Anda di halaman 1dari 24

KOMPRESOR TIPE VANE

KOMPETENSI :
Setelah melaksanakan praktik, mahasiswa diharapkan dapat :
1. Mahasiswa dapat membongkar dan memasang kembali unit kompresor tipe vane
2. Mahasiswa dapat mengetahui konstruksi dan cara kerja unit kompresor tipe vane.
3. Mahasiswa mengetahui konstruksi dan cara kerja kopling magnet.
4. Mahasiswa dapat menggambar sket unit kompresor tipe vane.
ALAT DAN BAHAN :
1. Unit kompresor tipe vane
2. Satu set Toolbox
3. Kelengkapan tool tray dan part tray
DASAR TEORI :
Sistem AC pada mobil berfungsi untuk mendinginkan dan menstabilkan ruangan mobil dengan
cara mengambil panas dari ruangan tersebut. Dingin merupakan sifat relatif yang menunjukkan
rendahnya derajat panas. Panas adalah salah satu bentuk energi. Panas sebdiri terdapat dua jenis
yaitu:
a. Panas sensible yaitu panas yang diambil atau diberikan dari suatu zat untuk merubah suhu zat.
b. Panas laten yaitu panas yang diberikan atau diambil dari suatu zat untuk merubah wujud zat
tersebut.
Berdasarkan hukum Boyle Gay Lussac:
Apabila suatu zat dimampatkan atau dikompresikan maka tekanan zat tersebut akan naik,
volumenya akan turun dan suhunya akan naik. Atau sebaliknya jika diekspansi maka kejadiannya
akan sebaliknya.
Dari sini maka dibuat konsep kerja kompresor untuk menciptakan perubahan tekanan, suhu dan
volume untuk keperluan sistem AC. Pemanfaatan tekanan tinggi pada kerja kondensor karena
uap tekanan tinggi akan mempermudah pengembunan. Begitujuga pada evaporator diperlukan
tekanan rendah untuk mempermudah dan mempercepat proses penguapan dari refrigrant.
Kompresor pada air conditioner ( AC ) merupakan alat untuk menaikkan tekanan pada
refrigerant dengan tujuan agar refrigerant dapat bergerak dari kompresor menuju kondesor

receiver / drier / dehidrator katup ekspansi evaporator kembali lagi ke kompresor. Karena prinsip
fluida ialah bergerak dari tekanan tinggi menuju tekanan yang lebih rendah. Karena tekanan naik
maka otomatis suhu refrigerant juga naik ( 70 C) oleh karena itu perlu diturunkan dengan
menggunakan kondensor.
DATA PRAKTEK
Gambar sederhana Rangkaian sistem AC

Keterangan :
A. Inside the refrigerator
B. Compresor
C. Expansion valve
1. Gambar kompenen kompresor tipe vane :
a. Rotor dan Vane

b. Unit Kopling Magnet

c. Stator

d. Cover Saluran hisap dan tekan

e. Cover belakang

f. Cover depan

g. Tutup depan Stator

Hasil pemeriksaan kondisi komponen


1. Vane
Pada sisi vane banyak terdapat goresan sehingga dapat menyebabkan kebocoran
2. Baut dan mur
Pada saat kami membongkar kompresor baut dan mur banyak yang sudah tidak ada sehingga
harus di lengkapi.
3. Pegas katup tekanan tinggi
Kondisi pegas katup tekanan tinggi sudah tidak baik sehingga tidak dapat berfungsi sebagai
mana mestinya.
4. Rotor, Stator, Triger valve, Cover, Kopling magnet, dan komponen lain
Kondisi komponen masih baik dan masih layak untuk di gunakan lagi.

PEMBAHASAN
Fungsi Komponen
Kopling magnet berfungsi untuk memutus dan menghubungkan putaran mesin dengan putaran
rotor pada kompresor.
Pulley berfungsi sebagai transmisi sumber putar dari putaran mesin.
Rotor berfungsi untuk menciptakan dan meneruskan putaran dari mesin untuk mendapatkan
gaya sentrifugal yang dimanfaatkan untuk proses pengisapan dan penekanan refrigrant dalam
sistem AC.
Stator berfungsi sebagai tempat perputaran rotor untuk menciptakan perubahan volume untuk
proses isap dan tekan refrigrant.
Katup isap dan katup tekan untuk tempat laluan refrigrant pada saat pengisapan maupun saat
penekanan.
Katup Triger untuk membantu pengembangan vane pada saat putaran rendah.
Katup tekanan lebih (Bypass) untuk membatasi tekanan refrigrant pada saat proses kerja yang
tinggi.
Katup servis untuk tempat pengurasan dan pengisian refrigerant pada saat perbaikan sistem AC.
Analisis Kondisi Komponen
Vane sentrifugal banyak terdapat goresan dikarenakan kurangnya pelumasan pada komponen
tersebut sehingga pada saat terjadi pengembangan dan kontak dengan stator maka terjadi kontak
langsung tanpa oil film sehingga keausan tidak terhindarkan. Apabila ini dibiarkan maka akan
menggangu proses penekanan dan pengisapan karena terjadi kebocoran saat menekan sehingga
tekanan yang dihasilkan menurun dan ini akan berdampak terhadap proses kondensasi.
Pegas katup tekanan tinggi sudah lemah, ini dikarenakan tekanan kerja yang terus menerus
sehingga kualitas bahan dan konstanta pegas menurun. Bila ini dibiarkan maka pada saat kerja
yang belum terlalu tinggi tekanan refrigrant sudah mampu membuka katup bypass, akibatnya
banyak refrigrant yang tidak tersaring yang seharusnya tersaring pada saat kondisi katup bypass
bekerja maksimal.
Baut dan mur banyak tidak ada di karenakan kelalaian di saat praktek sehingga baut dan mur
tidak di pasang lagi.
Dari analisis tersebut terjadi beberapa kerusakan sehingga dianjurkan untuk segera dilakukan
perbaikan ataupun penggantian komponen agar tidak merusak sistem kerja AC selanjutnya,
Karena apabila salah satu komponen rusak maka akan merusak sistem kerja AC secara

keseluruhan dan mengurangi kualitas pendinginan udara dalam ruangan mobil yang memiliki
AC.
Cara kerja kompresor tipe vane
Pada saat putaran mesin hidup dan kopling magnet bekerja maka pressure plate akan tertarik oleh
kekuatan magnet, sehingga putaran mesin berhubungan dengan rotor pada kompresor. Pada saat
putaran rendah maka gaya sentrifugal yang dihasilkan juga kecil akibatnya pengembangan vane
sedikit. Agar vane dapat mengembang dengan penuh dan bersinggungan dengan rotor maka
untuk mengembangnya vane dibantu oleh kerja dari katup triger. Pada putaran rendah maka
tekanan pegas mampu mengalahkan tekanan refrigerant sehingga katup triger membuka.
Selanjutnya tekanan refrigrant dari rear cover akan mengalir ke bagian bawah ujung dari pada
vane sehingga akan mendorong vane mengembang dan mampu memenuhi ruangan stator,
sehingga proses pengisapan dan penekanan berjalan optimal. Putaran rotor berputar searah jarum
jam bila dilihat dari samping. Pada vane mengembang maka vane akan mendorong refrigrant
menuju ke katup tekan selanjutnya dialirkan ke filter untuk penyaringan dan akhirnya
dimasukkkan ke rear cover dan dialirkan ke kondensor melalui discharge hole.
Pada saat putaran tinggi maka gaya sentrifugal yang dihasilkan juga tinggi sehingga mampu
mengembang penuh tanpa bantuan dari triger valve. Aliran dari triger valve juga terputus karena
tekanan pegas mampu dikalahkan tekanan refrigrant sehinga katup refrigrant tertutup. Proses
pengisapan dan penekan terjadi ketika rotor terus berputar dan menghasilkan perbedaan ruang
dan tekanan. Proses pengisapan kompresor ini bertujuan untuk menaikkan suhu dan tekanan adri
evaporator yang bersuhu dan bertekanan rendah kemudian dinaikkan lewat mekanisme
kompresor tersebut.
Pada saat kompresor bekerja dengan konsentrasi tinggi atau proses pendinginan yang benyak
maka tekanan yang dihasilkan rotor tinggi dan apabila telah mampu mengalahkan pegas katup
tekanan tinggi maka katup tersebut akan membuka dan mengalirkan refrigrant langsung melalui
lubang pada rotor tanpa melewati katup tekanan tinggi dan tanpa penyaringan terlebih dahulu
untuk mencegah terjadinya kerusakan akibat tekanan yang berlebihan dari refrigrant.

MAGNETIC CLUTCH
Cara kerja Magnetich cluth
Magnetic clutch digunakan untuk menghubungkan dan melepaskan kompresor dari mesin.
Komponen utamanya terdiri dari stator, rotor dan pressure plate. Prinsip kerja magnetic clutch
adalah sebagai berikut, apabila arus listrik dialirkan ke koil, akan timbul gaya magnet pada besi
II dan gaya magnet pada besi.
Keuntungan penggunaan Magnetich cluth
Keuntungan dari pemakaian kopling magnet adalah saat udara sudah mencapai yang diinginkan
maka secara otomatis arus yang menuju kopling magnet akan diputus.

KESIMPULAN

1. Sistem AC adalah seperangkat komponen yang bekerja untuk mendinginkan ruangan didalam
mobil.
2. Kompresor berfungsi untuk mengisap refrigran tekanan dan suhu rendah dari evaporator dan
menekan kembali denagn menaikkan tekanan dan suhu dan dialirkan ke kondensor.
3. Terdapat kerusakan pada AC yaitu vane sentrifugal, pulley, katup servis, pegas katup, katup
triger, dan ini akan menggangu sistem kerja AC dan dianjurkan untuk segera diperbaiki.
4. Mahasiswa dapat membongkar, merakit, serta mengetahui cara kerja dari kompresor tipe Vane.

DAFTAR PUSTAKA
STEP 2 TOYOTA
diposkan oleh sistem_ac di 03.50 tidak ada komentar:
Tipe Wankel
KOMPRESOR TIPE WANKEL

1. TUJUAN
Setelah selesai praktik diharapkan mahasiswa dapat :
1. Mahasiswa dapat membongkar dan memasang kembali unit kompresor tipe wankel
2. Mahasiswa dapat mengetahui konstruksi dan cara kerja unit kompresor tipe wankel
3. Mahasiswa dapat mengetahui konstruksi dan cara kerja kopling magnet
4. Mahasiswa dapat menggambar sket unit kompresor tipe wankel
2. ALAT DAN BAHAN
Adapun alat dan bahan yang di perlukan oleh mahasiswa saat praktik :
1. Unit kompresor tipe Wankel
2. Satu set Toolbox
3. Kelengkapan tool tray dan part tray
3. DASAR TEORI
Sistem AC pada mobil berfungsi untuk mendinginkan dan menstabilkan ruangan mobil dengan
cara mengambil panas dari ruangan tersebut. Dingin merupakan sifat relatif yang menunjukkan
rendahnya derajat panas. Panas adalah salah satu bentuk energi. Panas sendiri terdapat dua jenis
yaitu :
a. Panas Sensible yaitu panas yang diambil atau diberikan dari suatu zat untuk merubah suhu
zat.
b. Panas Laten yaitu panas yang diberikan atau diambil dari suatu zat untuk merubah wujud zat
tersebut.
Berdasarkan hukum Boyle Gay Lussac:
Apabila suatu zat dimampatkan atau dikompresikan maka tekanan zat tersebut akan naik,
volumenya akan turun dan suhunya akan naik. Atau sebaliknya jika diekspansi maka kejadiannya
akan sebaliknya.

Dari sini maka dibuat konsep kerja kompresor untuk menciptakan perubahan tekanan, suhu dan
volume untuk keperluan sistem AC. Pemanfaatan tekanan tinggi pada kerja kondensor karena
uap tekanan tinggi akan mempermudah pengembunan. Begitu juga pada evaporator diperlukan
tekanan rendah untuk mempermudah dan mempercepat proses penguapan dari refrigrant.

Kompresor pada air conditioner ( AC ) merupakan alat untuk menaikkan tekanan pada
refrigerant dengan tujuan agar refrigerant dapat bergerak dari kompresor menuju kondesor
receiver / drier / dehidrator katup ekspansi evaporator kembali lagi ke kompresor. Karena prinsip
fluida ialah bergerak dari tekanan tinggi menuju tekanan yang lebih rendah. Karena tekanan naik
maka otomatis suhu refrigerant juga naik ( 70 C) oleh karena itu perlu diturunkan dengan
menggunakan kondensor.
4. DATA PRAKTIK
Gambar sederhana Rangkaian sistem AC

Keterangan :
A. Inside the refrigerator
B. Compresor C. Expansion valve
Gambar komponen kompresor tipe Wankel
1. Unit kompresor tipe Wankel

2. Silinder ( stator ) kompresor tipe wankel

3. Rotor kompresor tipe Wankel

4. Beban penyeimbang

5. Tutup silinder dan poros rotor kompresor tipe wankel

6. Cover depan

7. Plat kopling

8. Cover belakang

Kondisi komponen
Silinder ( stator ) kondisinya baik tetapi karena tidak adanya pelumasan menjadi berkarat.
Rotor sudah tidak baik karena dindingnya banyak terdapat goresan.
Ring perapat hilang.
Pengunci katup kondisinya baik tetapi karena kurangnya pelumasan menjadi berkarat.
Cover belakang kondisinya baik.
Tutup silinder kondisinya baik.
Beban penyeimbang kondisinya baik.
Plat kopling kondisinya baik.
Cover depan kondisinya baik.
Unit kopling magnet tidak ada.
Katup tekan kondisinya baik.
5. PEMBAHASAN

Fungsi komponen
Kopling magnet berfungsi untuk memutus dan menghubungkan putaran mesin dengan putaran
rotor pada kompresor.
Pulley berfungsi sebagai transmisi sumber putar dari putaran mesin.
Rotor berfungsi untuk menciptakan perbedaan ruang didalam stator untuk menimbulkan
penyempitan dan pemuaian volume untuk fungsi pengisapan dan penekanan refrigerant.
Stator berfungsi sebagai tempat perputaran rotor untuk menciptakan perubahan volume untuk
proses isap dan tekan refrigrant.
Katup tekan untuk tempat laluan refrigrant pada saat pengisapan maupun saat penekanan.
Lubang Isap sebagai tempat laluan refrigrant dari rear cover maupun dari tutup stator depan.
Beban penyeimbang berfungsi untuk membantu proses pemasukan refrigrant ke dalam
ruangan rotor dan stator
Katup servis untuk tempat pengurasan dan pengisian refrigerant pada saat perbaikan sistem
AC
Analisis kondisi komponen
Analisa komponen berupa membandingkan hasil pengamatan dengan standar yang ada dari
komponen tersebut. Komponen yang telah melewati batas spesifikasi teknis tertentu apabila tidak
segera dilakukan perbaikan atau pergantian maka akan menggangu kerja dari pada sistem AC
tersebut. Berikut merupakan beberapa komponern yang telah mengalami keausan dan harus
segera dilakukan perbaikan, diantaranya:
Rotor sudah tidak baik karena dindingnya banyak terdapat goresan. Goresan ini terjadi karena
kurangnya pelumasan sehingga rotor dan stator berhubungan langsung tanpa adanya pelumasan
yang dapat membantu menghilangkan gesekan secara langsung. Pelumasan pada kompresor
sangatlah penting karena dapat menghilangkan goresan secara langsung sehingga sistem
pelumasan harus sangat di perhatikan untuk menjaga komponen komponen pada kompresor
tidak rusak.
Silinder ( stator ) kondisinya baik tetapi karena tidak adanya pelumasan menjadi berkarat.
Pelumasan pada kompresor sangatlah penting karena dapat menghilangkan goresan secara
langsung sehingga sistem pelumasan harus sangat di perhatikan untuk menjaga komponen
komponen pada kompresor tidak rusak.
Pengunci katup kondisinya baik tetapi karena kurangnya pelumasan menjadi berkarat.
Pelumasan pada kompresor sangatlah penting karena dapat menghilangkan goresan secara

langsung sehingga sistem pelumasan harus sangat di perhatikan untuk menjaga komponen
komponen pada kompresor tidak rusak.
Ring perapat hilang, hal ini terjadi karena kecerobohan mahasiswa pada saat praktek yang
tidak teliti pada saat perakitan kompresor sehingga ring perapatpun hilang. Untuk melengkapi
ring perapat ini maka ring perapat yang hilang harus di ganti.
Unit kopling magnet tidak ada. Untuk melengkapi unit kopling ini maka unit kopling yang
tidak ada harus di ganti sehingga unit kompresor tipe wankel ini dapat berfungsi dengan baik.
Cara kerja kompresor tipe wankel
Pada saat putaran mesin hidup dan kopling magnet bekerja maka pressure plate akan tertarik oleh
kekuatan magnet, sehingga putaran mesin berhubungan dengan rotor pada kompresor. Gerakan
rotor akan menyebabkan perubahan volume dalam ruang stator. Perubahan ruang yang berupa
pembesaran ruang akan menyebabkan penurunan tekanan sehingga refrigrant akan mengalir
melalui suction hole menuju ruang belakang dan selanjutnya dengan bantuan balancer akan
didorong masuk menuju ruang bagian stator depan untuk penampungan. Untuk selanjutnya dari
ruang depan akan diisap kembali dengan bantuan balancer depan menuju ruang stotor rotor
melalui lubang isap. Selanjutnya rotor juga terus berputar dan menyebabkan penyempitan ruang
didalam stator terhadap rotor sehingga terjadi penekanan refrigrant. Tekanan refrigrant
selanjutnya akan mengalir melalui katup tekan dan dialirkan mennuju ruang belakang dan
dikeluarkan melalui discharge hole dalam bentuk gas refrigran bertekanan dan bersuhu tinggi.
Proses terjadinya pengisapan dan penekanan dipengaruhi oleh gerakan dari rotor. Gerakan rotor
dipengaruhi oleh poros yang digerakkan oleh mesin. Karena disini terjadi pemindahan transmisi
putaran dengan perbedaan jumlah putaran maka dari sini didapatkan suatu perbandingan putaran
poros dengan putaran rotor yaitu besarnya sebagai berikut:

Artinya :
Setiap tiga kali putaran poros oleh mesin akan menghasilkan putaran rotor sebanyak satu kali.
Untuk setiap satu kali putaran poros akan menghasilkan 2 kali pengisapan dan 2 kali penekanan.
Untuk satu kali putaran rotor akan menghasilkan 6 kali pengisapan dan penekanan.

MAGNETIC CLUTCH
Cara kerja Magnetich cluth
Magnetic clutch digunakan untuk menghubungkan dan melepaskan kompresor dari mesin.
Komponen utamanya terdiri dari stator, rotor dan pressure plate. Prinsip kerja magnetic clutch
adalah sebagai berikut, apabila arus listrik dialirkan ke koil, akan timbul gaya magnet pada besi
II dan timbul gaya magnet pada besi.

6. KESIMPULAN
1. Sistem AC adalah seperangkat komponen yang bekerja untuk mendinginkan ruangan didalam
mobil.
2. Kompresor berfungsi untuk mengisap refrigerant tekanan dan suhu rendah dari evaporator dan
menekan kembali dengan menaikkan tekanan dan suhu kemudian dialirkan ke kondensor.
3. Terdapat kerusakan pada AC yaitu rotor, ring perapat, stator dan unit kopling, hal ini akan
menggangu sistem kerja AC dan dianjurkan untuk segera diperbaiki.

4. Mahasiswa dapat membongkar, merakit, serta mengetahui cara kerja dari kompresor tipe
Wankel.

DAFTAR PUSTAKA
STEP 1 TOYOTA
STEP 2 TOYOTA
diposkan oleh sistem_ac di 03.47 tidak ada komentar:
Beranda
Langganan: Entri (Atom)
anggota

Cara Kerja Kompresor Tipe Vane

Siklus dan Cara Kerja Kompresor Tipe Vane


Pada saat putaran mesin hidup dan kopling magnet bekerja maka
pressure
plate akan tertarik oleh kekuatan magnet, sehingga putaran mesin
berhubungan
dengan rotor pada kompresor. Pada saat putaran rendah maka gaya
sentrifugal yang
dihasilkan juga kecil akaibatnya pengemabngan vane sedikit. Agar vane
dapat
mengembang dengan penuh dan bersinggungan dengan rotor maka
untuk
megembangnya vane dibantu oleh kerja dari katup triger. Pada putaran
rendah maka
tekanan pegas mampu mengalahkan tekanan refrigerant sehingga katup
triger
membuka. Selanjutnya tekanan refrigrant dari rear cover akan mengalir ke
bagian

bawah ujung dari pada vane sehingga akan mendorong vane


mengembang dan
mampu memenuhi ruangan stator, sehingga proses pengisapan dan
penekanan
berjalan optimal. Putaran rotor berputar searah jarum jam bila dilihat dari
samping.
Pada vane mengembang maka vane akan mendorong refrigrant menuju
ke katup
tekan selanjutnya dialirkan ke filter untuk penyaringan dan akhirnya
dimasukkkan
ke rear cover dan dialirkan ke kondensor melalui discharge hole.
Pada saat putaran tinggi maka gaya sentrifugak yang dihasilakn juga
tinggi
sehingga mempu mengembang penuh tanpa bantuan dari triger valve.
Aliran dari
triger valve juga terputus karena tekana pegas mampu dikalahkan tekanan
refrigrant
sehinga katup refrigrant tertutup. Proses pengisapan dan penekan terjadi
ketika rotor
terus berputar dan menghasilkan perbedaan ruang dan tekanan. Proses
pengisapan
kompresor ini bertujuan untuk menaikkan suhu dan tekanan adri
evaporator yang
bersuhu dan bertekanan rendah kemudian dinaikkan lewat mekanisme
kompresor
tersebut.
Pada saat kompresor bekerja dengan konsentrasi tinggi atau proses
pendinginan yang benyak maka tekanan yang dihasilkan rotor tinggi
dan apabila
telah mampu mengalahkan pegas katup tekanan lebih maka katup
tersebut akan
membuka dan mengalirkan refrigrant langsung melalui lubang pada
rotor tanpa
melewati katup tekan dan tanpa penyaringan terlebih dahulu untuk
mencegah

terjadinya kerusakan akibat tekanan yang berlebihan dari refrigrant

Kompresor AC Mobil Tipe Through vane - Setelah pada kesempatan yang lalu sudah
dibahas ketiga kompresor yang merupakan jenis gerak bolak balik yaitu tipe crank,swash
plate, dan wobble plate. Kini tinggal kompesor yang berjenis gerak putar, ada dua macam
untuk kompresor jenis ini, salah satunya adalah yang akan saya bahas pada kesempatan ini
yaitu kompresor tipe trough vane.

Pada kompresor tipe trough vane ini komponen dasarnya adalah dua buah bilah (vane) yang
dipasang pada bagian dalam silinder dan dengan posisi yang saling tegak lurus bukan sejajar,
bisa dilihat pada gambar dibawah ini, yang sebelah kiri ya bukan sebelah kanan!
Ketika rotor atau shaft pada kompresor tipe through vane berputar, maka vane akan
bergerak/bergeser pada arah radial dan menyentuh bagian dalam silinder lebih tepatnya
bagian stator. Bilah atau yang dalam bahasa inggris disebut dengan vane ini bersama dinding
silinder dan shaft akan membuat/membentuk suatu ruang pemasukan dan pengeleluaran
freon/refrigerant.

Kontruksi Kompresor AC Mobil Tipe Trough Vane

Kontruksi Kompresor AC Tipe Trough Vane

Dari gambar kontruksi kompresor ac tipe trough vane di atas, terdapat beberapa nama
komponen. Silahkan cermati terlebih dahulu gambar diatas, sampai paham dan hafal nama
komponen kompresor tipe ini. Nah, agar memudahkan lagi berikut ini saya tulis beberapa
nama komponen yang ada pada kompresor jenis ini :

1. Rotor atau shaft


2.

Trough vane

3.

Bilah (vane)

4.

Seal Poros

5.

Penahan katup (valve holder)

6.

Lubang pemasukan (intake port)

7.

Katup pengeluaran

8.

Katup pemasukan (intake valve)

9.

Lubang pengeluaran

Cara Kerja Kompresor Tipe Trough Vane

Cara Kerja Kompresor ac Tipe Trough Vane

Perhatikan gambar cara kerja kompresor tipe trouh vane diatas, cermati dan pahami. Ada 6
gambar yang mana satu gambar merupakan satu langkah kerja dari kompresor tipe ini.
Gambar pertama adalah langkah pemasukan refrigerant/freon dimulai (refrigerant akan
dihisap oleh kompresor ac mobil dan masuk ke kompresor), dan yang terakhir adalah
pengeluaran refrigerant berakhir.
Secara sederhana dan super simple cara kerja dari kompresor tipe ini adalah ketika vane atau
bilah berputar bersama-sama dengan rotor atau shaft, karena berputar maka pada vane ini
timbul suatu gaya, gaya tersebut disebut dengan gaya sentrifugal yang mana gaya seperti ini
akan membuat vane bergerak dan selanjutnya akan menyentuh dinding stator.
Pada saat saluran pemasukan (intake) ini membuka, freon atau refrigerant yang berasal dari
evaporator akan terhisap dan kemudian masuk ke dalam kompresor ac mobil. Sementara itu
bilah/vane akan terus berputar-putar dan freon yang telah masuk ke kompresor ini
selanjutnya/kemudian akan ditekan (dikompresi) dengan cara mempersempit/memperkecil
ruang.
Karena freon ini ditekan, maka selanjutnya refrigerant pada akhirnya akan keluar melalui
saluran pengeluaran menuju ke kondensor. Dapat dilihat pada gambar diatas mengenai cara
kerja kompresor ac tipe trough vane bahwa ketika terjadi langkah pengeluaran, pada sisi yang
lain juga sedang terjadi langkah pemasukan refrigerant/freon.

Pressure Relieve Valve


Pada kompresor jenis trough vane ini dilengkapi dengan katup tekanan lebih (pressure relief
valve) yang memiliki peran untuk membebaskan tekanan pada saluran keluar kompresor
apabila beban pendinginan terlalu besar atau tekanan dalam sisi tekanan tinggi di
dalam kondensor dan receiver/dryer menjadi tidak normal. Tekanan di dalam kondensor dan
receiver/dryer yang tidak normal ini bisa menyebabkan hal yang fatal seperti meledaknya pipa.
Dan untuk melakukan pencegahan terjadinya kebocoran freon pada kompresor maka pada
bagian poros kompresor dipasang seal (perapat).
Saklar Temperatur

Saklar Temperatur pada Kompresor Trough vane

Selain pressure relieve valve ternyata kompresor trough vane ini juga memiliki sebuah saklar
temperatur yang memiliki fungsi utama untuk mendeteksi suhu atau temperatur freon.
Pendekteksian ini memanfaatkan bimetal sebagai alat utamana. Apabila suhu refrigeran terlalu
tinggi, maka bimetal dalam switch akan mendorong rod (batang) di atasnya dan membuka
kontak saklar. Akibatnya arus dari baterai yang mengalir kemagnetic clutch/kopling
magnet terputus dan kerja dari kompresor terhenti. Hal ini untuk mencegah kerusakan

kompresor saat temperatur refrigeran tinggi. Dengan adanya ini diharapkan kerusakan
kompresor

dapat

dihindari.

Selesai juga artikel ini, kira-kira sudah mengerti belum tentang cara kerja dan komponen dari
kompresor ac mobil tipe through vane ini. Bila ada pertanyaan jangan tanyakan pada saya,
silahkan tanyakan pada guru atau mekanik bengkel ac mobil terdekat. Saya juga statusnya
masih belajar, he he.

Anda mungkin juga menyukai