Anda di halaman 1dari 7

4. Bagaimana interpretasi dan mekanisme hasil pemeriksaan fisik?

Body weight:11.4 kg. TB: 86.4(ika jilid 1 , 162)


12-17,6kg
90.7-102.3
BB:7kg ; TB: 94 cm. BMI: 7/88,36=7.9
JAMES, 1988
OBESITAS DERAJAT 3
> 40
2
30 - 40
1
25 - 30
NORMAL
18,5 - 24,9
KEP DERAJAT
1
17,5 -18,4
2
16,0 -17,4
3
< 16,0
WHALQUIST, 1996
MORBIT OBESITY 40
UNDERWEIGHT
OBES
30
GRADE I
17,0-18,4
OVER WEIGHT
25
II 16,0-16,9
NORMAL
20-24,9
III < 16,0
BATAS UNDERWEIGHT = 18,5-19,9
BB kurang:sirkulasi darah yang kurang mengakibatkan kurangnya asupan
nutrisi oleh darah, sehingga kurang pertumbuhan nya(berat badan) dikaitkan
dengan infeksi saluran nafas berulang.
Orthopnea:karena oedema paru, sehingga dibutuhkan usaha duduk untuk
mendapatkan nafas.
Pale:mungkin karena kurang darah(anemia) karena aliran darah sistemik
terganggu, sehingga pucat..atau kurang oksigen
HR:1-3 thn( 98-163)normal
BP:1-3 thn (75-100/50-75)normal
RR:3-5 thn (20-30). tinggi/takipnea.. dalam usaha kurang oksigen yang
karena udem paru, maka tubuh berkompenssi dengan cara nafas cepat
untuk mendapatkan oksigen yang cukup.
Chest precodial bulging: penonjolan pre cordis.. mungkin karena
cardiomegaly(LVH, sehingga bagian anterior jantung pun teraba saat di
palpasi)
Hyperactive precordium: denyut jantung yang kencang bias dilihat dengan
mata
Systolic thrill di lower left sterna border: karena masih terdapat perbedaan
tekanan antara ventrikel kiri dan kanan.( terjadi aliran dari kiri ke kanan) ini
yang menimbulkan bunyi.

i.

derajat bising dinyatakan dalam 6 derajat:

derajat 1/6 : bising yang sangat lemah

derajat 2/6 : bising yang lemah teta[i mudah terdengar,


dengan penjalaran minimal.

derajat 3/6 : bising yang keras tetapi tidak disertai


getaran bising, penjalaran sedang.

derajat
4/6
:bising
yang
kearas
getaranbisisng, penjalarannya luas.

derajat 5/6
bising yang sangat keras, yang tetap
terdengar bila teteskop tetap ditempelkan sebagian saja
pada dinding dada, penjalarannya luas.

derajat 6/6 : bising yang palkng keras, tetap terdengar


meskipun steteskop diangkat dari dinding dada,
penjalarannya sangat luas

dan

disertai

Apical diastolic rumble:bunyi diastolic di apex jantung, karena peningkatan


jumlah aliran darah yang melalui katup mitral
Pulmonary crackles(+)=ronkhi halus.
Hepatomegaly: karena payah jantung., sehingga terjadi penumpukan cairan
di hati yang menyebabkan hepatomegaly
Normal

Interpretasi
kg Berat badan kurang

Kasus

BB 7 kg

BB: 12-17,6
( 5-95 sentil)

TB 94 cm

TB: 90.7-102.3cm Normal


(5-95 sentil)

Normal

BMI 7.9

BMI: 18,5 - 24,9

Berat badan kurang

Gagal tumbuh

Orthopnea

Tidak ada

Gejala gagal jantung

Gejala
jantung

Pale

Tidak ada

anemia
<<
sinar
matahari
<<
sirkulasi
darah
Penyakit kronis

Gagal tumbuh

gagal

Adanya
penurunan
perfusi
jaringan
perifer

Temperatur
C

37,1 Bayi: 33-36 C

Respiration
48x/menit

rate -lahir:
80x/menit

Heart
120x/menit
regular

- alergi
Subfebris

Subfebris

Usia > 1 minggu:


36 C

rate

BP 100/70 mmHg

30- takipnea

-bayi:
40x/menit

20-

-3
thn:
30x/menit

20-

-1-3 thn( 98-163)

-3
thn
100/50-75)

takipnea

Normal

Normal

(75- Normal

Normal

Chest precordial Tidak ada


bulging
(precordial
tampak
lebih
menonjol
dari
sekitarnya)

Pembesaran jantung

Pembesaran
jantung

Hyperactive
Tidak ada
precordium
(denyut jantung
yang
kencang
bisa
dilihat
dengan mata)

Keadaan >> beben Peningkatan


vol pada PJB mis: PDA, beban
volum
VSD
pada VSD

Systolic thrill at Tidak ada


the
lower
left
sterna
border
(getaran
dari
jantung
yang
terasa
saat
diraba))

VSD

VSD

Grade
4/6 Tidak ada
holosystolic
murmur
(bising

- adanya shunt

VSD

jantung
yang
terjadi
terus
menerus
terdengar
saat
systole saja)
Apical
rumble

diastolic Tidak ada

Pulmonary
crackles (+)

Tidak ada

Bunyi gemerecak
di
paru-paru
(rokhi halus)
Hepatomagali

ASD
PDA

PDA

Bronkhiolitis
Bronkhopneum
onia
Gagal jantung

Gagal jantung

Tidak ada

Gagal jantung kanan

Gagal
kanan

jantung

5. Bagaimana interpretasi dan mekanisme hasil EKG?


LAH:karena defek di dinding ventrikel, maka pertama kali aliran itu dari kiri ke
kanan, sehingga darah yang menuju ke pulmonal banyak, begitu jg LA,
sehingga terjadi penambahan jumlah volume di LA dan LV, yang
mengakibatkan perubahan ukuran dalam menampung jumlah darah tadi.
LVH: di sebabkan defek, maka tekanan menjadi rendah, sehingga untuk
mencapai aorta, LV harus meniggikan tekanan dengan cara berhipertophi.
PENENTUAN HIPERTROFI VENTRIKEL MELALUI EKG
1. LVH
Hioertrophi ventrikel kiri memberika tanda2 yang cukup jelas pada EKG.
Meskipun demikian , akurasinya tak dapat dianggap mutlak
Berbagai criteria telah disusun untuk mempertinggi sensitivitas dan
spesifisitas diagnosis LVH pada EKG . tinjauannya berupa:
Pada umumnya vector QRS membesar dalam ukurannya
Penebalan septum menyebabkan vector QRS awal membesar sehingga
terlihat gelombang Q yang lebih dalam di I,II,III, aVL,V5, dan V6 dan
gelombang R yang lebih besar di V1.
Pada sumbu QRS terjadi pergeseran sebagai berikut:1. Pada bidan
frontal, sumbu QRS bergeser kea rah kiri. 2. Pada bidang horizontal
sumbu QRS bergerser searah jarum jam.,
Kriteria EKG:

Depresi ST dan inverse T di kompleks ventrikel kiri.

Sumbu QRS di bidang frontal -15o

Interval QRS memanjang ( QRS 0.09s)

Vektor QRS membesat dalam ukurannya.

Defek Septum Ventrikel


DEFINISI
Defek Septum Ventrikel (VSD, Ventricular Septal Defect) adalah suatu lubang
pada septum ventrikel.
Septum ventrikel adalah dinding yang memisahkan jantung bagian bawah
(memisahkan ventrikel kiri dan ventrikel kanan).
PENYEBAB
Penyebabnya tidak diketahui.
VSD lebih sering ditemukan pada anak-anak dan seringkali merupakan suatu
kelainan jantung bawaan.
Pada anak-anak, lubangnya sangat kecil, tidak menimbulkan gejala dan
seringkali menutup dengan sendirinya sebelum anak berumur 18 tahun.
Pada kasus yang lebih berat, bisa terjadi kelainan fungsi ventrikel dan gagal
jantung.
VSD bisa ditemukan bersamaan dengan kelainan jantung lainnya.
Faktor prenatal yang mungkin berhubungan dengan VSD:
- Rubella atau infeksi virus lainnya pada ibu hamil
- Gizi ibu hamil yang buruk
- Ibu yang alkoholik
- Usia ibu diatas 40 tahun
- Ibu menderita diabetes.
GEJALA
Pada kedua kelainan ini, darah dari paru-paru yang masuk ke jantung, kembali
dialirkan ke paru-paru. Akibatnya jumlah darah di dalam pembuluh darah paruparu meningkat dan menyebabkan:
- sesak nafas
- bayi mengalami kesulitan ketika menyusu
- keringat yang berlebihan
- berat badan tidak bertambah.
DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan fisik.
Dengan menggunakan stetoskop, akan terdengar murmur (bunyi jantung
abnormal) yang nyaring.
Pemeriksaan yang biasa dilakukan:
# Rontgen dada
# EKG
# Ekokardiogram

# Kateterisasi jantung
# Angiografi jantung.
PENGOBATAN
Terhadap lubang yang kecil tidak perlu dilakukan penutupan, karena lubang ini
seringkali menutup dengan sendirinya pada masa kanak-kanak atau remaja.
Tetapi jika lubangnya besar, meskipun gejalanya minimal, dilakukan penutupan
lubang untuk mencegah terjadinya kelainan yang lebih berat. Biasanya lubang
ini ditutup dengan sebuah tambalan, pada beberapa kasus hanya perlu
dilakukan penjahitan tanpa harus menambal lubang.
Pembedahan biasanya dilakukan pada usia pra-sekolah (2-5 tahun)
Jika terjadi gagal jantung kongestif, diberikan obat digitalis dan diuretik.
PENCEGAHAN
Setiap wanita yang merencanakan untuk hamil, sebaiknya menjalani vaksinasi
rubella.
Sebelum dan selama hamil sebaiknya ibu menghindari pemakaian alkohol, rokok
dan mengontrol diabetesnya secara teratur.

Anda mungkin juga menyukai