Wiwi Anggraeni Universitas Brawijaya PKMP
Wiwi Anggraeni Universitas Brawijaya PKMP
JUDUL PROGRAM
LG-SIMON (Leaky Gut Syndrome Immunotherapy Intravenous) :
Pemanfaatan Immunoglobulin (IgG) pada Kolostrum Sapi untuk Terapi
Imun Sindrom Kebocoran Usus Secara Intravenous
BIDANG KEGIATAN
PKM PENELITIAN
Diusulkan oleh :
Wiwi Anggraeni
Yuli Fitria Sari
Triana Fakuwita
Miftahul Munir
Ashri Almiahsari
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2014
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN .............................................................. ii
DAFTAR ISI .................................................................................................. iii
DAFTAR TABEL ............................................................................................ iv
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... v
DAFTAR LAMPIRAN. vi
RINGKASAN .................................................................................................. vii
BAB 1 PENDAHULUAN ............................................................................. 1
1.1 Latar Belakang Masalah ....................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................. 2
1.3 Tujuan
......................................................................................... 2
1.4 Luaran ............................................................................................. 2
1.5 Manfaat
............................................................................. 2
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................... 3
2.1 Leaky Gut Syndrome ........................................................................ 3
2.2 Kolostrum ............................................................................................ 3
2.3 Immunoglobulin .............................................................................. 4
2.4 Intravena
...................................................................................... 4
BAB 3 METODE PENELITIAN .................................................................... 5
3.1 Tahapan Penelitian
....................................................................... 5
3.1.1 Lokasi Penelitian ........................................................................ 5
3.1.2 Pengambilan Sampel dan Pemisahan Whey Kolostrum ............ 5
3.1.3 Pemisahan IgG ............................................................................ 5
3.1.4 Pemeliharaan Tikus .................................................................... 6
3.2.4 Pemberian antibiotik dan IgG .................................................... 6
3.2.5 Uji urin ....................................................................................... 6
3.2 Indikator Capaian ............................................................................. 6
3.3 Variabel yang Diamati ......................................................................... 7
3.4 Teknik Pengambilan Data .................................................................... 7
3.5 Analisis Data ...................................................................................... 8
BAB 4 BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN ............................................... 8
4.1 Anggaran Biaya
.............................................................................. 8
4.2 Jadwal Kegiatan .................................................................................. 8
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 9
iii
DAFTAR TABEL
iv
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
LAMIRAN-LAMPIRAN ..............................................................................
Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota, Biodata Dosen Pembimbing
yang ditandatangani (Lampiran 3.2) ..........................................................
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan (Lampiran 3.3) ....................
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas
(Lampiran 3.4)............................................................................................
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Peneliti (Lampiran 3.5)................
11
11
20
22
24
vi
vii
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Sekitar 70% penduduk diperkirakan menderita Leaky Gut Syndrome data
dari International Center for Nutritional Research (http://www.icnr,org).
Sekitar 90% penyakit masuk melalui gastrointestinal (usus) terutama pada
anak yang baru lahir (neonatus) sehingga dibutuhkan suatu perlindungan yang
mampu mencegah hal tersebut. Kondisi ini memerlukan faktor kekebalan yang
dapat menghalangi kuman patogen masuk ke dalam saluran gastrointestinal
(usus). Faktor kekebalan ini dapat diperoleh dalam bentuk kolostrum dari induk
sapi.
Sindrom Kebocoran Usus adalah nama yang diberikan kepada gangguan
kesehatan yang sangat umum, yaitu kerusakan tubuh utama (berupa goresan)
terdapat pada lapisan-lapisan usus yang lebih mudah menipis (keropos). Ada
ruang yang tidak normal antara sel-sel dinding usus yang memungkinkan
masuknya bahan-bahan beracun ke dalam aliran darah yang dalam kondisi sehat
bahan-bahan beracun tersebut akan dibersihkan dan dibuang. Jika usus menjadi
bocor akan mengakibatkan bakteri, jamur, parasit, toksin, protein yang tidak
tercerna, lemak dan kotoran masuk melewati usus yang rusak, menipis, keropos,
atau bocor. Padahal dalam kondisi usus sehat bahan-bahan tersebut biasanya tidak
terserap masuk ke dalam aliran darah. Kolostrum adalah satu-satunya zat yang
dapat menutup lubang dilapisan usus (Wyatt, 2014).
Penderita sindrom kebocoran usus kurang kuat melawan virus, bakteri,
parasit, dan infeksi jamur. Sindrom kebocoran usus tidak dapat diatasi secara
medik konvensional dengan penggunaan antibiotik atau obat-obatan kimia karena
akan semakin membuat kebocoran usus bertambah parah,sehingga satu-satunya
solusi pertimbangan hanya menggunakan pendekatan-pendekatan alami non obatobatan kimia, dan pendekatan makanan yang menyehatkan. Kolostrum kaya akan
sel aktif imunitas (kekebalan) tubuh, antibodi, dan protein protektif lainnya.
Kolostrum mengandung zat antibodi immunoglobulin yang berperan sebagai
pelindung area yang mudah terserang bakteri, seperti selaput paru-paru, usus dan
tenggorokan. Immunoglobulin yang terkandung dalam kolostrum akan diserap
oleh jaringan epitel pada usus dan menghasilkan lapisan lendir yang berfungsi
untuk melindungi usus pada saat mencerna (Rahmayanti, 2010).
Immunoglobulin (IgG) merupakan komponen terpenting dalam kolostrum
sejenis protein khusus yang dihasilkan tubuh (oleh sel limposit B) sebagai respons
spesifik mikroba. Kolostrum sapi mengandung semua kelompok immunoglobulin
yang ditemukan dalam kolostrum manusia yaitu IgG, IgA, IgE, IgD dan paling
berlimpah adalah IgG sekitar 2%, sedangkan kolostrum sapi mengandung IgG
hingga 80% atau 40 kali dari jumlah IgG kolostrum manusia (Bruce, C.E. 1969).
Menurut Esfandiari et al. (2003) induk sapi perah rata-rata menghasilkan
6-8 liter kolostrum dihari pertama setelah melahirkan, sedangkan anak sapi hanya
mengkonsumsi 4-5 liter/hari. Pada hari kedua dan selanjutnya produksi kolostrum
akan meningkat dengan kenaikan antara 1-2 liter/hari/ekor induk sapi. Oleh
karena itu dalam tiga hari akan ada kelebihan kolostrum sekitar 9-12 liter/ekor
induk sapi yang dapat dimanfaatkan untuk konsumsi manusia.
Statistik menunjukkan bahwa sekitar 75-90% dari populasi telah
dipengaruhi oleh intoleransi makanan dan kepekaan. Penelitian menunjukkan
bahwa Leaky Gut Syndrome mempengaruhi jutaan orang di seluruh dunia. Leaky
Gut Syndrome adalah suatu kondisi lemah kronis yang sering tidak terdiagnosis
oleh profesional medis. Banyak yang tidak mengakui tentang kondisi yang ada
ini. Akibatnya, banyak orang tidak mengetahui sehingga mereka saat ini
berurusan dengan gejala yang disebabkan oleh usus bocor yang telah berkembang
dari waktu ke waktu. Kita perlu menekankan masalah ini sangat nyata dan bahkan
lebih penting, kemudian kita perlu memahami bagaimana untuk menghentikan
perkembangan itu
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara mencegah penyakit Leaky Gut Syndrome?
2. Bagaimana pengobatan Leaky Gut Syndrome tanpa medic konvensional?
3. Bagaimana
pemanfaatan
kolostrum
sapi
yang
mengandung
Immunoglobulin (IgG) lebih tinggi daripada kolostrum manusia?
1.3 Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan ini adalah untuk memberikan
suatu cara pencegahan penyakit Leaky Gut Syndrome. Pengobatan alternative
yang ditawarkan dengan memanfaatkan kolostrum sapi yang sebelumnya kurang
optimal pemanfaatannya, sehingga penyakit yang pengobatannya tidak bisa
dilakukan dengan cara medik konvensional dapat dilakukan dengan alternative
lain.
1.4 Luaran
Menggunakan kolostrum sebagai obat injeksi penyakit Sindrom
Kebocoran Usus yang bermanfaat, artikel ilmiah penelitian,dan dipublikasi dalam
seminar.
1.5 Manfaat
Hasil penelitian ini diharapkan akan memberikan solusi alternative untuk
pengobatan Leaky Gut Syndrome bagi industri farmasi secara global. Penggunaan
immunoglobulin (IgG) yang tardapat dalam kolostrum sapi berpotensi
menetralisir bakteri, racun, virus, jamur dan beberapa parasit sehingga akan
mencegah Leaky Gut Syndrome dan dapat memberikan keuntungan ekonomis
bagi peternak ataupun dunia farmasi berupa peningkatan produksi. Hasil
penelitian ini
diharapkan dapat memberikan sumbangan inovatif bagi
perkembangan ilmu Teknologi Hasil Ternak, terutama penggunaan kolostrum sapi
untuk mencegah penyakit.
2.3 Immunoglobulin
Imunoglobulin seperti protein lain dapat mengalami kerusakan bila
terpapar temperatur tinggi. Green et al. (2003) melakukan pasteurisasi kolostrum
dengan pendekatan High Temperature Short Time (HTST). Kolostrum
dipasteurisasi dengan suhu 72 C selama 15 detik. Perlakuan tersebut menurunkan
konsentrasi IgG rata-rata sebesar 28,4%. Penelitian lain menunjukkan bahwa IgG
dalam kolostrum yang dipasteurisasi dengan suhu 71,7 C selama 15 detik
menurunkan konsentrasi IgG sampai 25% (Stabel et al. 2004). Penelitian
McMartin et al. (2006) memperlihatkan bahwa pemanasan kolostrum dengan
suhu 60 C dalam waktu 120 menit tidak mempengaruh konsentrasi IgG. Selain
itu, perlakuan tersebut juga tidak mengubah viskositasnya. Pasteurisasi
konvensional pada suhu 63 C selama 30 menit hanya menurunkan 12,3% IgG
(Melyan et al. 1995).
2.4 Intravena
Antibodi jika diberikan secara oral akan melewati proses pencernaan
sebelum dapat menimbulkan efek, pH rendah pada lambung akan menurunkan
konsentrasi imunoglobulin secara signifikan. Imunoglobulin susu juga didegradasi
dalam saluran pencernaan oleh enzim proteolitik seperti pepsin, tripsin,
kemotripsin, karboksipeptidase, dan elastase. Imunoglobulin dipecah menjadi
fragmen F(ab)2, Fab, dan Fc ( Mehra et al 2006 ).
Injeksi adrenalin dilakukan secara intra vena pada ekor tikus, yang
dilakukan dengan cara; 1)masukkan tikus ke dalam kotak berlobang, sehingga
ekor bisa ditarik keluar, 2) kompres ekor tikus dengan kapas yang dibasahi air
hangat selama sekitar 5 menit agar terjadi vasodilatasi vena, 3) injeksi vena
dengan kemiringan 15 derajat, lalu diaspirasi. Apabila telah yakin jarum sudah
masuk ke dalam vena (spuit terdapat darah saat diaspirasi), maka injeksi perlahan
dilakukan (Maliya,2008).
Gambar 3. Cara menghandel tikus untuk pemberian obat baik injeksi maupun
peroral.
Pengenceran
whey 5 kali
volume awal
dengan 50mM
phosphate
buffer pH
6,35(100 mM
sodium
klorida)
Sentrifuga
si 12000
rpm 30
menit suhu
4C
HCL 2n
pH 4,6(
sentrifugas
i 12000
rpm 30
menit 4C
Larutan
dicampur
dengan
isooctane(50
mM bis-(2ethylhexyl)
natrium
sulfosuccinate
(AOT) ) pada
volume yang
sama
NaOH 2 N
pH 6,8
(sentrifuga
si 12000
rpm 30
menit 4C)
Sentrifugasi
200 rpm 25C
10 menit
= Whey
Pemishan ke
fase cair dan
fase misel
terbalik
dengan
sentrifugasi
sampai
terbentuk
supernatan
Penelitian Utama
Tikus
dalam
kandang
metabolit
diadaptasik
an selama
5 hari
dengan
ransum
standar
BPOM
Tikus diberi
Antibiotik
selama 1
bulan
dengan dosis
dan
perlakuan
yang sudah
ditentukan
Tikus dites
urinnya
Tikus
diberi
Ekstrak
IgG
selama
satu bulan
dengan
dosis dan
perlakuan
yang
sudah
ditentukan
Tikus
dites
urinnya
Biaya (Rp)
3.068.000
4.150.000
2.480.000
1.625.000
11.323.000
3
4
1 2 3 4 1 2 3 4
5
6
7
8
9
10
11
koleksi
Immunoglobulin
Pemberian
antibiotik
Tes urin
Pemberian
immunoglobulin
Tes urin
Tabulasi dan
analisis data
Pembuatan paper
Pembuatan
laporan akhir
Daftar Pustaka
Bruce, CE. 1969 Natural History, , Feb. Dr. C. E. Bruce demonstrates that human
contains only 2% IgG (the bodys most important immunoglobulin) while
contained a phenomenal up to 20 times that amount.
Esfandiari A, Widhyari SD, Wibawan IWT, Sajuthi D, Sutama IK. 2003.
Pemanfaatan Keterlimpahan Kolostrum Sapi sebagai Sumber
ImunoglobulinPengganti dalam Rangka Transfer Kekebalan Pasif pada
Anak Kambing Neonatus. Laporan Penelitian Hibah Bersaing XVI.
Lembaga Penelitian danPemberdayaan Masyarakat, Institut Pertanian
Bogor
Esfandiari A, Wibawan IWT, Murtini S, Widhyari SD, Prasetyo BF. 2008.
Produksi Kolostrum Antivirus Avian Influenza Dalam Rangka
Pengendalian Inveksi Virus Fluburung. Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia.
13(2): 69-79.
Maheswari RRA, Setiawan J, Mulyanto S. Batubara I, Sumantri C, Farajallah A.
2007. Lactoferrinn Identification on Kacang Goat Milk Using Single
Radial Immunodifusion and Sodium Dodecyl Sulphate Polyacrylamyde
Gel Electrophoresis Methods. Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia.
12(3):163-172.
Maliya A, Pratiwi A. 2008. Pengaruh Pemberian Perasan Pare Terhadap Profil
Lipid Serum Tikus Wistar. Jurnal Kesehatan.1(2): 91-96.
10
Gangguan Gastrointestinal
11
12
13
14
15
16
Universitas
Brawijaya
Universitas
Brawijaya
Teknologi Hasil
Ternak
Teknologi Pangan
17
Tahun MasukLulus
Judul
Penelitian
2000-2006
2006-2008
Pengaruh
Pemberian Ekstrak
Propolis terhadap
Sistem Kekebalan
Seluler
pada Tikus Putih
(Rattus norvegicus)
Strain Wistar
Efek Proses
Pemanasan pada
Aktifitas Antioksidan
Rimpang Jahe Gajah
(Zingiber officinale
roscoe) dan
Pemanfaatan Madu
sebagai Antioksidan
Alami untuk
Minuman Fungsional
- Prof.Dr.Ir.Hari
Purnomo, M.App.Sc
- Prof.Dr.Ir.Simon B.
Widjanarko,M.App.S
c
- Dr.Ir.Lilik Eka
Radiati,MS
- Khotibul Umam
Al Awaly, S.Pt.,
M.Si
- Dr. Umi Kalsum
C. Pengalaman Penelitian dalam 5 Tahun Terkahir
Sumber Dana
Pembimbing
No
Tahun
Jumlah
(Juta Rp)
2011
DPP/SPP
FPt-UB
3.000.000
2012
DPP/SPP
FPt-UB
3.000.000
20122014
Riset
Andalan
Perguruan
Tinggi dan
Industri
(RAPID)
195.000.000
18
2011
DPP/SPP
FPt-UB
1.500.000
2012
DPP/SPP
FPt-UB
1.500.000
2013
DIKTI
2014
DIKTI
19
20
Justifikasi
Pemakaian
Untuk ekstraksi
immunoglobulin
dari kolostrum
Kuantitas
1
Harga
Satuan (Rp)
200.000
Untuk intravena
tikus putih
300.000
300.000
Untuk intravena
tikus
75.000
375.000
Untuk
pasteurisasi
kolostrum
Sewa alat
Untuk proses
sentrifugasi
ekstraksi
(sentrifugator) immunoglobulin
PH meter
Untuk
mengukur PH
Sewa gelas
Untuk
piala
menampung
urin
Tes urin di
Untuk tes urin
Poliklinik UB
Spuit
Untuk intravena
100.000
100.000
100.000
100.000
175..000
175..000
30
15.000
450.000
60
10.000
600.000
Sewa
Laboratorium
Teknologi
Hasil Ternak
Laboratorium
Farmakologi
Fakultas
Kedokteran
Alat
penghandel
hewan
pengerat
Sewa alat
pasteurisasi
240
Jumlah (RP)
200.000
3.200
768.000
Sub Total (Rp) 3.068.000
Tikus putih
HCL 2 N
NaOH 2 N
Justifikasi
Pemakaian
Hewan
coba
Ekstraksi
IgG
Ekstraksi
Kuantitas
30
Harga
Satuan
(Rp)
35.000
Jumlah
(RP)
1.050.000
100.000
100.000
100.000
100.000
21
IgG
Kolostrum
Sampel
Antibiotik (Tetracyclin)
Sampel
Sodium klorida
Ekstraksi
IgG
AOT(BIS(2Ekstraksi
ETHYLHEXYL)SODIUM IgG
SULFOSUCCINATE)
Posohate Buffered
Ekstraksi
IgG
Mannitol
Tes urine
Lactulose
Tes urine
Ransum tikus
Makanan
tikus
Kandang dan peralatan
Untuk
memelihara
tikus
8
10
10
20.000
64.000
3.500
160.000
640.000
35.000
185.000
185.000
150.000
150.000
1
1
5
135.000
120.000
95.000
135.000
120.000
475.000
200.000
1.000.000
Justifikasi
Perjalanan
Survei tempat
pengambilan
sampel
Kuantitas
Jumlah (RP)
Harga
Satuan (Rp)
100.000
Membeli sampel
100.000
800.000
Tes urine
30.000
180.000
Membeli tikus
putih dan
ransum standart
BPOM
Membeli
kandang dan
perlengkapan
Membeli bahan
kimia,spuit,gelas
piala,dan sonde
80.000
400.000
100.000
400.000
100.000
400.000
300.000
22
lambung
Sub Total (Rp)
2.480.000
4.Lain-lain
Material
Dokumentasi
Proposal
Laporan
kemajuan
Laporan
akhir
Artikel
ilmiah
Seminar
Justifikasi Perjalanan
Sewa kamera
Kertas,print,dll
Kertas,print,dll
1
1
1
Harga
Satuan
(Rp)
50.000
50.000
75.000
Kertas,print,dll
100.000
100.000
Kertas,print,publikasi,dll 1
150.000
150.000
Pendaftaran
Kuantitas
Jumlah
(RP)
50.000
50.000
75.000
600.000
1.200.000
Sub Total (Rp) 1.625.000
Total Keseluruhan (Rp) 11.323.000
Nama / NIM
Program
Studi
Bidang
Ilmu
Wiwi Anggraeni
/135050101111192
Peternakan
Peternakan
Alokasi
Waku
(Jam /
Minggu )
28
Yuli Fitria S
/135050101111197
Peternakan
Peternakan
28
Triana Fakuwita
/135100200111009
Teknologi
Pertanian
Keteknikan 28
Pertanian
Uraian
Tugas
PJ
Pengambi
lan Bahan
dan
Pengekstr
aan Whey
Kolostru
m
PJ
Perizinan
dan
Logbook
PJ
Analisa
Data dan
Melakuka
n Tes
23
Miftahul Munir
/125050100111125
Peternakan
Peternakan
28
Ashri Almiahsari
/135070501111024
Kedoktera
n
Farmasi
28
Urin
PJ
Perlengka
pan dan
Pengekstr
aan IgG
PJ
Keuangan
dan
Memberi
Perlakuan
Pada
Tikus
24