Anda di halaman 1dari 30

Kurikulum FK USU 2012

I.

PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Dalam beberapa tahun terakhir ini angka morbiditas dan mortalitas penyakit di bidang
Genito Urinary System di Indonesia semakin meningkat jumlahnya. Perubahan gaya
hidup masyarakat dan pengetahuan masyarakat mengenai informasi penyakitpenyakit sistem genitourinari diyakini sebagai salah satu penyebab tingginya penyakit
tersebut.
Keluhan penyakit yang terkait dengan sistem ini banyak dijumpai di layanan kesehatan
primer. Sehingga kemampuan dokter dalam mendeteksi dini kelainan tersebut akan
sangat membantu dalam menurunkan angka kesakitan, kecacatan, dan meningkatkan
kualitas hidup penderita.
Kemajuan penatalaksanaan penyakit sistem genitourinari mulai dari diagnostik, terapi
medik, terapi surgikal dan rehabilitasi menyebabkan jumlah penderita penyakit sistem
genitourinari yang ditangani semakin baik yang meningkatkan harapan hidup
penderita. Meskipun demikian, hal ini tidak menyelesaikan masalah karena
adakalanya meninggalkan sekuele pada penderita sehingga mengurangi produktivitas
kerja dan kualitas hidup. Selain itu semuanya memerlukan biaya yang sangat besar,
dan sumber daya manusia yang terampil dalam penatalaksanaannya.
Tindakan pencegahan terhadap penyakit sistem genitourinari perlu ditingkatkan
karena selain murah dan mudah, dapat dilakukan dimana saja, kapan saja dan oleh
siapa saja, tetapi memerlukan perobahan gaya hidup masyarakat Indonesia terhadap
penyakit sistem genitourinari. Faktor risiko dari penyakit sistem genitourinari perlu
mendapat perhatian khusus, karena risiko hari ini merupakan penyakit di masa yang
akan datang. Selain memfokuskan perhatian pada mereka yang telah menderita
penyakit, kita juga perlu memusatkan perhatian pada mereka yang belum menderita
tetapi mempunyai resiko untuk menderita penyakit. Karena sesungguhnya jumlah
orang yang mempunyai risiko jatuh sakit jauh lebih banyak daripada mereka yang
telah menderita penyakit.
Blok Genito Urinary System dibagi dalam dua blok yaitu GUS1 dan GUS2, dan
masing-masing blok mempunyai beban kredit sebesar 3 SKS. Secara keseluruhan,
kedua blok ini akan dilaksanakan selama 5 (lima) minggu.
Tujuan umum blok ini, membekali mahasiswa dengan pengetahuan dan keterampilan
dalam melakukan promosi, prevensi, menegakkan diagnosa penyakit, memberi terapi,
dan tindakan rehabilitasi terhadap penyakit pada Genito Urinary System yang sering
dijumpai di layanan primer.

Buku Panduan Mahasiswa

Genito Urinary System

Kurikulum FK USU 2012

II.

PRASYARAT MAHASISWA
Blok genitourinari ini merupakan salah satu blok Tahap II (Pathological Sciences)
dalam struktur kurikulum. Mahasiswa pada Tahap II adalah mahasiswa yang telah
melalui Tahap I (Basic Medical Sciences), mahasiswa ini telah mencapai keterampilan
generik yaitu keterampilan belajar sepanjang hayat, dan dasar-dasar ilmu kedokteran.

III.

TUJUAN BLOK
Tujuan Pendidikan Dokter FK USU ialah mendidik mahasiswa melalui pengalaman
belajar agar mempunyai pengeahuan, ketrampilan dan sikap perilaku professional
sebagai dokter umum yang memberikan pelayanan kesehatan primer dengan
menerapkan prinsip-prinsip kedokteran keluarga dalam sistem pelayanan kesehatan
nasional dan global, yang mempunyai tanggung jawab berlandaskan etika, moral dan
profesionalisme, mempunyai 5 profil dokter WHO, 7 Kompetensi Kurikulum Nasional
dan Kompetensi pendukung kekhususan FK USU.

TUJUAN UMUM
Melalui blok sistem genitourinari ini mahasiswa diharapkan memiliki kompetensi yang
harus dimiliki oleh seorang dokter layanan primer, yaitu:
1. Komunikasi efektif
2. Keterampilan klinik dasar
3. Landasan ilmiah ilmu kedokteran
4. Pengelolaan masalah kesehatan
5. Pengelolaan informasi
6. Mawas diri dan pengembangan diri
7. Etika, moral, dan profesionalisme dalam praktek

TUJUAN KHUSUS
Setelah menyelesaikan blok sistem genitourinari ini mahasiswa diharapkan mampu:
1. Berkomunikasi efektif baik verbal maupun nonverbal secara santun dalam
upayanya mengelola pasien dengan masalah sistem genitourinari dengan
mengintegrasikan penalaran klinis dan biomedis sehingga menunjang terciptanya
kerja sama yang baik antara dokter dengan pasien, keluarga, komunitas, dalam
penanganan masalah genitourinari.
2. Melakukan anamnesis (dan pemeriksaan fisik) yang lengkap dengan teknik yang
tepat serta mencatat riwayat penyakit secara lengkap dan kontekstual.
3. menjelaskan semua prosedur klinik rutin dan menganalisis data sekunder pasien
dengan kelainan kulit dengan mengintegrasikan ilmu biomedik dan ilmu klinik.
4. Memilih berbagai prosedur klinik, laboratorium, dan penunjang lain dan
menafsirkan hasilnya.
5. Melakukan tindak pencegahan dan tindak lanjut dalam tata laksana masalah kulit
dengan mempertimbangkan keterbatasan ilmu dalam diagnosis maupun tata
laksananya.
6. Mencari, mengumpulkan, menyusun, dan menafsirkan informasi menyangkut
masalah kulit dari berbagai sumber dengan memanfaatkan teknologi informasi
dan komunikasi untuk membantu penegakan diagnosis, pemberian terapi,
tindakan pencegahan dan promosi kesehatan, serta surveilans dan pemantauan
status kesehatan pasien.

Buku Panduan Mahasiswa

Genito Urinary System

Kurikulum FK USU 2012

7. Peka terhadap tata nilai pasien dan mampu memadukan pertimbangan moral dan
pengetahuan/keterampilan klinisnya dalam memutuskan masalah etik yang
berkaitan dengan gangguan sistem genitourinari.
8. Mengembangkan ketertarikan dalam melakukan riset yang berkaitan dengan
masalah-masalah sistem genitourinari.

IV.

SASARAN PEMBELAJARAN
Sasaran pembelajaran terminal
Bila dihadapkan pada data sekunder tentang masalah klinik, laboratorik, dan
epidemiologik penyakit sistem genitourinari, mahasiswa tahap II yang telah menjalani
blok sistem genitourinari mampu menafsirkan data tersebut dan menerapkannya
dalam langkah pemecahan masalah yang baku termasuk tindakan pencegahan dan
rujukan, dengan menggunakan teknologi kedokteran dan teknologi informasi yang
sesuai, dengan selalu memperhatikan konsep dan pertimbangan etik.
Sasaran pembelajaran penunjang
Setelah menyelesaikan blok sistem genitourinari, maka:
1. Apabila diberi data sekunder tentang kelainan sistem sistem genitourinari,
mahasiswa mampu:
a. Merumuskan masalah kesehatan pasien.
b. Menjelaskan struktur makroskopik dan mikroskopik serta faal organ dan jaringan
sistem sistem genitourinari.
c. Menjelaskan patofisiologi dan mekanisme suatu kelainan atau keadaan patologik
dalam sistem sistem genitourinari.
d. Menjelaskan diagnosis dan diagnosis banding penyakit sistem genitourinari.
e. Menjelaskan sifat farmakologi obat yang digunakan untuk kelainan sistem sistem
genitourinari (farmakodinamik dan farmakokinetik)
h. Menyusun rencana tata laksana kelainan atau gangguan sistem genitourinari .
i. Menjelaskan prognosis suatu penyakit sistem genitourinari beserta alasan yang
mendasarinya.
j. Mencari informasi tentang lingkup dan materi sistem genitourinari melalui sistem
teknologi informasi (IT system).
l. Melakukan analisis etik tentang gangguan sistem genitourinari.
m. Menjelaskan komplikasi pada kelainan sistem genitourinari serta rencana
penanggulangannya.
2.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
3.
a.

Apabila diberi kasus atau pasien simulasi dengan kelainan/penyakit Sistem


genitourinari, mahasiswa mampu:
Melakukan anamnesis mengenai kelainan sistem genitourinari dengan
menerapkan kemampuan komunikasi efektif.
Melakukan pemeriksaan fisik sistem genitourinari.
Menetapkan pemeriksaan penunjang tertentu untuk menegakkan diagnosis
kelainan sistem genitourinari.
Melakukan interpretasi hasil pemeriksaan penunjang kelainan sistem Sistem
genitourinari.
Menetapkan diagnosis berdasarkan gejala dan tanda pada pasien serta
menjelaskan mekanisme yang mendasarinya.
Menyusun rencana tatalaksana masalah/penyakit sistem genitourinari secara
komprehensif (termasuk rencana pencegahan, rehabilitasi dan rujukan).
Bila diberi data masalah kelainan/penyakit sistem genitourinari dalam suatu
komunitas, mahasiswa mampu:
Menentukan besarnya masalah kelainan/penyakit sistem genitourinari dalam
masyarakat.

Buku Panduan Mahasiswa

Genito Urinary System

Kurikulum FK USU 2012

b.
c.

V.

Menentukan faktor penyebab/risiko kelainan/penyakit sistem genitourinari dan


dapat menghubungkan faktor tersebut dengan kelainan/penyakit sistem
genitourinari yang didapat.
Membuat rencana pencegahan primer dan sekunder dan rencana rehabilitasi
kelainan/penyakit sistem genitourinari.

A. LINGKUP BAHASAN GENITO URINARY SYSTEM

OUTLINE PERKULIAHAN
Pokok
Bahasan
Pendahuluan

Materi
Pengenalan
Blok sistem
Genitourinari

Spesific Learning Objectives

Dep/Narasumber

Memberikan gambaran umum


Ketua Blok
mengenai blok Genitourinary System
melalui ceramah dan pemutaran film
GUS - 1
Lingkup bahasan-1: Struktur Organ Sistem Genitourinary
Embryologi
1.
Pembentuka 1. 1 Menjelaskan pembentukan ginjal
Departemen
(Organogenesis
n dan
1. 2 Menjelaskan pembentukan
Anatomi
)
perkembangan
Ureter & Vesica urinaria
1.
dr. Dwi Rita Nur
alat kemih
1. 3 Menjelaskan kelainan
Anggraini
perkembangan ginjal
2.
dr. Sufitni
Struktur
2. Ginjal
2.1. Menjelaskan bentuk dan letak
Departemen
Mikroskopis
ginjal
Histologi
Sistem Urinaria
2.2. Menjelaskan gambaran histologi 1 dr. Radita
dari ginjal
N.A.Ginting
2.3. Menjelaskan pembagian nefron 2 dr. Alya Amila
2.4. Menjelaskan struktur
Fitri, M.Kes
mikroskopik dan histofisiologi
nefron
2.5. Menjelaskan struktur
mikroskopik dan histofisiologi
renal corpuskel
2.6. Menjelaskan struktur
mikroskopis dan histofisiologi
tubulus kontortus
3. Saluran keluar
3.1. Menjelaskan struktur mikroskopis
sistem urinaria
dan histofisiologi lengkung henle
3.2. Menjelaskan struktur mikroskopis
dan histofisiologi tubulus
kontortus distalis
3.3. Menjelaskan struktur mikroskopis
dan histofisiologi tubulus koligens
3.4. Menjelaskan struktur mikroskopis
dan histofisiologi ureter
3.5. Menjelaskan struktur mikroskopis
dan histofisiologi kandung kemih
3.6. Menjelaskan struktur mikroskopis
dan histofisiologi uretra
Radiologi pada
4. Pemeriksaan
4.1. Menyebutkan cakupan traktus
Departemen
Tractus urinarius
radiologi tractus
urinarius
Radiologi
urinarius
4.2. Menyebutkan ukuran normal
1.
dr. Asmah
traktus urinarius
Yusuf, Sp.Rad
4.3. Menjelaskan metode
2.
dr. Evo Elidar,
pemeriksaan radiologi utk
Sp. Rad
mengetahui kelainan tractus
urinarius
4.4. BNO
4.5. IVP
4.6. Retrograde Pyelouretrography
4.7. Cystography
4.8. Uretrocystography (Retrograde,
Excretory micturating)
4.9. USG
4.10. Renal scanning/renogram
dengan radioisotope

Kode
Tahapan

Waktu

GUS-F1

1x50

GUS1-K1

1x50

GUS1-K2

1x50

GUS1-K3

1x50

Buku Panduan Mahasiswa

Genito Urinary System

Kurikulum FK USU 2012


Pokok
Bahasan

Materi

Spesific Learning Objectives

Kode
Tahapan

Waktu

Departemen
Fisiolog
1. Prof. dr.
Yasmeiny Yazier
2. Dr. Eka Roina
Megawati

GUS1-K4

1x50

Departemen
Fisiolog
1. Prof. dr.
Yasmeiny Yazier
2. Dr. Eka Roina
Megawati

GUS1-K5

1x50

Dep/Narasumber

4.11. Computed tomography (CT


Scan) dengan/tanpa kontras
4.12. Arteriography (Renal
arteriography)
4.13. Venography vena renalis

Lingkup bahasan-2 :Cairan tubuh & Fisiologi Perkemihan


Keseimbangan
cairan tubuh

5. Komposisi cairan
tubuh

6. Kompartemen
cairan tubuh

7. Elektrolit

8. Osmosis

Homeostasis

9. Keseimbangan air
dan osmolalitas
pada cairan
ekstrasel (CES)

10. Gangguan
keseimbangan air

11. Keseimbangan
elektrolit Natrium

12. Keseimbangan

5.1. Menjelaskan fungsi cairan tubuh


5.2. Menjelaskan sirkulasi cairan
tubuh
5.3. Menjelaskan komposisi air tubuh
menurut usia dan gender
6.1 Menjelaskan kompartemen
intrasel dan ekstrasel
6.2 Menjelaskan kandungan zat-zat
terlarut dalam tiap kompartemen
6.3 Menjelaskan perpindahan zat
antar kompartemen
7.1. Menjelaskan fungsi utama
elektrolit
7.2. Menjelaskan perbedaan
komposisi elektrolit dalam tiap
kompartemen
7.3. Menyebutkan satuan
konsentrasi elektrolit
8.1. Memahami pengertian osmosis
8.2. Memahami defenisi tonisitas
8.3. Memahami defenisi tekanan
osmotic
8.4. Memahami efek pemberian
intravena cairan hipotonik dan
hipertonik terhadap tubuh
9.1. Menjelaskan sumber-sumber
pemasukan air dan pengeluaran
air tubuh
9.2. Menjelaskan factor-faktor yang
merangsang dan menginhibisi
pusat haus di hipotalamus
9.3. Memahami regulasi dan
pengaruh ADH (hormone anti
diuretic)
10.1.Memahami penyebab, gejala
dan tanda dehidrasi
10.2.Menjelaskan patogenesa
terjadinya hidrasi hipotonik
(intoksikasi air)
10.3.Menjelaskan patogenesa edema
11.1. Memahami pentingnya
keseimbangan elektrolit
11.2. Menjelasskan peran Natrium
dalam memelihara
keseimbangan cairan dan
elektrolit
11.3. Menjelasskan peran Natrium
dalam memelihara
keseimbangan cairan dan
elektrolit
11.4. Menjelaskan hubungan antara
baroreseptor sistem CV, hormon
ANP, dan Na+ dalam mengatur
tekanan darah
11.5. Menjelasskan peran hormon
estrogen, progesteron dan
glukokortikoid terhadap
keseimbangan Na+
12.1.Menjelaskan fungsi Kalium

Buku Panduan Mahasiswa

Genito Urinary System

Kurikulum FK USU 2012


Pokok
Bahasan

Materi
elektrolit Kalium

13. Keseimbangan
elektrolit
Kalsium
14. pH cairan tubuh

15. Regulasi ion H+

Peranan
homeostasis
ginjal, proses
pembentukan
urin, fungsi
sistem
perkemihan

16. Ekskresi selektif


oleh ginjal
17. Hormon yang
dibentuk ginjal
18. Proses filtrasi,
GFR
19. Clearance,
ERPF,RBP

20. Mekanisme
diuresis dan
pengendaliannya

21.1. Fungsi nefron


Pengisian &
pengeluaran
kemih
21.2. Refleks
berkemih
22.1.Hipernatremia
22.2.Hiponatremia
22.3.Hiperkalemia
22.4.Hipokalemia
22.5.Gangguan
elektrolit lain

6
Spesific Learning Objectives

Dep/Narasumber

dalam fisiologi sel


12.2.Menjelaskan fungsi Kalium
dalam fisiologi sel
12.3.Menjelaskan peran Aldosteron
dalam keseimbangan Kalium
13.1.Menjelaskan fungsi kalsium
dalam CES
13.2.Menjelaskan peran hormon PTH
dan Calcitonin dalam mengatur
keseimbangan Kalsium
14.1.Menjelaskan regulasi ion H+
oleh sistem buffer kimia
14.2.Menentukan batasan asidosis
dan alkalosis
15.1.Menjelaskan regulasi ion H+
oleh sistem buffer kimia
15.2.Menjelaskan regulasi ion H+
oleh pusat respirasi di batang
otak
15.3.Menjelaskan regulasi
ion H+ oleh ginjal
15.4.Menjelaskan mekanisme
ekskresi H+
15.5.Menjelaskan mekanisme
ekskresi ion ammonium
15.6.Menjelaskan mekanisme
ekskresi ion bikarbonat
16.1. Menjelaskan kegiatan ekskresi
Departemen
selektif dalam pengaturan kadar Fisiologi
zat-zat dalam plasma dan
1. Prof. dr.
jumlah air.
Yasmeiny Yazier
17.1. Menjelaskan fungsi hormon 2. Dr. Eka Roina
Megawati
yang dibentuk oleh ginjal
18.1. Menjelaskan proses filtrasi di
glomerulus dan faktor-faktor
yang mempengaruhi GFR serta
cara pengukuran GFR
19.1. Menjelaskan batasan clearance,
ERPF & arus darah ginjal
19.2. Menjelaskan autoregulasi
reabsorbsi dan sekresi di
tubulus ginjal, serta faktor-faktor
yang mempengaruhinya
19.3. Menjelaskan Im dan zat-zat
yang dibatasinya
20.1. Menjelaskan mekanisme
diuresis serta pengendalian
sekresi ADH
20.2. Menjelaskan mekanisme
diuresis osmotic
20.3. Mekanisme countercurrent
multiplier / exchanger
21.1.1.Menjelaskan nefron sebagai
unit fungsional dari ginjal
21.1.2 Menjelaskan proses pengisian
dan pengeluaran kemih ke
dan dari kandung kemih
21.2.1.Menjelaskan pengaruh pusat
yang lebih tinggi pada refleks
berkemih
22.1.1. Mampu mendiagnosa secara
klinik berdasarkan pem fisik,
lab & Radiologi
22.1.2.Dapat memutuskan dan
memberi terapi pendahuluan
dan merujuk ke spesialis

Kode
Tahapan

GUS1-K6
GUS1-K7

Buku Panduan Mahasiswa

Genito Urinary System

Waktu

2x50

Kurikulum FK USU 2012


Pokok
Bahasan
Fisika Sistem
Urinari

Materi
23. Biomekanika
Tekanan
24. Osmosis dan
Ginjal

Spesific Learning Objectives


23.1.Tekanan pada vesico urinari
23.2.Mengukur tekanan pada vesico
urinari
24.1.Bagaimana zat diangkut dalam
cairan
24.2.Pengaturan cairan interstisial
24.3.Fisika Ginjal
24.4.Fisika Ginjal buatan

Dep/Narasumber
Fisiologi:
1. dr. Keriahen
Bangun
2. dr. Zairul Arifin,
DAFK, SpA

Kode
Tahapan

Waktu

GUS1-K8

1x50

GUS1-K9

1x50

GUS1K10

1x50

GUS1K11

1x50

1.

Lingkup bahasan-3 : Kelainan-kelainan pada Sistem Urinary


Infeksi Saluran
Kemih (ISK)

25. ISK bagian


bawah

26. ISK bagian atas

Mikroorganisme
penyebab Infeksi
Saluran Kemih

1.Batang gram
negative
(E.coli, Klebsiella,
Enterobacter
, Proteus sp
&
P.aeruginos
a)
2. Coccus
gram positif
(Staphylococcus sp. &
Streptococc
us sp.)
3. Jamur
(Candida
albicans)

27.1. Definisi ISK


27.2. Gejala klinis
ISK & Faktor
pendorong
27.3. Species
mikroorganisme
penyebab
27.4. Diagnostik
laboratorium &
Kriteria Kass
27.5. Bahan urine
untuk diagnostik
ISK - cara
penampungan
dan
penyimpanannya
27.6. Obat
Antimikroba
untuk ISK

25.1.Mampu mendiagnosa secara


klinik berdasarkan pem fisik, lab
& Radiologi
1.
25.2.Mampu mengobati secara
mandiri & tuntas
25.3.Mampu mendiagnosa secara 2.
klinik berdasarkan pem fisik, lab
& Radiologi
25.4.Mampu mengobati secara
mandiri & tuntas
25.5.Menyebutkan definisi ISK Bawah
25.6.Menjelaskan tanda klinis
25.7.Mampumenjelaskan tanda klinis
dan menganalisa hasil Lab /
Radiologi
26.1.Mampu mendiagnosa secara
klinik berdasarkan pem fisik, lab
& Radiologi
1.
26.2.Mampu mengobati secara
mandiri & tuntas
2.
26.3.Mampu mendiagnosa secara
klinik berdasarkan pem fisik, lab
& Radiologi
26.4.Mampu mengobati secara
mandiri & tuntas
26.5.Menyebutkan definisi ISK atas
26.6.Menjelaskan tanda klinis
26.7.Mampu menjelaskan tanda klinis
dan menganalisa hasil Lab /
Radiologi

Departemen
IPD
Prof. dr. Harun
Rasyid Lubis,
Sp.PD-KGH
dr. Salli Roseffi
Nasution, Sp.PDKGH

Departemen
IPD
dr. Zulhelmi
Bustami, Sp.PD
dr. Abdurrahim
Rasyid Lubis,
Sp.PD-KGH

Departemen
Mengetahui definisi ISK
Mikrobiologi
Mengetahui gejala klinis ISK
dr. Edhie Djohan
Menjelaskan MO penyebab 1.
Utama, Sp.MK
ISK
2.
dr. Rahmatsyah,
Menjelaskan faktor pendorong
Sp.MK
ISK
Menjelaskan cara diagnostik
ISK
Menjelaskan cara
penampungan urine
Mengetahui antimikroba untuk
ISK

28.1.Patogenesa
28.1.1
timbulnya infeksi
28.2.pada saluran

Mengetahui epidemiologi
penyakit infeksi pada saluran
kemih

Buku Panduan Mahasiswa

Genito Urinary System

Kurikulum FK USU 2012


Pokok
Bahasan

Materi

8
Spesific Learning Objectives

Dep/Narasumber

Waktu

kemih
28.1.2
28.3.Pemeriksaan
laboratorium
untuk mencari
penyebab infeksi 28.1.3
28.4.Diagnosa
laboratorium
terhadap adanya
infeksi saluran
28.1.4
kemih

Sindroma
Nefrotik

Glomerulo
Nefritis (GN)

Gagal Ginjal

Batu Saluran
Kemih

Penyakit Ginjal
Polikistik,

Mengetahui dan memahami


bakteri pathogen dan bakteri
kontaminan pada infeksi
saluran kemih
Mengetahui dan memahami
indikasi pemeriksaan
skreening untuk infeksi
saluran kemih
Mengetahui dan memahami
cara pengambilan sampel
untuk pemeriksaan
laboratorium untuk diagnosa
infeksi saluran kemih
28.1.5 Menjelaskan dan
menganalisa hasil
pemeriksaan kultur dan uji
sensitivitas terhdap bakteri
penyebab penyakit
29.1.Sindroma
29.1.1. Mampu menjelaskan
nefrotik primer
definisi primer
29.2.Sindroma
29.1.2. Menganalisa hasil Lab dan 1.
nefrotik sekunder
Patologi Anatatomi
29.3.Pengobatan NS 29.1.3. Mampu menjelaskan SN
primer dan
sekunder
2.
Sekunder
29.1.4. Membedakan SN primer dan
SN sekunder
29.1.5. Mampu menjelaskan hasil
3.
pengobatan
29.1.6. Menganalisa SN remisi
4.
/relaps SN resisten steroid
dan evaluasi hasil
pengobatan
30.1.Akut Glomerulo
30.1.1. Mampu mendiagnosa secara
Nefritis (KGN)
klinik berdasarkan pem fisik,
30.2.Kronik
lab & Radiolog
1.
Glomerulo
30.1.2.iDapat memutuskan dan
Nefritis (KGN)
memberi terapi pendahuluan
dan merujuk ke spesialis
2.
31. Gagal Ginjal
31.1.Menjelaskan definisi Gagal
Akut (GGA)
Ginjal Akut (GGA).
3.
31.2.Menjelaskan etiologi
31.3.Menganalisa Hasil Lab/
4.
Radiologi
32. Penyakit Ginjal
32.1.Mampu mendiagnosa secara
Kronik
klinik berdasarkan pem fisik, lab
& Radiologi
32.2.Mampu merujuk ke spesialis
yang relevan dan menindak
lanjuti sesudahnya

Kode
Tahapan

33. Metabolisme
dan etiologi Batu
Saluran Kemih

Mengetahui hubungan batu dan


metabolisme 33.2. Mampu
menjelaskan etiologi dan teori
pembentukan batu

34. Diagnosa klinik


dan
penatalaksanaa
n Batu Saluran
Kemih

34.1Mampu mendiagnosa secara


klinik berdasarkan gejala,
pemeriksaan fisik, lab dan
radiologi.
34.2Mampu menjelaskan
penatalaksanaan Batu Saluran
Kemih.
34.3Mampu merujuk ke spesial
35.1.Mampu mendiagnosa secara
klinik berdasarkan pem fisik, lab

35.

Penyakit Ginjal
Polikistik

Departemen
IKA
Prof. dr.
Rusdidjas,
Sp.A(K)
Prof.dr.Rafita
Ramayani,
Sp.A(K)
dr. Oke Rina
Ramayani, Sp.A
dr. Rosmayanti
Siregar, Sp.A

GUS1K12

1x50

Departemen
IPD
dr. Abdurrahim
Rasyid Lubis,
Sp.PD-KGH
Prof. dr. Harun
Rasyid Lubis,
Sp.PD-KGH
dr. Zulhelmi
Bustami, Sp.PD
dr. Salli Roseffi
Nasution, Sp.PDKGH

GUS1K13

1x50

GUS1K14

1x50

GUS1K15

1x50

Departemen
Bedah
1.
dr.Syah Mirsya
Warli, Sp.U
2.
dr. Bungaran
Sihombing, Sp.U

GUS1K16

1x50

GUS1K17

1x50

GUS1K18

1x50

Departemen
IPD

Buku Panduan Mahasiswa

Genito Urinary System

Kurikulum FK USU 2012


Pokok
Bahasan

Materi

Nefritis Intertisial

36.

Nefritis Intertisial

Aspek
Laboratorium
Faal Ginjal

37. Mengenal
pemeriksaan lab
faal ginjal untuk
menyokong
diagnosa klinik
kelainan faal ginjal

Diagnosa dan
interpretasi,
gangguan
keseimbangan
Air, elektrolit,
Asam Basa

38. Memahami
pemeriksaan
laboratorium
dalam pengaturan
keseimbangan Air,
Elektrolit dan
Asam Basa

Inkontinensia
Urine

Struktur Patologi
Anatomi
kelainan sistem
genitourinari

39.

Diagnosa klinik
dan
penatalaksanaan
inkontinensia
urine

40. Manifestasi Klinis

penyakit Ginjal :
Penyakit

Glomerular
Penyakit
Tubulointerstitial
Penyakit
pembuluh darah
ginjal
Kelainan kistik di
ginjal
Kelainan
hidronephrosis
pada ginjal

9
Spesific Learning Objectives
& Radiologi
35.2. Mampu merujuk ke spesialis
yang relevan dan menindak
lanjuti sesudahnya
36.1 Dapat mengenali &
menempatkan gambaran klinik
ketika membaca literatur
36.2 Dapat segera merujuk bila
menghadapi kasus

Dep/Narasumber
1.
2.
3.
4.

37.1.Menjelaskan klasifikasi
kemunduran faal ginjal
dan perjalanan penyakitnya
1.
37.2. Menjelaskan test-test
laboratorium untuk kelainan
ginjal dan interpretasinya.
2.
37.3. Menjelaskan pemeriksaan
urinalisis rutin dan
kadar kratinin darah sebagai
test penyaring
kerusakan ginjal dan
interpretasinya.
37.4. Menguraikan indikasi
pemeriksaan clearance
kreatinin.
37.5. Menjelaskan keterbatasan
pemeriksaan clearance kreatinin
38.1.Memahami kompartemen utama
dalam distribusi air dalam badan
38.2.Memahami tekanan osmotik dan1.
tekanan hidrostatik
38.3.Menjelaskan peranan garam
Na+ dan garam K+ dalam
2.
pengaturan keseimbangan air
dan elektrolit dan interpretasinya
38.4.Menjelaskan pengaturan
keseimbangan asam basa
38.5.Menjelaskan contoh perhitungan
perubahan
osmolaritas cairan tubuh
39.1.Mampu mendiagnosa secara
klinik
39.2.Mampu menjelaskan
1.
penatalaksanaan inkontinensia
urine
2.
39.3 Mampu merujuk ke spesialis

dr. Abdurrahim
Rasyid Lubis,
Sp.PD-KGH
Prof. dr. Harun
Rasyid Lubis,
Sp.PD-KGH
dr. Zulhelmi
Bustami, Sp.PD
dr. Salli Roseffi
Nasution, Sp.PDKGH
Departemen
Patologi Klinik
dr. Ardjuna
Burhan, Sp.PK
(K)
dr. Riecke
Loesnihari, Sp.PK

Kode
Tahapan

Waktu

GUS1K19

1x50

Departemen
Patologi Klinik
dr. Ardjuna
Burhan, Sp.PK
(K)
dr. Riecke
Loesnihari, Sp.PK

GUS1K20

1x50

Departemen
Bedah
dr.Syah Mirsya
Warli, Sp.U
dr. Bungaran
Sihombing, Sp.U

GUS1K21

1x50

GUS1K22

1x50

40.1.Menjelaskan patogenesis
Departemen
manifestasi klinis penyakit
Patologi Anatomi
40.2. Menjelaskan patogenesis
1.
Prof.dr.M.Nadjib
penyakit glomerular
Dahlan, Sp.PA(K)
dr. Delyuzar,
40.3. Menjelaskan proses patologi2.
Sp.PA
nephrotic syndrome
40.4. Menjelaskan deskripsi dan

proses patologi nephritic


syndrome
40.5. Menjelaskan deskripsi dan
proses patologi chronic
glomerulonephritis
40.6. Menjelaskan dan
mendeskripsi kelainan
patologi tubulus
40.7. Menjelaskan dan
mendeskripsikan kelainan
Buku Panduan Mahasiswa

Genito Urinary System

Kurikulum FK USU 2012


Pokok
Bahasan

Materi

10
Spesific Learning Objectives

Dep/Narasumber

Kode
Tahapan

Waktu

patologi interstitial
40.8. Menjelaskan

mendeskripsikan kelainan
patologi pembuluh darah
ginjal : benign
nephrosclerosis dan
malignant nephrosclerosis
40.9. Menjelaskan dan
mendeskripsi jenis kista yang
dijumpai pada ginjal:
menjelaskan diskripsi dan
proses patologi simple cyst,
polycystic adult kidney
disease, infantile polycystic
kidney disease, medullary
sponge kidney disease
40.10. Menjelaskan kelainan
patologi hydronephrosis
Diuretikantidiuretik

Obat yang
mempengaruhi
pH urin

Congenital
anomalies

41.1.Diuretik
41.2.Agents that alter
water excretion

41.1.1.Menjelaskan mekanisme
transport di tubulus renalis
41.1.2. Menjelaskan aspek
1.
farmakologi:
o carbonic anhydrase inhibitors 2.
o loop diuretics
o thiazides
o potassium sparing diuretics
41.2.1.
Menjelaskan aspek
farmakologi:
o osmotic diuretics
o antidiuretic hormone agonists
o antidiuretic hormone
antagonists
42. Obat yang
42.1.Menjelaskan aspek farmakologi :
mempengaruhi pH
o obat yang membasakan urin
urin
o obat yang mengasamkan urin

43. Congenital
anomalies of the
kidney
44. 44. Congenital
anomalies of the
ureter
45. Congenital
anomalies of the
bladder

Mampu menjelaskan kelainan


congenital pada ginjal
Mampu menjelaskan kelainan
congenital pada ureter

Departemen
Farmakologi
dr. Zulkarnain
Rangkuti, M.Si
dr. Hasanul Arifin

GUS1K23

1x50

Departemen
Farmakologi
1. Prof. dr. H.
Aznan Lelo,
Ph.D, Sp.FK
2. dr. Yunita Sari
Pane, M.Si

GUS1K24

1x50

GUS1K25

1x50

GUS2K26

1x50

Departemen
Bedah
1.
dr.Syahmirsya
Warli, Sp.U
2.
dr. Yacobda
S.SpU

Mampu menjelaskan kelainan


congenital pada buli buli

GUS - 2
Lingkup bahasan-4 :Penyakit Menular Seksual (PMS)
Penyakit
Menular
Seksual
(PMS) 1

46.1. Definisi
46.2. Macam-macam
penyakit menular
seksual
o Kandidiasis
vaginalis
o Sifilis (Lues)
o Gonore
o Urethritis non
gonore
o Limfogranoloma

46.2.1. Menjelaskan penyakitDepartemen


penyakit yang tergolong
Kulit Kelamin
pada penyakit menular
1. dr. Richard
Seksual
Hutapea, Sp.KK
46.3.1. Dapat mengetahui insidens 2. dr. Kristina
tiap macam penyakit
Nadeak, Sp.KK
menular seksual
46.5.1. Menganalisa gambaran
klinis tiap macam penyakit
menular seksual
46.6.1. Menjelaskan pemeriksaan

Buku Panduan Mahasiswa

Genito Urinary System

Kurikulum FK USU 2012


Pokok
Bahasan

Materi

Spesific Learning Objectives

Ulkus molle
Herpes simplek
Frambusia
Kondiloma
akuminata
46.3. Insidens
46.4. Penyebab dan
gejala
46.5. Gambaran klinis
46.6. Laboratorium
46.7.Diagnosis
banding
46.8. Pengobatan
46.9. Komplikasi
47. Epidemiologi STI

laboratorium / Test Serologi


46.7.1. Dapat mengetahui diagnosis
banding tiap macam
penyakit menular seksual
46.8.1. Menjelaskan pengobatan
tiap macam penyakit
menular seksual
46.9.1. Dapat mengetahui
komplikasi tiap macam
penyakit menular seksual

o
o
o
o

Global Strategy
for the
prevention and
control STI

48. Edukasi,
konseling, dan
manajemen
pasangan

49. Managemen
STI di Puskesmas

Mikroorganisme
penyebab PMS

11

50.
-

Bakteri
Pyogenic cocci
(N.gonorrhoeae)
Treponema
pallidum
Hemophillus
ducreyi
Chlamidia
trachomatis
C. trachomatis
(Lymphogra
nuloma
venereum)
Calymmato
Bacterium
granulomatis
(Granuloma
inguinale)

47.1.Untuk menentukan insidensi dan


prevalensi STI di masyarakat
47.2.Untuk mengetahui serta
1.
mengenali keterkaitan antara
faktor psikologis, kultur, sosial, 2.
ekonomi, kebijakan, dan faktor
lingkungan yang berpengaruh
pada masalah STI
48.1.Mengidentifikasi kebutuhan
perubahan perilaku dan
modifikasi gaya hidup untuk
promosi kesehatan
48.2.Merencanakan dan
melaksanakan pendidikan
kesehatan tentang STI
48.3.Mengidentifikasi peran keluarga
pasien, pekerjaan, dan
lingkungan sosial sebagai faktor
yang berpengaruh terhadap
terjadinya penyakit
49.1. Mampu menjelaskan peran
petugas kesehatan dan
masyarakat seperti kader dalam
mengembangkan solusi yang
tepat bagi masalah STI di
masyarakat
50.1.Menyebutkan morfologi :
o N.gonorrhoeae Treponema
1.
pallidum
o Hemophillus ducreyi
2.
o Chlamydia trachomatis
o C. trachomatis
(Lymphogranoluma
venereum)
o Calymmatobacterium
granulomatis (Granuloma
inguinale)
50.2Menjelaskan penyakit yang
disebabkan :
o N.gonorrhoeae Treponema
pallidum
o Hemophillus ducreyi
o Chlamydia trachomatis
o C. trachomatis
(Lymphogranoluma
venereum)
o Calymmatobacterium
granulomatis (Granuloma
inguinale)
50.3Menjelaskan patogenesis &
faktor virulensi

Dep/Narasumber

Kode
Tahapan

Waktu

Departemen
IKK
dr. Juliandi
Harahap, MA
dr. Rina
Amelia,MARS

GUS2K27

1x50

Departemen
Mikrobiologi
dr. Sofyan Lubis,
Sp.MK
dr. Tetty Aman
Nst, M.Med.Sc

GUS2K28

1x50

Buku Panduan Mahasiswa

Genito Urinary System

Kurikulum FK USU 2012


Pokok
Bahasan

Materi

51. Virus
- Herpesviridae
(HSV)
- Papovaviridae
(genital warts)
- Hepatitis (B&C)

52. Jamur

Candida

Parasit di sistem
genitourinari

53. Trikomoniasis
vaginalis

54. Schistosomiasis
haemotobium

Pemeriksaan
Diagnostik untuk
PMS

55. Aspek
laboratorium dan
interpretasi

12
Kode
Tahapan

Spesific Learning Objectives

Dep/Narasumber

Waktu

50.4Menjelaskan cara penularan


50.5 Menjelaskan diagnosa
laboratorium
50.6. Menyebutkan pencegahan
51.1.Menyebutkan morfologi & strain
virus penyebab :
o Herpesviridae (HSV)
o Papovaviridae (genital warts)
o Hepatitis (B&C)
51.2.Menjelaskan penyakit yang
disebabkan :
o Herpesviridae (HSV)
o Papovaviridae (genital warts)
o Hepatitis (B&C)
51.3.Menjelaskan Patogenesis &
faktor virulensi
51.4.Menjelaskan cara penularan
51.5..Mengetahui gambaran klinis
51.6.Menjelaskan Diagnose
laboratorium Tes serologi
51.7.Menyebutkan pencegahan
52.1.Menjelaskan sifat sifat Candida
sebagai penyebab IMS
52.2.Menjelaskan cara kultur dan
identifikasi
52.3.Mengetahui pencegahan
53.1.Menyebutkan spesies
Trichomonas vaginalis sebagai
flagellata saluran genitourinarius1.
53.2.Menjelaskan mekanisme
penularan Trichomonas
2.
vaginalis
53.3.Menjelaskan patologi dan
komplikasi trikomoniasis
vaginalis
53.4.Menjelaskan cara diagnosis dan
penanganan trikomoniasis
vaginalis
53.5.Menjelaskan hubungan antara
trichomoniasis vaginalis dan
kejadian kanker serviks.
54.1.Menyebutkan spesies
Schistosoma haematobium
sebagai trematoda saluran
genitourinarius
54.2.Menjelaskan mekanisme
penularan Schistosoma
haematobium
54.3.Menjelaskan patologi dan
komplikasi schistosomiasis
haematobium
54.4.Menjelaskan cara diagnosis
schistosomiasis haematobium
55.1.Menjelaskan pemeriksaan untuk
diagnosa PMS
55.2.Menjelaskan persiapan dan
1.
Pengambilan sampel untuk PMS
55.3.Menjelaskan interpretasi hasil
pemeriksaan imunoserologi
2.

Departemen
Parasitologi
dr. Yoan Carolina
Panggabean
dr. Nurfida Kh.
Arrasyid, M.Kes

GUS2K29

1x50

Departemen
Patologi Klinik
Prof. DR. dr.
Ratna Akbari
Ganie, Sp.PK
dr. Riecke
Loesnihari, Sp.PK

GUS2K30

1x50

GUS2K31

1x50

Lingkup bahasan-5 : Kelainan-kelainan pada Sistem Genitalia


BPH

56. Teori
pembesaran,
diagnosa klinis

56.1Mampu menjelaskan teori


pembesaran prostat
56.2Mampu mendiagnosa secara

Departemen
Bedah
1.
dr.Syahmirsya

Buku Panduan Mahasiswa

Genito Urinary System

Kurikulum FK USU 2012


Pokok
Bahasan

Materi
dan
penatalaksanaan

Nutrisi pada
gangguan ginjal

57. Medical nutrition


therapy

58. End stage renal


disease

59. Renal stones

Aspek
farmakologi
obat-obat pada
BPH

60. Farmakologi dan


farmako
kinetik obat-obat
pada BPH

Scrotal Swelling
Scrotal Swelling

61.1. Hydrocele
61.2. Epididimal cyst
61.3. Varivocelle
61.4. Epididimoorchitis
61.5. Testicular tumor
61.1. Hydrocele
61.2. Epididimal cyst
61.3. Varivocelle
61.4. Epididimoorchitis
61.5. Testicular tumor
63. Male Sexual
Disfunction

Sexual
Disfunction

13
Spesific Learning Objectives

Dep/Narasumber

klinik berdasarkan gejala,


Warli, Sp.U
pemeriksaan fisik, lab dan
2.
dr. Bungaran
radiologi.
Sihombing, Sp.U
56.3 Mampu menjelaskan
penatalaksanaan dengan obat
atau operasi
56.4 Mampu merujuk ke spesialis
57.1.General principles
Departemen Gizi
57.2.Specific nutrient intake
1.
Prof. dr. Harun
o protein
Alrasyid, Sp.PD,
Sp.GK
o energy
2.
dr. Dina Keumala
o fluid & sodium
Sari, MGK,
o potassium
Sp.GK
58.1. Renal insufficiency & changes
in nutrient metabolism PEM in
renal disease Medical nutrition
therapy :
* General principles
* Nutrient requirement based
on type of therapy
59.1. Calcium stones
59.2. Uric acid stones
59.3. Cystine stones
59.4. Struvite stones
59.5. Dietary prevention
60.1. Menjelaskan patofisio
Departemen
farmakologi BPH
Farmakologi
60.2. Menjelaskan aspek farmakologi 1.
dr. Datten
obat pada BPH(alpha receptors
Bangun, M.Sc,
antagonist)
Sp.FK
2.
dr. Tri Widyawati,
M.Si
1. Mampu menjelaskan definisi dan
Departemen
pathogenesis
Bedah
2. Mampu mendiagnosa secara klinis 1.
dr.Syahmirsya
3. Mampu menjelaskan
Warli, Sp.U
penatalaksanaannya
2.
dr. Ramlan
4. Mampu merujuk ke spesialis
Nasution SpU
1. Mampu menjelaskan definisi dan
pathogenesis
2. Mampu mendiagnosa secara klinis
3. Mampu menjelaskan
penatalaksanaannya
4. Mampu merujuk ke spesialis
63.1. Mampu menjelaskan definisi
63.2. Memahami phase-phase ereksi
63.3. Mampu menjelaskan faktor
resiko
63.4. Mengetahui cara melakukan
evaluasi
63.5. Mampu menjelaskan
penatalaksanaan

Kode
Tahapan

Waktu

GUS2K32

1x50

GUS2K33

1x50

GUS2K34

1x50

GUS2K35

1x50

Lingkup bahasan-6 : Emergency dan Keganasan pada System Genitourinary


Injuries to the
GUT

64. Injuries to the


Kidney

65. Injuries to the


Ureter

64.1. Mengetahui etiologi


Departemen
64.2. Mampu menjelaskan klasifikasi
Bedah
injury
1.
dr.Syahmirsya
64.3 Mampu mendiagnosa secara
Warli, Sp.U
klinik berdasarkan anamnese, 2.
dr. Bungaran
pemeriksaan fisik, lab dan
Sihombing, Sp.U
Radiologi
64.4. Mampu menjelaskan
penatalaksanaan
64.5. Mampu merujuk ke spesialis
65.1.Mengetahui etiologi
65.2.Mampu mendiagnosa secara

GUS2K36

Buku Panduan Mahasiswa

Genito Urinary System

1x50

Kurikulum FK USU 2012


Pokok
Bahasan

Materi

66. Injuries to the


Bladder
67. Injuries to the
Urethra
68. Injuries to the
external Genitalia
Urethral stricture
disease
Injuries to the
GUT
Urethral stricture
disease

69. Etiologi dan


penatalaksanaan

70. Injuries to the


Kidney

71. Injuries to the


Ureter

72. Injuries to the


Bladder
73. Injuries to the
Urethra
74.

Injuries to the
external Genitalia
75. Etiologi dan
penatalaksanaan

Tumor pada
system
Genitourinari

76.

Renal
neoplasma

14
Spesific Learning Objectives

Dep/Narasumber

klinik berdasarkan anamnese,


pemeriksaan fisik, lab dan
Radiologi
65.3.Mampu menjelaskan
penatalaksanaan
65.4. Mampu merujuk ke spesialis
66.1. Pathogenesis & pathology
66.2. Clinical findings
66.3. Complications
66.4. Treatment
67.1.Injuries to the posterior urethra
67.2.Injuries to the anterior urethra
68.1.Injuries to penis
68.2.Injuries to the scrotum
68.3.Injuries to the testis
69.1. Mampu menjelaskan etiologi
69.2. Mampu mendiagnosa secara
klinik berdasarkan anamnese,
pemeriksaan fisik, lab dan
Radiologi
69.3. Mampu menjelaskan
penatalaksanaan
69.4. Mampu merujuk ke spesialis

Kode
Tahapan

GUS2K37

70.1.Mengetahui etiologi
70.2. Mampu menjelaskan klasifikasi
injury
70.3. Mampu mendiagnosa secara
klinik berdasarkan anamnese,
pemeriksaan fisik, lab dan
Radiologi
70.4. Mampu menjelaskan
penatalaksanaan
70.5.Mampu merujuk ke spesialis
1. Mengetahui etiologi
2. Mampu mendiagnosa secara klinik
berdasarkan anamnese,
pemeriksaan fisik, lab dan
Radiologi
3. Mampu menjelaskan
penatalaksanaan
71.1.4. Mampu merujuk ke spesialis
72.1. Etiology
72.2. Management
72.3. Potential complications after
relief of obstruction
73.1. Symptom
73.2. Physical examination
73.3. Diagnosis
73.4. Management
74.1. Evaluation
74.2. Treatment
75.1.Mampu menjelaskan etiologi
75.2.Mampu mendiagnosa secara
klinik berdasarkan anamnese,
pemeriksaan fisik, lab dan
Radiologi
75.3. Mampu menjelaskan
penatalaksanaan
75.4. Mampu merujuk ke spesialis
76.1.Mampu menjelaskan klasifikasi
Departemen
tumor ginjal
Bedah
76.2.Mampu menjelaskan sign dan 1.
dr.Syahmirsya
symptom Renal Cell Carcinoma
Warli, Sp.U
76.3. Mampu mendiagnosa secara 2.
dr. Bungaran

Waktu

1x50

1x50
GUS2K38

Buku Panduan Mahasiswa

Genito Urinary System

Kurikulum FK USU 2012


Pokok
Bahasan

Materi

15
Spesific Learning Objectives
klinik berdasarkan gejala,
pemeriksaan fisik, lab dan
radiologi.
76.4. Mampu menjelaskan
penatalaksanaan Renal cell
carcinoma.

Struktur Patologi
Anatomi
Keganasan
pada Sistem
genitourinary

77.

Bladder
Carcinoma

78.

Penile
Carcinoma

79.

Renal
neoplasma

80.

Bladder
Carcinoma

81.

Penile
Carcinoma

82.1. Tumor
Pada Ginjal
82.2. Tumor
pada Vesica
Urinaria
82.3. Tumor
pada Prostat
82.4. Tumor
pada Testis
82.5. Tumor
pada Penis

77.1.Mampu menjelaskan factor


resiko tumor buli buli
77.2.Mampu mendiagnosa secara
klinik berdasarkan gejala,
pemeriksaan fisik, lab dan
radiologi.
77.3.Mampu menjelaskan
penatalaksanaan Renal cell
carcinoma.
78.1.mengetahui lesi lesi
premalignant
78.2.Mampu memdiagnosa secara
klinis
78.3. Mampu menjelaskan
penatalaksanaan.
79.1. Mampu menjelaskan klasifikasi
tumor ginjal
79.2. Mampu menjelaskan sign dan
symptom Renal Cell Carcinoma
79.3. Mampu mendiagnosa secara
klinik berdasarkan gejala,
pemeriksaan fisik, lab dan
radiologi.
79.4. Mampu menjelaskan
penatalaksanaan Renal cell
carcinoma.
80.1.Mampu menjelaskan factor
resiko tumor buli buli
80.2. Mampu mendiagnosa secara
klinik berdasarkan gejala,
pemeriksaan fisik, lab dan
radiologi.
80.3.Mampu menjelaskan
penatalaksanaan Renal cell
carcinoma.
81.1.mengetahui lesi lesi
premalignant
81.2. Mampu memdiagnosa secara
klinis
81.3. Mampu menjelaskan
penatalaksanaan.
82.1.1. Menjelaskan gambaran

Dep/Narasumber

Kode
Tahapan

Waktu

Sihombing, Sp.U

Departemen

Patologi Anatomi
patologi tumor jinak ginjal
Prof.dr.M.Nadjib
82.1.2. Menjelaskan jenis tumor 1.
Dahlan, Sp.PA(K)
ganas ginjal : menjelaskan
2.
dr. Delyuzar,
deskripsi dan morfologi
Sp.PA
tumor renal cell carcinoma
dan nephroblastoma
(Wilms tumor
82.2.1. Menjelaskan jenis tumor
pada di Vesica Urinaria
dan gambaran patologi
Papilloma , Urothelial
carcinoma (Transisional
cell carcinoma), Squamous
cell carcinoma dan
Adenocarcinoma

GUS2K39

Buku Panduan Mahasiswa

Genito Urinary System

1x50

Kurikulum FK USU 2012


Pokok
Bahasan

Materi

16
Spesific Learning Objectives

Dep/Narasumber

Kode
Tahapan

Waktu

82.3.1. Menjelaskan jenis tumor

prostat dan gambaran


patologi BPH dan
Carcinoma prostat
82.4.1. Menjelaskan jenis tumor
testis dan gambaran
patologi : Germ cell
tumour( Seminoma,
Embryonal carcinoma, Yolk
sac, Choriocarcinoma,
Teratoma) dan Sex-cord
stromal tumour (Leydig
dan Sertoli cell tumour)
82.5.1. Menjelaskan jenis tumor
pada penis dan gambaran
patologi : Leukoplakia dan
Carcinoma pada penis
Kejahatan
seksual pada
sistem genito
urinari

83.

Perkosaan

84. Perbuatan Cabul

83.1.Menjelaskan pengertian
Departemen
perkosaan
Forensik
83.2. Menjelaskan pengertian
1. dr. H. Mistar
persetubuhan
Ritonga, Sp.F
83.3. Menjelaskan pengertian csukup 2. dr. H. Guntur
umur
Bumi Nasution,
83.4.Menjelaskan pengertian belum
Sp.F
pantas dikawini
83.5.Menjelaskan UU yang
berhubungan dengan perkosaan
83.6. Menjelaskan prosedur
permintaan visum
83.7.Menjelaskan cara dan tandatanda pada pemeriksaan luar
dan dalam pada korban
perkosaan
83.8.Menjelaskan cara dan tandatanda pada pemeriksaan luar
pada pelaku perkosaan
83.9.Menjelaskan cara mengambil
dan mengirim specimen ke
laboratorium untuk menunjang
diagnosa
84.1.Menjelaskan pengertian
Departemen
perbuatan cabul
Forensik
84.2.Menjelaskan UU yang
1. dr. H. Mistar
berhubungan dengan perbuatan
Ritonga, Sp.F
cabul
2. dr. H. Guntur
84.3.Menjelaskan pengertian
Bumi Nasution,
pemeriksaan luar dan dalam
Sp.F
korban perbuatan cabul
84.4.Menjelaskan hal-hal yang masuk
ke dalam perbuatan cabul serta
membedakannya dengan
perkosaan

GUS2K40

1x50

GUS2K41

1x50

Buku Panduan Mahasiswa

Genito Urinary System

Kurikulum FK USU 2012

17

OUTLINE PRAKTIKUM
No.

Uraian Praktikum

Kode
Tahapan

Jam

Dept

Praktikum 1

Anatomi saluran kemih, vaskularisasi dan inervasi

GUS-Pr1

3 x 50

Anatomi

Praktikum 2

Pengukuran massa jenis

GUS-Pr2

3 x 50

Fisika

Praktikum 3

Genito Urinary System

GUS-Pr3

3 x 50

Histologi

Praktikum 4

Pemeriksaan darah dalam urin

GUS-Pr4

3 x 50

Biokimia

Praktikum 5

Urinalisa

GUS-Pr5

3 x 50

Patologi Klinik

Praktikum 6

Obat yang mempengaruhi pH urin

GUS-Pr6

3 x 50

Farmakologi

Praktikum 7

Genito Urinary System

GUS-Pr7

3 x 50

Patologi Anatomi

Praktikum 8

1.

GUS-Pr8

3 x 50

Farmakologi

2.
Praktikum 9

Bentuk sediaan obat & kajian interaksi obat


pada resep polifarmasi
Obat sistem saluran genitourinari

Faal Ginjal

GUS-Pr9

3 x 50

Patologi Klinik

OUTLINE SKILLS LAB


Uraian Kegiatan Skills Lab

Kode
Tahapan

Jam

Ruangan

Anamnesis Penyakit yang Berhubungan dengan Genitourinary


System.

GUS-SL.1

3 x 50

Ruang skills Lab

Pemeriksaan fisik yang berhubungan dengan sistem


genitourinaria

GUS-SL.2

3 x 50

Ruang skills Lab

Pemasangan Kateter uretra

GUS-SL.3

3 x 50

Ruang skills Lab

Sirkumsisi

GUS-SL4

3 x 50

Ruang skills Lab

Anamnesis kelainan /infeksi Menular Seksual

GUS-SL5

3 x 50

Ruang skills Lab

Pemeriksaan fisik Alat Kelamin pria dan pengambilan


spesimen

GUS-SL6

3 x 50

Ruang skills Lab

Buku Panduan Mahasiswa

Genito Urinary System

Kurikulum FK USU 2012

18

C. LINGKUP BAHASAN BLOK PENDUKUNG


COMMUNITY RESEARCH PROGRAM 5

Pokok
Bahasan
Therapy

Prognosis

Subpokok
bahasan

Specific Learning Objectives

Strategi
Pembelajaran

Kode
Tahapan

Narasumber

Waktu

EBM
Therapy

- Menjelaskan pengertian Therapy


EBM
- Menjelaskan worksheet therapy
- Menjelaskan komponen validity
- Menjelaskan komponen important
(CER, EER, ARR, NNT)
- Menjelaskan komponen
applicability

Kuliah

GUS1CRP5-K1

1. Prof.Dr.dr.Rozai
mah Zein
Hamid, M.Sc,
Sp.FK
2. dr. Rina Amelia,
MARS

1x50

Work sheet
Therapy

Memahami pengertian therapy


Memahami work sheet therapy
Memahami komponen validity
Memahami komponen importan
Memahami komponen aplicability

Kuliah

GUS1CRP5-K2

1. Prof.Dr.dr.Rozai
mah Zein
Hamid, M.Sc,
Sp.FK
2. dr. Rina Amelia,
MARS

1x50

Critical
Appraisal

- Menggunakan data dan bukti


pengkajian ilmiah untuk menilai
- relevansi dan validitas dari
artikel/jurnal therapy
- Menerapkan metode riset dan
statistik untuk menilai kesahihan
informasi ilmiah berdasarkan
artikel/jurnal therapy
- Menerapkan keterampilan dasar
pengelolaan informasi untuk
- menghimpun data relevan
menjadi arsip pribadi

Diskusi
Kelompok
(Therapi 1)

GUS1DK1-CRP5

Prof.Dr.dr.Rozai
mah Zein
Hamid, M.Sc,
Sp.FK

3x50

Critical
Appraisal

- Menggunakan data dan bukti


pengkajian ilmiah untuk menilai
- relevansi dan validitas dari
artikel/jurnal therapy
- Menerapkan metode riset dan
statistik untuk menilai kesahihan
informasi ilmiah berdasarkan
artikel/jurnal therapy
- Menerapkan keterampilan dasar
pengelolaan informasi untuk
- menghimpun data relevan
menjadi arsip pribadi

Diskusi
Kelompok
(Therapi 2)

GUS2DK2-CRP5

dr. Rina Amelia,


MARS

1x50

Review /
- Mendapatkan feed back dari
Pleno Pakar
mahasiswa
Diagnostik - Mendiskusikan permasalahan
Therapy
therapy

Pleno Pakar
(Therapi)

GUS2CRP5-PP1

TIM

2X50

EBM
Prognosis

- Menjelaskan pengertian EBM


prognosis
- Menjelaskan work sheet
prognosis
- Menjelaskan komponen validity
- Menjelaskan komponen important
- Menjelaskan komponen
applicability

Kuliah

GUS2CRP5-K3

1. dr. Juliandi
Harahap, MA
2. dr. Yuki
Yunanda

1x50

Work sheet
prognosis

Memahami pengertian prognosis


Memahami work sheet prognosis
Memahami komponen validity
Memahami komponen importan
Memahami komponen aplicability

Kuliah

GUSCRP5-K4

1. dr. Juliandi
Harahap, MA
2. dr. Yuki
Yunanda

1x50

Buku Panduan Mahasiswa

Genito Urinary System

Kurikulum FK USU 2012

19

Buku Panduan Mahasiswa

Genito Urinary System

Kurikulum FK USU 2012

20

D. LINGKUP BAHASAN NONBLOK


1. Materi Kuliah Bahasa Indonesia
Pokok Bahasan
Ejaan yang Disempurnakan
Kalimat Efektif
Lanjutan dalam bentuk tugas
Ragam Wacana Eksposisi

Kode Tahapan
KBI261-K1
KBI261-K2
KBI261-K3
KBI261-K4

2. Materi Kuliah Bahasa Inggeris


Pokok Bahasan
Introduction to Writing
Writing an Outline
Practice Writing an Outline
Writing a Summary from Reading

Kode Tahapan
KIG261-K1
KIG261-K2
KIG261-K3
KIG261-K4

Buku Panduan Mahasiswa

Genito Urinary System

Kurikulum FK USU 2012

21

VI. REFERENSI
GENITO URINARY SYSTEM
Buku Teks
Departemen

Judul Buku

Penulis

Penerbit

Tahun/ Ed

Halaman
1535-1629

Ilmu Penyakit
Dalam
Kulit dan
Kelamin
I.Gizi

Principle of Internal Medicine

Harrison

Mc Graw Hill

2001/Edisi5

Sexually Transmitted Diseases

Holmes, King K

McGraw-Hill

1999/3rd ed.

Krauses Food & Diet Therapy

Saunders

12th ed.

Radiologi

Radiologi Diagnostik

L Kathleen Mahan
& Sylvia Escott
Stump
Iwan Ekayuda

FK-UI RSCM

Fisiologi

Review of Medical Physiology

Ganong WF

Mc Graw Hill

Textbook of Medical Physiology


Human Physiology; From Cells to
Systems

Guyton AC
Sherwood L

Medical Microbilogy & Immunology

Levinson, Warren
and Jawetz, Ernest

EGC
International
Student
Edition,
ThomsonBrooks/Cole
McGraw-Hill

2005/
Edisi 2
2001/ 20th
ed.
2006/11th ed.
2002/3th ed.

Manual of Clinical Microbiology

Lennette, E.H.
Balow, A. Hausler,
W and Truant

American
Society for
Microbiology

1980/3rd, ed.

Detection, Prevention and


Management of UTI

Kunin, CM

LAE &
Febriger,
Philadelphia

1979/3rd ed

Mikrobiologi

I.Kesehatan
Anak
Bedah
(Urology)

Buku Ajar Nefrologi Anak,


Buku Konsensus Tatalaksana SN
pada anak
Smiths General Urology
Clinical Manual Urology

Anatomi

Embriologi Kedokteran
Hand atlas of Human Anatomy.

Fisika

Medical Physics

Patologi Klinik

Osmotic Pressure in the Physics


Course for Students of the Life
Sciences
Intermediate Physics for Medicine &
Biology
Text book of diagnostic microbiology
Color atlas and textbook
of diagnostic microbiology.
Clinical diagnosis and Management
by laboratory methods.

2000/6th ed

921-958

702-742
291-415
510-589

29, 98-99
145-147,
122-124
150-152
157-159,
209-210
219220.275,
303
111-122,
344-346
389-393
509-519
1-151

2005/Edisi 2,
2005/
Tanagho &
McAninch
Hanno, Malkowicz
& Wein
Jan Langman
Spatelhotz

Lange

2004/16th ed

McGraw-Hill

2001/3rd ed

EGC
J.B.
Lippincott Co

1975/Edisi 3
7th Ed

Cameron John R,
Skofronick James
G
Hobbie Russell K

John Wiley &


Sons

191-208

112

Hobbie Russell K
Conie RM, Donald
CL, George M.
Koneman's.
Henry's.

Elsevier.

2007/3th Ed.

Lippincott
William &
Wilkins.
Saunders.

2006/6th Ed.
2001/20th
Ed.

Buku Panduan Mahasiswa

Genito Urinary System

1031-1046
1010-1029
87-91
82-87
1245-23

Kurikulum FK USU 2012

Patologi
Anatomi
Parasitologi

22

Pathophysiology of Renal Diseae.

David Rose.

Clinical Chemistry and Molecular


Diagnostics.
Clinical Diagnosis and Management
by Laboratoty Medicine.
Imunology & Serology in
Laboratory Medicine.
AL. Basic and Clinical
Immunology.

Tietz.

1987/
International
Edition
2006/ 4th Ed.

Mc Pherson RA,
Pincus MR. Henry's
Turgeon ML.

2007/21th
Ed.
1996/2th Ed.

Medical
Microbiology & Immunology.

Levinson WE,
Jawetz E.

Immunology Simplified.
Immunology Diagnosis
dan Prosedur Laboratorium.

Bowry TR.
Kresno SB.

Basic Pathology

Robin, Kumar

Fondation of Parasitology

Gerald D. Schmidth
& Larry S. Roberts

Essentials of Human Parasitology

Stites DP, terr

St. Louis
Mosby
Norwalk.
Apleton &
Lange
Norwalk.
apleton &
Lange
Oxford.
Fakultas
Kedokteran
UI

1991/7th Ed
1994/3th Ed.
1985/2th Ed.
Edisi 4
2007/Ed.8

513

Mc Graw Hill

2005/7thed

Judith S. Heelan &


Frances W.
Ingersoll

Delmar,
Thompson
Learning

2002

General Parasitology

Thomas C. Cheng

2006

Farmakologi

Katzung & Trevors Pharmacology :


Examination & Board Review

Trevor A.J
Katzung B.G
Masters S.B

Academic
PressnAn
Imprint of
Elsevier
Lange-Mc
Graw Hill

427-428
470-471
468-470
458
118-119
136-137
161-163
163-166
65-66
28-130
516-517
491-419
157
191-192
241-256
829-835
148 189
308

Forensik

Parikhs Textbook of Medical


Jurispendece and Toxicology
Unexpected and Sudden Death
from Natural Causes in Simpsons
Forensic Medicine

Parikh CK

CBS

Knight Bernard

Oxford
University
Press, Inc.
N.Y.

Essential of Forensic edicine and


Toxicology
Textbook of Medical Jurisoendence
and Toxicology

Narayan Reddy

Patologi Forensik

Shahrom ABD
Wahid

Ilmu Kedokteran Forensik


Simpsons Forensic Medicine

Arif Budianto et al
Bernard Knight

Forensic Medicine for Lawyers

J.K. Mason

Edited by Franklin

2002/6th ed.

1997

16 th/1997
Tripath
Private
Limited,
Bombay
Dewan
Bahasa dan
Pustaka
Kementerian
Pendidikan
Malaysa,
Kuala
Lumpur
FK UI
ELBS Frome
and London
Great Britain
Butterworths
London,
Boston,
Toronto,
Sydney

21st ed/1998

1993

Edisi I/1997
10th ed/1991
2nd ed/1986

Buku Panduan Mahasiswa

Genito Urinary System

Kurikulum FK USU 2012

23

KUHP dan KUHAP


Global Strateglobal Strategy For
The Prevention And Control Of
Sexually Transmitted Infections:
20062015
Guidelines for Management of
Sexually Transmitted infections
The Public Health Approach to STD
control UNAIDS
Epidemiological Fact Sheet on
HIV/AIDS and Sexually Transmitted
Infections (UNAIDS)

IKK

World Health
Organization
World Health
Organization

BLOK PENDUKUNG
COMMUNITY RESEARCH PROGRAM5
Buku Teks

VII.

Judul Buku

Penulis

Penerbit

Edisi

Medical epidemiology
How to practice and teach EBM

Sharon E. Straus, et al

LANGE
Elsevier Churchill
livingstone

2004
2005

Clinical epidemiology

Robert H Fletcher, et al

3rd ed.

METODE PEMBELAJARAN
PEMUTARAN FILM
Pemutaran film bertujuan memberikan wawasan dan gambaran mengenai luasnya
lingkup Sistem Genitourinary dan membangkitkan minat
mahasiswa untuk
memahami blok ini.
KULIAH
Kuliah hanya bertujuan untuk memberikan konsep dasar dalam memahami materimateri yang berhubungan dengan Sistem Genitourinary, sehingga akan
Buku Panduan Mahasiswa

Genito Urinary System

Kurikulum FK USU 2012

24

memudahkan mahasiswa dalam membaca buku teks, dan referensi lainnya. Kuliah
tidak bertujuan untuk memberikan isi keseluruhan dari materi, dengan demikian
kepada mahasiswa diwajibkan untuk membaca referensi yang dianjurkan.

PROBLEM-BASED LEARNING (PBL)


Kegiatan belajar Problem Base Learning (PBL) menggunakan metode 2 (dua) kali
diskusi untuk setiap pemicu (trigger) dan 1 (satu) kali pertemuan pleno, yang dihadiri
para pakar dari setiap departemen terkait dengan blok Sistem Genitourinary.
Diskusi dilaksanakan dalam kelompok kecil yang masing-masing terdiri dari 12-15
mahasiswa dan didampingi oleh seorang tutor yang berperan sebagai fasilitator
bukan narasumber, dan berlangsung selama 3x50 menit untuk setiap pertemuan
tutorial.
Metode pembelajaran ini bertujuan untuk melatih keterampilan mahasiswa dalam
belajar mandiri, menentukan materi pembelajaran, mencari informasi sesuai dengan
kebutuhannya, mengasah keterampilan berfikir kritis (critical thinking) melalui
masalah yang relevan dengan keadaan sebenarnya yang diberikan dalam pemicu,
serta mengkomunikasikannya secara efektif dalam diskusi maupun presentasi.
Kegiatan PBL pada blok ini terdiri dari lima kasus, setiap kasus didiskusikan dalam
dua kali pertemuan diskusi dan diakhiri dengan satu kali pertemuan pleno.

BELAJAR MANDIRI
Agar lingkup materi dapat dikuasai dengan baik, pada saat melaksanakan kegiatan
belajar mandiri, mahasiswa diharapkan melaksanakan proses belajar dengan
tahapan sebagai berikut :
1. Mengkaji lingkup bahasan dengan membaca referensi yang dianjurkan, karena
kuliah pada hakikatnya hanya memberikan konsep dasar dari materi, dan
pertemuan tutorial akan memicu mahasiswa untuk mengintegrasikan pemahaman
konsep dalam menyelesaikan masalah.
2. Mencari dan mempelajari materi yang sesuai dengan tujuan pembelajaran di
perpustakaan, dapat berupa handout, buku teks, jurnal ilmiah, CD-ROM, atau
informasi dari sumber terpercaya di internet.
3. Diskusi dengan narasumber apabila diperlukan.

PRAKTIKUM
Praktikum dilaksanakan di laboratorium Anatomi, Histologi, Fisika, Biokimia,
Farmakologi, Patologi Anatomi, dan Patologi Klinik sesuai jadwal kegiatan
Mahasiswa dibagi dalam 10 (sepuluh) kelompok yang terdiri dari 45 mahasiswa per
kelompok, yang akan dibimbing oleh seorang staf pengajar.
Sebelum praktikum akan dilakukan quiz untuk mengukur kesiapan
dalam melaksanakan praktikum.

mahasiswa

Tujuan umum praktikum adalah agar mahasiwa:


1. Meningkatkan pemahaman akan teori yang telah dipelajari dalam perkuliahan
dan belajar mandiri.
2. Menjelaskan perbedaan antara apa yang diharapkan dengan kenyataan.
3. Menginterpretasi hasil praktikum yang diselenggarakan dalam bentuk percobaan.
4. Menyimpulkan hasil praktikum.
5. Membandingkan hasil kelompoknya dengan hasil kelompok lain.
Buku Panduan Mahasiswa

Genito Urinary System

Kurikulum FK USU 2012

25

6. Membuat laporan hasil praktikum yang antara lain menjelaskan kaitan hasil
praktikum dengan konsep-konsep yang mendasarinya.
7. Menerapkan kejujuran ilmiah dengan melaporkan hasil yang didapatkan pada
praktikum sebagaimana adanya.

VIII. SARANA & PRASARANA


RUANG KULIAH
Kuliah dilaksanakan di Ruang Kuliah Semester V/VI (untuk Kelas A1 dan B1) dan
Ruang Kuliah Semester V/VII (untuk Kelas A2 dan B2).
RUANG DISKUSI/TUTORIAL
Diskusi dilaksanakan di ruang-ruang berikut ini:
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.

Kelompok Diskusi
KELAS A
A1
A2
A3
A4
A5
A6
A7
A8
A9
A10
A11
A12
A13
A14
A15
KELAS B

16.
17.
18.
19.
20.

B1
B2
B3
B4
B5

Ruang Diskusi
Ruang Diskusi 1
Ruang Diskusi 2
Ruang Diskusi 3
Ruang Diskusi 4
Ruang Diskusi 5
Ruang Diskusi 6
Ruang Diskusi 7
Ruang Diskusi 8
Ruang Diskusi 9
Ruang Diskusi 10
Ruang Diskusi 11
Ruang Diskusi 12
Ruang Diskusi 13
Ruang Diskusi 14
Ruang Diskusi 15
GEDUNG BARU
Ruang Diskusi 1
Ruang Diskusi 2
Ruang Diskusi 3
Ruang Diskusi 4
Ruang Diskusi 5
Buku Panduan Mahasiswa

Genito Urinary System

Kurikulum FK USU 2012


21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.

26

B6
B7
B8
B9
B10
B11
B12
B13
B14
B15

Ruang Diskusi 6
Ruang Diskusi 7
Ruang Diskusi 8
Ruang Diskusi 9
Ruang Diskusi 10
Ruang Diskusi 11
Ruang Diskusi 12
Ruang Diskusi 13
Ruang Diskusi 14
Ruang Diskusi 15

Pleno Pakar dilasanakan di Ruang Gedung Dr. Abdul Hakim.


RUANG PRAKTIKUM
Praktikum dilaksanakan di laboratorium:
- Departemen Anatomi
- Departemen Fisika
- Departemen Histologi
- Departemen Biokimia
- Departemen Farmakologi
- Departemen Patologi Klinik
- Departemen Patologi Anatomi
SKILLS LAB.
Kegiatan skills lab. dilaksanakan di Ruang Skills Lab FK USU sesuai kelompok
praktikum masing-masing

Buku Panduan Mahasiswa

Genito Urinary System

Kurikulum FK USU 2012

IX.

27

EVALUASI KEBERHASILAN BELAJAR MAHASISWA


A. EVALUASI MAHASISWA
1. Blok Utama
Komponen evaluasi pembelajaran mahasiswa pada blok utama terdiri dari:
Ujian Mid term
=
40%
Ujian Final term
=
40%
Proses tutorial
=
20%
Total
=
100%
Ujian mid dan final term merupakan ujian tulis berbentuk pilihan berganda
(multiple choice questions) yang terdiri dari materi perkuliahan dan tutorial.
Proses tutorial dinilai oleh setiap fasilitator terhadap kinerja dan kompetensi
yang diperlihatkan oleh setiap mahasiswa selama proses tutorial
berlangsung.
2. Blok Pendamping
Komponen evaluasi pembelajaran mahasiswa pada blok pendamping terdiri
dari:
Ujian Tengah Semester
Ujian Akhir Semester
Total

=
=
=

50%
50%
100%

Komposisi ini akan berubah apabila dosen yang bersangkutan memberikan


tugas dengan bobot maksimal 20%.
B. KETENTUAN UJIAN
Setiap mahasiswa harus mematuhi Buku Panduan Akademik. Ketentuan untuk
dapat mengikuti ujian pada Tahun Akademik 2011-2012 adalah sebagai berikut:
1. Kehadiran minimal kegiatan kuliah 80%, tutorial 80%, pleno pakar 80%, dan
praktikum 100%.
2. Apabila berhalangan hadir dalam proses kegiatan akademik tersebut,
mahasiswa harus menyerahkan surat pemberitahuan (izin atau keterangan
sakit dari dokter) kepada Divisi SDM Medical Eduation Unit (MEU) dan
menyimpan sendiri satu kopi sebagai arsip seandainya diperlukan
sesewaktu.
3. Ketentuan bagi mahasiswa yang tidak memenuhi kehadiran minimal tanpa
pemberitahuan:
A. Mahasiswa tetap dapat mengikuti ujian, namun seluruh nilai proses
tutorialnya akan dibatalkan atau dianggap nol.
B. Apabila gagal dalam ujian, maka ia tidak berhak mengikuti ujian
remedial pada semester berjalan.
C. Ujian remedial hanya dapat diikuti pada semester bersangkutan tahun
akademik berikutnya: remedial semester ganjil dilakukan pada semester
ganjil dan remedial semester genap pada semester genap tahun
akademik berikutnya.
Buku Panduan Mahasiswa

Genito Urinary System

Kurikulum FK USU 2012

28

4. Ketentuan bagi mahasiswa yang berhalangan mengikuti ujian pada jadwal


reguler:
A. Mahasiswa bersangkutan harus menyerahkan surat pemberitahuan
(izin atau keterangan sakit dari dokter) kepada Divisi Assessment MEU
dan menyimpan sendiri satu kopi surat tersebut sebagai arsip
seandainya diperlukan sesewaktu.
B. Mahasiswa pada poin A boleh mengikuti ujian pada jadwal remedial
semester berjalan.
C. Mahasiswa yang tidak mengikuti ujian tanpa keterangan akan diberi
nilai NA dan tidak berhak mengikuti ujian remedial pada semester
berjalan.
D. Mahasiswa pada poin C hanya dapat mengikuti ujian remedial pada
semester bersangkutan tahun akademik berikutnya.
5. Ketentuan ujian remedial dan grand remedial:
A. Mahasiswa yang berhak mengikuti ujian remedial pada semester
berjalan adalah mahasiswa yang tidak lulus (nilai D dan E) yang
kehadirannya pada kegiatan akademik cukup, atau mahasiswa yang
berhalangan mengikuti ujian pada jadwal reguler dengan surat
keterangan (izin atau sakit).
B. Mahasiswa yang lulus dengan nilai C dan C+ hanya boleh mengikuti
ujian remedial satu kali, yakni pada semester berikutnya atau pada
saat grand remedial.
C. Nilai maksimal yang diperoleh melalui ujian remedial adalah B.
D. Ujian grand remedial berlangsung pada semester ganjil.

Buku Panduan Mahasiswa

Genito Urinary System

Kurikulum FK USU 2012

X.

29

DAFTAR NARASUMBER
No
1.

Departemen
Anatomi

2.

Histologi

3.

Biokimia

4.

Fisiologi

5.

Mikrobiologi

6.

Parasitologi

7.

Patologi Anatomi

8.

Patologi Klinik

9.

Farmakologi dan
Terapeutik

10.

Gizi

11.

Ilmu Penyakit Dalam

12.

Kesehatan Anak

13.

Bedah

14.

Radiologi

15.

Kulit dan Kelamin

16.

Kedokteran

17.
18.

Kehakiman
Ilmu Kes. Masyarakat
dan Ked. Komunitas
CRP5

Narasumber
dr. Dwi Rita Anggraini
dr. Sufitni
dr. Radita N.A. Ginting
dr. Alya Amila Fitri, M.Kes
dr. Sri Suryani, MKes
dr. Mutiara Indah Sari, MKes
Prof. dr. Yasmeiny Yazier
Dr. Eka Roina Megawati
dr. Tetty Aman Nasution, M.MedSc
dr. Edi Djohan Utama
dr. Rahmatsyah, Sp.MK
dr. Sofyan Lubis, Sp.MK
dr. Yoan Carolina Panggabean
dr. Nurfida Kh. Arrasyid, M.Kes
Prof.dr.M.Nadjib Dahlan, Sp.PA(K)
dr. Delyuzar, Sp.PA
Prof. DR. dr. Ratna Akbari Ganie, Sp.PK
Prof. dr. Burhanuddin Nasution, Sp.PK
dr. Ardjuna Burhan, Sp.PK (K)
dr. Riecke Loesnihari, Sp.PK
Prof. dr. Aznan Lelo, PhD, SpFK
dr. Zulkarnain Rangkuty, MSi
dr. Datten Bangun, MSc, SpFK
dr. Hasanul Arifin
dr. Tri Widyawati, MSi
dr. Yunita Sari Pane, Msi
Prof. dr. Harun AlRasyid, Sp.PD, Sp.GK
dr. Murniati Manik, sp.KK
dr. Dina Keumala Sari, MGK, Sp.GK
Prof. dr. Harun Rasyid Lubis, Sp.PD-KGH
dr. Abdurrahim Rasyid Lubis, Sp.PD-KGH
dr. Salli Roseffi Nasution, Sp.PD-KGH
dr. Zulhelmi Bustami, Sp.PD
Prof. Dr. Rusdidjas, Sp.A(K)
Prof. dr. Rafita Ramayani, Sp.A(K)
Dr. Oke Rina Ramayani, Sp.A
dr. Rosmayanti, Sp.A
dr. Syahmirsya Warli, Sp.U
dr. Bungaran Sihombing, Sp.U
dr. Asmah Yusuf, Sp.Rad
dr. Evo Elidar, Sp. Rad
dr. Richard Hutapea, Sp.KK
dr. Kristina Nadeak, Sp.KK
dr. H. Mistar Ritonga, Sp.F
dr. H. Guntur Bumi Nasution, Sp.F
dr. Isti Ilmiati Fujiati, MSc-CMFM
dr. Rina Amelia, MARS
Prof. Dr. dr. Rozaimah Zain-Hamid MS, Sp.FK
dr. Juliandi Harahap, MA
dr. Isti Ilmiati Fujiati, CM-FM
dr. Arlinda Sari Wahyuni, M.Kes
Buku Panduan Mahasiswa

Genito Urinary System

Kurikulum FK USU 2012

19.

LIDA USU

30

dr. Rina Amelia


dr. Yuki Yunanda
dr. Dina Keumala Sari M. Gizi, SpGK
Drs. Parlaungan Ritonga, M.Hum
DR. Ikhwanuddin Nasution, M.Si
Dra. Nilzami Roswif, M.Hum

Buku Panduan Mahasiswa

Genito Urinary System

Anda mungkin juga menyukai