Anda di halaman 1dari 1

Patofisiologi Penurunan Nafsu Makan

Pasca penetrasi bakteri Streptococcus terjadi respon imun tubuh sebagai kompensasi tubuh
untuk melawan bakteri tersebut. Namun terjadi respon imun yang berlebihan yang
merangsang terbentuknya komplek antigen antibodi. Setelah terbentuk komplek antigen
antibodi yang melintasi membran basal glomerulus, terjadi aktivasi sistem komplemen.
Kemudian terjadi pelepasan susbstansi kemoatraktan untuk mengundang neutrofil. Neutrofil
yang berjalan menuju glomerulus melepaskan enzim lisosom yang merupakan faktor
responsif yang merusak glomerulus. Hal tersebut menyebabkan glomerulus mengalami
peradangan. Peradangan glomerulus tersebut yang memnyebabkan timbulnya gejala
hematuria. Selain itu juga terjadi penurunan fungsi filtrasi glomerulus, akibatnya akan terjadi
penurunan GFR. Karena GFR menurun hal tersebut akan berbanding lurus dengan penurunan
filtrat yang dihasilkan. Hal tersebut yang menyebabkan gejala oligouria sampai anuria.
karena cairan tidak bisa terbuang dan terakumulasi di dalam tubuh, sampah-sampah nitrogen
pun banyak terakumulasi didalam darah dan bisa diukur dengan tingginya urea dan nitrogen
darah. Urea dan sampah nitrogen lain yang berada di dalam darah dan beredar ke seluruh
tubuh juga beredar sampai mukosa bukal dan lidah. Hal tersebut menyebabkan rasa pait dan
rasa logam di dalam mulut sehingga menyebabkan penurunan nafsu makan (Price, 2006).

Price, Sylvia A., dkk. 2006. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-proses Penyakit. Jilid 2.
Jakarta: Penerbit EGC.

Anda mungkin juga menyukai