Pencegahan
1. Isolasi penderita
Penderita harus diisolasi dan baru dapat dipulangkan setelah pemeriksaan
kuman difteri 2x berturut-turut negatif (Rampengan, 2008).
2. Pencegahan terhadap kontak
Anak yang kontak dengan penderita difteri harus diisolasi selama 7 hari. Bila
dalam penanganan terdapat gejala-gejala klinis, penderita tersebut harus
diobati. Bila tidak ada gejala klinis, beri imunisasi terhadap difteri
(Rampengan, 2008).
3. Imunisasi
Penurunan drastis morbiditas difteri terjadi sejak dilakukan pemberian
imunisasi. Imunisasi DPT dapat diberikan pada usia 2,4,6 bulan sedangkan
imunisasi ulangan dapat diberikam pada usia 1 tahun dan 4-6 tahun. Di
Indonesia, imunisasi sesuai PPI dapat diberikan usian 2,3,4 bulan dan
imunisasi ulangan pada usia 1-2 tahun dan menjelang 5 tahun. Setelah
vaksinasi pertama pada usia 2 bulan harus dilakukan vaksinasi ulang pada
bulan berikutnya karena imunitas yang didapat dengan satu kali vaksin tidak
memiliki kekebalan yang cukup protektif. Dosis yang diberikan setiap kali
pemberian adalah 0,5 ml. Imunisasi diberikan setelah 1 bulan pemberian
(Rampengan, 2008).
Daftar pustaka
Dr. T.H.Rampengan, Spa (k) dan Dr. I.R. Laurentz, Spa. 2008. Penyakit Infeksi
Tropik Pada Anak, Difteri, 1-18
Soewandojo Eddy, et all. 2008. Pedoman Diagnosis dan Terapi, 383-384.