Anda di halaman 1dari 7

Carsinoma vagina

1. Defenisi
Kanker vagina adalah keganasan berupa kanker yang timbul di vagina, tidak meliputi
serviks dan vulva. Vagina adalah saluran sepanjang 7,5-10 cm; ujung atasnya
berhubungan dengan serviks (leher rahim/bagian terendah dari rahim), sedangkan
ujung bawahnya berhubungan dengan vulva. Dinding vagina dilapisi oleh epitelium
yang terbentuk dari sel-sel skuamosa. Di bawah epitelium terdapat jaringan ikat, otot
involunter, kelenjar getah bening dan persarafan. Dinding vagina memiliki banyak
lipatan yang membantu agar vagina tetap terbuka selama hubungan seksual atau
proses persalinan berlangsung. Vagina terletak antara vulva sampai awal serviks uteri.
Kasus harus diklasifikasikan sebagai karsinoma vagina bila lokasi primer
pertumbuhannya adalah vagina.
2. Etiologi
Kanker vagina biasanya merupakan akibat dari metastatis koriokarsinoma atau dari
kanker serviks atau kanker organ yang berkaitan seperti uterus, vulva, kandung
kemih, atau rectum. Kanker vagina primer tidak umum. Faktor-faktor resiko kanker
serviks, pemajanan dietilstillbestron (DES) dalam uterus, kanker vagina atauu kanker
vulva sebelumnya, terapi radias terdahulu, riwayat papilomavirus manusia (HPV) atau
penggunaan kontrasepsi. Kubah vagina mencakup bagian terbawah dari leher rahim
dengan mulut rahim. Di sebelah bawah, vagina berlanjut ke dalam vulva. Meliputi
seluruh panjangnya, vagina terletak diantara jalan kemih dan rectum. Hubungan
anatomis yang erat ini menentukan hubungan klinis satu sama lain dari keganasan
ketiga daerah ini. Karena situasi anatomis ini, mudah terjadi pertumbhan masuk dari
kanker vagina ke dalam kandung kemih, leher kandung kemih dan saluran kemih
sebelah depan serta ke poros usus disebelah belakang, Pengaliran limfe dari vagina
adalah terlebih dahlu ke kelnjar limfe di panggul kecil. Tumor ganas di daerah yang
berbatasan dengan vulva,mempunyai aliran limfe ke kelenjar lipat paha.
Faktor risiko dari kanker vagina sama dengan kanker serviks. Penyebab kanker vagina
umumnya paling banyak disebabkan oleh infeksi Human Virus Papilloma atau HPV.
Risiko untuk kanker vagina adalah kanker terdahulu, seperti kanker serviks atau vulva
yang mengindikasikan penyebab yang sama. Human virus papilloma telah secara
tetap ditemukan pada kanker vagina. Faktor risiko terbesar untuk kanker vagina yaitu
wanita yang sebelumnya menderita karsinoma serviks dan vulva.
Berikut ini beberapa penyebab dan gejala dari kanker vagina, yakni :
a. Penyebab kanker vagina

Usia
wanita yang berusia diatas 60 tahun umumnya menderita kanker vagina dengan jenis
karsinoma skuamosa dan kanker vagina itu sendiri menyerang wanita yang berusia
sekitar 50-70 tahun.
DES (dietilstilbestrol)
DES merupakan suatu jenis obat hormonal yang dahulu banyak digunakan untuk
mencegah keguguran pada wanita hamil. Apabila DES ini dikonsumsi oleh wanita
hamil ketika masa kehamilan memasuki usia 16 minggu akan beresiko tinggi pada
keguguran. Untuk mengkonsumsi DES ini harus melalui petunjuk dokter. Selain itu
dari kasus yang terjadi 1 diantara 1000 wanita yang mengkonsumsi DES adalah
mereka yang menderita adenokarsinoma yang menyerang sel bersih pada vagina
mapun serviks.
Adenosis vagina
Sekitar 40 % wanita yang telah mengalami measa menstruasi, umumnya pada vagina
akan ditemukan daerah-daerah tertentu yang dilapisi dengan sel gepeng yang disebut
dengan sel skuamosa. Sel ini hampir ditemukan di dalam kelenjar rahim bagian
bawah dan lapisan rahim. Umumnya terjadi pada wanita yang terpapar leh DES
selama perkembangan janin.
Infeksi Human virus papilloma (HPV)
Infeksi virus ini merupakan infeksi yang banyak terjadi dan merupakan virus
penyebab yang banyak ditularkan melalui hubungan intim. HPV ini juga disebut
sebagai virus penyebab kutil pada kelamin.
Hubungan intim yang dilakukan saat usia dini
Sering melakukan hubungan intim dengan pasangan berbeda
Menderita kanker serviks sebelumnya
Vagina yang terinfeksi atau teriritasi
Merokok
3. Epidemiologi
Kanker primer dari vagina jarang ditemukan. Namun pertumbuhan masuk dari kanker
leher rahim di puncak vagina, banyak terjadi. Tidak diketahui adaya faktor penyebab
pada kanker vagina atau peningkat resiko yang prominen. Kebanyakan kanker
vagina adalah kanker sel lempeng. Lainnya adalah adenokarsinoma. Disini jarang
sekali muncul tumor ganas asing, yaitu melanoma dan kanker sel jaringan limfe.
Tingkatan TNM-nya adalah sebagai berikut stadium I tumor terbatas sampai dinding
vagina, stadium II pertumbuhan lanjur tumor menembus dinding vagina tanpa tumbuh
masuk keorgan-organ diseputarnya dan tanpa mencapai dinding panggul, Stadium III

pertumbuhan lanjut tumor sampai ke dinding panggul, Stadium IV pertumbuhan


masuk ke kandung kemih atauu rectum atau penyebaran diluar panggul kecil.
Kanker vagina biasanya ditemukan di bagian teratas dari vagina. Baik pemeriksa
maupun yang diperiksa harus menyadari bahwa kanker ini mudah terlewatkan pada
pemeriksaan. Hal ini dapat terjadi jika pemeriksa hanya memusatkan perhatian pada
leher dan mulut rahim, sementara kanker vagina terletak tersembunyi di belakang
salah satu bilah speculum paruh bebek. Pengontrolan seksama harus dilakukan untuk
selutuh vagina.
4. Patofisiologi
Kanker ini terjadi di bagian organ reproduksi seorang wanita. Serviks (leher rahim)
adalah bagian yang sempit di sebelah bawah antara vagina dan rahim seorang wanita.
Di bagian inilah tempat terjadi dan tumbuhnya kanker serviks. Tidak kurang 99,7%
kasus disebabkan oleh Human Papilloma Virus (HPV) onkogenik, yang menyerang
leher rahim.
5. Patogenesis
Karsinoma sel skuamosa (85-90%)
Berasal dari lapisan epitelium vagina. Lebih banyak ditemukan di vagina bagian atas.
Karsinoma skuamosa biasanya ditemukan pada wanita berusia 60-80 tahun.
Karsinoma verukosa adalah sejenis karsinoma sel skuamosa yang tumbuhnya lambat.
Karsinoma ini tumbuh ke arah rongga vagina dan tampak seperti kutil atau bunga kol.
Adenokarsinoma (5-10%)
Adenokarsinoma paling sering terjadi pada wanita berusia 12-30 tahun.
Melanoma maligna (2-3%)
Berasal dari sel-sel penghasil pigmen, lebih banyak ditemukan di vagina bagian
bawah.
Sarkoma (2-3%)
Kanker ini tumbuh jauh di dalam dinding vagina, bukan pada epitelium.
Ada beberapa jenis sarkoma, yang paling sering ditemukan adalah leiomiosarkoma,
yang menyerang wanita berusia 50 tahun ke atas.
Rabdomiosarkoma adalah kanker pada masa kanak-kanak, biasanya terjadi sebelum
usia 3 tahun. Sel-selnya mirip dengan sel otot volunter, yang merupakan suatu
jaringan yang dalam keadaan normal tidak ditemukan pada dinding vagina.
Karsinoma sel skuamosa tidak tumbuh secara tiba-tiba, kanker ini berkembang selama
bertahun-tahun dari suatu perubahan prekanker pada vagina yang disebut neoplasi
intraepitel vagina (NIVA)
6. Gejala

Organ reproduksi wanita rentan sekali dengan berbagai resiko penyakit. Vagina
merupakan salah satu organ yang mudah terinfeksi oleh suatu mikroorganisme yang
ditimbulkan oleh diri sendiri atau oleh pasangannya. Kanker vagina menyebabkan
kerusakan pada lapisan vagina dan menyebabkan terbentuknya luka terbuka yang
dapat mengakibatkan perdarahan dan vagina terinfeksi. Seseorang yang menderita
kanker vagina mungkin akan mengalami perdarahan melalui vagina atau keluar cairan
encer dari vagina yang umumnya timbul usai melakukan hubungan intim. Jika ukuran
kanker vagina memasuki stadium lanjut dengan ukuran kanker yang besar dapat
mempengaruhi fungsi dari kandung kemih dan rektum, kemudian mengalami urgensi
atau kesulitan untuk berkemih dan ketika berkemih terasa sakit dan nyeri.
Gejala lainnya yang mungkin timbul dan dirasakan adalah :
- Dari vagina keluar cairan dalam jumlah banyak seperti keputihan atau terkadang
seperti darah (bukan darah menstruasi).
- Merasakan seperti adanya benjolan atau ada sesuatu yang menganjal di dalam
vagina.
- Rasa nyeri ketika melakukan hubungan intim
- Jika sudah memasuki stadium lanjut, akan mengalami kesulitan dalam berkemih,
rasa sembelit dan nyeri panggul yang tertahankan.
7. Diagnosis
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan fisik. Pada
pemeriksaan panggul akan teraba adanya benjolan.
Pemeriksaan lainnya yang biasa dilakukan:

Kolposkopi (pemeriksaan dinding vagina dengan bantuan kaca pembesar)

Biopsi (pemeriksaan mikroskopik terhadap contoh jaringan vagina).


Staging
Staging merupakan proses penentuan penyebaran kanker, yang penting dilakukan
untuk menentukan jenis pengobatan dan prognosis penyakit. Penilaian penyebaran
kanker vagina melibatkan beberapa pemeriksaan berikut:
- Pemeriksaan fisik menyeluruh
- Pielogram intravena
- Barium enema
- Rontgen dada
- Sistoskopi
- Proktoskopi
- CT scan

- Skening tulang.
Stadium kanker vagina berdasarkan sistem FIGO:

Stadium 0 (karsinoma in situ, NIVA 3) : sel-sel kanker terbatas pada epitelium vagina
dan belum menyebar ke lapisan vagina lainnya. Pada stadium ini kanker tidak dapat
menyebar ke bagian tubuh lainnya.

Stadium I : kanker telah menyebar ke bawah epitelium tetapi masih terbatas pada
mukosa vagina (mukosa terdiri dari 2 lapisan, yaitu epitelium dan lamina propria atau
stroma subepitel).

Stadium IA : tumor berukuran kurang dari 2 cm dan telah tumbuh ke dalam dinding
sedalam kurang dari 1 milimeter.

Stadium IB : tumor lebih besar dari 2 cm dan telah menembus ke dalam dinding
sedalam lebih dari 1 milimeter.

Stadium II : kanker telah menyebar ke jaringan ikat vagina tetapi belum menyebar ke
dinding panggul maupun organ lain.

Stadium III : kanker telah menyebar ke dinding panggul dan/atau telah menyebar ke
kelenjar getah bening pada sisi yang sama dengan tumor.

Stadium IVA : kanker telah menyebar ke organ di dekat vagina (misalnya kandung
kemih) dan/atau taelah menyebar keluar panggul dan/atau telah menyebar ke kelenjar
getah bening pada kedua sisi panggul.

Stadium IVB : kanker telah menyebar ke organ tubuh yang jauh (misalnya paru-paru).

8. Penatalaksanaan
Untuk penanganan kanker vagina, harus dipilih antara bedah dan radiologi. Tumor
kecil yang tidak tumbuh lanjut dapat dieksisi. Bedah radikal pertumbuhan lanjut
memerlukan pengosongan total dari panggul kecil dengan memasang stoma usus
besar dan urostoma. Untuk radioterapi, dapat dipertimbangkan kombinasi penyinaran
luar dan dalam. Pada satidum I, lebih dari separuh penderita hidup lebih dari lima
tahun. Sementara untuk stadium lanjut, prognosisnya jauh lebih buruk. Terdapat 3
macam pengobatan untuk kanker vagina:
Pembedahan
- Bedah laser

- Eksi6si lokal luas : dilakukan pengangkatan kanker dan sebagian jaringan di


sekitarnya. Untuk memperbaiki vagina bisa dilkukan pencangkokan kulit yang
diambil dari bagian tubuh lainnya.
- Vaginektomi (pengangkatan vagina).
Jika kanker telah menyebar keluar vagina, dilakukan vaginektomi dan histerektomi
radikal (pengangkatan rahim, ovarium/indung telur dan tuba falopii/saluran indung
telur). Pembedahan tersebut bisa disertai dengan pengangkatan kelenjar getah bening.
- Eksenterasi dilakukan jika kanker telah menyebar keluar vagina dan organ wanita
lainnya. Pada pembedahan ini dilakukan engangkatan kolon bawah, rektum atau
kandung kemih (tergantung lokasi penyebaran tumor) disertai pengangkatan
serviks/leher rahim, rahim dan vagina. Setelah pembedahan ini mungkin perlu
dilakukan pencangkokan kulit dan bedah plastik untuk membuat vagina buatan.
Terapi Penyinaran
Pada terapi penyinaran digunakan sinar X dosis tinggi atau sinar berenergi tinggi
lainnya untuk membunuh sel-sel kanker dan memperkecil ukuran tumor. Penyinaran
yang berasal dari sebuah mesin disebut radiasi eksterna, sedangkan penyinaran yang
berasal dari sebuah kapsul/tabung yang mengandung zat radioaktif dan dimasukkan
ke dalam vagina radiasi interna. Radiasi bisa digunakan secara terpisah atau sesudah
pembedahan.
Kemoterapi
Pada kemoterapi digunakan obat-obatan untuk membunuh sel kanker. Kemoterapi
tersedia dalam bentuk pil atau suntikan intravena (melalui pembuluh darah).
Kemoterapi merupakan pengobatan sistemik karena obat masuk ke dalam aliran darah
dan bergerak ke seluruh tubuh serta membunuh sel-sel kanker yang berada diluar
vagina. Pada kemoterapi intravagina, obat kemoterapi dimasukkan langsung ke dalam
vagina.
Pengobatan Berdasarkan Stadium
Pengobatan kanker vagina tergantung kepada stadium dan jenis penyakit, serta usia
dan keadaan umum penderita.
Kanker Vagina Stadium 0
- Vaginektomi. Setelah vaginektomi mungkin harus dilakukan pencangkokan

kulit untuk memperbaiki kerusakan pada vagina.


- Terapi radiasi interna
- Bedah laser
- Kemoterapi intravagina.
Kanker Vagina Stadium I

Kanker skuamosa
- Radiasi interna dengan atau tanpa radiasi eksterna
- Eksisi lokal luas, bisa diikuti dengan perbaikan vagina. Pada beberapa kasus,
bisa diikuti dengan terapi penyinaran.
- Vaginektomi dan diseksi kelenjar getah bening Adenokarsinoma
- Vaginektomi dan pengangkatan rahim, ovarium serta tuba falopii, disertai
diseksi kelenjar getah bening panggul. Prosedur ini diikuti dengan perbaikan
vagina.
- Radiasi interna dengan atau tanpa radiasi eksterna.
- Pada kasus tertentu dilakukan eksisi lokal luas dan diseksi beberapa kelenjar

getah bening panggul yang diikuti dengan radiasi interna.


Kanker Vagina Stadium II
- Kombinasi radiasi interna dan eksterna
- Pembedahan, yang bisa dilanjutkan dengan terapi penyinaran
Kanker Vagina Stadium III
- Kombinasi radiasi interna dan eksterna Pada beberapa kasus bisa dilanjutkan
dengan terapi penyinaran.
- Pembedahan, kadang dikombinasikan dengan terapi penyinaran
Kanker Vagina Stadium IVA
- Kombinasi radiasi interna dan eksterna
- Pembedahan kadang dikombinasikan dengan terapi penyinaran
Kanker Vagina Stadium IVB
- Penyinaran untuk meringankan gejala nyeri, mual, muntah maupun
gangguan fungsi pencernaan
- Kemoterapi.
Jika kanker berulang (kambuh kembali) dan menyebar ke organ wanita
lainnya, maka dilakukan eksenterasi, tergantung kepada lokasi penyebaran
kanker. Bisa juga dilakukan terapi penyinaran dan kemoterapi

https://www.deherba.com/apa-itu-kanker-vagina.html
http://kankervagina.com/
http://herbalam.com/patofisiologi-kanker-serviks/
https://www.scribd.com/doc/159255520/Kanker-Vagina#download
http://www.nanyangtumour.com.cn/id/knowledge/newsInfo.aspx?id=1399&cid=104epi

Anda mungkin juga menyukai