Anda di halaman 1dari 7

PROPOSAL KEGIATAN

PENYULUHAN PENCEGAHAN
PENYAKIT SKABIES

PONDOK PESANTREN MUHAMMADIYAH BEKONANG

DiselenggarakanOleh:
DOKTER MUDA PERIODE 16

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
10 OKTOBER 2015

I.

Pendahuluan

Pondok

pesantren

Muhammadiyah

Bekonang

merupakan

pondok

pesantren modern laki laki yang memiliki jumlah santri lebih dari 300 santri
yang terdiri dari SMP dan SMA. Pondok pesantren tersebut memiliki 15 kamar,
yang setiap kamar ditempati oleh 15 25 santri. Hunian kamar cukup padat
dengan jumlah ventilasi dan udara bersih yang kurang. Kebersihan kamar tidur,
kasur, tempat mandi serta pakaian sangat kurang sehingga banyak dari mereka
yang sering menderita penyakit skabies. Penderita penyakit skabies ini sering
diderita oleh santri SMP, bahkan setiap bulannya bisa mencapai 5 santri menderita
skabies. Semua penderita skabies telah diberikan pengobatan di puskesmas atau
klinik pondok pesantren sebagai pengobatan pertama, namun ada beberapa
penderita yang tidak lekas sembuh. Klinik pondok pesantren hanya mengobati

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS


MUHAMMADIYAH SURAKARTA
penderita skabies, tanpa mengobati santri lain yang tinggal bersama dalam satu
kamar, sehingga penularan penyakit skabies masih sangat tinggi.
Skabies (gudik) adalah penyakit kulit menular yang disebabkan
oleh Sarcoptes Scabiei varian hominis (sejenis kutu, tungau), yang berukuran
sangat kecil dan hanya dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop atau bersifat
mikroskopis. Banyak faktor yang menunjang perkembangan penyakit skabies
salah satunya higenitas yang buruk serta lingkungan yang padat penduduk.
Penyakit ini sangat erat kaitannya dengan kebersihan perseorangan dan
lingkungan, atau banyaknya orang yang tinggal bersama disatu tempat yang relatif
sempit dengan tingkat kebersihan yang kurang.
Skabies sangat mudah menular dari manusia ke manusia, hewan ke
manusia dan sebaliknya. Penularan skabies dapat terjadi secara langsung maupun
tidak langsung ketika orang orang tidur bersama disuatu tempat tidur yang sama
di rumah, asrama sekolah serta pemondokan, bergantian pakaian maupun handuk.
Keluhan utama pada penderita scabies seperti rasa gatal terutama waktu
malam hari, tonjolan kulit (lesi) berwarna putih keabu-abuan sepanjang sekitar 1
cm dan kadang disertai nanah karena infeksi kuman akibat garukan. Lokasi paling
sering di sela-sela jari tangan, telapak tangan, pergelangan tangan, siku, ketiak,
daerah payudara, sekitar pusar dan perut bagian bawah sekitar kelamin dan pantat.
Pada anak-anak lokasi dapat mengenai wajah, sela-sela jari kaki dan telapak kaki.
Pada pria bisa mengenai ujung kemaluan bahkan sekujur kemaluan dan wanita di
sekitar alat kemaluan.
Pengobatan skabies dilakukan dengan tujuan memutuskan rantai
penularan, seluruh individu yang memiliki riwayat kontak atau tinggal dengan
penderita harus diobati secara bersamaan. Pengobatan dapat dilakukan dengan
menggunakan salep scabisite atau scabimite yang dioleskan keseluruh tubuh pada
malam hari sebelum tidur. Apabila terasa gatal pada malam hari setelah
pengolesan obat, dilarang menggaruk tubuh karena akan memperluas dan
memperberat lesi pada kulit penderita.

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS


MUHAMMADIYAH SURAKARTA
Penyakit skabies ini sangat erat kaitannya dengan kebersihan dan lingkungan
yang kurang baik, oleh sebab itu untuk mencegah penyebaran penyakit ini dapat
dilakukan dengan cara :
1. Mandi secara teratur menggunakan sabun
2. Mencuci pakaian, sprei, sarung bantal, selimut, dan handuk minimal 3 kali
dalam seminggu
3. Menjemur kasur, bantal, dan guling minimal 3 kali dalam seminggu
4. Tidak saling bertukar handuk dan pakaian dengan orang lain
5. Hidari kontak dengan orang orang atau kain serta pakaian yang dicurigai
terinfeksi tungau skabies
6. Menjaga kebersihan tempat hunian (pemondokan)
Dilihat dari mudahnya rantai penularan penyakit scabies, maka penulis
melakukan rencana kegiatan penyuluhan kesehatan sebagai sarana informasi dan
edukasi sehingga mahasiswa dapat menyalurkan pengetahuan yang dimiliki agar
memberikan manfaat bagi sesama. Merespon semua itu, maka kami bermaksud
mengadakan penyuluhan pencegahan penyakit skabies pada santri pondok
pesantren Muhammadiyah Bekonang yang akan dilakukan pada 10 Oktober 2015.

Nama Kegiatan

II.

PENYULUHAN PENCEGAHAN PENYAKIT SKABIES DI PONDOK


PESANTREN MUHAMMADIYAH BEKONANG
III.

Bentuk Kegiatan
1.
2.
3.
4.

IV.

Pretes tentang penyakit skabies


Pemberian penyuluhan penyakit skabies
Postes tentang penyakit skabies
Pembagian doorprize

Tujuan Kegiatan

1. Memberikan pengetahuan tentang penyakit skabies meliputi cara penularan, gejala,


pengobatan serta pencegahan.
2. Meningkatkankesadaran para santri untuk menjaga kebersihan personal dan
lingkungan pondok pesantren

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS


MUHAMMADIYAH SURAKARTA
V.

Waktu dan Tempat Kegiatan


Hari/Tanggal
Pukul
Tempat

VI.

: Sabtu, 10 Oktober 2015


: 08.00- selesai WIB
: Pondok Pesantren Muhammadiyah Bekonang

Sasaran Peserta
Seluruh santri Pondok Pesantren Muhammadiyah Bekonang

VII.

Target dan Jumlah Peserta


Jumlah peserta yang ditargetkan adalah 300 peserta

VIII.

Susunan Panitia
Terlampir

IX.

Susunan Acara
Terlampir

X.

Anggaran Dana
Terlampir

XI.

Penutup
Demikian proposal kegiatan ini kami buat. Semoga kegiatan ini dapat
berjalan dengan lancar sehingga mencapai tujuan yang diinginkan. Atas
perhatian dan dukungan yang telah diberikan kami mengucapkan terima
kasih.

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS


MUHAMMADIYAH SURAKARTA

Lampiran 1
SUSUNAN PANITIA
Pelindung

: Dekan Fakultas Kedokteran UMS

Penasehat

: Wakil Dekan I, II, III FK UMS

Ketua

: Adni Miftah Khudin, S.Ked


Sekertaris

: Ayu Ardilla Andromeda, S.Ked

Bendahara

: Anugraheni Putri Sujiwa, S.Ked

Seksi
Humas

: Sri Pitri Astuti, S.Ked

Seksi
Acara

: Rezky Fitria Yandra, S.Ked

Seksi
Dokumentasi

: Bentarisukma Damaiswari R, S.Ked

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS


MUHAMMADIYAH SURAKARTA

Lampiran 2
JADWAL KEGIATAN
07.00-07.15

Peserta berkumpul di Aula

07.15-08.00

Persiapan Pembukaan ( Panitia )


Sambutan dari ketua pondok pesantren Muhammadiyah
Bekonang
Sambutan dar idekan FK UMS
Sambutan dari ketua panitia

08.00-08.30

Pretes tentang penyakit skabies

08.30-09.00

Pemberian materi penyakit skabies dan diskusi

09.00-09.30

Postes tentang penyakit skabies

12.00-selesai

Pembagian doorprize dan penutup

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS


MUHAMMADIYAH SURAKARTA

Lampiran 3

ESTIMASI DANA

Pemasukan :
Donatur

: Rp 2.000.000,00

Pengeluaran :
Kesekretariatan
Pembuatan Proposal

: Rp

10.000,00

Penggandaan proposal
Surat Menyurat
Co Card Panitia
6x Rp 5.000,00
Peserta
300 x Rp 5.000,00
Seksi Kegiatan
Doorprize
10 x Rp 15.000,00
Dokumentasi
Cetak foto
Lain-lain

: Rp
10.000,00
: Rp
10.000,00
: Rp
30.000,00
: Rp 1.500.000,00

Jumlah

: Rp 1.960.000,00

: Rp

150.000,00

: Rp
: Rp

150.000,00
100.000,00

Total
Pemasukan
Rp 2.000.000,00
Pengeluaran
Rp 1.960.000,00
Sisa
Rp

40.000,00

Anda mungkin juga menyukai