Pengertian Dajjal
Secara bahasa:
Disebutkan oleh Al-Imam Al-Qurthubi rahimahullahu dalam kitab beliau At-Tadzkirah
bahwa lafadz Dajjal dipakai untuk sepuluh makna. Di antaranya: Kadzdzab (tukang
dusta), Mumawwih (yang menipu manusia). Asy-Syaikh Ibnu Utsaimin rahimahullahu
mengatakan: Dikatakan demikian karena dia adalah manusia yang paling besar
penipuannya.
Dalam istilah syari:
Asy-Syaikh Ibnu Utsaimin rahimahullahu mengatakan: Seorang laki-laki pendusta
(penipu) yang keluar di akhir zaman mengaku sebagai Rabb. (Syarah Lumatul Itiqad)
Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam berkata:
Maukah aku sampaikan kepada kalian tentang Dajjal yang telah disampaikan oleh para
nabi kepada kaumnya? Dia buta sebelah matanya, membawa sesuatu seperti surga dan
neraka. Yang dia katakan surga pada hakikatnya adalah neraka. Aku peringatkan kepada
kalian sebagaimana Nabi Nuh alaihissalam memperingatkan kaumnya. (HR. AlBukhari dan Muslim no. 2936)
Dari Anas bin Malik radhiyallahu anhu, Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam
berkata: Tidak ada seorang nabi pun kecuali memperingatkan umatnya dari Dajjal. Buta
satu matanya, pendusta. Ketahuilah dia buta. Adapun Rabb kalian tidaklah demikian.
Tertulis di antara dua mata Dajjal: -yakni kafir. (HR. Al-Bukhari dan Muslim no.
2933)
Dalam riwayat lain:
Bisa dibaca oleh semua mukmin yang bisa baca tulis ataupun tidak. (HR. Muslim
2934/105)
Ketika itu ada orang-orang yang mencari keluarga bapaknya hanya mendapatkan seorang
saja padahal sebelumnya mereka berjumlah seratus orang. (Kalau begini keadaannya)
dengan ghanimah seperti apa dia akan gembira? Atau warisan seperti apa dibagikan?
Ketika dalam keadaan demikian, mereka mendengar sesuatu yang lebih besar dari itu.
Datang seseorang yang berteriak (bahwa) Dajjal telah mendatangi keluarga mereka.
Maka mereka pun membuang ghanimah dari tangan-tangan mereka, dan mengirim
sepuluh pasukan berkuda sebagai mata-mata.
Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam berkata: Sungguh aku tahu nama-nama mereka
dan nama-nama ayah mereka serta warna kuda-kuda mereka. Mereka adalah pasukan
berkuda yang terbaik di muka bumi ketika itu atau di antara pasukan berkuda yang
terbaik di muka bumi ketika itu. (HR. Muslim no. 2899)
2. Banyaknya kemenangan diraih kaum muslimin
Dari Nafi bin Utbah radhiyallahu anhu: Kami bersama Rasulullah dalam satu
peperangan. Datang kepada Nabi satu kaum dari Maghrib memakai pakaian dari wol
(bulu domba). Mereka bertemu Rasulullah di sebuah bukit dalam keadaan berdiri
sedangkan Rasulullah duduk. Batinku berkata: Datangilah mereka dan berdirilah antara
mereka dengan Rasulullah agar jangan sampai mereka menculik Rasulullah. Kemudian
aku berkata (dalam hati-Red): Mungkin beliau ingin berbicara khusus bersama mereka.
Aku pun mendatangi mereka dan duduk di antara Rasulullah dan mereka. Aku hafal dari
beliau empat kalimat, aku hitung dengan jariku. Beliau berkata: Kalian akan berperang
melawan jazirah Arab dan Allah berikan kemenangan kepada kalian. Kemudian
memerangi Persia dan kalian pun menang. Kalian memerangi Romawi kalian pun
diberikan kemenangan oleh Allah. Dan kemudian kalian berperang melawan Dajjal, Allah
juga memberikan kemenangan untuk kalian. (HR. Muslim no. 2900)
3. Kaum Muslimin menguasai Konstantinopel (Istanbul)
Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam berkata:
Tidak akan terjadi hari kiamat hingga orang Romawi datang di Amaq atau Dabiq (dua
tempat di Syam). Keluarlah pasukan dari Madinah untuk menghadapi mereka. Mereka
adalah di antara penduduk bumi yang terbaik ketika itu. Ketika mereka telah berhadapan,
orang Romawi berkata: Biarkanlah kami memerangi orang-orang yang telah ditawan
dari kaum kami. Kaum muslimin berkata: Tidak, kami tak akan membiarkan kalian
memerangi saudara kami. Akhirnya mereka pun bertempur.
Larilah sepertiga pasukan yang Allah tak akan memberi taubat kepada mereka, sepertiga
pasukan muslimin terbunuh dan mereka adalah syuhada yang paling afdhal di sisi Allah,
sepertiga pasukan lagi yang tersisa mendapat kemenangan dan mereka tak akan terkena
fitnah (ujian) selamanya. Mereka menguasai Konsthantiniyah (Konstantinopel, dahulu
merupakan ibukota Romawi Timur-Red). Ketika mereka tengah membagi rampasan
perang dan telah menggantungkan pedang mereka di pohon zaitun, berteriaklah setan:
Masihid (Dajjal) telah mendatangi keluarga kalian. Mereka pun keluar, padahal itu
adalah berita batil. Ketika mereka sampai di Syam, keluarlah Dajja (HR. Muslim no.
2897)
4. Dajjal keluar ketika telah sedikitnya orang Arab
Dari Ummu Syarik radhiyallahu anha, beliau mendengar Rasulullah Shallallahu alaihi
wa sallam berkata : Sungguh manusia akan melarikan diri dari Dajjal ke gununggunung. Ummu Syarik berkata: Ya Rasulullah, di mana orang-orang Arab ketika itu?
Beliau menjawab: Mereka sedikit. (HR. Muslim no. 2945)
5. Sebelum keluarnya Dajjal, manusia tertimpa tiga paceklik
Sebelum keluarnya Dajjal, manusia tertimpa tiga paceklik yang dahsyat sehingga mereka
mengalami kelaparan. Allah Subhanahu wa Taala memerintahkan langit di tahun
pertama untuk menahan sepertiga hujan, memerintahkan bumi untuk menahan sepertiga
tumbuhannya. Kemudian Allah Subhanahu wa Taala perintahkan langit di tahun kedua
untuk menahan dua pertiga hujannya dan memerintahkan tanah untuk menahan dua
pertiga tanamannya.
Selanjutnya Allah Subhanahu wa Taala perintahkan langit di tahun ketiga menahan
semua hujannya, tak ada yang turun satu tetespun dan memerintahkan tanah untuk
menahan semua tumbuh-tumbuhan. (Sebagaimana dalam hadits Abu Umamah
radhiyallahu anhu dan Asma` bintu Yazid Al-Anshariyah radhiyallahu anha. Lihat kitab
Qishshatu Masihid Dajjal wa Nuzul Isa wa Qatlihi Iyyahu karya Asy-Syaikh Al-Albani
rahimahullahu)
dan Irak, berjalan ke kiri dan ke kanan. Wahai hamba-hamba Allah, istiqamahlah. (HR.
Muslim no. 2937)