dalam hal ini terjdi pada erlyta dan afra, insulin dilepaskan dan bekerja menurunkan
konsentrasi aliran darah untuk mencapai homeostasis (campbell,) penurunan konsentrasi
glukosa dalam darah terjadi dalam berbagai cra, antara lain sintesis glikogen atau yang
biasa disebut glikogenolisis. Glikogenesis adalah kondisi perubahan glukosa menjadi
glikogen yang umum disimpan di hati dan otot, glikolisis berupa perubahan glukosa
menjadi energi ATP. (sherwood).
pada kondisi setelah beraktivitas gula darah ve justru mengalami kenaikan menjadii
sedangkan terjadi penurunan pada erlyta dan afra masing-masing . hal ini berkaitan
dengan kondsi melimpah tidaknya glukosa dalam darah, ve yang sebelumnya melakukan
puasa, dikatakan sebelumnya kandungan glukosa dalam darah rendah sehingga dlam hal
ini glucagon mengambil alih ketika aktivitas berat dilakukan, glucagon yang di sekresi
oleh alfa sel pada pankreas melepaskan glukosa dan asam lemak kedalam aliran darah
untk kemudian diedarkan keseluruh tubuh sebagai energi sel-sel dalam melakukan
aktivitas (hill) sehingga meskipun telah berpuasa selama 8 jam, glukosa sebagai bahan
bakar sel untuk melakuan aktivitas masih bisa didapatkan akibat stimulasi oleh glukagon
untuk melepas glukosa ke aliran darah sehingga kandungan glukosa dalam aliran darah
jstru meningkat disamping ketidak eksisannya dalam beberapa waktu lebih lama
keberadaan glukosa dapat digantikan oleh bahan lain semisal lemak. Pelepasan glukosa
dalam aliran darah oleh glukagon dapat berjalan dalam berbagai cara, ketika glukaogon
binding ke resepton pada sel target plasma membran, hormon mengaktifkan adenilate
cyclase, menyebabkan kadar cAMP yang bertindak sebagai second messenger
meningkat dan mengaktifkan enzim sitoplasma juga protein kinase A dan menyebabkan
stimulasi pemecahan glikogen menjadi glukosa pada sel otot dan sel hati, molekul
glukosa dilepaskan untuk kemudian di metabolisme menjadi energi pada sel serat otot
atau dilepaskan kepembuluh darah oleh sel hati yang biasa disebut glikogenolisis,
menstimulasi pemecahan trigliserid pada jaringan adiposa menjadi asam lemak untuk
dialirkan ke pembuluh daah yang kemudian dapat dimanfaatkn oleh jaringan lain.
(martini, ) pada saat yang sama, menstimulasi produksi dan pelepasan glukosa oleh hati
dalam proses yg disebut glukonegenesis, sel hati mengabsorbsi asam amino dari aliran
darah, mengubahnya menjadi glukosa, dan melepaskan glukosa ke sirkulasi darah.
(Guyton, mark)
jika dilanjutkan hingga 30 jam,
sedangkan pada erlyta dan afra, penurunan terjadi lebih banyak pada erlyta
dibandingkan afra karena erlyta melakukan kegiatan dan aktivitas berat pada saat itu
sehingga penggunaan glukosa menjadi energi untuk memnuhi kebutuhan sel (bell, 2001)
lebih banyak dibandingkan dengn afra yang beristirahat dan tidak beraktivitas, sehingga
kandungan glukosa afra mengalami penurunan yang lebih sedikit dibandingkan erlyta.
Dalam hal ini, keduanya selteha makan menstimulasi sekresi insulin dan supresi
glukagon. Hormon insulin mempengaruhi metabolisme seluler secara bertahap yang
dimulai ketika insulin berikatan pada reseptor protein pada plasma membran dari sel
target. Ikatan mengaktivasi reseptor yang berfungsi sebagai kinase, penempelan grup
fosfat ke enzim intraselular, enzim tersebut kemudian memproduksi efek primer dan
sekunder pada sel. Namun, se pada ginjal dan otak, sel sel dilapisan saluran pencernaan,
dan sel darah kekurangan reseptor insulin, sel tersebut dinamakan insulin independent,
karena mereka dapat mengabsorbsi dan memanfaatkan glukosa tanpa rangsangan
insulin. (martini) yang terjadi pada erlyta dengan penurunan yang drastis tersebut
karena glukosa dalam darah yang menurun akibat stimulasi dari insulin dengan
menyalurkan glukosa ke sel sel yang membutuhkan untuk kemudian diubah menjadi
energi. Efek insulin pada sel target meliputi akselerasi pengambilan glukosa, yakni
setelah berbagai proses cascade dan fosorilasi, proten membaa glukosa pada aliran
darah kesel dengan menggunakan difusi terfasilitasi, yang diikuti dengan konsentrasi
gradien glukosa dan tidak membutuhkan ATP, second messenger mengaktifkan enzim
yang diikuti dengan inisiasi melakukan glikolisis, menstimulasi pembentukan glikogen
oleh sel oto dan sel hati yang biasa disebut glikogenesis, menstimulasi absorbsi asam
amino dan sintesis protein, juga pembentukan trigliserid pada jaringan lemak, (martini).
Stimulasi oleh hormon insulin memberikan homeostasi pada kadar gula darah untuk
kembali pada level normal kembali dengna tidak mengurangi kinerja dari sel berkaitan.
(kai, 1998)