Karangan Nonilmiah
Karangan Nonilmiah
MAKALAH
Disusun untuk memenuhi tugas terstruktur MPK bahasa Indonesia yang dibina
oleh Sony Sukmawan, M.Pd.
KELOMPOK 5
AYU WIJAYANTI
(0810230011)
(0810230014)
NUR HIDAYANTI
(0810230025)
RIO MALINTAN
(0810230029)
BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Karangan nonilmiah merupakan karangan yang menyajikan fakta pribadi
tentang pengetahuan dan pengalaman dalam kehidupan sehari-hari. Pandangan
awal seseorang terhadap karangan nonilmiah pastilah sangat membosankan. Hal
itu dikarenakan seseorang tidak mengetahui secara langsung tentang karangan
nonilmiah tersebut. Selain itu seseorang juga kurang mengetahui tentang ciri,
bentuk, bahasa, serta kiat dan praktik penulisan karangan nonilmiah.
Kurangnya minat mahasiswa untuk mengetahui tentang karangan
nonilmiah sangatlah merugikan. Karena dengan menulis karangan nonilmiah kita
dapat menyajikan fakta pribadi tentang pengetahuan dan pengalaman kita dalam
kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, sangatlah penting bagi kita untuk
mempelajari bahkan membuat karangan nonilmiah dengan baik.
RUMUSAN MASALAH
1. Apakah pengertian penulisan karangan nonilmiah ?
2. Bagaimanakah ciri-ciri penulisan karangan nonilmiah ?
3. Bagaimanakah bentuk penulisan karangan nonilmiah ?
4. Bahasa apa yang digunakan dalam penulisan karangan nonilmiah ?
5. Bagaimanakah kiat dan praktik penulisan karangan nonilmiah ?
TUJUAN PEMBAHASAN
1.
2.
3.
MANFAAT PEMBAHASAN
1. Diharapkan Mahasiswa dapat mengetahui pengertian, ciri, bentuk,
bahasa, serta kiat dan praktik penulisan karangan nonilmiah.
2. Diharapkan Mahasiswa dapat meningkatkan kemampuan memahami
pengertian, ciri, bentuk, bahasa, serta kiat dan praktik penulisan
karangan nonilmiah
3. Diharapkan mahasiswa dapat membuat karangan nonilmiah baik
sesuai dengan ciri, bentuk, bahasa, serta kiat dan praktik penulisan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. KARANGAN NONILMIAH
1. Pengertian, Ciri, dan Bentuk Karangan Nonilmiah
Karangan nonilmiah adalah karangan yang menyajikan fakta pribadi
tentang pengetahuan dan pengalaman dalam kehidupan sehari-hari. Ciri-ciri
karangan nonilmiah:
a. ditulis berdasarkan fakta pribadi,
b. fakta yang disimpulkan subyektif,
c. gaya bahasa konotatif dan populer,
d. tidak memuat hipotesis,
e. penyajian dibarengi dengan sejarah,
f. bersifat imajinatif,
g. situasi didramatisir, dan
h. bersifat persuasif.
2. Contoh Karangan Nonilmiah
Dongeng, cerpen, novel, drama, dan roman adalah contoh karangan nonilmiah.
Berikut penulis kutipkan cuplikan novel Hantu Jeruk Purut karya Yennie
Hardiwidjaja dan synopsis telenovela Maria Mercedes
a. Cuplikan Novel
HANTU JERUK PURUT
Kelilingi kuburanku 7 kali, dan aku akan bersamamu
KUBURAN. Bayangan pertama yang terlintas di otak adalah tempat angker.
Sebuah tempat peristirahatan terakhir, di mana jasad-jasad terbaring, dimakamkan
dan lebur menjadi tanah. Lalu tinggallah nama dan kenangan yang hidup di benak
orang-orang yang mencintainya. Berakhirlah siklus hidup seorang manusia. Tapi
tidak dengan roh. Jasad hancur, roh abadi. Roh adalah semangat yang tertinggal
dalam raga manusia. Roh dapat melihat, mendengar, mengingat peristiwa masa
lampau, juga dapat mengasihi, bahkan membenci. Adar oh jahat dan roh baik, kita
tidak memusnahkan salah satunya. Keduanya saling bersinggungan dan
melengkapi dengan caranya yang magis. Pepatah kuno mengatakan, jangan
mengganggu jika tidak ingin diganggu. Sayangnya, terkadang manusia sombong
dan takabur. Mereka tidak sadar apa yang mereka lakukan, mereka tidak
mempertimbangkan dampaknya. Tentu saja, karena jika mereka tahu,mereka
akan berpikir berkali-kali
Semua kuburan memang sama saja, sama-sama angker. Tapi ada sebuah
kuburan yang legenda angkernya benar-benar mendirikan bulu kuduk. Bukan
sekedar deretan makam, kesunyian yang mencekam dan hawa dingin yang
membuat perasaan risau, tapi lebih dari itu. Ada sesuatu yang hidup. Bahwa
para roh yang menghuni kuburan itu, melihat dan bertindak. Sebuah kuburan di
daerah Jakarta Selatan, dekat jalan Ampera yang mengarah ke jalan Pangeran
Antasari adalah daftar kuburan pertama yang terkenal dengan legenda mistiknya.
Kuburan itu, hidup.
Kuburan Jeruk Purut
Pemandangan sunyi dan suram. Cahaya bulan mengintip di sela-sela pepohonan,
purnama malam tetap tidak mampu menerangi gelapnya areal kuburan.
Pemakaman umum itu terbalut kabut dan dikelilingi pepohonan. Hitam dan
mencekam. Sesekali suara burung hantu mengiringi malam, memperdengarkan
lengkingannya yang serak, lalu kembali sunyi.
Pagar yang mengelilinginya bengkok dan hampir roboh. Beberapa potong pagar
menjorok ke luar mengancam dan seolah siap menghunus siapa saja yang berani
mengganggu ketentraman makam.
Orang-orang enggan melintas di areal pemakaman ini, terutama pada malam hari.
Banyak cerita angker yang membuat bulu kuduk berdiri. Juga banyak tragedy
yang terjadi di pekuburan ini. Korban-korban yang mengingkari adanya dunia lain
selain dunia manusia
Sosok berkepala bunting berdiri tak jauh dari ketiganya. Di sampingnya
berdiri seekor anjing hitam besar dengan mata merah berkilat. Sosok itu
kesan seolah-olah Maria gila. Dengan demikian, Jorge memiliki cukup alas an
untuk menceraikan isterinya. Dalam menjalankan rencana ini, mereka dibantu
pelayan kepala Cordeho yang ternyata juga mengincar harta Santiago.
Malvina juga meminta Jorge mendesak isterinya agar segera mengalihkan hak
atas harta warisan kepada Jorge dengan dalih untuk mengurus perusahaan
tinggalan Santiago. Keadaan semakin runyam ketika Malvina menyebar pula isu
bahwa anak yang dikandung Maria bukan anak Jorge. Apalagi, Malvina mendesak
Fabiola agar segera mengeluarkan keterangan bahwa Maria gila. Imbalannya,
Malvina berjanji menikahkan Fabiola dengan Jorge setelah semuanya beres.
Pada saat kritis bagi Maria itulah, muncul Nyonya Camelia Mansila yang
seolah mengurai segala keruwetan Maria, bahkan kakak, adik, dan ayah gadis itu.
Nyonya ini pulalah yang mati-matian menghadang muslihat licik Malvina. Berkat
wanita inilah, segalanya diselesaikan.
Belakangan, Nyonya Camelia mengaku bahwa ia sebenarnya Magnolia, ibu
Maria. Apa yang dilakukannya ini merupakan tebusan atas dosanya karena
meninggalkan anak-anak yang masih membutuhkannya.
Cerita pun berakhir dengan baik bersamaan dengan lahirnya bayi kembar
Maria. Ia tidak jadi kehilangan harta bahkan mendapat anak sekaligus suami.
3. Bahasa Karangan Nonilmiah
Berbeda dengan karangan ilmiah, bahasa dalam karangan semiilmiah/ilmiah
popular dan nonilmiah melonggarkan aturan, seperti menggunakan kata-kata yang
bermakna konotasi dan figurative, menggunakan istilah-istilah yang umum atau
popular yang dipahami oleh semua kalangan, dan menggunakan kalimat yang
kurang efektif seperti pada karya sastra.
4. Kiat dan Praktek Penulisan Karangan Nonilmiah
Yang harus dilakukan dalam kiat dan praktek penulisan karangan nonilmiah
yaitu sbb:
a. Teruslah berlatih menulis. Jangan pernah berhenti menulis. Sebab
menulis itu seperti menyetir mobil. Semakin tinggi jam terbang Anda, maka
keahlian Anda pun insya Allah semakin baik.
BAB III
PENUTUP
SIMPULAN
Untuk dapat memahai ciri, bentuk, bahasa, serta kiat dan praktek penulisan
karangan nonilmiah, kita harus memahami dulu pengertiannya.
Dengan memperhatikan kiat-kiat tersebut kita dapat langsung berorientasi
langsung mengerjakan karya tulis nonilmiah.
SARAN
Untuk meningkatkan wawasan kita tentang karya tulis nonilmiah, sebaiknya
kita semakin mengekspos bentuk bacaan nonviksi. Sehingga kita bisa memulai
membuat karngan nonilmiah dengan baik dan benar.
DAFTAR PUSTAKA