Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN TETAP

PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK 1

I.
II.
III.
IV.

NOMOR PERCOBAAN
TANGGAL PRAKTIKUM
JUDUL PERCOBAAN
TUJUAN

:1
: 25 Agustus 2015
: STRUKTUR ATOM

Tujuan Umum
Mahasiswa memahami struktur atom hidrogen model Bohr.
Tujuan Khusus
1. Diberikan model diagram tingkat energi, mahasiswa dapat
menggambarkan transisi (elektronik) emisi.
2. Atas diagram tingkat energy, mahasiswa dapat menuliskan
rumusan yang menyatakan hubungan antara suatu transisi emisi
dengan perbedaan antara dua transisi emisi yang lain.
3. Diberikan data panjang gelombang () ketiga deret Lyman, Balmer,
dan Paschen, mahasiswa dapat mengidentifikasi ada tidaknya
hubungan yang bermakna (a) antar data numerik dan (b) antar
data numeric perbedaan .
4. Diberikan rumusan hubungan antara panjang gelombang , dengan
bilangan gelombang, v, mahasiswa dapat mengubah data numerik
menjadi v.
5. Dengan data numerik bilangan gelombang mahasiswa dapat
menarik kesimpulan bahwa setiap perbedaan bilangan gelombang
(v) terhadap v terpendek dalam suatu deret merupakan anggota v
bagi deret berikutnya.
6. Dengan data numerik bilangan gelombang, v , mahasiswa dapat
menarik

kesimpulan

bahwa

numerik

perbedaan

bilangan

gelombang (v) setiap dua garis spektrum terdekat dalam suatu


deret muncul kembali sebagai perbedaan yang sama dalam deret
berikutnya.
7. Bila digambarkan suatu model diagram energi transisi, mahasiswa
dapat menyatakan hubungan antara energi transisi emisi dengan
perbedaan antara dua tingkatan energi yang bersangkutan.

8. Atas dasar data v dan bilangan kuantum n yang sesuai, mahasiswa


dapat melukiskan grafik hubungan antara v dengan 1/n2 untuk deret
(a) Lyman, (b) Balmer, dan (c) Paschen.
9. Atas dasar grafik hubungan antara v dengan 1/n2 untuk setiap deret,
mahasiswa dapat membandingkan nilai titik-titik ekstrapolasi (n= )
dengan v terpendek batas yang teramati bagi masing-masing deret
Lyman, Balmer, dan Paschen.
10. Atas dasar data v bagi ketiga deret Lyman, Balmer, dan Paschen,
mahasiswa dapat menghitung tingkatan energi rerata, E1, E2, E3, ,
E, untuk atom hidrogen dan kemudian melukiskan secara
kuantitatif diagram transisi emisi atom hidrogen untuk ketiga deret
Lyman, Balmer, dan Paschen.
11. Atas dasar perhitungan energi transisi emisi, mahasiswa dapat
memperoleh rumusan untuk tetapan Rydberg dan energi ionisasi
bagi atom hidrogen.
V.

DASAR TEORI
Atom merupakan partikel paling kecil yang masih mempunyai sifat
unsur. Menurut para ahli fisika, jari-jari atom sekitar 3-5 nm (1 nm = 10-9
meter ). Sampai sekarang belum ada alat yang dapat memperbesar atom
sehingga dapat diamati secara jelas. Walaupun atom tidak tidak dapat
dilihat dengan jelas, para ahli dapat membuat perkiraan gambaran
mengenai aom berdasarkan data eksperimen dan kajian teoritis yang
dilakukannya. Perkiraan tentang gambaran atom tersebut dinamakan model
atom. Itulah sebabnya mengapa model atom telah beberapa kali mengalami
perubahan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan.
Struktur atom merupakan satuan dasar materi yang terdiri dari inti atom
beserta awan elektron bermuatan negatif yang mengelilinginya. Inti atom
mengandung campuran proton yang bermuatan positif dan neutron yang
bermuatan netral (terkecuali pada Hidrogen-1 yang tidak memiliki
neutron). Elektron-elektron pada sebuah atom terikat pada inti atom oleh
gaya elektromagnetik. Demikian pula sekumpulan atom dapat berikatan
satu sama lainnya membentuk sebuah molekul. Atom yang mengandung
jumlah proton dan electron yang sama bersifat netral, sedangkan yang
mengandung jumlah proton dan elektron yang berbeda bersifat positif atau

negatif

dan merupakan ion. Atom dikelompokkan berdasarkan jumlah

proton dan neutron pada inti atom tersebut. Jumlah proton pada atom
menentukan unsur kimia atom tersebut, dan jumlah neutron menentukan
isotop unsur tersebut.
Radiasi dari suatu atom dapat digolongkan ke dalam spektra kontinu
dan spektra diskret (garis). Pada spektra kontinu, terdapat hampir semua
panjang gelombang mulai dari mendekati nol sampai mendekati tak
hingga. Contoh spektra kontinu adalah radiasi yang dihasilkan dari logam
yang dipijarkan.
Umumnya, spektra garis yang ditimbulkan oleh atom-atom kompleks
sangat rumit, sehingga pembahasan lebih diarahkan pada spektrum atom
hidrogen yang paling sederhana. Spektrum hidrogen sangat sederhana
sebab dihasilkan dari atom dengan satu elektron. Jika tabung berisi gas atau
uap dari unsur tertentu seperti raksa, natrium, atau neon dialiri listrik
bertegangan tinggi, maka cahaya akan dipancarkan pada beberapa panjang
gelombang diskret membentuk garis spektra yang dihasilkan dari uap
natrium sangat pada 590 nm.
Untuk menjelaskan garis-garis spektra yang ditimbulkan oleh atom
dapat diterapkan metode ilmiah terbaik. Metode ilmiah terbaik dapat
dipakai apabila tidak ada teori yang dapat menerangkan data, maka dicoba
menemukan fungsi yang cocok dengan data, dan selanjutnya mencoba
menyusun teori yang daapat menerangkan fungsi itu,. Seorang guru
sekolah bernama Johannes balmer mencatat bahwa panjang gelombang
kelompok garis-garis yang dipancarkan atom hidrogen dalam daerah
tampak sangat cocok dengan rumus berikut ini.
Dengan lamda adalah panjang gelombang (dalam nm) dan n adalah
bilangan bulat di mulai dari n+3. Contoh : untuk n=3 , lamda = 656,1 nm.
Rumusan ini sekarang dikenal sebagai rumus Balmer dan deret garis yang
cocok

dinamakan

deret

Balmer.

Panjang

gelombang

364,5

nm

berhubungan dengan n dinamakan limit deret.


Segera setelah ditemukan deret Balmer, semua kelompok garis dalam
spektra atom hidrogen dapat ditentukan dengan rumus serupa. Dengan
lamda limit adalah panjang gelombang yang cocok dengan penemunya dan

n adalah bilangan bulat dari n0+1, yaitu untuk : n0=1 dinamakan deret
lyman ; n0=4 , deret Brackett dan n0=5 deret fund.
Atom hidrogen merupakan atom atom yang paling sederhana, hanya
tersusun oleh satu proton dan satu elektron. Karena spektrum atom bersifat
khas bagi atom yang bersangkutan, adalah beralasan jika muncul dugaan
adanya hubungan yang mendasar antara spektrum atom dengan distribusi
elektron di sekeliling inti atom hidrogen yang merupakan suatu langkah
awal yang paling fundamental dalam usaha elusidasi struktur elektronik
suatu atom. Spektrum emisi atom hidrogen bebas dalam keadaan tereksitasi
terdiri atas garis-garis spektrum yaitu satu set dalam daerah uv (ultra
violet), satu set dalam daerah tampak (visible, artinya tampak oleh mata
manusia) dan beberapa set dalam inframerah (IR, infrared) dari spektrum
elektromagnetik seperti ditunjukkan oleh gambar berikut. Spektrum ini
diperoleh jika cahaya pucat kebiruan dari gas hidrogen yang dipijarkan
(artinya teratomisasi) dilewatkan pada sebuah prisma gelas.
Bertahun-tahun para ilmuwan berusaha mendapatkan suatu pola
formula yang melukiskan hubungan antar panjang gelombang garis-garis
spektrum atom hidrogen dan akhirnya pada tahun 1885 J. Balmer (Swiss)
berhasil menunjukkan bahwa grafik hubungan antara frekuensi (v) dengan
1/n2 ternyata berupa garis lurus. Balmer juga meramalkan adanya sejumlah
garis-garis spektrum yang pada waktu itu belum ditemukan, garis-garis
spektrum yang memenuhi persamaan disebut deret Balmer. Dalam kurun
waktu kira-kira 40 tahun kemudian akhirnya ditemukan beberapa deret
garis lain yang mirip dengan deret Balmer. Deret baru ini kemudian diberi
nama sesuai dengan penemunya yaitu Lyman (1906) yang terpencar pada
daerah ultraviolet , Paschen (1908) yang terpencar pada daerah inframerahdekat, Brackett (1922) yang terpencar pada daerah inframerah dan deret
Pfund (1923) yang terpencar pada daerah inframerah-jauh. Pada dasarnya,
sebaran garis-garis cenderung konvergen dan melemah sejalan dengan
makin pendeknya panjang gelombang atau naiknya energi.
VI.

PROSEDUR PERCOBAAN
1. Lengkapi kemungkinan transisi-emisi yang lain pada Lembar
Kerja.

2. Kerjakan secara sama untuk energi transisi-emisi yang lain, yaitu


(E4-E3), (E3-E2) dan (E4-E2).
3. Lengkapi tabel 1 kolom 2 dan 3 kemudian periksa dengan teliti
dengan cermat. Ada atau tidak adakah suatu hubungan yang
bermakna antara data numeric ( dan atau ) satu terhadap yang
lain baik dalam satu deret maupun dengan deret yang lain ?
4. Ubahlah data panjang gelombang (Tabel 1) menjadi data bilangan
gelombang (sebenarnya dapat juga frekuensi) dan masukkan
kedalam tabel 1-kolom5. Dua-tiga diantaranya untuk masingmasing deret telah dikerjakan.
5. Untuk menjawab atau menyelesaikan masalah tersebut, secara
sama hitung harga setiap percobaan (v) antara garis terdekat
tersebut, secara sama hitung harga setiap percobaan (v) antara
garis terdekat bagi masing-masing deret, kemudian selidikilah
hubungannya dengan nilai v bagi deret yang lain. Demikian juga
hitung harga setiap (v) terhadap vterpendek bagi masing-masing
deret.
6. Untuk menjawab atau menyelesaikan masalah tersebut gunakan
data tabel 1 kolom 6 untuk mengidentifikasi hubungan numeric
dalam satu deret dengan deret lain.
7. (7a) Tidak peduli besarnya E1 (tingkat energi terendah tempat
berakhirnya transisi elektronik), secara sama diperoleh :
Ec-Ea=..
Lebih informatif, hubungan-hubungan tersebut dapat disusun
sebagai berikut :
Eb-Ea(deret 1) = Ed (deret II)
Ec-Ea(deret 1) = Ee (deret II)
(7b) Oleh karena setiap harga E berbanding lurus terhadap v
(maupun v) sebagaimana dirumuskan oleh Einstein tersebut, maka
tentukanlah :
Vb-Va=..?
Vc-Va=..?
Demikianlah seterusnya, bila pada konsep Diagram -2 tingkattingkat energinya diperbanyak lagi E5,E6,..,E, tentulah dipenuhi
hubungan bahwa numerik perbedaan bilangan gelombang (v) pada
suatu deret muncul sebagai numeric v pada deret lain sebagaimana
diungkap oleh data menurut tugas-5.

(7c) Tambahan pula Diagram-2 menunjukan bahwa :


Ec-Eb=atau
Vc-Vb=..
Hubungan ini tentulah berlaku umum, yaitu bahwa
perbedaan bilangan gelombang , v, bagi setiap dua garis spektrum
terdekat pada satu deret dapat dinyatakan oleh perbedaan tersebut
pada deret lain, bila konsep Diagram-2 diperbanyak tingkat-tingkat
energinya. Tidak diragukan lagi bahwa hal ini sesuai dengan data
menurut tugas-6 atau Tabel 1 kolom
8. Gambar grafik hubungan antara v (sebagai ordinat) dan

1
n2

(sebagai absis)
a. Untuk deret Lyman:
n : 2,3,,7,.; sesuai dengan v = L(1), L(2),,L(6),L( )
b. Untuk deret Balmer :
n : 3,4, , 10,., ; sesuai dengan v = B(1), B(2),,B(8),B( )
c. Untuk deret Paschen :
n : 4,5, ,9,., ; sesuai dengan v = P(1), P(2),,P(6),P( )
sungguh ajaib bahwa ketiga grafik tersebut berupa garis
lurus. Hal ini berarti bahwa v bagi L ( ), B( ), dan P(

tentulah

merupakan ekstrapolasi masing-masing garis tersebut pada


1
n2

= 0 (atau n= ).

9. (a) masukkan data diatas (E1-E) , , (E3-E), kedalam Tabel 2,


demikian juga untuk tingkatan energi yang lain hingga E10, dan
kemudian tentukan rata-rata masing-masing harga.
(b) tentukan kedudukan tiap-tiap energi tersebut (Tabel 2 kolom 5)
untuk E1 hingga E10 dalam suatu gambar dan kemudian lukiskan
dengan tanda anak panah diagram transisi emisi untuk ke tiga deret
tersebut yang mencerminkan data Tabel 1.10 (1) Dengan data Tabel

2 (kolom 5), hitung nilai parameter

E 1E
EnE

untuk n=1-10,

kemudian masukkan hasilnya kedalam Tabel 2 kolom 6, dan


tentukan pula nilai pembulatannya (kolom 7).

10. Selidiki numeri-numerik tersebut adakah hubungan tertentu antara

bilangan kuantum n dengan parameter

E 1E
EnE

kemudian

nyatakan hubungan ini; selanjutnya dapatkan harga tetapan tertentu


(sebagai tetapan Rayberg) !
11. Hitung energi ionisasi atom hidrogen, dan tentukan dua tingkatan
energi manakah yang terlibat (1cm-1=11,9566 J.mol-1)

VII. HASIL PENGAMATAN


1. Tugas 1 : Melengkapi diagram transisi elektronik emisi :
Energi, E
E4
E3
E2

E1
Diagram 1. Transisi (elektronik) emisi
2. Tugas 2
Energi transisi emisi pada pada Diagram 1, yaitu :
E4-E3 = (E4-E1) (E3-E1)
Atau = (E4-E2) (E4-E2)
E3-E2 = (E3-E1) (E2-E1)
Atau = (E4-E1) (E4-E1)
E4-E2 = (E4-E1) (E2-E1)
Atau = (E5-E1) (E3-E1)
3. Tugas 3
Lingkari dan atau lengkapi jawaban yang benar berikut ini.

Data numerik dan pada Tabel 1 kolom 2 dan 3 ternyata :


a. Tidak menunjukkan adanya hubungan yang jelas baik dalam satu
deret maupun antar deret.
b. Menunjukkan adanya hubungan yang bermakna yaitu bahwa :
Angka 18,995 pada data numerik pada tabel 1 kolom 1
diperoleh dengan mengurangkan data numerik pada kolom 2
yaitu 121.567-102.572 ( L(1)-L(2)).

4. Tugas 4 : Melengkapi Tabel 1 kolom 5, yaitu data v


Tabel 1. Data panjang gelombang spektrum garis atom hidrogen .
/ (nm)
1 n n (n+1)

Deret

/ (nm)

V / cm-1

V / cm-1
V (n+1) v
Vn-V1
n

L(1)

Deret Lyman
121.567 82259

L(2)

102.572

97492

L(3)

97.254

102823

18.995
13677

15233

5.318
3038

5331

2280
1086

L(4)

94.974

105291

L(5)

93.780

106632

93.075

B(1)

107440
109679
Deret Balmer
656278
15237

B(2)

486133

20570

B(3)

434047

23038

B(4)

410714

24379

170.145

9142
9951
809

B(5)

397007

25188

8102

10476
525

B(6)

388905

25713

5366
1617

7801
1341

13167
2736

5333
2408

23873
5065

25181

5333

52.086
10706

24373
808

L(6)
L( )

28213

23032
1341

705

118059

20564
2468

1194
489

15233

10835
359

B(7)

383589

26072

7349

11093
258

B(8)

379790

26330

B( )

P(1)
593305
405309

P(2)
187996

99125

P(3)
88871

38530

P(4)
50341

18646

P(5)
31695

27427

Deret Paschen
5333
1875.110
7801
1281.80
9142
5
1093.89
1004.93

2468
2468
3809
1341
4617
808

9950

5142
525

10475

5502
360

P(6)

10835

P( )

954.597

12190

922.902

5. Tugas 5 :
(a) Melengkapi Tabel 1 kolom 6.
(b) Hubungan antara v (terhadap vterpendek) dalam satu deret (Tabel
1 kolom 7) dengan v sebagai anggota deret lain yang lebih
rendah ( Tabel 1 kolom 5) yaitu sebagai berikut :
B(1) = L(2)-L(1), sebab:97492-82259 = 15233
B(2) = L(3)-L(1), sebab:102823-82259 = 20564
B(3) = L(4)-L(1), sebab:105291-82259 = 23032
B(4) = L(5)-L(1), sebab:106632-82259 = 24373

B(1) = 15237
B(2) = 20570
B(3) = 23038
B(4) = 24379

P(1) = L(3)-L(2), sebab:102823-97492 = 5331 P(1) = 5333


Juga= B(2)-B(1), sebab:20571-15237 = 5334 P(1) = 5333
P(2) = L(4)-L(2), sebab:105291-97492 = 7799 P(2) = 7801
=B(3)-B(1), sebab:23038 - 15237 = 7801 P(2) = 7801
P(3) = L(5)-L(2), sebab:106632-97492 = 9140 P(3) = 9142
=B(4)-B(1), sebab:24379 - 15237 = 9142 P(3) = 9142
P(4) = L(6)-L(2), sebab:107440-97492 = 9948 P(4) = 9950
=B(5)-B(1), sebab:25188 - 15237 = 9951 P(4) = 9950
P(5) = L( )-L( ), sebab:.. - .. = P(5) = 10476
=B(6)-B1 ), sebab:25713 - 15237 = 10476P(5) = 10476
P(6) = L( )-L( ), sebab:..-. = P(6) = 10835
=B(7)-B(1), sebab:26072 - 15237 = 10835P(6) = 10835
Jadi secara umum : B(n) = L(n+1) L (1), dan
P(n) = L(n+2) L (2)

= B(n+1) B (1)
6. Tugas-6
a. Melengkapi data tabel 1 kolom 7 (lihat tugas-5)
b. Hubungan v untuk setiap garis spektrum terdekat antara
masing-masing deret dapat diperoleh melalui perhitunganperhitungan berikut.
L(3)-L(2) = B(2) - B(1)
L(4)-L(3) = B(3) - B(2)
=P(2) - P(1)
L(4)-L(3) = B(4 ) - B(3)
=P(3) - P(2)
L(4)-L(3) = B(5) - B(4)
=P(4) - P(3)
= B(6) - B(5)
=P(5) - P(4)
= B(7) - B(6)
=P(6) - P(5)
Jadi, secara umum diperoleh hubungan :
L(n+2) L(n+1) = B(n+1) B(n) = P(n) P(n-1)

7. Tugas-7
Energi E
Deret 1

deret II
E4
E3
E2
E1

Eb
Ec
Ed
Ee
Ea
Diagram-2. Transisi (elektronik) emisi
Hubungan perbedaan tingkat energi menurut Diagram 2 yaitu :
(a) Eb-Ea = (E3-E1) (E2-E1) = Ed
Ec-Ea = (E4-E1) (E2-E1) = Ee
(b) Deret I
Deret II
Vb - Va = Vd
Vc - Va = Ve
(c) Deret I
Deret II
Vc - Vb = Ef
Vc - Vb = Vf
Simpulan
(1) Hubungan antara v antara dua garis terdekat dalam suatu deret
dengan v bagi deret yang lain yaitu bahwa : Perbedaan bilangan
gelombang v bagi setiap dua garis spektrum terdekat pada
satu deret dapat dinyatakan oleh perbedaan pada deret lain.
(2) Hubungan v antar deret (tugas 6) dengan Diagram 2 yaitu
bahwa : Bila konsep diagram 2 diperbanyak tingkat energinya.

Tidak diragukan lagi bahwa hal ini sesuai dengan data menurut
tugas 5/tabel 1 kolom 6.
8. Tugas-8 : Grafik hubungan antara v dengan

1
n2

untuk deret

Lyman, Balmer, dan Paschen, dapat dilukiskan sebagai berikut :

Grafik hubungan antara v dengan

1
n2

untuk deret Lyman

v/103 cm-1
120
115
110
105
100

Y-Values

95
90
85
80
0

0.05 0.1 0.15 0.2 0.25 0.3

a. Persamaaan garis lurus : y = ax + b


b. Titik ekstrapolasi,
L= 82259 cm-1
c. Harga batas deret,
L= 109679 cm-1
Grafik hubungan antara v dengan 1/n2 untuk deret Balmer
V / 103 cm-1

28
26
24
22
Y-Values

20
18
16
14
0

0.02 0.04 0.06 0.08 0.1 0.12

a. Persamaan garis lurus : y = ax+b


b. Titik ekstrapolasi,
B= 15237 cm-1
c. Harga batas deret,
B= 27427 cm-1
Grafik hubungan antara v dengan 1/n2 untuk deret Paschen
V / 103 cm-1
12
10
8
6

Y-Values

4
2
0
0

0.01 0.02 0.03 0.04 0.05 0.06 0.07

a. Persamaan garis lurus : y = ax+b


b. Titik ekstrapolasi,
P= 53330 cm-1
c. Harga batas deret,
P= 12190 cm-1
9. Tugas-9

a. Melengkapi tabel 2 kolom 2-5


Tabel 2. Data perhitungan energi transisi emisi untuk deret
Lyman, Balmer dan Paschen

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

(En-E)/cm-1 untuk
Dari garis
Dari garis
Numerik

Dari garis
Lyman

Balmer

Paschen

rerata

-109679
-27420
-12187
-6855
-4387
-3046
-

-27427
-12190
-6856
-4388
-3047
-2239
-1714
-1354
-1097

-12190
-6857
-4389
-3049
-2240
-1715
-1355
-

-109679
-27673,5
-12189
-6856
-4388
-3047,3
-2239,5
-1714,5
-1354,5
-1097

E 1E
EnE

Nilai
Dan
Pembulatan

1
3,99
8,99
15,99
24,99
35,99
48,97
63,97
80,97
99,98

1
4
9
16
25
36
49
64
81
100

b. Diagram transisi (elektronik) emisi untuk deret Lyman, Balmer,


dan Paschen secara kuantitatif menurut data tabel 2 kolom 5
dapat dilukiskan sebagai berikut.
E/103 cm-1
(E) 0,00
-15,00
-30,00
-60,00
-90,00
-120,00
Deret Lyman

Deret Balmer

Deret Paschen

10. Tugas-10 : Melengkapi tabel 2 kolom 6 dan 7


Dari data tersebut ternyata diperoleh rumusan bahwa :
E 1E
E nE

=E1 E dimana n .=1,2,3,4

109679 Cm
Atau
109679

= E-En

Harga konstan, 16-36 cm-1, inilah yang disebut sebagai tetapan Rydberg
yang sering diberi notasi RH, sehingga hubungan tersebut dapat ditulis
ulang sebagai berikut :
RH
=EE n
2
a.
demikian juga
h(n)
b.

RH
=EE m
2
h(n)

Maka gabungan (a) dan (b) menghasilkan : R H(E - E) - Em-En, tu lebih


informatif dinyatakan dalam bentuk hubungan (Rumus Ritz):
v = RH (Em En) dimana Em > En
selanjutnya untuk bilangan-bilangan diskrit ini ada hubungannya
dengan nama deret sebagai berikut:
n1
1
2
3

n2
2,3,4,5,6,7
3,4,5,6,7,8,9,10
4,5,6,7,8,9

Nama deret
Lyman
Balmer
Pascen

Tugas-11
Energi ionitas atom hidrogen yaitu energy yang dibutuhkan untuk
mengeluarkan elektron dari tingkat energy dasar n = 1 untuk atom
hidrogen ketingkat energy tidak terhingga besarnya yaitu 98,990 cm -1
atau 1195,42 . 10-3 kj. Mol-1 (1 cm-1 = 11,9566 J. mol-1)
Adapun dua tingkat energy yang terlibat yaitu : 1 dan 10.

VIII. PEMBAHASAN
Konsep atom pertama kali dinyatakan oleh filsuf Yunani Democritus
pada abad ke-5 masehi, yang mengungkapkan keyakinannya bahwa semua
materi terdiri dari atas partikel yang sangat kecil dan tidak dapat dibagi

lagi, yang ia namakan atomos. Bukti percobaan yang diperbolehkan dari


penyelidikan ilmiah pada waktu itu mendukung konsep atomisme dan
menghasilkan definisi modern tentang unsur dan senyawa. Teori ini
didukung oleh seorang ilmuwan Inggris, John Dalton yang presisi tentang
blok penyusun materi yang tidak dapat dibagi lagi yang disebut atom.
Sprektrum merupakan hasil yang diperoleh bila suatu berkas energi
radiassi dibagi-bagi kedalam panjang-panjang gelombang komponennya.
Jika radiasi yang terbagi-bagi itu berasal dari atom yang tereksitasi maka
spektrum itu disebut spektrum atom. Berdasarkan bentuknya spektrum
dibagi 2, yaitu : spektrum kontinou dan spektrum diskontinou. Spektrum
kontinou adalah spektrum sinar yang mengandung semua jenis gelombang
yang ada didaerah tertentu, sehingga terlihat seperti sambung-menyambung
dan tidak ada bagian yang kosong, contohnya pelangi. Spektrum
diskontinou adalah spektrum yang hanya mengandung gelombang tertentu,
sehingga terdapat daerah kosong. Spektrum jenis ini terbagi dua, yakni :
spektrum emisi dan spektrum absorpsi. Pada spektrum emisi, sinar berasal
dari zat yang memancarkan sinar dengan gelombang tertentu, dan tampak
berupa garis-garis terpisah, seperti spektrum hidrogen. Spektrum arbsorpsi
adalah spektrum sinar yang pada bagian-bagian tertentu tidak terisi atau
kosong. Spektrum ini dapat terjadi bila seberkas cahaya yang mengandung
berbagai panjang gelombang dilewatkan kedalam zat yang hanya menyerap
beberapa gelombang dengan panjang tertentu.
Atom hidrogen merupakan unsur yang mempunyai satu elektron
sehingga spektrumnya paling sederhana dibandingkan spektrum unsur yang
lain. Pada daerah sinar tampak terdapat empat garis dengan masing-masing
410,432,486 dan 656 nm. Dan juga terdapat garis-garis didaerah UV dan
IR. Garis-garis yang berdekatan disebut deret, yaitu : deret Lyman, deret
Balmer, Paschen, Brackett, dan Pfund. Pancaran radiasi dari atom
berenergi, dapat dihubungkan dengan jatuhnya elektron dari orbit berenergi
tinggi keorbit yang berenergi lebih rendah, dan memberikan satu kuantum
energy (foton) dalam bentuk cahaya. Dengan menggunakan argumen yang
didasarkan interaksi elektrostatik dan hokum Newton tentang gerak, Bohr

menunjukkan bahwa elektron dalam atom hidrogen dapat memiliki energy


yang diperoleh dari rumus.
Proses pemancaran dalam atom hidrogen yang tereksitasi, menurut
Bohr sebuah elektron yang awalnya dalam orbit dengan energi lebih tinggi
(n=3) jatuh kembali ke orbit berenergi lebih rendah (n=2). Akibatnya, foton
dengan energi hv dilepaskan.
Dimana adalah konstanta Rydberg (2,18x10-18 J), n adalah bilangan
kuantum utama (n=1,2,3,) Tanda negatif menunjukkan bahwa energi
elektron dalam atom lebih rendah dari energi elektron bebas, atom elektron
yang berada pada jarak tak hingga dari inti atom. Semakin dekat elektron
ke inti (semakin kecil nilai n), En menjadi lebih besar dalam nilai
mutlaknya, tetapi juga semakin negatif. Nilai paling negatif didapat bila
n=1, yang berkaitan dengan orbit yang paling stabil.
Kestabilan elektron berkurang untuk n=2,3, dan keadaan ini disebut
keadaan tereksitasi yakni keadaan berenergi lebih tinggi dari keadaan dasar.
Elektron dalam hidrogen yang menempati orbit dengan n lebih besar dari 1
disebut dalam keadaan tereksitasi. Jari-jari tiap orbit melingkar bergantung
pada n2. Jadi, bila n meningkat dari 1 ke 2 ke 3, ukuran jari-jari orbit
meningkat dengan cepat. Semakin tinggi keadaan tereksitasi, semakin jauh
elektron dari inti (semakin lemah elektron diikat oleh inti). Nilai n 1 dan n2
didapat dari perhitungan semat dan bukan dari hokum atau teori, maka
persamaan Rydberg disebut persamaan empiris. Dan jumlah garis tiap deret
selalu kurang satu dari deret sebelumnya.
Bohr mempertahankan beberapa ciri

model

planet

arti

ia

membayangkan atom sebagai suatu inti positif yang dikitari oleh satu
elektron atau lebih yang bergerak dalam suatu lintasan bulat tertentu.
Namun ia melontarkan dua pengandaian umum yang diterapkan pada
atom-atom meskipun prilaku semacam itu tidak dikenal dalam sistem skala
besar. Pengandaian ini diringkaskan sebagai berikut :
a. Selama sebuah elektron tetap tinggal dalam lintasannya, atau keadaan
stasioner, elektron itu tidak bertambah ataupun berkurang energinya.
b. Bila sebuah elektron meloncat dari satu lintasan (keadaan stasioner)
kelintasan yang lain, maka transisi semacam itu disertai dengan

penyerapan atau pemancaran sejumlah tertentu energi yang sama


dengan selisih energi antara kedua keadaan transisi itu.
Keadaan-keadaan stasioner, atau tingkat energi, yang biasanya
dihuni oleh elektron, ialah keadaan yang berenergi relatif rendah, yang
disebut keadaan dasar. Bila atom itu dinaikkan temperaturnya, atau
dieksitasi dengan cara-cara lain, seperti dalam busur listrik, maka elektronelektron, terutama yang terletak diluar dalam atom-atom tereksitasi,
menyerap energi dan dipaksa meloncat ketingkatan dengan energi yang
lebih tinggi, yang disebut keadaan eksitasi. Bila suatu elektron tereksitasi
jatuh kembali ke tingkatan energi yang rendah, akan dipancarkan sejumlah
tertentu energi radiasi, dan jumlah energi ini akan menentukan panjang
gelombang dari radiasi yang dipancarkan itu.
IX.

KESIMPULAN
1. Atom merupakan partikel yang sangat kecil.
2. Spektrum merupakan hasil yang diperoleh bila suatu berkas energi
radiasi dibagi-bagi kedalam panjang gelombang komponennya.
3. Model atom Bohr menunjukkan bahwa elektron-elektron didalam
atom berada didalam garis-garis lingkaran (orbit) dengan tingkat
energi yang berbeda mengelilingi inti.
4. Model atom mekanika gelombang (model atom modern) menyatakan
bahwa elektron tidak dapat dipastikan keberadaannya, hanya dapat
ditentukan kebolehjadian terbesar elektron (orbital).
5. Konfigurasi elektron, yaitu penyebaran elektron dalam orbital-orbital
atom. Pengisian orbital tersebut mengikuti aturan yang disebut prinsip
aufbau dimana elektron-elektron dalam atom sedapat mungkin
memiliki energi terendah.
6. Data numerik dan pada tabel 1 kolom 2 dan 3 tidak menunjukkan
adanya hubungan yang jelas dalam satu deret maupun antar deret.
7. Hubungan antara v antara dua garis terdekat dalam suatu deret
dengan v bagi deret yang lain yaitu bahwa: perbedaan bilangan
gelombang v bagi, setiap dua garis spektrum terdekat pada suatu
deret dapat dinyatakan oleh perbedaan pada deret lain.
8. Hubungan v antar deret (tugas 6) dengan Diagram 2 yaitu bahwa :
bila konsep diagram 2 diperbanyak tingkat energinya. Tidak diragukan

lagi bahwa hal ini sesuai dengan data menurut tugas 5 atau tabel 1
kolom 6.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim.2014.Struktur Atom. http://id.wikipedia.org/wiki/struktur_atom.html


diakses tanggal 02 September 2015

M.Hadeli L.2014.Petunjuk Praktikum Kimia Anorganik 1.Indralaya:Unsri.


Winarto,Dwi.2013.Spektrum Atom Hidrogen.
http://www.ilmukimia.org/2013/04/spektrum-atom-hidrogen.html diakses tanggal
02 September 2015

Anda mungkin juga menyukai