PENDAHULUAN
Era reformasi saat ini memberikan
peluang
bagi
perubahan
paradigma
pembangunan
nasional.
Perubahan
paradigma ini antara lain diwujudkan
melalui kebijakan otonomi daerah yang
diatur
dalam
Undang-Undang
yaitu
Undang-Undang
No.32 Tahun 2004
Tentang Pemerintah Daerah. Berdasarkan
Undang-Undang No. 32 Tahun 2004
tentang Pemerintahan Daerah, pemerintah
mengeluarkan
Peraturan
Pemerintah
Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar
Akuntansi Pemerintahan (SAP) yang
sekarang
diubah
menjadi Peraturan
Pemerintah No. 71 Tahun 2010 tentang
Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP).
SAP merupakan prinsip-prinsip akuntansi
yang ditetapkan dalam menyusun dan
menyajikan laporan keuangan pemerintah.
Dengan berpedoman pada SAP, maka
diharapkan laporan keuangan pemerintah
daerah telah disajikan secara relevan dan
handal sehingga dapat digunakan sebagai
dasar pengambilan keputusan.
Laporan keuangan yang dihasilkan
oleh pemerintah daerah akan digunakan
oleh beberapa pihak yang berkepentingan
sebagai
dasar
untuk
pengambilan
keputusan. Oleh karena itu, informasi yang
terdapat di dalam Laporan Keuangan
Pemerintah
Daerah
(LKPD)
harus
bermanfaat dan sesuai dengan kebutuhan
para pemakai. Huang et al., (1999) dalam
Sukmaningrum (2012: 41) menyatakan
bahwa informasi akan bermanfaat apabila
suatu
informasi
dapat
mendukung
pengambilan
keputusan
dan
dapat
METODE
Penelitian ini mengambil lokasi di
Kabupaten Jembrana, yaitu pada DinasDinas di Pemerintah Daerah Kabupaten
Jembrana. Penelitian ini dilakukan bersifat
asosiatif, dimana penelitian asosiatif
bertujuan untuk mengetahui hubungan
kausal
dimana
variabel
independen
mempengaruhi variabel dependen. Menurut
Windows.
Pengambilan
keputusan
dilakukan
dengan
membandingkan
signifikansi hasil pengujian dengan tingkat
signifikansi 0,05. Nilai signifikansi dari Uji
Normalitas ini harus lebih besar daripada
0,05. Setelah model uji telah memenuhi
syarat normalitas, maka selanjutnya
dilakukan
Uji
Multikolinearitas.
Uji
Multikolinearitas bertujuan untuk menguji
apakah model regresi ditemukan adanya
korelasi antar variabel bebas (independen)
menurut Gujarati (2003) dalam Ghozali
(2007: 95). Multikolinearitas dilihat dari nilai
tolerance 0,10 dan Variance Inflation
Factor (VIF) 10, yang terdapat dalam
program komputer SPSS 19.0 for Windows.
Selanjutnya
Uji
Heteroskedastisitas
bertujuan menguji apakah dalam model
regresi terjadi ketidaksamaan variasi dari
residual satu pengamatan ke pengamatan
yang lain dengan menggunakan uji Grafik
Scatter Plot yang terdapat dalam program
komputer SPSS 19.0 for Windows.
Konsekuensi dari Heteroskedastisitas yaitu,
jika terdapat pola yang jelas dan titik-titik
menyebar di atas dan dibawah angka 0
pada sumbu Y, maka tidak terjadi
heteroskedastisitas, sehingga model regresi
layak digunakan berdasarkan masukan
variabel X terhadap variabel Y.
Langkah selanjutnya dilakukan Uji
Hipotesis dengan menggunakan Analisis
Regresi
Linier
Berganda
(Multiple
Regression Analysis). Uji Regresi Parsial (ttest), Uji Regresi Simultan (F-test), serta
Koefisien Determinasi (R2), yang bertujuan
untuk menguji apakah terdapat pengaruh
antara
variabel
independen,
yaitu
pemahaman
Standar
Akuntansi
Pemerintahan (SAP) dan pemanfaatan
sistem informasi akuntansi keuangan
daerah, terhadap satu variabel dependen
yaitu kualitas laporan keuangan pemerintah
daerah.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Waktu
yang
digunakan
untuk
menyebarkan kuisioner sampai terkumpul
adalah kurang lebih 2 minggu, dimulai dari
tanggal 13 Januari 2014 sampai dengan 24
Januari 2014. Karakteristik responden yang
digunakan dalam penelitian ini meliputi
pendidikan, jenis kelamin, masa kerja dan
umur responden. Pengukuran karakteristik
B
6,611
0,431
0,465
Std.
Error
2,117
0,037
0,058
Standardized
Coefficients
Beta
0,675
0,469
t
3,123
11,643
8,087
Sig.
0,000
0,000
0,000
keberhasilan
penyusunan
keuangan SKPD.
laporan
dan
dapat
meningkatkan
kinerja,
pemanfaatannya harus dilakukan dengan
baik.
Sehingga,
dengan
adanya
pemanfaatan sistem informasi akuntansi
keuangan
pada
pemerintah
daerah
Kabupaten Jembrana dan pemanfaatan
tersebut dilakukan dengan baik, maka akan
dapat
meningkatkan
kinerja
serta
menghasilkan suatu hasil yang baik pula,
yakni berupa laporan keuangan yang
berkualitas. Hasil penelitian ini mendukung
penelitian yang dilakukan oleh Safrida
Yuliani, Nadirsyah, dan Usman Bakar
(2010)
yang
menyatakan
bahwa
pemanfaatan sistem informasi akuntansi
keuangan daerah adalah penerapan sistem
informasi akuntansi, mulai dari sistem
pengelompokan, penggolongan, pencatatan
dan pemrosesan aktivitas keuangan
pemerintah daerah ke dalam sebuah
laporan keuangan sebagai suatu informasi
yang dapat digunakan oleh pihak tertentu
dalam pengambilan keputusan. Sehingga,
pemanfaatan sistem informasi akuntansi
keuangan daerah berpengaruh terhadap
kualitas laporan keuangan pemerintah
daerah.
df
Sum of
Mean Square
Squares
1 Regression
936,357
2
468,178
346,346
81
4,276
Residual
Total
1282,702
83
a. Predictors: (Constan), Pemanfaatan SIA, Pemahaman SAP
b. Dependent Variable: Kualitas Laporan Keuangan
Sumber: data primer diolah, 2014
Pengaruh
Pemahaman
Standar
Akuntansi Pemerintahan (SAP) dan
Pemanfaatan
Sistem
Informasi
Akuntansi Keuangan Daerah Terhadap
Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah
Kabupaten Jembrana
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis
dengan menggunakan uji F diketahui
bahwa untuk hipotesis ketiga, yaitu
pemahaman
Standar
Akuntansi
Pemerintahan (SAP) dan pemanfaatan
sistem informasi akuntansi keuangan
daerah berpengaruh signifikan terhadap
F
109,493
Sig.
,000a
R Square
,854a
,730
Adjusted
R Square
,723
Std. Error of
The Estimate
2,06782