Anda di halaman 1dari 12

e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha

Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 2 No. 1 Tahun 2014)

PENGARUH PEMAHAMAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN


(SAP) DAN PEMANFAATAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
KEUANGAN DAERAH TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN
PEMERINTAH DAERAH
(Studi Kasus Pada Dinas-Dinas di Pemerintah Kabupaten Jembrana)
1

Ni Putu Yogi Merta Maeka Sari,


I Made Pradana Adiputra, 2Edy Sujana

Jurusan Akuntansi Program S1


Universitas Pendidikan Ganesha
Singaraja, Indonesia

e-mail: {yogimertamaekasari@yahoo.co.id, depradana@yahoo.co.id,


ediesujana_bali@yahoo.com} @undiksha.ac.id
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis adanya pengaruh pemahaman
Standar Akuntansi Pemerintahan dan pemanfaatan sistem informasi akuntansi
keuangan daerah terhadap kualitas laporan keuangan Pemerintah Kabupaten
Jembrana. Penelitian ini dilakukan pada Dinas-Dinas Pemerintah Kabupaten Jembrana
yang merupakan salah satu unsur pelaksanaan pemerintah daerah. Teknik penentuan
sampel yang digunakan yaitu purposive sampling. Sampel penelitian ini sejumlah 88
pegawai pengelola keuangan pada Dinas-Dinas Pemerintah Kabupaten Jembrana.
Pengumpulan data dilakukan dengan cara penyebaran kuesioner dengan memberi
seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya
dengan menggunakan skala likert. Teknik analisis data yang digunakan yaitu uji
validitas dan reliabilitas, uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas, dan
uji hipotesis menggunakan analisis regresi linear berganda (Multiple Regression
Analysis) dengan menggunakan program SPSS 19.0 for Windows.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) terdapat pengaruh yang positif dan
signifikan antara pemahaman Standar Akuntansi Pemerintahan terhadap kualitas
laporan keuangan Pemerintah Kabupaten Jembrana, 2) terdapat pengaruh yang positif
dan signifikan antara pemanfaatan sistem informasi akuntansi keuangan daerah
terhadap kualitas laporan keuangan Pemerintah Kabupaten Jembrana, dan 3) terdapat
pengaruh yang positif dan signifikan antara pemahaman Standar Akuntansi
Pemerintahan dan pemanfaatan sistem informasi akuntansi keuangan daerah terhadap
kualitas laporan keuangan Pemerintah Kabupaten Jembrana.
Kata Kunci: pemahaman Standar Akuntansi Pemerintahan, pemanfaatan sistem
informasi akuntansi keuangan daerah, kualitas laporan keuangan.
Abstract
This study was aimed at analyzing the presence of the effect of the government
accounting standard and the use of the regions financial accounting information system
of Jembrana Regency. This study was conducted with the Offices of the Government of
Jembrana regency as one of the regions government implementing elements. The
technique of sampling determination used was purposive sampling technique. The
sample consisted of 88 financial management workers in the offices of the government
of Jembrana regency. The data collection was done by distributing questionnaires with
a set of questions or written statements to the respondents to be answered by using

e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha


Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 2 No. 1 Tahun 2014)
Likert scale. The data analysis techniques used were validity testing and reliability
testing, normality testing, multicolinearity testing, heteroscedasticity testing, and
hypothesis testing by using multiple regression analysis by using SPSS 19.0 program
for Windows.
The results showed that 1) there was a positive and significant effect between
understanding about
the government accounting standard and the quality of
Jembrana Regency Government financial reports, 2) there was a positive and
significant effect between the use of the regions financial accounting information
system and the quality of Jembrana Regency Government financial reports, and 3)
there was a positive and significant effect between understanding about the
government accounting standard and the use of the regions financial accounting
information system on the quality of Jembrana Regency government financial reports.
Keywords: understanding about the government accounting standard, use of the
regions financial accounting information.

PENDAHULUAN
Era reformasi saat ini memberikan
peluang
bagi
perubahan
paradigma
pembangunan
nasional.
Perubahan
paradigma ini antara lain diwujudkan
melalui kebijakan otonomi daerah yang
diatur
dalam
Undang-Undang
yaitu
Undang-Undang
No.32 Tahun 2004
Tentang Pemerintah Daerah. Berdasarkan
Undang-Undang No. 32 Tahun 2004
tentang Pemerintahan Daerah, pemerintah
mengeluarkan
Peraturan
Pemerintah
Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar
Akuntansi Pemerintahan (SAP) yang
sekarang
diubah
menjadi Peraturan
Pemerintah No. 71 Tahun 2010 tentang
Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP).
SAP merupakan prinsip-prinsip akuntansi
yang ditetapkan dalam menyusun dan
menyajikan laporan keuangan pemerintah.
Dengan berpedoman pada SAP, maka
diharapkan laporan keuangan pemerintah
daerah telah disajikan secara relevan dan
handal sehingga dapat digunakan sebagai
dasar pengambilan keputusan.
Laporan keuangan yang dihasilkan
oleh pemerintah daerah akan digunakan
oleh beberapa pihak yang berkepentingan
sebagai
dasar
untuk
pengambilan
keputusan. Oleh karena itu, informasi yang
terdapat di dalam Laporan Keuangan
Pemerintah
Daerah
(LKPD)
harus
bermanfaat dan sesuai dengan kebutuhan
para pemakai. Huang et al., (1999) dalam
Sukmaningrum (2012: 41) menyatakan
bahwa informasi akan bermanfaat apabila
suatu
informasi
dapat
mendukung
pengambilan
keputusan
dan
dapat

dipahami oleh para pemakai. Oleh karena


itu,
pemerintah
daerah
wajib
memperhatikan informasi yang disajikan
dalam laporan keuangan untuk keperluan
perencanaan,
pengendalian,
dan
pengambilan
keputusan.
Informasi
akuntansi yang terdapat di dalam laporan
keuangan
pemerintah daerah
harus
memenuhi beberapa karakteristik kualitatif
yang sebagaimana disyaratkan dalam
Peraturan Pemerintah No. 71 Tahun 2010
tentang Standar Akuntansi Pemerintahan,
yakni relevan, andal, dapat dibandingkan,
dan dapat dipahami.
Fakta yang terjadi di lapangan
berdasarkan hasil pemeriksaan Badan
Pemeriksa Keuangan (BPK) atas Laporan
Keuangan Pemerintah Daerah (LPKD)
tahun
anggaran
2012,
Kabupaten
Jembrana mendapat opini Wajar Dengan
Pengecualian
(WDP)
(Sumber
:
http://metrobali.com/2013/08/28/bpkharapk
an-60-persem-kabupaten-raih-wtp/ diakses
pada tanggal 17 Oktober 2013). Hal ini
mencerminkan
bahwa
pengelolaan
keuangan daerah cukup baik, dan
diharapkan kedepannya bisa ditingkatkan
lagi melalui pembenahan dan pembinaan di
beberapa aspek
seperti meningkatkan
kemampuan aparatur pemerintah mengenai
pemahaman terhadap Standar Akuntansi
Pemerintahan (SAP) dan integrasi sistem
informasi akuntansi keuangan daerah yang
lebih memadai melalui peningkatan sarana
dan
prasarana
dalam
menunjang
pengelolaan keuangan daerah untuk
mewujudkan
penyelenggaraan

e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha


Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 2 No. 1 Tahun 2014)
pemerintahan yang baik, transparan dan
akuntabel.
Belum
tertibnya
pengelolaan
keuangan daerah dipengaruhi oleh masih
terbatasnya sumber daya manusia yang
menguasai dan memahami tentang ilmu
akuntansi dalam pengelolaan keuangan
daerah.
Dengan
kata
lain,
unsur
pemahaman akuntansi berperan penting
dalam pengelolaan keuangan daerah.
Menurut Nasrudin (2008), sumber daya
manusia
merupakan
kunci
dari
keberhasilan
suatu
instansi
atau
perusahaan karena sumber daya manusia
pada suatu instansi memiliki nilai yang
tinggi disebabkan oleh
kemampuan,
pengetahuan, dan keterampilan. Terkait
dengan penyusunan laporan keuangan
daerah yang sesuai dengan SAP, maka
perlu diperhatikan kualitas sumber daya
manusia yang terlibat dengan penyusunan
laporan keuangan pemerintah daerah,
seperti
pemahaman
akan
SAP.
Pemahaman terhadap SAP ini diperlukan
agar hasil laporan keuangan daerah lebih
berkualitas (relevan, andal, dapat dipahami,
dan dapat diperbandingkan).
Selain pemahaman terhadap SAP,
pemanfaatan sistem informasi akuntansi
keuangan daerah juga sangat penting
dalam menciptakan laporan keuangan yang
berkualitas. Pemanfaatan sistem informasi
akuntansi keuangan daerah merupakan
penerapan
sistem
mulai
dari
pengelompokan, penggolongan, pencatatan
dan pemrosesan aktivitas keuangan
pemerintah daerah ke dalam sebuah
laporan keuangan sebagai suatu informasi
yang nantinya dapat digunakan oleh pihak
tertentu dalam pengambilan keputusan oleh
masing-masing SKPD dalam proses
penyusunan laporan keuangan pemerintah
daerah.
Pemerintah Kabupaten Jembrana di
dalam
proses
penyusunan
laporan
keuangan menggunakan komputerisasi
dengan suatu sistem bernama Siadinda
yang merupakan singkatan dari Sistem
Informasi Akuntansi Dinas Daerah. Dengan
adanya pemanfaatan sistem informasi
akuntansi ini di dalam proses penyusunan
laporan keuangan, pemerintah Kabupaten
Jembrana diharapkan dapat memudahkan
proses penyusunan laporan keuangan dan

memberikan manfaat bagi pemerintah demi


mewujudkan laporan keuangan yang
berkualitas.
Menurut pandapat Deddi Nordiawan
(2006) dalam Irvan Permana (2011)
menyatakan bahwa adanya pengaruh
antara Standar Akuntansi Pemerintahan
pada kualitas laporan keuangan pemerintah
daerah yaitu, SAP diterapkan di lingkup
pemerintahan, baik di pemerintah pusat dan
departemen-departemennya maupun di
pemerintahan daerah dan dinas-dinasnya.
Penerapan SAP diyakini akan berdampak
pada peningkatan kualitas pelaporan
keuangan di pemerintahan pusat dan
daerah.
Penelitian terdahulu yang
dilakukan oleh Irvan Permana (2011)
tentang pengaruh penerapan Standar
Akuntansi Pemerintahan terhadap kualitas
laporan keuangan pemerintah daerah dan
implikasinya
pada
akuntabilitas,
mendapatkan
hasil,
yaitu
terdapat
hubungan antara Standar Akuntansi
Pemerintahan
signifikan
dalam
meningkatkan kualitas laporan keuangan
pemerintah daerah dan implikasinya
terhadap akuntabilitas. Berdasarkan uraian
diatas, maka hipotesis pertama dapat
dirumuskan:
H1 : Pemahaman Standar Akuntansi
Pemerintahan
(SAP)
berpengaruh
signifikan
terhadap
kualitas
laporan
keuangan
Pemerintah
Kabupaten
Jembrana.
Penelitian yang telah dilakukan oleh
Safrida Yuliani, Nadirsyah, dan Usman
Bakar
(2010)
tentang
pengaruh
pemahaman
akuntansi,
pemanfaatan
sistem informasi akuntansi keuangan
daerah dan peran internal audit terhadap
kualitas laporan keuangan pemerintah
daerah, mendapatkan kesimpulan bahwa
pemahaman
akuntansi,
pemanfaatan
sistem akuntansi keuangan daerah dan
peran internal audit secara simultan
berpengaruh terhadap kualitas laporan
keuangan pemerintah. Dengan adanya
fasilitas jaringan sistem informasi akuntansi
yang dirancang khusus untuk proses
penyusunan laporan keuangan mulai dari
pencatatan jurnal, buku besar sampai
kepada laporan keuangan semua telah
tersistem
dengan
menggunakan
komputerisasi akan mengurangi tingkat

e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha


Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 2 No. 1 Tahun 2014)
kesalahan
dalam
perhitungan
dan
menghemat
waktu
dalam
proses
penyusunannya.
Dengan
demikian
diharapkan
laporan
keuangan
yang
dihasilkan dapat memenuhi informasi yang
diharapkan dan mampu meningkatkan
kualitas hasil dan tersedianya laporan
keuangan yang tepat waktu. Berdasarkan
uraian diatas, maka hipotesis kedua dapat
dirumuskan:
H2 : Pemanfaatan sistem informasi
akuntansi keuangan daerah berpengaruh
signifikan
terhadap
kualitas
laporan
keuangan
Pemerintah
Kabupaten
Jembrana.
Berdasarkan penjelasan hipotesis
pertama dan kedua, maka hipotesis ketiga
dapat dirumuskan:
H3 : Pemahaman Standar Akuntansi
Pemerintahan (SAP) dan pemanfaatan
sistem informasi akuntansi keuangan
daerah
secara
simultan
mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap kualitas
laporan keuangan Pemerintah Kabupaten
Jembrana.
Berkaitan dengan hipotesis yang telah
dirumuskan, adapun tujuan dari penelitian
ini, antara lain: 1) untuk menganalisis
adanya pengaruh antara pemahaman
Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP)
terhadap kualitas laporan keuangan
Pemerintah Kabupaten Jembrana, 2) untuk
menganalisis adanya pengaruh antara
pemanfaatan sistem informasi akuntansi
keuangan daerah terhadap kualitas laporan
keuangan
Pemerintah
Kabupaten
Jembrana, 3) Untuk menganalisis adanya
pengaruh antara pemahaman Standar
Akuntansi
Pemerintahan
(SAP)
dan
pemanfaatan sistem informasi akuntansi
keuangan daerah terhadap kualitas laporan
keuangan
Pemerintah
Kabupaten
Jembrana.

METODE
Penelitian ini mengambil lokasi di
Kabupaten Jembrana, yaitu pada DinasDinas di Pemerintah Daerah Kabupaten
Jembrana. Penelitian ini dilakukan bersifat
asosiatif, dimana penelitian asosiatif
bertujuan untuk mengetahui hubungan
kausal
dimana
variabel
independen
mempengaruhi variabel dependen. Menurut

Sugiyono (2008) penelitian asosiatif adalah


penelitian yang bersifat menanyakan
hubungan antara dua variabel atau lebih,
dan dalam hal ini hubungan tersebut
bersifat kausal dimana variabel bebas
mempengaruhi variabel terikat. Penelitian
terkait
dengan
faktor-faktor
yang
mempengaruhi kualitas laporan keuangan
Pemerintah Daerah Kabupaten Jembrana
akan dilaksanakan dengan
pegawai
pengelola keuangan sebagai subjek
penelitian. Sedangkan yang menjadi objek
penelitian yang digunakan dalam penelitian
ini adalah pemahaman Standar Akuntansi
Pemerintahan (SAP) dan pemanfaatan
sistem informasi akuntansi keuangan
daerah yang mempengaruhi kualitas
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah
Kabupaten Jembrana. Variabel penelitian
dalam penelitian ini yaitu pemahaman
Standar Akuntansi Pemerintahan dan
pemanfaatan sistem informasi akuntansi
keuangan daerah sebagai variabel bebas
(independen), sedangkan kualitas laporan
keuangan pemerintah daerah sebagai
variabel terikat (dependen). Jenis data yang
digunakan dalam penelitian ini yaitu: data
kualitatif adalah data yang mempunyai sifat
non-angka,
seperti profil
Kabupaten
Jembrana, visi dan misi Kabupaten
Jembrana,
dan
struktur
organisasi
Pemerintah Kabupaten Jembrana, dan data
kuantitatif adalah data berbentuk angkaangka, yaitu data jumlah pegawai pengelola
keuangan
di
masing-masing
Dinas
Pemerintah Daerah Kabupaten Jembrana.
Sumber data yang digunakan yaitu sumber
data primer yang berasal dari kuesioner
dan sumber data sekunder yang berupa
penjelasan
atau
gambaran
umum
Pemerintah Kabupaten Jembrana. Populasi
penelitian ini adalah seluruh pegawai
pengelola keuangan pada Dinas-Dinas di
Kabupaten Jembrana dengan jumlah 113.
Teknik penentuan sampel yang digunakan
adalah Purposive Sampling, yaitu teknik
pengambilan sampel dengan pertimbangan
tertentu. Kriteria sampel dalam penelitian ini
yaitu sampel yang dipilih hanya pegawai
pengelola
keuangan
yang
memiliki
pendidikan terakhir minimal SMA dan telah
bekerja minimal satu tahun. Dengan
menggunakan rumus Slovin, jumlah sampel
yang
didapat
adalah
88.
Metode

e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha


Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 2 No. 1 Tahun 2014)
pengumpulan data yang digunakan dalam
penelitian
ini
adalah
observasi,
dokumentasi, dan survai dengan kuesioner.
Instrumen yang digunakan dalam
penelitian ini adalah kuesioner berbasis
daftar pertanyaan yang akan disebarkan
kepada responden terkait faktor-faktor yang
berpengaruh terhadap kualitas laporan
keuangan. Kuesioner terdiri dari 3
instrumen. Instrumen pertama berisi
pernyataan pemahaman SAP yang terdiri
dari 12 pernyataan. Instrumen kedua berisi
pernyataan pemanfaatan sistem informasi
akuntansi keuangan daerah yang terdiri dari
9 pernyataan. Dan instrumen ketiga berisi
pernyataan kualitas laporan keuangan yang
terdiri dari 11 pernyataan. Skala yang
digunakan adalah skala likert (skala sikap)
mempunyai gradasi dari sangat positif
sampai sangat negatif (Sugiyono, 2013:
93).
Dalam penelitian ini, analisis data
yang digunakan, yaitu Analisis Kuantitatif,
Uji Asumsi Klasik, dan Uji Hipotesis.
Analisis Kuantitatif adalah analisis dengan
mengolah data dari hasil yang telah
dinyatakan dalam satuan angka untuk
dianalisis dengan perhitungan statistik
terhadap variabel objek yang diteliti, terdiri
dari Uji Validitas dan Uji Reliabilitas dengan
tujuan untuk menguji apakah data bersifat
valid, berarti
telah
sesuai dengan
kebenaran yang diharapkan, sehingga
dapat diterima dalam kinerja tertentu, dan
reliabel
(andal)
jawaban
seseorang
terhadap pertanyaan adalah konsisten atau
stabil dari waktu ke waktu. Uji Validitas dan
Uji Reliabilitas ini dilakukan dengan
menggunakan bantuan program Statistical
Product and Service Solutions (SPPS)
Versi 19.0 for Windows. Kriteria keputusan
valid tidaknya kuesioner diperoleh dari
korelasi tiap faktor positif dan besarnya >
0,30 (Sugiyono, 2013: 127).
Uji Asumsi Klasik terdiri dari Uji
Normalitas, Uji Multikolenearitas, dan Uji
Heteroskedastisitas.
Uji
Normalitas
bertujuan untuk menguji apakah model
regresi variabel terikat dengan variabel
bebas mempunyai distribusi normal atau
tidak normal. Pada penelitian ini, Uji
Normalitas sebaran data dilakukan dengan
uji Kolmogorov-Smirnov Test yang terdapat
dalam program komputer SPSS 19.0 for

Windows.
Pengambilan
keputusan
dilakukan
dengan
membandingkan
signifikansi hasil pengujian dengan tingkat
signifikansi 0,05. Nilai signifikansi dari Uji
Normalitas ini harus lebih besar daripada
0,05. Setelah model uji telah memenuhi
syarat normalitas, maka selanjutnya
dilakukan
Uji
Multikolinearitas.
Uji
Multikolinearitas bertujuan untuk menguji
apakah model regresi ditemukan adanya
korelasi antar variabel bebas (independen)
menurut Gujarati (2003) dalam Ghozali
(2007: 95). Multikolinearitas dilihat dari nilai
tolerance 0,10 dan Variance Inflation
Factor (VIF) 10, yang terdapat dalam
program komputer SPSS 19.0 for Windows.
Selanjutnya
Uji
Heteroskedastisitas
bertujuan menguji apakah dalam model
regresi terjadi ketidaksamaan variasi dari
residual satu pengamatan ke pengamatan
yang lain dengan menggunakan uji Grafik
Scatter Plot yang terdapat dalam program
komputer SPSS 19.0 for Windows.
Konsekuensi dari Heteroskedastisitas yaitu,
jika terdapat pola yang jelas dan titik-titik
menyebar di atas dan dibawah angka 0
pada sumbu Y, maka tidak terjadi
heteroskedastisitas, sehingga model regresi
layak digunakan berdasarkan masukan
variabel X terhadap variabel Y.
Langkah selanjutnya dilakukan Uji
Hipotesis dengan menggunakan Analisis
Regresi
Linier
Berganda
(Multiple
Regression Analysis). Uji Regresi Parsial (ttest), Uji Regresi Simultan (F-test), serta
Koefisien Determinasi (R2), yang bertujuan
untuk menguji apakah terdapat pengaruh
antara
variabel
independen,
yaitu
pemahaman
Standar
Akuntansi
Pemerintahan (SAP) dan pemanfaatan
sistem informasi akuntansi keuangan
daerah, terhadap satu variabel dependen
yaitu kualitas laporan keuangan pemerintah
daerah.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Waktu
yang
digunakan
untuk
menyebarkan kuisioner sampai terkumpul
adalah kurang lebih 2 minggu, dimulai dari
tanggal 13 Januari 2014 sampai dengan 24
Januari 2014. Karakteristik responden yang
digunakan dalam penelitian ini meliputi
pendidikan, jenis kelamin, masa kerja dan
umur responden. Pengukuran karakteristik

e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha


Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 2 No. 1 Tahun 2014)
responden dilakukan melalui perolehan
hasil kuesioner yang telah disebar.
Kuesioner yang disebarkan sesuai dengan
perhitungan sampel sebanyak 88 set,
setelah
batas
waktu
pengembalian
berakhir, kuesioner yang kembali sebanyak
84 set dengan kondisi kuesioner layak
untuk dianalisis karena seluruh butir soal
telah
diisi
oleh
responden.
Untuk
pengiriman sebanyak 88 set kuesioner
yang dikirim, kuesioner yang kembali
sebanyak 84 kuesioner atau 95,4% dari
total kuesioner. Hal ini menunjukkan tingkat
response rate sangat baik.
Responden pada masing-masing
Dinas dalam penelitian ini berada pada usia
20 55 tahun dan didominasi oleh
responden yang berusia 31 40 tahun.
Pada umumnya responden yang bekerja
pada seluruh Dinas di Kabupaten Jembrana
berpendidikan paling banyak pada tingkat
Sarjana (S1/S2). Komposisi responden dari
segi jenis kelamin pada penelitian ini
didominasi oleh responden yang berjenis
kelamin laki-laki. Dilihat dari segi masa
kerja, responden pada penelitian ini
didominasi dengan yang sudah bekerja
selama 1 sampai 5 tahun.
Untuk
menguji
kualitas
data
digunakan Uji Validitas dan Uji Reliabilitas.
Hasil
Uji
Validitas
untuk
variabel
pemahaman SAP (X1) memiliki tingkat
korelasi sebesar 0,308 0,871, variabel
pemanfaatan sistem informasi akuntansi
keuangan daerah (X2) memiliki tingkat
korelasi sebesar 0,630 0,892, dan
variabel
kualitas
laporan
keuangan
pemerintah daerah (Y) memiliki tingkat
korelasi sebesar 0,435 0,689. Dengan
tarif signifikan 5%, maka butir-butir
pernyataan kuesioner adalah valid. Hasil Uji
Reliabilitas
menyatakan
bahwa
nilai
Cronbachs Alpha variabel pemahaman
SAP (X1) sebesar 0,924, variabel
pemanfaatan sistem informasi akuntansi
keuangan daerah (X2) sebesar 0,896, dan
variabel
kualitas
laporan
keuangan
pemerintah daerah (Y) sebesar 0,644.
Kriteria reliabel sebuah kuesioner yakni
mempunyai nilai Cronbach Alpha sebesar
0,60 (Nunnally, 1967 dalam Ghozali, 2007:
46), sehingga butir-butir pernyataan tiap
kuesioner reliabel.

Setelah data dianalisis dengan Uji


Validitas dan Uji Reliabilitas, selanjutnya
data diuji dengan Uji Asumsi Klasik yaitu
dengan
Uji
Normalitas,
Uji
Multikolenearitas,
dan
Uji
Heteroskedastisitas. Hasil Uji Normalitas
dengan
menggunakan
KolmogorovSmirnov, menunjukkan bahwa nilai Asymp.
Sig. 0,504. Oleh karena nilai Asymp. Sig.
lebih besar dari alpha 0,05 maka dapat
dinyatakan bahwa model uji telah
memenuhi syarat normalitas data. Hasil Uji
Multikolinearitas
menunjukkan
bahwa
variabel independen pemahaman SAP (X1)
dan
pemanfaatan
sistem
informasi
akuntansi
keuangan
daerah
(X2)
mempunyai nilai tolerance sebesar 0,992
dan VIF 1,008. Jadi dapat dinyatakan
bahwa model uji tidak terdeteksi kasus
multikolinearitas
atau
tidak
ada
multikolinearitas, sehingga model regresi
yang
bebas
multikolinearitas.
Uji
Heteroskedastisitas dalam penelitian ini
dilakukan dengan menggunakan uji Grafik
Scatter Plot. Hasil Grafik Scatter Plot
menunjukkan bahwa semua data variabel
memiliki sebaran acak, tidak adanya pola
tertentu, dan titik-titik menyebar di atas dan
dibawah angka 0 pada sumbu Y pada grafik
Scatter Plot, artinya pada model regresi
tidak terdapat heteroskedastisitas, sehingga
model regresi layak digunakan berdasarkan
masukan variabel X (pemahaman SAP dan
pemanfaatan sistem informasi akuntansi
keuangan daerah) terhadap variabel Y
(kualitas laporan keuangan pemerintah
daerah).
Setelah data diuji dengan Uji Kualitatif
dan Uji Asumsi Klasik, maka selanjutnya
adalah Uji Hipotesis. Berdasarkan hasil
Analisis
Regresi
Linier
Berganda,
mendapatkan persamaan: Y = 6,611 +
0,431 X1 + 0,465 X2 + , menyatakan bahwa
nilai = 6,611, nilai koefisien 1 = 0,431,
nilai koefisien 2 = 0,465. Tanda +
menyatakan arah hubungan yang searah,
dimana kenaikan atau penurunan variabel
independen (X) akan mengakibatkan
kenaikan
atau
penurunan
variabel
dependen (Y). Artinya, setiap dilakukan
peningkatan
pemahaman
Standar
Akuntansi Pemerintahan (SAP) kepada
aparatur pemerintah, khususnya pada
pegawai pengelola keuangan, maka akan

e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha


Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 2 No. 1 Tahun 2014)
meningkatkan kualitas laporan keuangan
pemerintah daerah. Begitu pula dengan
adanya peningkatan pemanfaatan sistem

informasi akuntansi keuangan daerah,


maka akan meningkatkan kualitas laporan
keuangan
pemerintah
daerah.

Tabel 1.1 Hasil Uji Regresi Parsial


Undstandartized
Coefficients
Variabel
Konstanta
Pemahaman SAP
Pemanfaatan SIA

B
6,611
0,431
0,465

Std.
Error
2,117
0,037
0,058

Standardized
Coefficients
Beta

0,675
0,469

t
3,123
11,643
8,087

Sig.
0,000
0,000
0,000

Sumber : data primer diolah, 2014


Pengaruh
Pemahaman
Standar
Akuntansi Pemerintahan (SAP) Terhadap
Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah
Kabupaten Jembrana
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis
dengan menggunakan uji t diketahui bahwa
untuk hipotesis penelitian pertama yaitu
pemahaman
Standar
Akuntansi
Pemerintahan
(SAP)
berpengaruh
signifikan
terhadap
kualitas
laporan
keuangan
Pemerintah
Kabupaten
Jembrana, dengan menentukan tingkat
keyakinan sebesar 95% dan = 0,05 ; df =
(n-k) dengan uji dua sisi maka, () = 0,05
untuk menentukan nilai ttabel. Nilai ttabel (0,000
; 83) adalah sebesar 1,6. Adapun besarnya
thitung yang diperoleh dari hasil regresi yang
dapat dilihat pada Tabel 1, nilai thitung yang
dihasilkan adalah sebesar 11,643. Karena
thitung lebih besar dari ttabel maka Hi diterima
dan H0 ditolak. Selain itu dilihat dari nilai
signifikansi, yaitu sebesar 0,000 dan lebih
kecil dari 0,05 Hal ini menunjukkan H0
berada pada daerah penolakan, berarti Hi
diterima. Sehingga memang benar ada
pengaruh yang positif dan nyata (signifikan)
secara parsial antara pemahamanan SAP
terhadap kualitas laporan keuangan
pemerintah daerah Kabupaten Jembrana.
Dapat dikatakan bahwa, jika pegawai
pengelola keuangan semakin paham
terhadap Standar Akuntansi Pemerintahan
maka kualitas laporan keuangan yang
dihasilkan juga semakin meningkat.
Untuk meyakinkan bahwa adanya
pengaruh pemahaman SAP terhadap
kualitas laporan keuangan dapat dibuktikan

dengan besaran koefisien 1 0 yaitu


0,431 > 0. Artinya, setiap dilakukan
peningkatan
pemahaman
Standar
Akuntansi Pemerintahan (SAP) kepada
aparatur pemerintah, khususnya pada
pegawai pengelola keuangan, maka akan
meningkatkan kualitas laporan keuangan.
SAP diterapkan di lingkup pemerintahan,
baik di pemerintah pusat dan departemendepartemennya maupun di pemerintahan
daerah dan dinas-dinasnya. Penerapan
SAP diyakini akan berdampak pada
peningkatan kualitas pelaporan keuangan
di pemerintahan pusat dan daerah (Deddi
Nordiawan, 2006 dalam Irvan Permana,
2011).
Pada
pemerintah
Kabupaten
Jembrana, pemahaman Standar Akuntansi
Pemerintahan berpengaruh positif dan
signifikan
terhadap
kualitas
laporan
keuangan. Hal ini disebabkan karena
pegawai pengelola keuangan dalam
penyusunan
laporan
keuangan
menggunakan
Peraturan
Pemerintah
Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar
Akuntansi Pemerintahan, sehingga laporan
keuangan yang dihasilkan sesuai dengan
Standar Akuntansi Pemerintahan yang
berlaku.
Dalam
kamus
psikologi,
kata
pemahaman berasal dari kata insight yang
mempunyai arti wawasan, pengertian
pengetahuan yang mendalam. Jadi, arti dari
insight adalah suatu pemahaman atau
penilaian yang beralasan mengenai reaksireaksi pengetahuan atau kecerdasan dan
kemampuan yang dimiliki seseorang.

e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha


Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 2 No. 1 Tahun 2014)
Berdasarkan uraian di atas dapat dipahami
bahwa pemahaman merupakan kemampun
diri dalam mengerti atau mengetahui
dengan benar terhadap sesuatu. Begitu
pula
dengan
pemahaman
Standar
Akuntansi Pemerintahan, berarti kemampun
diri dalam mengerti atau mengetahui
dengan benar terhadap sesuatu (Standar
Akuntansi
Pemerintahan),
mempunyai
wawasan dan pengertian pengetahuan
yang
mendalam
mengenai
Standar
Akuntansi
Pemerintahan.
Aparatur
pemerintah
Kabupaten
Jembrana,
khususnya pegawai pengelola keuangan
memiliki
wawasan
dan
pengertian
pengetahuan yang mendalam mengenai
Standar Akuntansi Pemerintahan, maka
laporan keuangan yang dihasilkan akan
sesuai
dengan
Standar
Akuntansi
Keuangan, sehingga laporan keuangan
yang dihasilkan berkualitas.
Hasil penelitian ini mendukung
penelitian yang dilakukan oleh Safrida
Yuliani, Nadirsyah, dan Usman Bakar
(2010) yang menyatakan bahwa seseorang
dikatakan paham terhadap akuntansi
adalah mengerti dan pandai bagaimana
proses akuntansi itu dilakukan sampai
menjadi suatu laporan keuangan dengan
berpedoman pada prinsip dan standar
penyusunan laporan keuangan yang
ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah
Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar
Akuntansi Pemerintahan yang sekarang
diubah menjadi Peraturan Pemerintah
Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar
Akuntansi
Pemerintahan,
sehingga
pemahaman
Standar
Akuntansi
pemerintahan (SAP) berpengaruh terhadap
kualitas laporan keuangan pemerintah
daerah. Hasil penelitian ini juga mendukung
penelitian yang dilakukan oleh Irvan
Permana (2011) yang menyatakan bahwa
terdapat
hubungan
antara
Standar
Akuntansi Pemerintahan signifikan dalam
meningkatkan kualitas laporan keuangan
pemerintah daerah dan implikasinya
terhadap akuntabilitas. Namun demikian,
hasil penelitian ini tidak mendukung
penelitian yang dilakukan oleh Junita Putri
Rajana HRP (2009) yang menyatakan
bahwa pemahaman SAP memiliki pengaruh
yang negatif dan tidak signifikan terhadap

keberhasilan
penyusunan
keuangan SKPD.

laporan

Pengaruh Pemanfaatan Sistem Informasi


Akuntansi Keuangan Daerah Terhadap
Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah
Kabupaten Jembrana
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis
dengan menggunakan uji t diketahui bahwa
untuk hipotesis penelitian kedua yaitu
pemanfaatan sistem informasi akuntansi
keuangan daerah berpengaruh signifikan
terhadap kualitas laporan
keuangan
Pemerintah Kabupaten Jembrana, Dengan
menentukan tingkat keyakinan 95% dan =
0,05 ; df = (n-k) dengan uji dua sisi maka,
() = 0,05 untuk menentukan nilai ttabel. Nilai
ttabel (0,000 ; 83) adalah sebesar 1,6.
Adapun besarnya thitung yang diperoleh dari
hasil regresi yang dapat dilihat pada Tabel
1, nilai thitung yang dihasilkan adalah sebesar
8,087. Karena thitung lebih besar dari ttabel
maka Hi diterima dan H0 ditolak. Selain itu
dilihat dari nilai signifikansi, yaitu sebesar
0,000 dan lebih kecil dari 0,05 Hal ini
menunjukkan H0 berada pada daerah
penolakan, berarti Hi diterima. Hal ini
menunjukkan memang benar ada pengaruh
yang positif dan nyata (signifikan) secara
parsial
antara
pemanfaatan
sistem
informasi akuntansi keuangan daerah
terhadap kualitas laporan
keuangan
Pemerintah daerah Kabupaten Jembrana.
Dapat dikatakan bahwa, jika semakin baik
pemanfaatan sistem informasi akuntansi
keuangan daerah maka kualitas laporan
keuangan yang dihasilkan akan semakin
meningkat.
Untuk meyakinkan bahwa adanya
pengaruh pemanfaatan sistem informasi
akuntansi keuangan daerah terhadap
kualitas laporan keuangan dapat dibuktikan
dengan besaran koefisien 2 0 yaitu
0,465 > 0. Artinya, setiap dilakukan
peningkatan pemanfaatan sistem informasi
akuntansi keuangan darah, maka akan
meningkatkan kualitas laporan keuangan.
Pemerintah
Daerah
Kabupaten
Jembrana di dalam penyusunan laporan
keuangan menggunakan suatu sistem
informasi yang terkomputerisasi bernama
Siadinda yang merupakan singkatan dari
Sistem Informasi Akuntansi Dinas Daerah.
Siadinda ini merupakan suatu sistem

e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha


Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 2 No. 1 Tahun 2014)
terkomputerisasi yang digunakan dalam
pengelolaan penyusunan laporan keuangan
dengan cara memasukkan data-data
keuangan sehingga menghasilkan suatu
laporan
keuangan.
Dengan
adanya
pemanfaatan sistem informasi akuntansi ini
pemerintah Kabupaten Jembrana dapat
menghasilkan laporan keuangan yang
berkualitas.
Teknologi
informasi
dapat
dimanfaatkan secara efektif jika anggota
dalam organisasi dapat menggunakan
teknologi tersebut dengan baik. Oleh
karena itu adalah sangat penting bagi
anggota organisasi untuk mengerti dan
memprediksi kegunaan sistem tersebut.
Dalam Theory of Reasoned Action dari
Fishbein dan Ajzen (1975) dalam Diana
Rahmawati (2008) menyatakan bahwa
perilaku seseorang adalah perkiraan dari
intensitas
dan
tindakannya
dimana
seseorang akan menggunakan teknologi
informasi jika hal itu bermanfaat dan
meningkatkan kinerjanya dan begitu pula
sebaliknya. Dengan demikian, dapat
dikatakan bahwa pemanfaatan sistem
informasi agar hasilnya dapat bermanfaat

dan
dapat
meningkatkan
kinerja,
pemanfaatannya harus dilakukan dengan
baik.
Sehingga,
dengan
adanya
pemanfaatan sistem informasi akuntansi
keuangan
pada
pemerintah
daerah
Kabupaten Jembrana dan pemanfaatan
tersebut dilakukan dengan baik, maka akan
dapat
meningkatkan
kinerja
serta
menghasilkan suatu hasil yang baik pula,
yakni berupa laporan keuangan yang
berkualitas. Hasil penelitian ini mendukung
penelitian yang dilakukan oleh Safrida
Yuliani, Nadirsyah, dan Usman Bakar
(2010)
yang
menyatakan
bahwa
pemanfaatan sistem informasi akuntansi
keuangan daerah adalah penerapan sistem
informasi akuntansi, mulai dari sistem
pengelompokan, penggolongan, pencatatan
dan pemrosesan aktivitas keuangan
pemerintah daerah ke dalam sebuah
laporan keuangan sebagai suatu informasi
yang dapat digunakan oleh pihak tertentu
dalam pengambilan keputusan. Sehingga,
pemanfaatan sistem informasi akuntansi
keuangan daerah berpengaruh terhadap
kualitas laporan keuangan pemerintah
daerah.

Tabel 1.2 Uji Regresi Simultan


ANOVAb
Model

df
Sum of
Mean Square
Squares
1 Regression
936,357
2
468,178
346,346
81
4,276
Residual
Total
1282,702
83
a. Predictors: (Constan), Pemanfaatan SIA, Pemahaman SAP
b. Dependent Variable: Kualitas Laporan Keuangan
Sumber: data primer diolah, 2014
Pengaruh
Pemahaman
Standar
Akuntansi Pemerintahan (SAP) dan
Pemanfaatan
Sistem
Informasi
Akuntansi Keuangan Daerah Terhadap
Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah
Kabupaten Jembrana
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis
dengan menggunakan uji F diketahui
bahwa untuk hipotesis ketiga, yaitu
pemahaman
Standar
Akuntansi
Pemerintahan (SAP) dan pemanfaatan
sistem informasi akuntansi keuangan
daerah berpengaruh signifikan terhadap

F
109,493

Sig.
,000a

kualitas laporan keuangan Pemerintah


Kabupaten Jembrana, dengan nilai Fhitung
yang dihasilkan adalah sebesar 109,493
dan Ftabel sebesar 2,7. Karena Fhitung lebih
besar dari Ftabel maka H0 ditolak dan Hi
diterima. Hal ini menunjukkan memang
benar ada hubungan yang positif dan nyata
(signifikan)
secara
simultan
antara
pemahaman
Standar
Akuntansi
Pemerintahan (SAP) dan pemanfaatan
sistem informasi akuntansi keuangan
daerah terhadap kualitas laporan keuangan
pemerintah
Kabupaten
Jembrana.

e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha


Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 2 No. 1 Tahun 2014)
Sehingga
dapat
disimpulkan
bahwa
pemahaman SAP dan pemanfaatan sistem
informasi akuntansi keuangan daerah
secara simultan berpengaruh signifikan
terhadap kualitas laporan keuangan
pemerintah Kabupaten Jembrana.
Hasil
ini
menjelaskan
bahwa
pemahaman
Standar
Akuntansi
Pemerintahan (SAP) dan pemanfaatan
sistem informasi akuntansi keuangan
daerah
secara parsial maupun secara
simultan mempunyai hubungan yang
searah dan signifikan dengan kualitas
laporan keuangan pemerintah daerah,
artinya apabila pemahaman Standar
Akuntansi
Pemerintahan
(SAP)
dan
pemanfaatan sistem informasi akuntansi
keuangan daerah semakin meningkat maka
secara parsial maupun secara simultan
akan diikuti oleh peningkatan yang nyata

(signifikan) pada kualitas laporan keuangan


pemerintah daerah.
Persamaan
garis
regresi
linier
berganda: Y = 6,611 + 0,431 X1 + 0,465 X2
+ , menjelaskan bahwa ada pengaruh
yang positif secara simultan antara
pemahaman
Standar
Akuntansi
Pemerintahan dan pemanfaaatan sistem
informasi akuntansi keuangan daerah
terhadap kualitas laporan
keuangan
pemerintah daerah Kabupaten Jembrana.
Dari hasil pengujian pengaruh pemahaman
Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP)
dan
pemanfaatan
sistem
informasi
akuntansi keuangan daerah terhadap
kualitas laporan keuangan pemerintah
daerah secara simultan diperoleh nilai
koefisien 1 = 0,431, nilai koefisien 2 =
0,465 dan nilai R2 sebesar 73%.

Tabel 1.3. Koefisien Determinasi (R2)


Model Summary b
Model
1

R Square
,854a

,730

Adjusted
R Square
,723

Std. Error of
The Estimate
2,06782

a. Predictors: (Constan), Pemanfaatan SIA, Pemahaman SAP


b. Dependent Variable: Kualitas Laporan Keuangan
Sumber: data primer diolah, 2014
Dari hasil analisis koefisien korelasi
(R) sebesar 0,854 menunjukkan bahwa
terjadi hubungan yang sangat kuat antara
pemahaman SAP dan pemanfaatan Sistem
Informasi Akuntansi Keuangan Daerah
terhadap kualitas laporan keuangan
Pemerintah Daerah Kabupaten Jembrana.
Persentae sumbangan pengaruh variabel
independen
(pemahaman
SAP
dan
pemanfaatan sistem informasi akuntansi
keuangan daerah) terhadap variabel
dependen (kualitas laporan keuangan
Pemerintah Daerah) adalah sebesar 73%
dilihat dari hasil R2 sebesar 0,730. Hal ini
menunjukkan adanya pengaruh yang kuat
antara variabel independen (pemahaman
SAP dan pemanfaatan sistem informasi
akuntansi keuangan daerah) terhadap
variabel
dependen
(kualitas laporan
keuangan pemerintah daerah), yakni
sebesar 73%. Sedangkan sisanya sebesar
27% dipengaruhi oleh variabel lain yang

tidak dimasukkan atau tidak dibahas dalam


penelitian ini.
Hasil penelitian ini sejalan dengan
penelitian yang dilakukan oleh Safrida
Yuliani, Nadirsyah, dan Usman Bakar
(2010) secara simultan pemahaman
akuntansi, pemanfaatan sistem akuntansi
keuangan daerah dan peran internal audit
berpengaruh terhadap kualitas laporan
keuangan pemerintah Kota Banda Aceh.
Hasil penelitian ini juga mendukung
penelitian yang dilakukan oleh Irvan
Permana (2011) dengan hasil penelitiannya
adalah terdapat hubungan antara Standar
Akuntansi Pemerintahan signifikan dalam
meningkatkan Kualitas Laporan Keuangan
Pemerintah Daerah dan implikasinya
terhadap
Akuntabilitas
pada
Dinas
Pemerintah Kota Bandung. Selain itu,
penelitian ini juga mendukung penelitian
Dinar Situmorang (2012) hasil penelitiannya
adalah secara simultan dengan diperoleh

e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha


Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 2 No. 1 Tahun 2014)
pemahaman
SAP,
pendidikan
dan
pelatihan, serta latar belakang pendidikan
berpengaruh terhadap penyusunan laporan
keuangan SKPD
pada
Kabupaten
Samosir.
Pemahaman SAP dan pemanfaatan
sistem informasi akuntansi berpengaruh
terhadap kualitas laporan keuangan
pemerintah daerah Kabupaten Jembrana.
Hal ini dapat dilihat dari pemahaman
Standar Akuntansi Pemerintahan berarti
kemampun diri dalam mengerti atau
mengetahui
dengan benar terhadap
sesuatu (Standar Akuntansi Pemerintahan),
mempunyai wawasan dan pengertian
pengetahuan yang mendalam mengenai
Standar Akuntansi Pemerintahan. Aparatur
pemerintah
Kabupaten
Jembrana,
khususnya pegawai pengelola keuangan
memiliki
wawasan
dan
pengertian
pengetahuan yang mendalam mengenai
Standar Akuntansi Pemerintahan, maka
laporan keuangan yang dihasilkan akan
sesuai
dengan
Standar
Akuntansi
Pemerintahan, sehingga laporan keuangan
yang dihasilkan berkualitas. Begitu pula
dengan pemanfaatan sistem informasi
akuntansi keuangan daerah. Pemanfaatan
sistem
informasi
pada
Pemerintah
Kabupaten Jembrana hasilnya dapat
bermanfaat dan dapat meningkatkan
kinerja, pemanfaatannya dilakukan dengan
baik.
Sehingga,
dengan
adanya
pemanfaatan sistem informasi akuntansi
keuangan daerah pada pemerintah daerah
Kabupaten Jembrana dan pemanfaatan
tersebut dilakukan dengan baik, maka akan
dapat
meningkatkan
kinerja
serta
menghasilkan suatu hasil yang baik pula,
yakni berupa laporan keuangan yang
berkualitas. Dengan demikian, dapat
dikatakan bahwa pemahaman Standar
Akuntansi
Pemerintahan
(SAP)
dan
pemanfaatan sistem informasi akuntansi
keuangan daerah dapat mempengaruhi
kualitas laporan keuangan Pemerintah
Daerah Kabupaten Jembrana.
SIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil analisis data yang
telah dikumpulkan melalui kuesioner, maka
kesimpulan dari penelitian ini, antara lain: 1)
secara parsial terdapat pengaruh yang
positif dan signifikan antara pemahaman

Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP)


terhadap kualitas laporan
keuangan
Pemerintah Kabupaten Jembrana, 2)
secara parsial terdapat pengaruh yang
positif dan signifikan antara pemanfaatan
sistem informasi akuntansi keuangan
daerah terhadap kualitas laporan keuangan
Pemerintah Kabupaten Jembrana, dan 3)
secara simultan terdapat pengaruh yang
positif dan signifikan antara pemahaman
Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP)
dan
pemanfaatan
sistem
informasi
akuntansi keuangan daerah terhadap
kualitas laporan keuangan Pemerintah
Kabupaten Jembrana.
Temuan penelitian yang diperoleh
diharapkan bermanfaat bagi Pemerintah
Kabupaten
Jembrana
dalam
usaha
peningkatan pemahaman terhadap Standar
Akuntansi Pemerintahan (SAP) pada
pegawai
pengelola
keuangan
pada
khususnya dan seluruh pegawai pada
umumnya, serta meningkatkan keefektifan
dan keefisienan dalam hal pemanfaatan
sistem informasi akuntansi keuangan
daerah,
sehingga
hal
ini
dapat
meningkatkan kualitas laporan keuangan
Pemerintah Daerah Kabupaten Jembrana.
Hasil penelitian mengindikasikan bahwa
pemahaman
Standar
Akuntansi
Pemerintahan (SAP) dan pemanfaatan
sistem informasi akuntansi keuangan
daerah merupakan faktor yang efektif
dalam meningkatkan kualitas laporan
keuangan pemerintah daerah di Kabupaten
Jembrana.
Untuk
itu
disarankan
kedepannya agar pemahaman terhadap
Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP)
dan
pemanfaatan
sistem
informasi
akuntansi
keuangan
daerah
lebih
ditingkatkan untuk dapat meningkatkan
kualitas laporan keuangan Pemerintah
Kabupaten Jembrana.
Lokasi penelitian ini objeknya terbatas
hanya di Pemerintah Daerah Kabupaten
Jembrana.
Penelitian
selanjutnya
diharapkan pengamatan objek yang lebih
luas. Penelitian selanjutnya dapat meneliti
mengenai variabel-variabel lain yang dapat
mempengaruhi kualitas laporan keuangan
pemerintah
daerah,
seperti
sistem
pengendalian intern dan peran internal
audit.

e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha


Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 2 No. 1 Tahun 2014)
DAFTAR PUSTAKA
Ghozali, Imam. 2007. Aplikasi Analisis
Multivariate dengan Program SPSS,
Cetakan IV. Semarang: Badan
Penerbit Universitas Diponegoro,
Semarang.
Metrobali.com. 2013. BPK Harapkan 60
Persen Kabupaten raih WTP.
Tersedia
pada:
http://metrobali.com/2013/08/28/bpk
-harapkan-60-persem-kabupatenraih-wtp/ diakses pada tanggal 17
Oktober 2013).
Nasrudin,
Fadilah.
2008.
Pengaruh
pendidikan,
pelatihan
dan
pengalaman kerja terhadap kualitas
penyajian informasi akuntansi pada
PT. BNI, Tbk. Jurnal Ichsan
Gorontalo. Vol 3 No. Februari- April
2008.
Permana,
Irvan.
2011.
Pengaruh
Penerapan
Standar
Akuntansi
Pemerintahan terhadap Kualitas
Laporan Keuangan Pemerintah
Daerah Dan Implikasinya Pada
Akuntabilitas Survei Pada Dinas
Kota Bandung. Skripsi. Bandung:
Universitas Komputer Indonesia.
Rahmawati, Diana. 2008. Analisis FaktorFaktor Yang Berpengaruh Terhadap
Pemanfaatan Teknologi Informasi.
Jurnal Ekonomi & Pendidikan,
Volume 5 Nomor 1.
Rajana HRP, Junita Putri. 2009. Pengaruh
Pemahaman SAP, Pendidikan dan
Pelatihan terhadap Penyusunan
Laporan Keuangan SKPD Kota
Pematangsiantar. Skripsi. Sumatera
Utara: Universitas Sumatera Utara.
Situmorang,
Dinar.
2012.
Pengaruh
Pemahaman Standar Akuntansi
Pemerintahan,
Pendidikan
dan
Pelatihan, serta Latar Belakang
Pendidikan terhadap Penyusunan
Laporan Keuangan SKPD pada
Kabupaten Samosir. Skripsi. Medan:
Universitas Negeri Medan.

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Bisnis.


Bandung: CV.Alfabeta.
_______.
2013.
Metode
Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D.
Cetakan ke-18. Bandung: CV
Alfabeta.
Sukmaningrum, Tantriani. 2012. Analisis
Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Kualitas
Informasi
Laporan
Keuangan
Pemerintah
Daerah
(Studi Empiris pada Pemerintah
Kabupaten dan Kota Semarang).
Skripsi.
Semarang:
Universitas
Diponegoro.
Yuliani, Safrida., Nadirsyah dan Usman
Bakar. 2010. Pengaruh Pemahaman
Akuntansi, Pemanfaatan Sistem
Informasi
Akuntansi
Keuangan
Daerah Dan Peran Internal Audit
Terhadap
Kualitas
Laporan
Keuangan
Pemerintah
Daerah.
Jurnal Telaah & Riset Akuntansi Vol.
3. No. 2. Juli 2010 Hal. 206-220.

Anda mungkin juga menyukai