pada pertemuan ke-33 ini membahas mengenai problem solving. Di awal kelas miss nina memutarkan sebuah video atau animasi mengenai angsa. Dimana animasi tersebut membahas mengenai bagaimana team work yang dibangun oleh sekelompok angsa. Pelajaran yang dapat diambil dari angsa ini adalah dimana kebersamaan dapat saling menguatkan satu sama lain dalam keadaan apapun dan yang paling mengesankan adalah ketika ada leader yang menyemangati anggota lainnya dengan cara menyerukan aba aba atau kode penyemangat. Hal ini dapat diterapkan pada saat bekerja dalam suatu kelompok dimana masing masing anggotanya harus saling bahu membahu dan saling mendukung, ketika ada yang kesulitan anggota yang lainnya seharusnya membantu, dalam suatu kelompok komunikasi adalah komponen yang penting supaya tidak ada kesalahpahaman dan masalah, pembagian tugas dalam bekerjasama, saling memotivasi, dan lainnya. Dengan demikian suatu tujuan yang ingin dicapai oleh kelompok tersebut akan lebih mudah. Saya sangat menyadari betapa pentingnya bekerjasama dengan orang lain, karena manusia sebagai makhluk sosial yang sangat membutuhkan orang lain untuk mencapai suatu tujuan maka dalam bekerjasama harus maksimal dengan mengambil pelajaran dari angsa tersebut. Komitmen saya, dalam bekerja sama saya akan menerapkan seperti apa yang dilakukan angsa. 2. Pertemuan 34 ( presentasi yang baik ) pada pertemuan ke 34 di kelas dijelaskan bagaimana membuat sebuah presentasi yang baik dimana sebuah presentasi dikatakan dengan beberapa syarat yaitu adanya persiapan yang matang, adanyapersiapan ppt yang baik dan benar sehingga dapat membuat audience tertarik, kontak mata antara presentator dengan audience, bahasa yang digunakan dalam presentasi harus formal, presentator harus menjaga bahasa tubuh, presentator menguasai materi, presentasi yang baik harus ada pembukaan, isi dan penutup dan dalam pembukaan dapat menggunakan berbagai cara seperti dengan pertanyaa, cerita singkat dan sebagainya. Dalam pertemuan ini sangat memberikan pengaruh bagi saya supaya dapat berpresentasi dengan baik. Komitmen yang ingin saya bangun adalah saya ingin sekali dapat memperbaiki cara presentasi saya supaya lebih baik lagi dan dapat menjadi presentator yang baik.
3. Pertemuan 35 ( menentukan topik presentasi )
pada pertemuan ke 35 kali ini kelas dibentuk menjadi kelompok yang terdiri dari 3 orang yang telah dibentuk oleh miss nina. Masing masing orang diminta untuk menuliskan apa yang sedang difikirannya sebagai saran atau ide untuk topik. Lalu diminta untuk berkumpul dengan kelompknya untuk berdiskusi untuk menentukan topik bersama. Dalam menentukan topik ini kelompok saya masih ada satu orang yang tidak mengeluarkan idenya. Tetapi akhirnya setelah sekian lama berdiskusi mengenai topik yang akan dibahas akhirnya kami menemukan topik yang pas. Dalam penentuan topik ini saya sangat menyadari bahwa ide dari masing masing anggota kelompok itu sangat penting. Dan adanya kesamaan pikiran juga dapat mempengaruhi dalam persetujuan penentuan topik ini. Dan dalam perdebatan ringan ini perbedaan pendapat sangatlah dominan sehingga dalam hal ini supaya dapat persetujuan juga dibutuhkan adanya sifat mengalah dari anggota kelompok yang tidak mementingkan keegosiannya. Komitmen yang ingin saya bangun adalah saya akan menjadi orang yang dapat menerima pendapat orang lain dengan mudah dan menerima apa yang sudah menjadi keputusan dalam kelompok. Saling mengargai dan tidak mementingkan ego diri sendiri. 4. Pertemuan 36 ( membuat outline ) dalam pertemuan ini masing masing kelompok diminta miss nina untuk menyusun kerangka presentasi dari topik yang ingin dibahas. Tujuan dari pembuatan outline ini adalah supaya suatu presentasi dapat terstruktur dengan rapi. Masing masing kelompok diminta untuk membuat kerangka yang dikembangkan dari topik yang ingin dibahas. Dalam pembuatan outline ini seperti halnya dalam penentuan topik, dalam menentukan pembahasan yang akan dikembangkan dari topik tersebut dibutuhkannya ide dari masing masing anggota kelompok. Kesadaran dalam hal ini pembuatan kerangka untuk suatu presentasi juga sangat memberikan pengaruh yang besar bagi apa yang ingin dipresentasikan. 5. Pertemuan 37 dan 38 ( konsultasi mini seminar ) pada pertemuan kali ini diberikan waktu untuk mengkonsultasikan hasil outline yang telah didiskusikan oleh masing masing kelompok pada pertemuan sebelumnya. Konsultasi ini dilakukan supaya pada saat mini seminar tidak ada ketidaksiapan dari materi presentasi. Dan dalam konsultasi ini miss nina memberikan evaluasi dan masukan masukan terhadap topik yang diangkat supaya materi yang akan dibahas menjadi simple dan menarik. Kesadaran saya bahwa segala sesuatu itu sebaiknya meminta pendapat orang lain supaya dalam menjalankannya juga dapat menjadi lebih baik lagi. Komitmen saya, saya akan membangun sifat
menerima masukan masukan dari orang lain baik atau buruknya itu juga demi kebaikan kita.
6. Pertemuan 39-42 ( mini seminar )
puncak dari fase empat ini adalah mini seminar atau presentgasi dari masing masing kelompok. Dalam mini seminar ini kita selain menjadi presentator kita juga dapat menjadi audience. Jadi ada 2 pelajaran yang kita ambil yaitu menjadi presentator yang baik dan audience yang baik pula. Ketika menjadi audience yang mendengarkan, melihat kelompok lain presentasi selain menambah pengetahuan kita juga dapat dilatih untuk dapat mengevaluasi bagaimana kelebihan dan kekurangan presentasi yang ada, selain itu kita juga dapat mengambil pelajaran dari presentasi yang ada. Selain itu ketika menjadi presentator dimana berusaha untuk menampilkan yang terbaik dengan segala persiapan yang matang menjadi tantangan tersendiri untuk saya. Dalam hal ini saya sangat sadar bahwa dalam hal apapun sebaiknya kita melakukannya semaksimal mungkin dengan apa yang kita miliki. Komitmen saya, saya akan melakukan apapun dengan maksimal.
BRIDGING PROGRAM LEARNING LOG FASE 4
Disusun Oleh : Nama : Anggita Dwi Gayatri Nim : 14311492 Kelas : F Dosen : Nina Fitriana