ISOTHERM Adsorption 2015
ISOTHERM Adsorption 2015
PERCOBAAN G-4
ISOTERM ADSORPSI
Nama
Nim
: 10513013
Kelompok
:2
Hari/tanggal
Assisten
: Wiwid Pratiwi/20515030
ISOTERM ADSORPSI
A. TUJUAN
Menentukan nilai tetapan isotherm adsorpsi Freundlich (k,n) untuk proses adsorpsi
asam asetat dan asam korida pada arang .
B. TEORI DASAR
Sorpsi adalah proses penyerapan ion oleh partikel penyerap (sorban). Proses sorpsi
dibedakan menjadi dua yaitu adsorpsi dan absorpsi. Dinamakan proses adsorpsi jika ion
tersebut tertahan dipermukaan partikel penyerap (sorban), sedangkan dinamakan absorpsi
jika proses pengikatan ini berlangsung sampai di dalam partikel penyerap. Karena keduanya
sering muncul bersamaan dalam suatu proses maka ada yang menyebut sorbsi (Mattel,
1991).
Adsorpsi zat terlarut (dari suatu larutan) pada padatan adsorben merupakan hal yang
penting. Aplikasi penggunaan prinsip ini antara lain penghilangan warna larutan
(decolorizing) dengan menggunakan batu apung (charcoal) dan proses pemisahan dengan
menggunakan teknik kromatografi. Pendekatan isoterm adsorpsi yang cukup memuaskan
dijelaskan oleh H. Freundlich. Menurut Freundlich, jika y adalah berat zat terlarut per gram
adsorben dan c adalah konsentrasi zat terlarut dalam larutan. Dari konsep tersebut dapat
diturunkan persamaan sebagai berikut (Mulyana dkk, 2003).
Xm
=k . C1 / n 1
m
log
Xm
1
=log k + log C 2
m
n
dimana:
Xm = berat zat yang diadsorbsi
m = berat adsorben
C = konsentrasi zat
Kemudian k dan n adalah konstanta asdsorbsi yang nilainya bergantung pada jenis
adsorben dan suhu adsorbsi. Bila dibuat kurva log (Xm / m) terhadap log C akan diperoleh
persamaan linear dengan intersep log k dan kemiringan 1/n, sehingga nilai k dan n dapat
dihitung.
Faktor-Faktor yang mempengaruhi adsorpsi:
a. Jenis adsorben dan adsorbat : Apabila adsorbennya bersifat polar, maka komponen
yang bersifat polar akan terikat lebih kuat dibandingkan dengan komponen yang
kurang polar.
b. Luas permukaan adsorben : Ukuran partikel dan luas permukaan merupakan
karakteristik penting karbon aktif sesuai dengan fungsinya sebagai adsorban.
Ukuran partikel karbon mempengaruhi tingkat adsorbsi; tingkat adsorbsi naik
dengan adanya penurunan ukuran partikel. Oleh karena itu adsorbsi menggunakan
Massa C
[HCl]
1,00 g
1,00 g
1,00 g
1,01 g
1,01 g
1,02 g
0,0150 M
0,0309 M
0,0587 M
0,1208 M
0,2434 M
0,4811 M
Volume HCl
I
II
50 mL
Sisa
50 mL
Sisa
50 mL
Sisa
25 mL
25 mL
10 mL
10 mL
10 mL
10 mL
Volume NaOH
I
II
3,2 mL
2,9 mL
11,0 mL
9,1 mL
25,4 mL
22,5 mL
27,7 mL
27,5 mL
23,5 mL
23,4 mL
48,2 mL
48,3 mL
Adsorpsi CH3COOH
No
.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Massa C
[CH3COOH]
1,00 g
0,99 g
1,01 g
1,00 g
1,01 g
1,01 g
0,0145 M
0,0299 M
0,0567 M
0,1206 M
0,2331 M
0,4662 M
Volume CH3COOH
I
II
50 mL
Sisa
50 mL
Sisa
50 mL
Sisa
25 mL
25 mL
10 mL
10 mL
10 mL
10 mL
D. PENGOLAHAN DATA
1) Penentuan Koefisien adsorpsi HCl
a. Penentuan [HCl] akhir
V +V II
Volume NaOH ratarata( V )= I
2
3,2+2,9
V NaOH untuk [ HCl ] 0,0150 M =
=3,05 mL
2
Volume NaOH
I
II
3,2 mL
2,9 mL
11,0 mL
9,1 mL
25,4 mL
22,5 mL
27,7 mL
27,5 mL
23,5 mL
23,4 mL
48,2 mL
48,3 mL
Dengan cara yang sama V NaOH
No.
[HCl]
1.
2.
3.
4.
5.
6.
0,0150 M
0,0309 M
0,0587 M
0,1208 M
0,2434 M
0,4811 M
[HCl] akhir =
I
3,2 mL
11,0 mL
25,4 mL
27,7 mL
23,5 mL
48,2 mL
V NaOH
II
2,9 mL
9,1 mL
22,5 mL
27,5 mL
23,4 mL
48,3 mL
3,05 mL
10,05 mL
23,95 mL
27,6 mL
23,45 mL
48,25 mL
[ NaOH ] V NaOH
V HCl
0,0907 M 3,05 mL
3
=5,5327 10 M
50 mL
g
0,1 L
mol
0,0345 gram
Dengan cara yang sama maka [HCl] teradsorpsi dan massa HCl teradsorpsi
dapat ditentukan untuk setiap percobaan. Hasilnya sebagai berikut :
[HCl]awal
[HCl]
teradsorpsi
Massa HCl
teradsorpsi
(X)
1,00 g
0,0150 M
9,467310-3
0,03450
1,00 g
0,0309 M
1,266910-2
0,04617
Massa C
(m)
X
m
0,034
5
0,046
2
log
X
m
1,4622
1,3356
log [HCl]
teradsorpsi
-2,0238
-1,8973
1,00 g
0,0587 M
1,525510-2
0,05560
1,01 g
0,1208 M
2,066710-2
0,07533
1,01 g
0,2434 M
3,070910-2
0,11193
1,02 g
0,4811 M
4,347310-2
0,15845
0,055
6
0,074
6
0,110
8
0,155
3
1,2549
1,1274
0,9554
0,8087
-1,8166
-1,6847
-1,5127
-1,3618
-0.6
log X/m
-0.8
-1
-1.2
-1.4
-1.6
[CH3COOH]
V NaOH
I
II
V NaOH
1.
2.
3.
4.
5.
6.
0,0145 M
0,0299 M
0,0567 M
0,1206 M
0,2331 M
0,4662 M
3,2 mL
9,5 mL
19,6 mL
25,8 mL
22,8 mL
46,7 mL
2,7 mL
8,3 mL
23,0 mL
25,9 mL
22,8 mL
46,6 mL
2,95 mL
8,9 mL
21,3 mL
25,85 mL
22,8 mL
46,65 mL
[ NaOH ] V NaOH
V [CH 3 COOH ]
0,0907 M 2,95 mL
3
=5,3513 10 M
50 mL
g
0,1 L
mol
Dengan cara yang sama maka [HCl] teradsorpsi dan massa HCl teradsorpsi
dapat ditentukan untuk setiap percobaan. Hasilnya sebagai berikut :
Massa C
(m)
Massa
[CH 3COOH[CH
] 3COOH CH
] 3 COOH X
m
teradsorpsi teradsorpsi
awal
(X)
1,00 g
0,0145 M
0,99 g
0,0299 M
1,01 g
0,0567 M
0,009149
0,0549
0,013755
0,018062
0,0825
0,1084
0,054
9
0,083
4
0,107
log
X
m
log
[CH 3COOH ]
teradsorpsi
1,2605
1,0790
-
-2,0386
-1,8615
-1,7432
1,00 g
0,1206 M
1,01 g
0,2331 M
1,01 g
0,4662 M
0,026816
0,1609
0,026304
0,1578
0,043085
0,2585
3
0,160
9
0,156
3
0,255
9
0,9694
0,7935
0,8061
0,5918
-1,5716
-1,5800
-1,3657
-1
f(x) = 0.99x + 0.51
R = 0.93
-1.5
-2
log [CH3COOH] teradsorpsi
F. KESIMPULAN
Jadi nilai tetapan adsorpsi Freundlich (k,n) untuk HCl adalah k = 3,4372dan n = 1,0134,
sementara untuk CH3COOH nilai k= 3,2471 dan n= 1,0147
G. DAFTAR PUSTAKA
Atkins, P.W.1994. Kimia Fisika Jilid 1 edisi kelima. Erlangga. Jakarta.
Mattel, C.L., Adsorption, 2nd Edition, McGraw-Hill Company Inc., New York (1991).
Mulyana, l., Pradiko, h. dan Nasution, K., Pemilihan persamaan adsorpsi isotherm pada
penentuan kapasitas adsorpsi kulit kacang tanah terhadap zat warna remazol golden
yellow 6, Infomatek Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik Universitas Pasundan
(2003) 131-143.