Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Biaya Relevan
Pendekatan pengambilan keputusan taktis yang dijelaskan pada topik "Definisi, Model dan
Etika Pengambilan Keputusan Taktis" menekankan pentingnya pengidentifikasian dan
penggunaan biaya yang relevan. Namun, sebelumnya perlu disepakti terlebih dulu dengan apa
yang dimaksud dengan biaya relevan itu. Kalau sudah sepakat tentang pengertian biaya relevan,
selanjutnya akan lebih mudah menjawab bagaimana mengidentifikasi dan menentukan biayabiaya apa saja yang relevan untuk dipertimbangkan dalam pengambilan sebuah keputusan. Biaya
relevan merupakan biaya yang akan trjadi di masa depan yang besarannya berbeda pada masingmasing alternatif keputusan. Semua keputusan berhubungan dengan masa depan; karena itu,
hanya biaya masa depan (yang akan terjadi) yang dapat menjadi relevan dengan keputusan.
Namun, untuk menjadi relevan, suatu biaya tidak hanya harus merupakan biaya masa depan,
tetapi juga harus berbeda dari satu alternatif dengan alternatif yang lain. Bila biaya tersebut,
sekalipun merupakan biaya yang akan terjadi di masa depan bila suatu keputusan diambil, tetapi
besarannya tidak berbeda antara satu alternatif keputusan dengan alternatif yang lain, maka
biaya tersebut tidak memiliki pengaruh terhadap keputusan. Biaya demikian disebut biaya tidak
relevan (irrelevant cost). Kemampuan mengidentifikasi biaya relevan dan biaya tak relevan
merupakan suatu keterampilan pengambilan keputusan yang penting.
Untuk mengilustrasikan konsep biaya relevan, cona bayangkan misalnya ada alternatif
keputusan yakni membuat atau membeli. Kita tahu bahwa biaya tenaga kerja langsung yang
digunakan untuk memproduksi tangkai dan paking adalah 150.000 per tahun (menurut volume
normal). Apakah biaya ini harus dipertimbangkan dalam keputusan tersebut? Untuk
menjawabnya kita perlu menjawab lebih dulu pertanyaan apakah biaya tenaga kerja langsung
merupakan biaya masa depan yang berbeda pada kedua alternatif? Biaya tersebut tentu saja
merupakan biaya masa depan. Untuk memproduksi tangkai dan paking selama tahun berikutnya
membutuhkan jasa tenaga kerja langsung, yang harus dibayar. Namun, apakah jumlahnya
berbeda di antara kedua alternatif? Apabila tangkai dan paking dibeli pemasok eksternal, maka
tidak diperlukan produksi internal. Jasa tenaga kerja langsung untuk tangkai dan paking adalah
sebesar nol. Jadi biaya tenaga kerja langsung berbeda di antara kedua alternatif (150.000 untuk
alternatif memproduksi dan 0 (nol) untuk alternatif membeli). Karena itu, biaya ini termasuk
biaya relevan. Implisit dalam analisis ini adalah biaya masa lalu untuk mengestiminasi biaya
masa depan. Biaya tenaga kerja langsung terbaru untuk aktivitas normal adalah 150.000. Biaya
masa lalu ini dimanfaatkan sebagai estimasi biaya tahun berikutnya. Meskipun biaya masa lalu
tidak pernah menjadi biaya relevan, namun biaya tersebut seringkali digunakan untuk
memprediksi jumlah biaya masa depan.
Ilustrasi biaya masa lalu yang tidak relevan menggunakan mesin dan telah disusutkan
dengan tarif 125.000 per tahun. Apakah angka 125.000 ini merupakan biaya relevan? Dengan
kata lain, apakah penyusutan merupakan biaya masa depan yang berbeda di antara kedua
alternatif? Penyusutan mencerminkan suatu alokasi biaya yang telah dikeluarkan. Penyusutan
adalah biaya tertanam (sunk cost), yaitu biaya yang tidak dapat dipengaruhi oleh setiap tindakan
di masa depan. Meskipun kita mengalokasikan biaya tertanam ini ke periode yang akan datang
dan menyebut alokasi tersebut sebagai penyusutan, namun tidak satupun biaya perolehan yang
dapat dihindari. Biaya tertanam adalah biaya masa lalu. Biaya-biaya tersebut akan selalu sama
pada setiap alternatif dan, karena itu, selalu tidak relevan. Dalam memilih di antara kedua
alternatif, biaya perolehan mesin yang digunakan untuk memproduksi tangkai dan paking serta
penyusutan terkait bukanlah merupakan faktor. Namun, perlu diperhatikan bahwa nilai sisa
mesin (nilai yang mungkin diterima dari penjualan mesin saat ini) akan menjadi relevan dan
akan dimasukkan sebagai manfaat pembelian dari pemasok luar. Untuk menyederhanakan
contoh, diasumsikan bahwa nilai sisa mesin adalah nol.
Ilustrasi biaya masa depan yang tidak relevan. Anggaplah bahwa biaya untuk melease
seluruh pabrik, yaitu 340.000, dialokasikan ke departemen produksi yang berbeda, termasuk
departemen yang memproduksi tangkai dan paking, yang menerima 12.000 dari biaya tersebut.
Apakah biaya sebesar 12.000 ini relevan dengan keputusan membuat atau membeli?
Pembayaran lease merupakan biaya masa depan karena lease harus dibayar selama setiap lima
tahun berikutnya. Namun apakah biaya tersebut berbeda di antara alternative membuat atau
membeli? Apapun opsi yang dipilih, pembayaran lease pabrik harus dilakukan-jumlahnya sama
untuk kedua alternatif. Jumlah pembayaran yang dialokasikan ke departemen lainnya mungkin
berubah apabila produksi tangkai dan paking dihentikan, tetapi besarnya total pembayaran tidak
dipengaruhi oleh keputusan yang dibuat. Karena itu, pembayaran lease termasuk biaya tidak
relevan.
Contoh di atas menggambarkan pentingnya pengidentifikasian alokasi biaya tetap umum
yang secara tepat dapat dapat diklaisifikasikan sebagai tidak relevan karena setiap pilihan
biasanya tidak mempengaruhi tingkat biaya. Pengaruh satu-satunya adalah realokasi biaya tetap
umum tersebut ke objek atau segmen biaya yang lebih sedikit. Sekarang kita dapat mengamati
ketiga contoh biaya produksi tangkai dan packing untuk melihat mana yang relevan dalam
memutuskan, apakah meneruskan atau menghentikan produksi. Dari ketiga contoh biaya
tersebut, hanya biaya tenaga kerja langsung yang relevan karena hanya biaya tersebut yang
muncul apabila produksi diteruskan tetapi tidak muncul apabila produksi dihentikan.
Jumlah
Memproduks
Membeli Diferensial bila
i
memproduksi
Tenaga kerja
langsung
150.000,00
150.000,00
Penyusutan
125.000,00
125.000,0
0
Alokasi Lease
12.000,00
12.000,00
Total
287.000,00
137.000,0
0
150.000,00
Konsep serupa juga berlaku untuk manfaat. Salah satu alternative barangkali menghasilkan
sejumlah manfaat masa depan yang berbeda dari alternatif lainnya (misalnya perbedaan
pendapatan masa depan). Apabila manfaat masa depan berbeda di antara alternatif, maka
manfaat tersebut relevan dan harus disertakan dalam analisis.
menolaknya.
diperoleh dalam jumlah kasar. (Secara grafis, kita biasanya menganggap biaya ini sebagai stepvariable atau step-fixed.) Kategori ini seringkali menggambarkan pengeluaran atau belanja
sumber daya yang berkaitan dengan penggajian organisasi dan tenaga kerja kontrak. Pengertian
implisitnya adalah bahwa organisasi akan mempertahankan tingkat tenaga kerja meskipun
mungkin terdapat penurunan sementara atas kuantitas dari aktivitas yang digunakan. Ini berarti
bahwa suatu aktivitas memiliki kapasitas tidak terpakai. Karena itu, kenaikan permintaan
aktivitas di antara alternatif tidak berarti bahwa biaya aktivitas akan meningkat (karena kenaikan
permintaan diserap oleh kapasitas aktivitas yang tidak terpakai).
Sebagai contoh, anggaplah suatu perusahaan memiliki lima orang insinyur mesin yang
menyediakan kapasitas 10.000 jam mesin (2.000 jam per insinyur). Biaya kapasitas aktivitas ini
adalah 250.000 atau 25 per jam. Misalkan bahwa tahun ini perusahaan berharap menggunakan
9.000 jam mesin untuk bisnis normalnya. Ini berarti bahwa aktivitas mesan memiliki 1.000 jam
kapasitas yang tidak terpakai. Dalam memutuskan apakah akan menolak atau menerima pesanan
khusus yang membutuhkan 500 jam mesin, biaya mesin akan menjadi tidak relevan. Pesanan
tersebut dapat dipenuhi dengan menggunakan kapasitas mesin yang tidak terpakai dan belanja
sumber daya ini adalah sama untuk setiap alternatif (250.000) akan dibelanjakan dengan atau
tanpa menerima pesanan).
Namun, apabila perubahan permintaan di antara aktivitas mengakibatkan perubahan
penawaran sumber daya, maka biaya aktivitas akan berubah, dan dengan demikian menjadi
relevan untuk keputusan. Perubahan penawaran sumber daya berarti perubahan belanja sumber
daya, dan sebagai konsekuensinya, terjadi perubahan biaya aktivitas. Perubahan pengeluaran
atau belanja sumber daya dapat terjadi dalam dua cara: (1) permintaan sumber daya melebihi
penawaran (meningkatkan belanja sumber daya), dan permintaan sumber daya turun secara
permanen dan penawaran melebihi permintaan sehingga kapasitas aktivitas berkurang
(penurunan belanja sumber daya).
Untuk mengilustrasikan perubahan yang pertama, mari kita pertimbangkan kembali
aktivitas mesin dan keputusan pesanan khusus. Misalkan bahwa pesanan khusus membutuhkan
1.500 jam mesin yang melebihi penawaran sumber dayanya. Untuk memenuhi permintaan
tersebut, organisasi perlu menyewa insinyur keenam atau menggunakan konsultan mesin. Pada
kedua cara, belanja sumber daya meningkat apabila pesanan khusus diterima; jadi, biaya mesin
sekarang menjadi biaya relevan.
Untuk mengilustrasikan perubahan kedua: misalkan bahwa manajer perusahaan sedang
mempertimbangkan pembelian komponen yang digunakan untuk produksi daripada
membuatnya sendiri. Anggaplah masalah kapasitas mesin adalah sama: 10.000 jam tersedia dan
9.000 yang terpakai. Apabila komponen dibeii, maka permintaan jam mesin akan turun dari
9.000 menjadi 7.000 jam. Ini merupakan pengurangan permanen karena dukungan mesin tidak
akan dibutuhkan lagi untuk memproduksi komponen. Kapasitas tidak terpakai sekarang menjadi
3.000 jam, 2.000 permanen dan 1.000 temporer. Selain itu, karena kapasitas mesin turun sebesar
2.000 jam, ini berarti bahwa perusahaan dapat mengurangi kapasitas aktivitas dan belanja
sumber daya melalui PHK satu insinyur atau memindahtugaskan insinyur tersebut ke pabrik lain
yang membutuhkan. Pada kedua cara, penawaran sumber daya berkurang menjadi 8.000 jam.
Apabila gaji seorang insinyur adalah 50.000, maka biaya mesin akan berbeda sebesar 50.000 di
antara alternatif membuat-atau-membeli. Biaya ini kemudian menjadi relevan untuk keputusan.
Namun, apabila permintaan aktivitas mesin turun lebih kecil dari 2.000 jam, maka kenaikan
kapasitas tidak terpakai tersebut tidak akan cukup untuk mengurangi penawaran sumber daya
dari belanja sumber daya; dalam kasus ini, biaya aktivitas mesin menjadi tidak relevan.
3. Sumber daya yang diperoleh di muka (kapabilitas pelayanan multiperiode).
Seringkali sumber daya diperoleh di muka untuk kebutuhan produksi selama beberapa
periode, sebelum tingkat kebutuhan sumber daya diketahui. Contohnya adalah melease atau
membeli gedung. Pembelian kapasitas aktivitas multiperiode seringkali dilakukan melalui
pembayaran kas di muka. Dalam kasus ini, beban tahunan mungkin diakui tetapi tidak ada
belanja sumber daya tambahan yang diperlukan. Belanja sumber daya di muka merupakan biaya
tertanam dan, dengan demikian, tidak akan pernah menjadi biaya relevan. Belanja sumber daya
periodik, seperti leasing, pada dasarnya tidak tergantung pada penggunaan sumber daya. Bahkan
apabila pengurangan permanen atas penggunaan aktivitas terjadi, adalah sulit untuk mengurangi
belanja sumber daya karena adanya berbagai komitmen kontraktual formal.
Sebagai contoh, anggaplah suatu perusahaan melease sebuah pabrik seharga 100.000 per
tahun selama sepuluh tahun. Pabrik tersebut mampu memproduksi 20.000 unit produk jumlah
yang diharapkan ketika pabrik dilease. Setelah lima tahun, anggaplah permintaan produk turun
dan pabrik hanya memproduksi 15.000 unit per tahun. Pembayaran lease sebesar 100.000 per
tahun tetap harus dibayar setiap tahun meskipun aktivitas produksi turun. Sekarang anggaplah
bahwa permintaan naik di atas 20.000 unit. Dalam kasus ini, perusahaan mungkin
mempertimbangkan perolehan atau leasing pabrik tambahan. Di sini belanja sumber daya dapat
berubah di antara alternatif. Namun, keputusan untuk memperoleh kapasitas aktivitas jangka
panjang bukan dalam bidang pengambilan keputusan taktis. Ini bukanlah keputusan jangka
pendek atau berskala kecil.
Jadi, untuk kategori sumber daya multiperiode, perubahan permintaan aktivitas di antara
alternatif agaknya jarang mempengaruhi pengeluaran atau belanja sumber daya, dan karena itu
tidak relevan bagi pengambilan keputusan taktis. Ketika belanja sumber daya berubah, hal ini
berarti penilaian prospek komitmen multiperiode, yang secara tepat disajikan dengan
menggunakan model keputusan investasi modal. Contoh yang jelas mengenai pentingnya
komitmen multiperiode perolehan sumber daya adalah teknologi yang diperlukan untuk
membuat desain. Anggaran desain sebuah perusahaan mencapai 1 juta pada tahun 20XY (naik
dari 300.000 pada tahun 20XX). Berbagai perusahaan sedang mencoba mengubah beban ini
kembali ke dalam kategori sumber daya yang diperoleh di muka (jangka pendek) dengan
menggunakan sumber daya eksternal (outsourcing) terhadap sebagian besar kerja desain. Tabel
berikut mengikhtisarkan peran model penggunaan sumber daya aktivitas dalam penilaian
relevansi
Kategori Sumber
Daya
Relevansi
Penawaran - Permintaan
Diperoleh ketika Kondisi:
dibutuhkan
1. Permintaan berubah
2. Permintaan tetap
Diperoleh di
muka (Jangka
Pendek)
1. Relevan
2. Tidak Relevan
1. Tidak Relevan
2. Relevan
1. Relevan
2. Tidak
Relevan
1. Tidak relevan
2. Tidak Relevan
3. Keputusan Modal