Untuk setiap matriks bujur sangkar dengan elemen-elemen bilangan riil, terdapat tepat satu
nilai yang berhubungan dengan matriks tersebut. Satu nilai riil ini disebut determinan.
Determinan adalah produk (hasil kali) bertanda dari unsur-unsur matriks, sedemikian sehingga
berasal dari baris dan kolom yang berbeda, kemudian hasilnya dijumlahkan.
Determinan dari matriks A ditulis det(A) atau |A|. Determinan dinotasikan berupa pembatas dua
garis lurus, sebagai berikut :
det(A) =
Menghitung determinan orde 2 dilakukan sesuai dengan definisi yang telah dijelaskan
sebelumnya, yakni :
Kalikan dan kemudian kurangkan dengan hasilkali . Dengan kata lain, + dan .
Contoh 7.
2.
Metoda Sarrus. Metoda Sarrus pada dasarnya menggunakan inversi permutasi, dan metoda ini
hanya berlaku untuk menghitung determinan orde 3 saja. Determinan orde lebih dari 3 dihitung
menggunakan metoda Ekspansi Baris dan Kolom.
Diketahui :
Untuk menghitung determinan orde 3 diatas, tambah kolomnya yaitu kolom 4 dan 5, yang
elemen-elemennya adalah elemen-elemen kolom 1 dan kolom 2
Metoda Ekspansi Baris dan Kolom. Determinan orde 3 merupakan penjabaran dari orde 2.
Prinsip penyelesaiannya hampir sama dengan orde 2, tetapi dipecah-pecah menjadi beberapa
bagian. Pecahan bagian disebut dengan kofaktor. Kofaktor terbentuk dari minor masing-masing
elemen determinan tersebut.
Misalkan diketahui elemen-elemen determinan ordo 3 sebagai berikut :
Minor elemen , dari determinan orde n adalah determinan yang berasal dari determinan orde n
dikurangi baris ke-i dan kolom ke-j.
Menurut Teorema Laplace : determinan adalah jumlah perkalian elemen-elemen dari sebarang
baris atau kolom dengan kofaktor-kofaktornya.
dengan i sebarang, disebut uraian baris ke-i (Ekspansi Baris).
Pemilihan baris atau kolom yang akan diekspansi sebarang saja yakni boleh dipilih baris atau
kolom yang mana saja, karena hasilnya akan sama.
Menghitung Determinan orde tinggi (n > 3) dilakukan dengan metoda ekspansi baris dan kolom..
Bagian ini merupakan pengayaan bagi peserta perkuliahan. Materi ini hanya sebuah wacana dan
gambaran bagi peserta untuk menyelesaikan determinan orde tinggi (orde n). Prinsip
penyelesaian orde dua, orde tiga dan ordo tinggi sebenarnya hampir sama, yaitu : tetap
menggunakan kofaktor dengan metoda minor. Maka akan diperoleh nilai determinannya setelah
ditemukan nilai determinan orde dua.
Misal determinan orde empat, diperoleh kofaktor orde empat sehingga didalamnya tedapat orde
tiga, dapatkan kofaktor orde tiga untuk memperoleh determinan orde dua. Setelah itu baru
diperoleh determinan semuanya.
Sifat-sifat Determinan. Mengekspansi suatu determinan yang memiliki elemen banyak akan
mudah jika mengetahui beberapa sifat-sifat determinan berikut :
1.
Apabila semua elemen dalam suatu baris atau suatu kolom = 0, maka determinan = 0.
2.
Nilai determinan tidak berubah apabila semua baris diubah menjadi kolom atau semua
kolom diubah menjadi baris.
3.
Jika dua baris (atau kolom) disaling-tukarkan, maka akan mengubah tanda determinan.
4.
Jika dua baris (atau kolom) identik, nilai determinan tersebut sama dengan nol.
5.
Jika elemen sebarang baris (atau kolom) semuanya dikalikan dengan konstanta,
determinannya juga dikalikan dengan konstanta tersebut.
6. Jika elemen sebarang baris (atau kolom) diperbesar (atau dikurangi) oleh kelipatan elemen
yang sama dari elemen yang bersesuaian dari baris (atau kolom) lain, maka nilai determinan
tersebut tidak berubah.
7.
8. Jika suatu matriks merupakan matriks segitiga atas atau segitiga bawah, maka hasil
determinanya merupakan hasil kali dari elemen-elemen yang terletak pada diagonal
utamanya.
Sifat-sifat determinan yang dinyatakan di atas adalah bersifat umum dan berlaku tidak hanya
untuk determinan orde dua, tetapi juga untuk determinan orde n.
Pada tulisan ini saya akan membagikan sidikit ilmu yang saya dapat tentang bagaimana cara
menghitung determinan matriks. Metode yang digunakan adalah menggunakan Ekspansi
Kofaktor. Metode ini tidak hanya digunakan untuk menghitung determinan matriks 22 atau
33 tapi digunakan untuk matriks yang berordo lebih besar lagi seperti, 44, 55 dan seterusnya.
Untuk menghitung determinan menggunakan metode ini, rumusnya dijamin
oleh Teoremaberikut.
Teorema :
Determinan matriks A yang berukuran n x n dapat dihitung dengan mengalikan entrientri dalam suatu baris (atau kolom) dengan kofaktor-kofaktornya dan menambahkan
hasil-hasil kali yang dihasilkan yakni untuk setiap 1
n dan 1
Definisi :
n, maka
Jika A adalah matriks kuadrat, maka minor entri aij dinyatakan oleh Mij dan
didefinisikan menjadi determinan submatriks yang tetap setelah baris ke-i dan kolom ke-j
dicoret dari A. Bilangan (-1)i+jMijdinyatakan oleh Cij dan dinamakan kofaktor entri aij.
Contoh 1 :
= 5(8) 4(6) = 16
= 2(8) 1(6) = 10
= 2(4) 1(5) = 3
det(A) =
= a31C31 + a32C32 + a33C33
=3
+2
=0
= 0 6[8(2)-8(3)] + 0
= 48
Contoh 4 :
+0
det(B) =
= a11C11 + a21C21 + a31C31 a41C41
= a11(-1)1+1M11 + a21(-1)2+1M21 + a31(-1)3+1M31 + a41(-1)4+1M41
= a11M11 a21M21 + a31M31 + a41M41
=2
+0
= 2(0
+1
) 1(1
+3
Adjoin Matriks 3 x 3
Bila ada sebuah matriks A3x3
A=
Kofaktor dari matriks A adalah
C11 = -12 C12 = 6 C13 = -8
C21 = -4 C22 = 2 C23 = -8
C31 = 12 C32 = -10 C33 = 8
maka matriks yang terbentuk dari kofaktor tersebut adalah
untuk mencari adjoint sebuah matriks, kita cukup mengganti kolom menjadi baris dan baris
menjadi kolom
adj(A) =
Lebih dari sekadar dokumen.
Temukan segala yang ditawarkan Scribd, termasuk buku dan buku audio dari penerbit-penerbit terkemuka.
Batalkan kapan saja.