AMDAL Laporan
AMDAL Laporan
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
PT Ultrajaya Milk Industry and Trading Company, Tbk (IDX: ULTJ )
Padalarang, Kab. Bandung. Perusahaan ini awalnya merupakan industri rumah tangga
yang didirikan pada tahun 1958, kemudian menjadi suatu entitas perseroan terbatas
pada tahun 1971. Perusahaan ini merupakan pioner di bidang industri minuman
dalam kemasan di Indonesia, dan sekarang memiliki mesin pemroses minuman
tercanggih se-Asia Tenggara.
Pada awalnya perusahaan yg berawal dari sebuah rumah di Jln. Tamblong
Dalam, Bandung, ini hanya memproduksi susu. Namun seiring perkembangannya, dia
juga memproduksi juice dalam kemasan bermerek Buavita dan Gogo serta
memproduksi Teh Kotak, Sari Asem Asli dan Sari Kacang Ijo. Sejak tahun 2008
merek Buavita dan Gogo dibeli oleh PT. Unilever Indonesia, Tbk. sehingga PT.
Ultrajaya Milk bisa kembali ke bisnis utamanya, yaitu produksi susu. Perusahaan
yang didirikan oleh Ahmad Prawirawidjaja ini, seorang pengusaha Tionghoa yg
sudah bermukim di Bandung, sekarang dikomandani oleh generasi kedua, yaitu
Sabana Prawirawidjaja, dan siap-siap diteruskan kepada generasi ketiga, Samudera
Prawirawidjaja.
1.2
dan perdagangan.
Perusahaan bergerak dalam bidang industri makanan dan minuman. Di bidang
minuman Perusahaan memproduksi rupa-rupa jenis minuman seperti susu cair, sari
buah, teh, minuman tradisional dan minuman kesehatan, yang diolah dengan
1
teknologi UHT (Ultra High Temperature) dan dikemas dalam kemasan karton aseptik.
Di bidang makanan Perusahaan memproduksi susu kental manis, susu bubuk, dan
konsentrat buahbuahan tropis.
Perusahaan memasarkan hasil produksinya dengan cara penjualan langsung
(direct selling), penjualan tidak langsung (indirect selling), dan melalui pasar modern
(modern trade). Penjualan langsung dilakukan ke toko-toko, P&D, kios-kios, dan
pasar tradisional lain dengan menggunakan armada milik Perusahaan. Penjualan tidak
langsung dilakukan melalui agen /distributor yang tersebar di seluruh wilayah
kepulauan Indonesia.
Penjualan melalui modern trade dilakukan ke minimarket, supermarket, dan
hypermarket. Perusahaan juga melakukan penjualan ekspor ke beberapa negara.
Untuk menunjang kegiatan pemasaran dan memperlancar distribusi produknya,
Perusahaan memiliki kantor perwakilan dan stock point yang tersebar di Pulau Jawa.
1.3
Visi
Menjadi perusahaan industri makanan dan minuman yang terbaik dan terbesar di
Indonesia, dengan senantiasa mengutamakan kepuasan konsumen, dan menjungjung
tinggi kepercayaan para pemegang saham serta mitra kerja perusahaan
1.3.2
Misi
Menjalankan usaha yang dilandasi dengan kepekaan yang tinggi untuk senantiasa
berorientasi kepada pasar atau konsumen, dan kepekaan serta kepedulian untuk
senantiasa memperhatikan lingkungan yang dilakukan secara optimal agar dapat
memberikan nilai tambah sebagai wujud pertanggung jawaban kepada pemegang
saham.
1.4
dan
Peraturan
Menteri
Negara
2006
Lingkungan Hidup.
BAB II
RUANG LINGKUP STUDI
2.1
tahap
pertumbuhan
pesat
sejalan
dengan
menyengat
Kampung
Ngamprah,
2.1.2
2.1.3
2) Fisiografi
Desa Cimareme terletak di kecamatan Ngamprah kabupaten
Bandung Barat memiliki luas wilayah kurang lebih 244,254
ha/m2.
Bentangan wilayah: Desa terletak di dataran rendah, terdapat
aliran sungai dan bantaran sungai.
Letak
Orbitasi
BAB III
METODE STUDI
3.1
3.2
3.3
Metode evaluasi
1. Evaluasi karakteristik dampak
2. Kriteria penilaian dampak penting
Penilaian yang digunakan untuk dampak penting atau dalam penilaian
usaha biasanya menggunakan konsep dasar dari komponene kegiatan yang
bias terlihat dampak penting yang terjadi pada perusahaan
BAB IV
PELAKSANAAN STUDI
4.1
PEMRKASA
A. PT Ultra Jaya
Street Address: Jl. Raya Cimareme 131, Padalarang, Bandung 40552,
Indonesia
City :Bandung
Zip Code: 40552
Province/State: Jawa Barat
Country/Region: Indonesia
Phone: 62-22-86700700
Faximile: 62-22-6654612
Email: eddikur@ultrajaya.co.id
Website: www.ultrajaya.co.id
B. Penyusun ANDAL
1) Nama : Novia Isnaeni M
Alamat : Jl. Kh. Agus Salim No.16, Compreng, Subang
2) Nama : Suci Riksa Harfianty
Alamat : Jl. Mekar Sari Rt/rw:06/02 Kalijati, Subang
3)
BAB V
DAFTAR PUSTAKA
http://ultrajaya.waytodeal.com/about
http://evanalurita.blogspot.com/2010/02/visi-dan-misi-ptultra-jaya-milk.htm
lhttp://www.docstoc.com/docs/81967656/Laporan-Penilaian-Saham-PT-UltrajayaMilk-Industry-and-Trading-Company
11
DOKUMEN ANDAL
(ANALISI DAMPAK LINGKUNGAN)
12
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Industri menempati posisi pusat dalam ekonomi bagi masyarakat
modern. Bagi negara berkembang, industri juga merupakan hal yang sangat
penting. Industri digunakan sebagai landasan dalam pembangunan dan dapat
juga digunakan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang terus selalu
meningkat dari tahun ke tahun. Industri merupakan penghasil barang dan
jasa yang selalu dibutuhkan oleh semua masyarakat. Oleh karena itu,
peranan industri adalah sangat penting.
Berdasarkan Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 51
Tahun 1995, Industri adalah kegiatan ekonomi yang mengolah bahan mentah,
bahan baku, barang setengah jadi atau barang jadi menjadi barang dengan
nilai yang lebih tinggi untuk penggunaannya, termasuk kegiatan rancang
bangun dan perekayasan industri. Industri yang banyak bermunculan di
Indonesia antara lain adalah jenis industri makanan dan minuman, industri
rokok, industri tekstil, industri kulit, industri tapioka dan masih banyak jenis
industri yang lainnya.
Menurut Wagini, dkk (2002) meningkatnya sektor industri selain dapat
meningkatkan taraf hidup masyarakat juga dapat meningkatkan timbulnya
dampak negatif. Peningkatan sektor industri diiringi oleh meningkatnya
jumlah
limbah
padat (solid
yang
dihasilkan,
waste),limbah
limbah
cair (liquid
industri
waste), dan
bisa
berupa
limbah
limbah
gas (gaseous
waste).
PT. Ultrajaya Milk Industry and Trading Company, Tbk (IDX: ULTJ )
merupakan perusahaan
multi
nasional yang
131,
Padalarang,
Kab.
Bandung.
Perusahaan
ini
awalnya
merupakan industri rumah tangga yang didirikan pada tahun 1958, kemudian
13
menjadi suatu entitas perseroan terbatas pada tahun 1971. Perusahaan ini
merupakan pioner di bidang industri minuman dalam kemasan di Indonesia,
dan
sekarang
memiliki
mesin
pemroses
minuman
tercanggih
se-Asia
Tenggara.
Pada awalnya perusahaan yg berawal dari sebuah rumah di Jln.
Tamblong Dalam, Bandung, ini hanya memproduksi susu. Namun seiring
perkembangannya, dia juga memproduksi juice dalam kemasan bermerek
Buavita dan Gogo serta memproduksi Teh Kotak, Sari Asem Asli dan Sari
Kacang Ijo. Sejak tahun 2008 merek Buavita dan Gogo dibeli oleh PT. Unilever
Indonesia, Tbk. sehingga PT. Ultrajaya Milk bisa kembali ke bisnis utamanya,
yaitu produksi susu. Perusahaan yang didirikan oleh Ahmad Prawirawidjaja ini,
seorang pengusaha Tionghoa yg sudah bermukim di Bandung, sekarang
dikomandani oleh generasi kedua, yaitu Sabana Prawirawidjaja, dan siap-siap
diteruskan kepada generasi ketiga, Samudera Prawirawidjaja.
Berdasarkan
Undang-Undang
No.
23
Tahun
1997
tentang
Peraturan Menteri
Pt.
Ultra
Jaya
Dampak
Lingkungan
ini wajib
Hidup
dilengkapi
(AMDAL),
dengan
maka
dokumen
1.2
Visi
Menjadi perusahaan industri makanan dan minuman yang terbaik dan
terbesar di Indonesia, dengan senantiasa mengutamakan kepuasan
konsumen, dan menjungjung tinggi kepercayaan para pemegang saham
serta mitra kerja perusahaan.
1.2.2
Misi
Menjalankan usaha yang dilandasi dengan kepekaan yang tinggi untuk
senantiasa berorientasi kepada pasar atau konsumen, dan kepekaan serta
14
Peraturan
UU RI No. 32/2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan
Hidup
PP No. 27/1999 tentang AMDAL
Undang-Undang No. 23 Tahun 1997 tentang PengelolaanLingkungan
Hidup
di
Indonesia
dan
Peraturan
Menteri
Negara
BAB II
RENCANA USAHA DAN ATAU KEGIATAN
2.1
15
PT Ultra Jaya
Alamat : Jl. Raya Cimareme 131, Padalarang, Bandung 40552, Indonesia
Phone: 022-86700700
Faximile: 022-6654612
Email: eddikur@ultrajaya.co.id
Website: www.ultrajaya.co.id
b. Penyusun ANDAL
a) Nama : Novia Isnaeni M
Alamat : Jl. Kh. Agus Salim No.16, Compreng, Subang
b) Nama : Suci Riksa Harfianty
Alamat : Jl. Mekar Sari Rt/rw:06/02 Kalijati, Subang
c) Nama : Wanty Indriyani
Alamat : Jl. BBK. Ciparay Gg. Situgunting Barat No.01 Rt/Rw: 03/09
Bandung.
d) Nama : Yudi Suryadi
Alamat : Jl. Pelabuhan II No.20
e) Nama : Yuli Wiyandari
Alamat : Perumahan Tanjung Sari Permai Blok B.24 Rt/rw: 03/07.
Sumedang
2.2
Jaya merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang industri makanan dan
minuman. PT.Ultra Jaya ini sudah berada pada tahun 1970an. Jadi, untuk rencana
perusahaan ini sudah berada pada zaman dahulu.
PT. Ultra jaya mempunyai batas-bats lahan dalam menjalanakan usahanya yaitu
berupa batas lahan yang digunakan yaitu dekat dengan pemukiman penduduk sekitar
Cimareme. Kemudian hubungan antara lokasi PT.Ultra Jaya dengan jarak tersedianya
sumber daya air sangat dekat dengan wilayah sekitar.
16
Tahap pelaksanaan rencana usaha pada PT. Ultra Jaya terdiri dari :
a) Tahap Pra Konstruksi : Sebelum adanya PT. Ultra Jaya, pada umumnya wilayah
sekitar Desa Mekarsari ini merupakan lahan pertanian.
b) Tahap Konstruksi : Dibuat saluran air pengolahan air limbah untuk mengolah air
limbah yang keluar dari PT. Ulltra Jaya. Sehingga air limbah yang keluar dan
menyebar dimasyarakat itu tidak membahayakan dan tidak menimbulkan dampak
negative untuk masyarakat sekitar.
c) Tahap Operasi : Pada tahun 2010, pernah terjadi bau busuk yang berasal
dari limbah cair PT Ultra Jaya yang menyengat dan mengganggu
penciuman
warga
di
sekitar
Kampung
Bunisari,
Desa
pabrik tersebut. Pada awal pembangunan PT. Ultra Jaya tidak membuat suatu
pengolahan air limbah yang layak, sehingga akan menyebabkan dampak negatif
kepada masyarakat sekitar. Seperti, pembuangan sampah yang dibuang ke sekitar
17
pemukiman masyarakat dan air limbah. Selain itu juga, pembuangan susu basi dari
pembersihan alat.
Kemudian, pada tahun 2009, dibuatlah suatu pengolahan air limbah yang
mengolah sisa pembuangan air limbah susu sehingga tidak menimbulkan dampak
negatif kepada masyarakat sekitar. Atau lebih dikenal dengan IPAL (Instalasi
Pengolahan Air Limbah).
2.4
akan dijadikan lokasi PT.Ultra Jaya kedepannya. Artinya akan ada perbesaran
wilayah PT.Ultra Jaya pada tahun selanjutnya.
BAB III
RONA LINGKUNGAN HIDUP
a.
Fisik Kimia
1) Iklim, kualitas udara, dan kebisingan
Secara umum daerah Bandung dan sekitarnya mempunyai iklim tropis
dengan suhu udara antara 22,6-23,9C dan kelembaban berkisar 70-83%.
Jumlah curah hujan rata-rata tahunan bervariasi, dari 1700 mm di bagian r
engah arah tenggara Kota Bandung sampai lebih dari 3000 mm di bagian
selatan. Jumlah pengambilan airtanah secara keseluruhan untuk usaha I
ndustri dan komersial serta penyediaan air bersih oleh PDAM Kodya dan
Kab. Bandung selama tahun 1995 melalui 2225 buah sumurbor
diperkirakan sebesar 66,9 juta m/tahun. Angka tersebut diyakini lebih
kecil dibandingkan yang sebenarnya, karena masih banyak sumur-sumur
18
Letak
Orbitasi
3) Hidrologi
Dibawah ini merupakan salah satu tabel hasil pemeriksaan air limbah
industri susu PT Ultra Jaya
No
Parameter
1
2
3
Satuan
Standar
Produksi
Debit Limbah
pH
ton/tahun
L/det
-
DHL
mhos/cm
6,5-8,4
<700-
TDS
Mg/L
TSS
Zat Organik
Unsur
Unsur
COD
BOD
N total
Amonium
Mg/L
Mg/L
Mg/L
Mg/L
20
>3000
<450
2000
200
100
50
<5 - >30
0-5
Hasil
Pemeriksaan
54750
4,05
7,0-8,3
Ket
M
16-68
5,6-24,1
-
M
M
-
(NH4N)
Nitrit
Penyubur
Logam Berat
(NO3-N)
P-total
Kalium
Besi
Mangan
Khrom
total
Seng
Timbal
Tembaga
10
Sulfida
Minyak &
11
lemak
Sianida
Phenol
12
13
0-1
0-10
Mg/L
Mg/L
Mg/L
Mg/L
0-2
0-2
0-5
0-0,2
Mg/L
0-0,1
Mg/L
Mg/L
Mg/L
Mg/L
0-2
0-0,1
0-0,2
0-0,05
Mg/L
0-10
Mg/L
Mg/L
0-0,05
0-0,5
(NO3-N)
Nitrat
4) Hidrooseonografi
5) Ruang, lahan, dan sawah
Jenis dan Kesuburan Tanah: Warna tanah merah dan tekstur tanah
lempungan
b.
Biologi
1) Fauna
2) Flora : Semenjak adanya PT.Ulta Jaya, lahan pertanian disekitarnya
menjadi berkurang
c.
Sosial
1) Demografi
PT. Ultra Jaya terletak di Desa Gadobangkong, Kecamatan Ngamprah,
Cimareme. Untuk data penduduknya itu sendiri, kami dapat dari Rw sekitar
tempat tersebut dengan jumlah pada tahun 2010 sebanyak 1200 jiwa. Mata
21
2) Ekonomi
3) Budaya
BAB IV
RUANG LINGKUP STUDI
4.1
b.
PT. Ultra jaya terletak di Desa Cimareme yang berada didataran rendah,
terdapat aliran sungai dan bantaran sungai sehingga limbah pabrik dapat
mencemari.
c.
PT. Ultra jaya berada di pinggir jalan utama menuju tol padalarang,
sehingga kendaraan yang keluar masuk pabrik ini menyebabkan macet
dan peningkatan polusi udara untuk masyarakat sekitar.
d.
Berkurangnya
lahan
pertanian
karena
pembangunan
pabrik
BAB V
PRAKIRAAN DAMPAK BESAR DAN PENTING
Persiapan Konstruksi
Pelaksanaan Konstruksi
Pasca Konstruksi
1) Terganggunya aktifitas Masyarakat setempat
2) Perubahan Fungsi Lahan
3) Terbukanya kesempatan kerja
4) Kerawanan keamanan gangguan ketertiban
5) Berkurangnya ketersediaan sumber air bagi masyarakat sekitar PT. Ultra
jaya
6) Peningkatan intesitas polusi udara dan pencemaran air akibat limbah
buangan dari pabrik
23
BAB VI
EVALUASI DAMPAK BESAR DAN PENTING
6.1
Pemilihan alternatif pada PT. Ultra jaya dilakukan dengan cara penanganan
proses pengolahan limbah yang baik dan benar sehingga tidak mencemari lingkungan
sekitar.
6.3
RENCANA PENGELOLAAN
LINGKUNGAN HIDUP (RKL)
25
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
analisis dampak lingkungan dalam kegiatan usaha yang dilaksanakan PT. Ultra Jaya
dengan tujuan tercapainya pengelolaan, pemantauan dan penanggulangan dampak
lingkungan terhadap akibat yang ditimbulkan kegiatan usaha PT. Ultra Jaya.
1.2
Kebijakan Lingkungan
Pada kegiatan usaha ini PT. Ultra Jaya dalam menjalankan usahanya
akan senantiasa memperhatikan lingkungan yang dilakukan secara optimal agar dapat
memberikan nilai tambah sebagai wujud pertanggungjawaban selaku pelaksana
kegiatan usaha. Hal ini disesuaikan dengan peraturan pemerintah tentang pengelolaan
lingkungan hidup berupa penyempurnaan pengelolaan dan pemantauan lingkungan
dilakukan secara berkelanjutan sebagai bentuk pencegahan, penanggulangan dan
pengendalian dampak lingkungan yang disebabkan oleh kegiatan-kegiatan usaha.
Adapun kebijakan-kebijakan lingkungan ini dilaksanakan untuk memenuhi
peraturanperaturan pemerintah sebagai berikut:
1) UU RI No. 32/2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
2) PP No. 27/1999 tentang AMDAL
3) Undang-Undang No. 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan
Hidup di Indonesia dan Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup
Nomor 11 Tahun 2006
26
27
BAB II
PENDEKATAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN
2.1
b.
Guna turut serta dalam pembangunan sosial ekonomi masyarakat sekitar kegiatan
usaha, PT. Ultra Jaya selaku pemilik usaha akan memprioritaskan penyerapan
tenaga kerja sekitar setempat sesuai dengan keahlian dan keterampilan yang
dimiliki
28
c.
Atas lahan penduduk yang terkena peta kegiatan usaha ini, maka akan dilakukan
kompensasi ganti rugi dengan prinsip saling menguntungkan kedua belah pihak
tanpa ada unsur paksaan atas pemindah tanganan lahan milik penduduk.
d.
Dalam kegiatan usaha ini juga PT. Ultra Jaya bertanggungjawab atas ketersedian
air yang berkualitas bagi warga sekitar kegiatan usaha sebagai fasilitas umum
yang diberikan akibat adanya kegiatan usaha ini.
e.
PT. Ultra Jaya juga berpartisipasi aktif dalam pengembangan masyarakat sekitar
kegiatan usaha khususnya pendidikan. Dimana disediakan beasiswa pendididkan
bagi yang memenuhi persyaratan untuk berbagai jenjang pendidikan.
BAB III
RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
3.1
terbatasnya sumber daya mata air bagi masyarakat sekitar kegiatan usaha.
Permasalahan ini ditimbulkan karena kegiatan usaha ini membutuhkan jumlah debit
air dalam jumlah yang banyak, sehingga sumber daya mata air untuk masyarakat
sekitar menjadi berkurang.
3.2
akan terkena dampak di ukur berdasarkan beberapa parameter lingkungan. Untuk sisa
hasil kegiatan usaha berupa limbah cair paramter yang digunakan disesuaikan dengan
peraturan pemerintah yang mengatur tentang industri pengolahan susu. Untuk
vegetasi yang terkena damapk hanya berkurangnya lahan pertanian dan habitat hidup
fauna lahan pertanian.
3.3
29
3.5
3.6
3.7
3.8
30
DOKUMEN RPL
(RENCANA PEMANTAUAN
LINGKUNGAN)
31
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
PT. Ultrajaya Milk Industry and Trading Company, Tbk (IDX: ULTJ)
merupakan perusahaan
multi
nasional yang
131,
Padalarang,
Kab.
Bandung.
Perusahaan
ini
awalnya
merupakan industri rumah tangga yang didirikan pada tahun 1958, kemudian
menjadi suatu entitas perseroan terbatas pada tahun 1971. Perusahaan ini
merupakan pioner di bidang industri minuman dalam kemasan di Indonesia,
dan
sekarang
memiliki
mesin
pemroses
minuman
tercanggih
se-Asia
Tenggara.
Pada awalnya perusahaan yg berawal dari sebuah rumah di Jln.
Tamblong Dalam, Bandung, ini hanya memproduksi susu. Namun seiring
perkembangannya, dia juga memproduksi juice dalam kemasan bermerek
Buavita dan Gogo serta memproduksi Teh Kotak, Sari Asem Asli dan Sari
Kacang Ijo. Sejak tahun 2008 merek Buavita dan Gogo dibeli oleh PT. Unilever
Indonesia, Tbk. sehingga PT. Ultrajaya Milk bisa kembali ke bisnis utamanya,
yaitu produksi susu. Perusahaan yang didirikan oleh Ahmad Prawirawidjaja ini,
seorang pengusaha Tionghoa yg sudah bermukim di Bandung, sekarang
dikomandani oleh generasi kedua, yaitu Sabana Prawirawidjaja, dan siap-siap
diteruskan kepada generasi ketiga, Samudera Prawirawidjaja.
1.2.
Mengetahui perubahan lingkungan hidup atau dampak penting yang timbul akibat
pembangunan PT. Ultrajaya Milk Industry and Trading Company, Tbk
Memperbaiki
dan
menyempurnakan
dokumen
Rencana
Pengelolaan
- Sebagai Alat bukti jika terjadi komplin yang berkaitan dengan dampak
kegiatan reklamasi pantai
b. Bagi Pemerintah
33
Undang Undang No. 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam
Hayati dan Ekosistemnya.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Peratutan Daerah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat No.1 tahun 1990 tantang
pengelolaan lingkungan hidup di Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat
9.
Keputusan Menteri Negara Kependudukan dan Lingkungan Hidup No. Kep02/MENKLH/I/1998 Tentang Pedoman Penentuan Baku Mutu Lingkungan
34
10. Keputusan Menteri Negara Kependudukan dan Lingkungan Hidup No. Kep14/MENKLH/3/1994 Tentang Pedoman Umum Penyusunan AMDAL
11. Keputusan Menteri Negara Kependudukan dan Lingkungan Hidup No. Kep13/MENKLH/3/1994 Tentang Pedoman Penyusunan Keanggotaan dan Tata
Kerja Komisi AMDAL
12. Keputusan Menteri Negara Kependudukan dan Lingkungan Hidup No. Kep14/MENKLH/3/1994 Tentang Pedoman Umum Penyusunan AMDAL
13. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. Kep-39/MENLH/08/1996
Tentang Jenis Kegiatan Yang Harus Dilengkapi Dengan AMDAL
14. Keputusan Kepala BAPEDDAL No. Kep-056 Tahun 1994 Tentang Pedoman
Penentuan Dampak Penting
15. Keputusan Kepala BAPEDDAL No. 299/II/1996 Tentang Pedoman Teknia
Kajian Aspek Sosial dalam Pemyusunan AMDAL
16. Keputusan Gubernur Propinsi Jawa Barat No. 660.I/26/1990 Tentang Baku Mutu
Kualitas Air di Propinsi Jawa Barat
17. MARPOL 73/78
1.5. Ruang Lingkup RPL
Sesuai dengan tujuan dan Kegunaan RPL, ruang lingkup rencana pemantauan
kawasan PT. Ultrajaya Milk Industry and Trading Company, Tbk adalah:
1. Mengkaji seluruh dampak yang terkategori penting baik positif maupun negatif
terhadap semua komponen.
2. Merumuskan langkah-lankah pemantauan yang perlu dilakukan untuk setiap
komponen kegiatan dan komponen lingkungan baik yangberdampak positif maupun
yang berdampak negatif.
1.6. Identitas Pemrakarsa
Nama Proyek : Pemantauan Kawasan Industri PT. Ultrajaya Milk Industry and
Trading Company, Tbk
Pekerjaan : Penyusunan Dokumen ANDAL, RKL dan RPL
35
36
BAB II
RUANG LINGKUP
2.1. Dampak Penting yang Ditelaah
2.1.1. Rencana Kegiatan yang Ditelaah
Kegiatan proyek pembangunan PT. Ultrajaya Milk Industry and Trading
Company, Tbk yang berada diwilayah Cimareme-Padalarang Kab. Bandung sesuai
dengan rencana tata ruang kabupaten Bandung yang berada dalam wilayah
pembangunan dengan peruntukan kawasan industri. Lokasi proyek berada Beralamat
di Jln. Raya Cimareme 131, Padalarang, Kab. Bandung.
2.1.2. Tahapan Rencana Kegiatan
Guna kepentingan studi AMDAL, semua kegiatan yang menyangkut perubahan
tata guna lahan secara garis besar dapat diketegorikan dalam tiga tahap kegiatan,
yaitu tahap prakontruksi, kontruksi dan pascakontruksi.
2.1.2.1. Kegiatan Tahap Pra Konstruksi
Pengadaan lahan
Pematang Lahan
Pemasangan Peralatan
37
Pengadaan lahan
Proses pengadaan lahan diwilayah desa Cimareme sejumlah 25 Ha
dan desa mugimakmur sejumlah 15Ha akan dapat memunculkan
spekulan dan kekhawatiran masyarakat tentang nilai ganti rugi Lahan.
2.2.2. Konstruksi
38
tanah untuk reklamasi perlu dilakukan analisa lebih jauh untuk mengurangi
dampak yang akan terjadi.
Pematang Lahan
Kegiatan pematangan lahan (reklamasi) pantai seluas 40 ha akan
merubah fungsi lahan yang berupa tambak. Peralihan fungsi lahan ini akan
mempengaruhi produktifitas lahan lainnya yang berada disekitar tapak
proyek.
Pemasangan Peralatan
Pemasangan peralatan akan sama dampaknyadengan pembangunan
fisik bangunan. namun dalam skala yang lebih rendah karen waktu
pemasangannya
yang
relatif
39
lebih
cepat
dibanding
waktu
BAB III
RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN
3.1. Prinsip Dan Mekanisme Pemantauan Lingkungan
Prinsip dasar dalam penyusunan Rencana Pemantauan Lingkungan adalah :
maka pengelolaan dampak positif dan dampak negatif yang terjadi tidak selalu
menjadi tanggung jawab dan dalam kewenangan Badan Pengawas Kabupaten
Bandung, namun perlu dilaksanakan bersama-sama dengan pihak lain yang
berkepentingan seperti pengembang di Pemerintahan Kabupaten Bandung, institusi
pada Pemerintahan Pusat, pengguna atau pengembang di Padalarang, dan masyarakat
disekitar kawasan Padalarang.
Untuk menghindari terjadinya kesenjangan tanggung jawab, maka dalam
penyusunan RPL perlu dilakukan pembagian tugas yang jelas, yakni sesuai dengan
kategorisasi matra dampak lingkungan yang meluputi:
-
yang
40
- Matra ruang, yakni kejelasan mengenai skala ruang kejadian dampak serta lokasi
atau tempat sumber dampak
- Matra temporal, yakni kejelasan mengenai waktu kejadian dampak dalam
kerangka pentahapan proyek reklamasi pantia pabrik Bandung.
Pihak yang bertanggung jawab dalam pemantauan lingkungan pada hakekatnya
akan mengikuti pembagian tanggung jawab para pihak dalam pengelolaan lingkungan
menurut kepentingan kewenangannya masing-masing, termasuk kepentingan
pengawasan terhadap kinerja pengelolaan lingkungan.
Pemberian
rencana
pelaksanaan
pemantauan
untuk
setiap
komponen
Sumber dampak
41
Saran dari masyarakat apabila jadi dibangun proyek tersebut antara lain:
a) Pekerja yang digunakan oleh perusahaan pada waktu pembangunan maupun pada
waktu operasii diprioritaskan dari dua desa tersebut.
b) Limbahnya betul-betul ditangani khususnya limbah cair sehingga tidak
mengurangi pendapatan petani tambvak didua desa tersebut.
c) Perlu sosialisasi lebih lanjut ke dua desa.
d) Perusahaan perlu memberikan konpensasi kepada masyarakat
e) Pelu adanya kesepakatan-kesepakatan tertentu antara masyarakat dengan pihak
pemrakarsa.
3.2.2. Tahap Kontruksi
Pematang Lahan
Kegiatan ini akan merubah fungsi lahan yang berupa pemukiman.
peralihan fungsi lahan ini akan mempengaruhi produktifitas lahan lainnya.
Pemasangan Peralatan
Pemasangan peralatan akan sama dampaknyadengan pembangunan fisik
bangunan. namun dalam skala yang lebih rendah karen waktu pemasangannya
yang relatif lebih cepat dibanding waktu pembangunan fisik lainnya.
Komponen Fisika-Kimia
1). Tata ruang/Tata guna lahan
a). Dampak penting yang dipantau
Jenis komponen lingkungan tata guna lahan
Indikator : Perubahan tata guna tanah setelah kegiatan pengurugan
b). Sumber dampak yang dipantau :
Pengurugan dan pemadatan tanah urugan
c). Parameter / komponen lingkungan yang dipantau :
Tata guna tanah
d). Tujuan pemantauan lingkungan
Memeriksa kesesuaian antara penggunaan lahan dengan rencana proyek
e). Metode pemantauan lingkungan
- Metode pemantauan
- Observasi / pengamatan lapangan pada lahan proyek yang telah diurug dan
membandingkan tata guna tanah hasil pengamatan dengan tata guna tanah
pada rencana proyek.
- Lokasi pematauan lingkungan
- Tapak proyek yang telah diurug
- Jangka waktu dan frekuensi pemantauan lingkungan
- selama tahap konstruksi dan pascakonstruksi, sebulan sekali
f). Institusi pemantauan lingkungan
- Pelaksana : Pemrakarsa
- Pengawas : BPLHD Kab. Bandung
43
2).
46
Metode pengumpulan dan analisis data Inventarisasi jumlah, jenis dan jarak
tanaman-tanaman penghijau melalui pengamatan dan pencatatan langsung
pada kawasan penghijauan. Analisis evaluasi keberhasilan pelaksanaan
penghijauan meliputi :
47
50
- Penurunan kualitas air di laut sekitar tapak proyek sebagai akibat kegiatan
pemanfaatan dan pemeliharaan fasilitas pabrik
b). Sumber dampak yang dipantau
Pemnafaatan dan pengembangan fasilitas pelayaran
Pemeliharaan fasilitas pelayaran
c). Parameter / komponen lingkungan yang dipantau
pH
DHL
O2 terlarut (DO)
TSD
BOD
Kandungan zat-zat terlarut (Fe,Cr+6,Chloride),salinitas dan kadar organik
d). Tujuan pemantauan lingkungan
Memeriksa kelayakan kualitas air sebagai akibat terjadinya resuspensi
sedimen oleh karena kegiatan pengerukan
e). Metode pemantauan lingkungan
- Metode pemantauan
- Pengambilan contoh air untuk dianalisis di laboratorium, menggunakan
metode yang sesuai dengan parameter yang akan diamati. Hasil analisis
laboratorium kemudian dibandingkan dengan mutu air untuk budidaya
- Lokasi pemantauan lingkungan
- Perairan di sekitar lokasi pengerukan
- Jangka waktu dan frekuensi pemantauan lingkungan
- Selama tahap konstruksi
- Sebelum dan setelah kegiatan pengerukan dilaksanakan
f). Institusi pemantauan lingkungan
Pelaksanaan : Pemrakarsa
Pengawas : Dinas Perhubungan dan Telekomunikasi Kab. Bandung dan
Kantor Perikanan dan Kelautan Kab. Bandung
52
pada
lokasi
penghijauan,
inventarisasi
data
pelaksanaan
yang
baik.
Evaluasi
pelaksanaan
pekerjaan pemeliharaan
tanaman
penghijauan.
- Lokasi pemantauan
- Kawasan relokasi fauna
- Kawasan lahan penghijauan dan taman
- Jangka waktu dan frekuensi pemantauan
- Pemantauan dilaksanakan selama periode pasca konstruksi/ operasi, dengan
frekuensi 3 kali dalam setahun pada awal musim hujan, akhir musim
penghujan dan pertengahan awal musim kemarau.
f). Institusi pemantau
Pelaksana : Pemrakarsa
Pengawas : Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kab. Bandung
Pelapor : KAPEDALDA Kabupaten Bandung dan BAPPEDAL Propinsi
Jawa Barat
2). Biota air
a). Dampak penting yang dipantau
Jumlah dan jenis, kelimpahan dan indeks keanekaragaman plankton dan
benthos
b). Sumber dampak
Sumber penyebab timbulnya dampak adalah Kegiatan pemanfaatan dan
pemeliharaan fasilitas pelayaran
c). Parameter lingkungan hidup yang dipantau
Parameter lingkungan yang dipantau adalah populasi plankton dan benthos
di perairan pelayaran dan sekitarnya
d). Tujuan Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup
Memantau perubahan populasi plankton dan benthos setelah beroperasi
pelayaran
e). Metode Pemantauan Lingkungan Hidup
- Metode pengumpulan dan analisis data
54
- Analisis deskriptif
- Lokasi pemantauan : Tapak proyek dan desa sekitarnya
- Jangka waktu dan frekuensi pemantauan
- Selama proses operasi, setahun sekali
58
60
- Lokasi pemantauan
- Tapak proyek dan daerah sekitarnya yang terkena dampak
- Jangka waktu dan frekuensi pemantauan
- Selama operasipelayaran , setahun sekali
f). Institusi pemantauan
Pelaksana : Pemrakarsa
Pengawas : Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kab.Bandung, Dinas Sosial
Kab.Bandung, Dinas Pendidikan Kab. Bandung dan
Departemen Agama dan MUI Kab. Bandung
Pelaporan : KAPEDALDA Kabupaten Bandung dan BAPPEDAL Propinsi
Jawa Barat
63
DAFTAR PUSTAKA
Fandell, Chafid. 2004. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Prinsip Dasar Dalam
Pembangunan. Jakarta: Liberty Offset
64