Anda di halaman 1dari 16

Etika, Disiplin, dan Hukum

Kedokteran dalam
Tindakan Dokter
Lisa Sari
102012129

Skenario 7
Dr. P adalah seorang dokter spesialis obgyn yang
berpengalaman. Beliau baru saja akan menyelesaikan tugas
jaga malamnya disebuah rumah sakit ketika seorang wanita
muda datang dengan ditemani oleh ibunya untuk berobat. Si
pasien lalu menceritakan keluhannya yaitu mengalami
pendarahan per vaginam dan sangat kesakitan. Dr P
kemudian melakukan pemeriksaan dan menduga bahwa
kemungkinan pasien mengalami keguguran atau mencoba
aborsi. Dr. P segera melakukan dilatasi dan curettage
dan mengatakan kepada suster untuk menanyakan kepada
keluarga pasien apakah dia bersedia di opname di RS sampai
keadaannya benar-benar baik. Tidak lama kemudian dokter Q
datang untuk menggantikan Dr.P, yang langsung pulang
tanpa berbicara kepada pasien

ASPEK PELAYANAN KEDOKTERAN

ETIK

DISIPLIN

HUKUM

Aspek Etika Kedokteran


Autonomy
Menghormati hak pasien
Beneficence
Melakukan tindakan untuk kebaikan pasien
Non maleficence
Tidak melakukan perbuatan yang memperburuk pasien
Justice
Bersikap adil dan jujur
Sikap altrusime
Pengabdian profesi

Hak Pasien
1. Informasi harus diberikan, baik
diminta ataupun tidak.
2. Informasi tidak boleh memakai
istilah kedokteran.
3. Informasi harus diberikan sesuai
tingkat pendidikan, kondisi dan
situasi pasien.
4. Informasi harus diberikan secara
lengkap dan jujur.
5. Untuk tindakan bedah (operasi)/
tindakan invasive lain, informasi
harus diberikan oleh dokter yang
akan melakukan operasi.

KODE ETIK KEDOKTERAN


INDONESIA (KODEKI)
Pasal 8 : Profesionalisme
Seorang dokter wajib, dalam setiap praktik
medisnya, memberikan pelayanan secara
berkompeten dengan kebebasan teknis dan
moral sepenuhnya, disertai rasa kasih sayang
(compassion) dan penghormatan atas
martabat manusia

Pasal 19 : Pindah Pengobatan

Setiap dokter tidak boleh mengambil alih


pasien dari teman sejawat, kecuali dengan
persetujuan keduanya atau berdasarkan
prosedur yang etis.

ASPEK DISIPLIN
KEDOKTERAN
Kepatuhan menerapkan
aturan/ketentuan penerapan
keilmuan dalam pelaksanaan
praktik kedokteran.
Sangat berkaitan erat dengan
STANDAR PROFESI

STANDAR PELAYANAN
Standar
SDM

Standar
Sarana
Prasara

Kredensialing
- Sertifikat Kompetensi
- STR
- Rekomendasi Ijin
Praktik dari OP
- SIP

Kredensialing
- Syarat tempat
- Syarat alat kesehatan
- Syarat obat-obat
- Syarat unit penunjang
(farmasi, lab,dll)

Standar
Tindakan

- Rangkaian tindakan
kedokteran
(anamnesis,
PF,PP,Dx,Tx)
- Rekam Medik &
Inform Consent
- Rujukan

ASPEK
HUKUM
HAK DAN
KEWAJIBAN
DOKTER
HAK DAN
KEWAJIBAN
PASIEN

UU KESEHATAN
Hak atas Informasi
Hak atas second opinion
Hak atas kerahasiaan
Hak atas persetujuan tindakan medis
Hak atas pelayanan kesehatan
Hak atas ganti rugi

HAK PASIEN
Mendapatkan penjelasan secara lengkap tentang
tindakan medis yang akan diterimanya (UU no. 29
tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran pasal 52)
Sekurang-kurangnya mencakup:
1. Penjelasan tindakan medis yang dilakukan (pasal
45 ayat 3)
2. Pendapat doter lain
3. Mendapat pelayanan sesuai dengan kebutuhan
medis
4. Menolak tindakan medis
5. Mendapatkan isi rekam medis

Aspek Hukum Perdata

Kesalahan kecil (culpa


levis)
Masalah etik dan hukum
perdata
Aspek
Pidana
PasalHukum
1365 KUHPer
Kesalahan berat (culpa
lata)
Penganiayaan, tindakan
invasive
Pasal 351 KUHP

KELALAIAN MEDIK
3 bentuk kelalaian :
Malfeasance
Melakukan tindakan yang melanggar hukum
Misfeasance
Melakukan pilihan tindakan medis yang tepat
tetapi dilakukan dengan tidak tepat
Nonfeasance
Tidak melakukan tindakan medis yang
merupakan kewajiban

KESIMPULAN

ETIK
DISIPLI
N

HUKU
M

Pelanggaran Etik, Disiplin, dan Hukum saling bersinggungan.


Norma Etik seharusnya menjadi norma tertinggi yang dipatuhi
oleh dokter.
Dr. P melanggar etika dan hukum kedokteran.

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai