang sulit.
14. Sebutkan beberapa komponen yang saling melengkapi didalam agroekosistem, sehingga
dapat diharapkan sebagai peluang LEISA!
a. Kedalaman tanah
b. Unsur hara
c. Intensitas cahaya
d. Tingkat kelembaban udara dan tanah
e. Kualitas tanah

f. Tenaga kerja
g. Pasar
h. Kebutuhan rumah tangga
i. Biomassa
15. Uraikan proses yang terjadi apabila setiap komponen dalam system usaha tani saling
melengkapi dan sinergi dalam penggunaan sumber daya genetic yang mencakup
penggabungan dalam system pertanian terpadu dengan tingkat keanekaragaman
fungsional yang tinggi. Berikan contoh!
Bahwa input yang diberikan kepada tanaman akan menghasilkan produktivitas yang
baik secara kualitas maupun kuantitas, yang dimana input yang digunakan sesuai
dengan manfaat yang diinginkan dan dalam jumlah yang benar sehingga tidak ada
yang tidak digunakan. Proses yang terjadi, dari input yang diberikan, diserap oleh
tanaman melalui akar dan daun selanjutnya disalurkan ke bagian-bagian tanaman.
16. Bagaimana meminimalkan serangan hama dan penyakit terhadap tanaman dan hewan
melalui pencegahan dan perlakukan yang aman?
Meminimalkan serangan hama dan penyakit dapat dengan cara penggunaan spesies
yang berbeda dalam usaha tani. Selain itu dapat memnafaatkan interaksi hewan
dengan tanaman. Sebelumnya juga dapat dilakukan secara preventif dengan
melakukan karantina terlebih dahulu dan memperhatikan praktek-praktek budidaya
seerta melakukan pendekatan sistem terpadu. Penanaman tanaman herba dan tidak
menanam tanaman inang bagi hama. Jika serangan hama telah mencapai batas
ambang ekonomi dapat menggunakan pestisida dengan dosis dan konsentrasi yang
tepat.
17. Sebutkan hambatan apa yang paling utama dalam pengembangan system LEISA!
Hambatan utama dalam pengembangan LEISA adalah ketersediaan lahan yang
sedikit, tenaga kerja yang langka dan sumber daya sebagai input luar.
18. Sejauh mana dibolehkan penggunaan input di dalam strategi transisi menuju LEISA?
Berikan contohnya!
Pemberian input luar seperti input organic maupun buatan diperbolehkan dalam
LEISA tetapi kadar atau jumlah yang diberikan harus sesuai dengan yang dibutuhkan
dan diberikan secara efesien. Kedua input tersebut dibutuhkan untuk menyeimbangi
kebutuhan tanaman sehingga dapat memproduksi hasil yang cukup tinggi yang
mengakibatkan terpenuhinya kebutuhan rumah tangga petani dan konsumen. Selain
itu, penggunaan teknologi juga dapat mendukung penggunaan input luar dan dapat
meningkatkan sumber daya yang lain.

Anda mungkin juga menyukai