Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Tumor
Jinak
Payudara
Kelainan
Fibrokistik
Definisi
Gejala
Terapi
Menjelaskan ke
pasien bahwa
penyakit ini
berhubungan
dengan hormone
sehingga kita akan
tatalaksana sesuai
dengan keluhan
pasien seperti obat
anti nyeri.
Eksisi dan
pemeriksaan
histopatologis atas
specimen operasi.
Followup penting
untuk mengetahui
diagnosis patologis
dan kemungkinan
terjadinya
kekambuhan atau
tumbuhnya tumor
baru.
Fibroadeno
ma
Kista
payudara
dilakukan operasi
pengangkatan
tumor (ekstirpasi)
karena tumor jinak
ini akan terus
membesar
Tumor
Filoides
Eksisi luas.jika
terlalu besar
mastektomi
simple.apabila
ganas dilakukan
mastektomi radikal.
Galaktokel
Papiloma
intraduktus
Adenosis
Pertumbuhan menyerupai
kutil dengan disertai
tangkai yang tumbuh dari
dalam payudara yang
berasal dari jaringan
glandular
Adenosis adalah
pembesaran lobulus
payudara, yang mencakup
kelenjar-kelenjar yang lebih
banyak dari biasanya.
Hiperplasi
epitel
Mastitis
Aspirasi jarum
untuk
mengeluarkan
secret susu dan
pembedahan baru
dilakukan jika kista
terlalu kental untuk
bisa di aspirasi atau
jika terjadiinfeksi.
Terapi dengan
eksisi atau
mengangkat
papilloma tersebut
Sebelum dilakukan
pengangkatan,
harus dilakukan
biopsy untuk
membedakan
dengan karsinoma
mamae
Sebelum
pengangkatan harus
dilakukan biopsy
untuk memastikan
ini keganasan atau
tidak.
Bila belum jelas
adanya fluktuasi
(abses), diberi
antibiotik, Bila
telah terbentuk
abses, maka
dilakukan insisi,
yang jika sering
terjadi kekambuhan
maka tindakan yang
dikerjakan adalah
eksisi
2. Mastektomi
Berdasarkan tujuan terapi pembedahan, mastektomi dibedakan menjadi dua macam yaitu
tujuan kuratif dan tujuan paliatif. Prinsip terapi bedah kuratif adalah pengangkatan seluruh sel
kanker tanpa meninggalkan sel kanker secara mikroskopik. Terapi bedah kuratif ini dilakukan
pada kanker payudara stadium dini(stadium 0, I dan II).
Sedangkan tujuan terapi bedah palliatif adalah untuk mengangat kanker payudara secara
makroskopik dan masih meninggalkan sel kanker secara mikroskopik. Pengobatan bedah
palliatif ini pada umumnya dilakukan untuk mengurangi keluhan-keluhan penderita seperti
perdarahan, patah tulang dan pengobatan ulkus, dilakukan pada kanker payudara stadium
lanjut,yaitu stadium III dan IV.
Prosedur pengangkatan sel kanker dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :
Mastektomi radikal, yaitu Mengangkat seluruh payudara, kulit, otot mayor dan minor,
dipertahankan.
Mastektomi sederhana, Mengangkat payudara dengan mempertahankan otot-otot yang
menyokong.
Mastektomi parsial, Mengangkat lesi dan jaringan disekitarnya termasuk nodus limfe.
Lumpektomi, Mengangkat lesi dan 3 sampai 5 cm jaringan ditepinya, jaringan
payudara dan kulitnya dipertahankan.
3. Mamografi
Pemeriksaan mammografi terutama berperan pada payudara yang mempunyai jaringan lemak
yang dominan serta jaringan fibroglanduler yang relatif sedikit. Pada mammografi, keganasan
dapat memberikan tanda-tanda primer dan sekunder. Tanda primer berupa fibrosis reaktif, comet
sign (Stelata), adanya perbedaan yang nyata antara ukuran klinis dan radiologis, adanya
mikroklasifikasi, adanya spikulae, dan ditensi pada struktur payudara. Tanda sekunder berupa
retraksi, penebalan kulit, bertambahnya vaskularisasi, keadaan daerah tumor dan jaringan
fibroglandular tidak teratur, infiltrasi dalam jaringan lunak di belakang mamma dan adanya
metastatis ke kelenjar (gambaran ini tidak khas). Mammografi digunakan untuk mendiagnosa
wanita dengan usia tua sekitar 60-70 tahun.
Pada wanita usia> 35 sampai 49 tahun mamografi dilakukan 1 tahun sekali sedangkan pada
wanita >50 tahun dilakukan 2 kali dalam setahun