Anda di halaman 1dari 13

Pembangkitka Listrik Tenaga Air

Faisal Dikjaya S. Mahmud


2015-11-111
C

S1. Teknik Elektro

Sekolah Tinggi Teknik PLN Jakarta


2015

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Semakin berkembangnya zaman, pengetahuan manusia semakin betambah dengan
didukung oleh semakin berkembangnya IPTEK. Sehingga dapat memicu pemikiran yang
dapat melahirkan kreatifitas dan inovasi baru. Sebagai contoh adanya pengembangan tenaga
pembangkit listrik yang beragam, yang paling sederhana dengan memanfaatkan air untuk
menghasilkan PLTA. Air merupakan sumber energi yang murah dan relatif mudah didapat,
karena pada air tersimpan energi potensial (pada air jatuh) dan energi kinetik (pada air
mengalir). Tenaga air (Hydropower) adalah energi yang diperoleh dari air yang mengalir.
Energi yang dimiliki air dapat dimanfaatkan dan digunakan dalam wujud energi mekanis
maupun energi listrik. Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengapresiasi banyaknya calon
pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang berasal dari latar belakang yang
berbeda-beda. Meski bervariasi, namun JK meminta nama-nama yang mengajukan diri untuk
duduk di kursi komisioner KPK itu mempunyai eligibilitas yang sesuai harapan . Pemanfaatan
energi air banyak dilakukan dengan menggunakan kincir air atau turbin air yang
memanfaatkan adanya suatu air terjun atau aliran air di sungai. Sejak awal abad 18 kincir air
banyak dimanfaatkan sebagai penggerak penggilingan gandum, penggergajian kayu dan
mesin tekstil. Memasuki abad 19 turbin air mulai dikembangkan. Aliran sungai dengan
sejumlah anak sungainya dibendung dengan sebuah Dam. Airnya ditampung dalam waduk
yang kemudian dialirkan melaui Pintu Pengambilan Air (Intake Gate) yang selanjutnya
masuk ke dalam Terowongan Tekan (Headrace Tunnel). Sebelum memasuki Pipa Pesat
(Penstock), air harus melewati Tangki Pendatar (Surge Tank) yang berfungsi untuk
mengamankan pipa pesat apabila terjadi tekanan kejut atau tekanan mendadak yang biasa
disebut sebagai pukulan air (water hammer) saat Katup Utama (Inlet Valve) ditutup seketika.
Setelah Katup Utama dibuka, aliran air memasuki Rumah Keong (Spiral Case). Aliran air
yang bergerak memutar Turbin dan dari turbin, air mengalir keluar melalui Pipa Lepas (Draft
Tube) dan selanjutnya dibuang ke Saluran Pembuangan (Tail Race).

Poros turbin yang berputar tersebut dikopel dengan poros Generator sehingga disalurkan
melewati Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) ke konsumen melalui Gardu Induk.
Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) adalah pembangkit yang mengandalkan energi
potensial dan kinetik dari air untuk menghasilkan energy listrik. Energi listrik yang
dibangkitkan ini biasa disebut sebagai hidroeliktrik.
1.2. Rumusan Masalah
1.2.1.
1.2.2.
1.2.3.
1.2.4.

Bagaimana cara kerja PLTA ?


Berapa MW yang dihasilkan dari 3 turbin PLTA ?
Kapan dimulainya pengoprasian PLTA disulewana ?
Sejak kapan dimulainya pengerjaan PLTA disulewana?

1.3. Batasan Masalah

1.3.1. Jaringan listrik PLTA Sulewana saat ini sudah berada di wilayah Sausu Kabupaten Parigi
Moutong, setelah rampung dari situ baru dilanjut ke Palu jadi tinggal berapa ratus meter lagi
1.3.2. Berdasarkan hasil rapat koordinasi bersama petugas teknis, secara umum aliran listrik PLTA
Sulewana telah teralirkan ke Kota Palu tetapi masih sebatas tegangan listrik arus menengah,
melalui travo mobile yang ada di Parigi.
1.3.3. Proses persetujuan izin prinsip penggunaan kawasan dari Menteri Kehutanan sudah terbit
tapi belum bisa membangun karena masih ada persyaratan lain yang belum dipenuhi yakni
izin tapal batas lagi. Jika itu sudah rampung otomatis telah bisa diproses untuk keluar surat
izin pinjam pakai hutan lindung.

BAB II
Pembangkit Listrik Tenaga Air
2.1. Pembahasan

Pembangkit listrik tenaga air (PLTA) merupakan salah satu pembangkit listrik yang
menggunakan energi terbarukan berupa air. Salah satu keunggulan dari pembangkit ini adalah
responnya yang cepat sehingga sangat sesuai untuk kondisi beban puncak maupun saat terjadi
gangguan di jaringan. Selain kapasitas daya keluarannya yang paling besar diantara energi
terbarukan lainnya, pembangkit listrik tenaga air ini juga telah ada sejak dahulu kala. Berikut
ini merupakan penjelasan singkat mengenai pembangkit listrik tenaga air serta keberadaan
potensi energi air yang masih belum digunakan. Tapi diupayakan tahun ini antara bulan
Oktober hingga Desember pembangunan jaringan transmisi PLTA sudah rampung
dikerjakan..Suplai daya listrik sebesar itu baru memenuhi kebutuhan masyarakat di
Tentena, Poso dan sebagian Parigi Moutong, kata Gubernur Sulteng, Longki Djanggala,
Rabu,(3/9/2014).Sesuai kesepakatan dengan PLN. PLTA Sulewana Poso tahap III siap
mengalokasikan sekitar 50 daya listrik untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Sulteng.
Proyek itu saat ini sementara berjalan.Menurut dia, jika tidak ada aral melintang Desember
2014, pembangunan transmisi PLTA Sulewana Poso sudah rampung dan langsung mensuplai
daya, termasuk ke Kota Palu. Mudah-mudahan saja pembangunan transmisi PLTA bisa
selesai akhir 2014 mendatang, supaya 2015 sudah bisa menyuplai sebab PLTA Sulewana
telah melanjutkan tahap I dan Tahap III sehingga produksi listrik yang tersedia di PLTA
Sulewana sudah mencapai 195 MW. Longki berharap presiden SBY bisa merekomendasikan
untuk tetap dilanjutkan bantuan pembangunan PLTA agar daerah ini mendapat suplay listrik
sesuai yang dibutuhkan dan berharap tidak devisit lagi. PLTA merubah energi yang
disebabkan gaya jatuh air untuk menghasilkan listrik. Turbin mengkonversi tenaga gerak
jatuh air ke dalam daya mekanik. Kemudian generator mengkonversi daya mekanik tersebut
dari turbin ke dalam tenaga elektrik. Sistem tenaga air mengubah energi dari air yang
mengalir menjadi energi mekanik dan kemudian biasanya menjadi energi listrik. Air mengalir
melalui kanal (penstock) melewati kincir air atau turbin dimana air akan menabrak sudu-sudu
yang menyebabkan kincir air ataupun turbin berputar. Ketika digunakan untuk
membangkitkan energi listrik, perputaran turbin menyebabkan perputaran poros rotor pada
generator. Energi yang dibangkitkan dapat digunakan secara langsung, disimpan dalam
baterai ataupun digunakan untuk memperbaiki kualitas listrik pada jaringan. Jumlah daya
listrik yang dapat dibangkitkan pada suatu pusat pembangkit listrik tenaga air tergantung
pada ketinggian (h) dimana air jatuh dan laju aliran airnya. Ketinggian (h) menentukan
besarnya energi potensial (EP) pada pusat pembangkit (EP = m x g x h). Laju aliran air adalah
volume dari air (m3) yang melalui penampang kanal air per detiknya (q m3/s).

2.2. Cara kerja PLTA dapat diuraikan sebagai berikut:


Aliran sungai dengan sejumlah anak sungainya dibendung dengan sebuah Dam. Airnya
ditampung dalam waduk yang kemudian dialirkan melaui Pintu Pengambilan Air (Intake
Gate) yang selanjutnya masuk ke dalam Terowongan Tekan (Headrace Tunnel). Sebelum
memasuki Pipa Pesat (Penstock), air harus melewati Tangki Pendatar (Surge Tank) yang
berfungsi untuk mengamankan pipa pesat apabila terjadi tekanan kejut atau tekanan
mendadak yang biasa disebut sebagai pukulan air (water hammer) saat Katup Utama (Inlet
Valve) ditutup seketika. Setelah Katup Utama dibuka, aliran air memasuki Rumah Keong
(Spiral Case). Aliran air yang bergerak memutar Turbin dan dari turbin, air mengalir keluar
melalui Pipa Lepas (Draft Tube) dan selanjutnya dibuang ke Saluran Pembuangan (Tail
Race). Poros turbin yang berputar tersebut dikopel dengan poros Generator sehingga
menghasilkan energi listrik. Melalui Trafo Utama (Main Transformer), energi listrik
disalurkan melewati Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) ke konsumen melalui Gardu
Induk. Danau Poso memiliki panjang 32 km, lebar 16 km, dengan kedalaman 510 m. Berada
pada ketinggian rata-rata 501 m dari permukaan laut, dengan luas sekitar 1765 km. Sungai
yang mengalir dari Poso adalah sungai Poso, panjang aliran sungai Poso mencapai 200 km
dengan rata-rata ketinggian 320 m dari permukaan laut. Air sungai Poso dialirkan ke bendung
dan di teruskan ke intake. Intake merupakanpintu masuknya air menuju power chanel. Power
chanel bertfungsi sebagai pengendapan sedimen,partikel-partikel kecil dan rumputdi
endapkan sehingga air yang masuk ke head pond menjadi bersih. Dari power chanel air
mengalir melalui head pond menuju pandstock. Haed pond adalah pintu masuknya air ke
pendstock dan dapat berfungsi sebagai meredam hentakan air yang berasal ke pandstock.
Pendstock terdiri dari pipa besar dan MIV. Pendstock berfungsi sebagai untuk menaikan
kecepatan air agar mempunyai energi kinetik yang besar. Pendstock terdiri atas 3 line, dengan
panjang 930 m dan diameter 3,6 m.

Poso sejak di bangun Agustus 2004 lalu, Pembangkit

Tenaga Air (PLTA) Sulewana II berdaya 3 x 65 Mega Watt (MW) akhirnya resmi beroperasi.
PLTA Sulewana berada di Tentena, Pamona Utara, memanfaatkan air dari Sungai Sulewana
yang bersumber di Danau Poso di Tentena. Tiga turbin masing-masing berkapasitas 65 MW
di PLTA Sulewana siap memasok listrik untuk wilayah Sulawesi Tengah dan Sulawesi
Selatan paling lambat Oktober. Pasokan listrik ini juga bisa memenuhi kebutuhan industri
terutama di Sulteng hingga 2014. Selain untuk Sulteng, sebagian listrik juga akan disuplai ke
Sulawesi Selatan. Kebutuhan Sulteng saat ini 60 megawatt (MW), belum termasuk kebutuhan
industri. Dengan tiga turbin yang berkapasitas total 195 MW, berarti masih tersisa 135 MW.

2.3. Kajian Teoritis


Turbin air dikembangkan pada abad 19 dan digunakan secara luas untuk pembangkit
tenaga listrik.. Turbin air mengubah energi potensial air menjadi energi mekanis. Energi
mekanis diubah dengan generator listrik menjadi tenaga listrik. Berdasarkan prinsip kerja
turbin dalam mengubah energi potensial air menjadi energi mekanis, turbin air dibedakan
menjadi dua kelompok yaitu turbin impuls dan turbin reaksi. Air merupakan sumber energi
yang murah dan relatif mudah didapat, karena pada air tersimpan energi potensial (pada air
jatuh) dan energi kinetik (pada air mengalir). Tenaga air (Hydropower) adalah energi yang
diperoleh dari air yang mengalir. Energi yang dimiliki air dapat dimanfaatkan dan digunakan
dalam wujud energi mekanis maupun energi listrik. Pemanfaatan energi air banyak dilakukan
dengan menggunakan kincir air atau turbin air yang memanfaatkan adanya suatu air terjun
atau aliran air di sungai. Sejak awal abad 18 kincir air banyak dimanfaatkan sebagai
penggerak penggilingan gandum, penggergajian kayu dan mesin tekstil. Memasuki abad 19
turbin air mulai dikembangkan..
2.4. Jenis-Jenis PLTA
Potensi tenaga air didapat pada sungai yang mengalir di daerah pegunungan. Untuk dapat
memanfaatkan potensi dari sungai ini, maka kita perlu membendung sungai tersebut dan
airnya disalurkan ke bangunan air PLTA. Ditinjau dari cara membendung air, PLTA dapat
dibagi menjadi 2 kategori yaitu :
2.4.1. PLTA run off river
2.4.2. PLTA dengan kolam tando (reservoir)
Pada PLTA run off river, air sungai dialihkan dengan menggunankan dam yang dibangun
memotong aliran sungai. Air sungai ini kemudian disalurkan ke bangunan air PLTA.Pada
PLTA dengan kolam tando (reservoir), air sungai dibendung dengan bendungan besar agar
terjadi penimbunan air sehingga terjadi kolam tando. Selanjutnya air di kolam tando
disalurkan ke bangunan air PLTA. Dengan adanya penimbunan air terlebih dahulu dalam
kolam tando, maka pada musim hujan di mana debit air sungai besarnya melebihi kapasitas
penyaluran air bangunan air PLTA, air dapat ditampung dalam kolam tando. Pada musim
kemarau di mana debit air sungai lebih kecil daripada kapasitas penyaluran air bangunan air
PLTA, selisih kekurangan air ini dapat diatasi dengan mengambil air dari timbunan air yang
ada dalam kolam tando. Inilah keuntungan penggunaan kolam tando pada PLTA. Hal ini tidak
dapat dilakukan pada PLTA run off river. Pada PLTA run off river, daya yang dapat

dibangkitkan tergantung pada debit air sungai, tetapi PLTA run off river biaya
pembangunannya lebih murah daripada PLTA dengan kolam tando (reservoir), karena kolam
tando memerlukan bendungan yang besar dan juga memerlukan daerah genangan yang luas.
Jika ada sungai yang mengalir keluar dari sebuah danau, maka dapat dibangun PLTA dengan
menggunakan danau tersebut sebagai kolam tando. Contoh mengenai hal ini yaitu PLTA
Asahan yang menggunakan Danau Toba sebagai kolam tando, karena Sungai Asahan
mengalir dari Danau Toba.

2.5. Prinsip PLTA Dan Koversi Energi


Pada prinsipnya PLTA mengolah energi potensial air diubah menjadi energi kinetis
dengan adanya head, lalu energi kinetis ini berubah menjadi energi mekanis dengan adanya
aliran air yang menggerakkan turbin, lalu energi mekanis ini berubah menjadi energi listrik
melalui perputaran rotor pada generator. Jumlah energi listrik yang bisa dibangkitkan dengan
sumber daya air tergantung pada dua hal, yaitu jarak tinggi air (head) dan berapa besar
jumlah air yang mengalir (debit).
Untuk bisa menghasilkan energi listrik dari air, harus melalui beberapa tahapan perubahan
energi, yaitu:
2.5.1. Energi Potensial
Energi potensial yaitu energi yang terjadi akibat adanya beda potensial, yaitu akibat
adanya perbedaan ketinggian.
Besarnya energi potensial yaitu:
Ep = m . g . h
Dimana:
Ep : Energi Potensial
m : massa (kg)
g : gravitasi (9.8 kg/m2)
2.5.2. Energi Kinetis
Energi kinetis yaitu energi yang dihasilkan akibat adanya aliran air sehingga timbul air
dengan kecepatan tertentu, yang dirumuskan:
Ek = 0,5 m . v
Dimana:

Ek : Energi kinetis
m : massa (kg)
v : kecepatan (m/s)
2.5.3. Energi Mekanis
Energi mekanis yaitu energi yang timbul akibat adanya pergerakan turbin. Besarnya
energi mekanis tergantung dari besarnya energi potensial dan energi kinetis. Besarnya energi
mekanis dirumuskan:
Em = T . . t
Dimana:
Em : Energi mekanis
T : torsi
: sudut putar
t : waktu (s)
2.5.4. Energi Listrik
Ketika turbin berputar maka rotor juga berputar sehingga menghasilkan energi listrik
sesuai persamaan:
El = V . I . t
Dimana:
El : Energi Listrik
V : tegangan (Volt)
I : Arus (Ampere)
t : waktu (s)

2.6. Komponen-Komponen PLTA


2.6.1. Bendungan
Bendungan atau dam adalah konstruksi yang dibangun untuk menahan laju air menjadi
waduk, danau, atau tempat rekreasi. Bendungan juga digunakan untuk mengalirkan air ke

sebuah Pusat Listrik Tenaga Air. Kebanyakan dam juga memiliki bagian yang disebut pintu
air untuk membuang air yang tidak diinginkan secara bertahap atau berkelanjutan. Jenis
bendungan antara lain:
1. Bendungan Beton
a) Bendungan Gravitasi
b) Bendungan Busur
c) Bendungan Rongga
2. Bendungan Urugan
a) Bendungan Urugan Batu
b) Bendungan Tanah
3. Bendungan Kerangka Baja
4. Bendungan Kayu
2.6.2. Turbin
Turbin merupakan peralatan yang tersusun dan terdiri dari beberapa peralatan suplai air
masuk turbin, diantaranya sudu (runner), pipa pesat (penstock), rumah turbin (spiral chasing),
katup utama (inlet valve), pipa lepas (draft tube), alat pengaman, poros, bantalan (bearing),
dan distributor listrik. Menurut momentum air turbin dibedakan menjadi dua kelompok yaitu
turbin reaksi dan turbin impuls. Turbin reaksi bekerja karena adanya tekanan air, sedangkan
turbin impuls bekerja karena kecepatan air yang menghantam sudut. Prinsip Kerja Turbin
Reaksi yaitu Sudu-sudu (runner) pada turbin francis dan propeller berfungsi sebagai sudusudu jalan, posisi sudunya tetap (tidak bisa digerakkan). Sedangkan sudu-sudu pada turbin
kaplan berfungsi sebagai sudu-sudu jalan, posisi sudunya bisa digerakkan (pada sumbunya)
yang diatur oleh servomotor dengan cara manual atau otomatis sesuai dengan pembukaan
sudu atur. Proses penurunan tekanan air terjadi baik pada sudu-sudu atur maupun pada sudusudu jalan (runner blade). Prinsip Terja Turbin Pelton berbeda dengan turbin rekasi Sudusudu yang berbentuk mangkok berfungsi sebagai sudu-sudu jalan, posisinya tetap (tidak bisa
digerakkan). Dalam hal ini proses penurunan tekanan air terutama terjadi didalam sudu-sudu
aturnya saja (nosel) dan sedikit sekali (dapat diabaikan) terjadi pada sudu-sudu jalan
(mangkok-mangkok runner).Air yang digunakan untuk membangkitkan listrik bisa berasal
dari bendungan yang dibangun diatas gunung yang tinggi, atau dari aliran sungai bawah
tanah. Karena sumber air yang bervariasi, maka turbin air didesain sesuai dengan

karakteristik dan jumlah aliran airnya. Berikut ini merupakan berbagai jenis turbin yang biasa
digunakan untuk PLTA.
2.6.3. Generator
Generator listrik adalah sebuah alat yang memproduksi energi listrik dari sumber energi
mekanis. Generator terdiri dari dua bagian utama, yaitu rotor dan stator. Rotor terdiri dari 18
buah besi yang dililit oleh kawat dan dipasang secara melingkar sehingga membentuk 9
pasang kutub utara dan selatan. Jika kutub ini dialiri arus eksitasi dari Automatic Voltage
Regulator (AVR), maka akan timbul magnet. Rotor terletak satu poros dengan turbin,
sehingga jika turbin berputar maka rotor juga ikut berputar. Magnet yang berputar
memproduksi tegangan di kawat setiap kali sebuah kutub melewati coil yang terletak di
stator. Lalu tegangan inilah yang kemudian menjadi listrik. Agar generator bisa menghasilkan
listrik, ada tiga hal yang harus diperhatikan, yaitu:
Putaran rotor dipengaruhi oleh frekuensi dan jumlah pasang kutub pada rotor, sesuai dengan
persamaan:
= 60 . f / P
Dimana:
: putaran
f : frekuensi
P : jumlah pasang kutub
Banyak dan besarnya jumlah kumparan pada stator mempengaruhi besarnya daya listrik yang
bisa dihasilkan oleh pembangkit. Magnet yang ada pada generator bukan magnet permanen,
melainkan dihasilkan dari besi yang dililit kawat. Jika lilitan tersebut dialiri arus eksitasi dari
AVR maka akan timbul magnet dari rotor.
Sehingga didapat persamaan:
E=B.V.L
Dimana:
E : Gaya elektromagnet
B : Kuat medan magnet
V : Kecepatan putar
L : Panjang penghantar
Dari ketiga hal tersebut, yang bernilai tetap adalah putaran rotor dan kumparan, sehingga agar
beban yang dihasilkan sesuai, maka yang bisa diatur adalah sifat kemagnetannya, yaitu
dengan mengatur jumlah arus yang masuk. Makin besar arus yang masuk, makin besar pula

nilai kemagnetannya, sedangkan makin kecil arus yang masuk, makin kecil pula nilai
kemagnetannya.
2.6.4. Travo dan Transmisi
Travo digunakan untuk menaikan tegangan arus bolak balik (AC) agar listrik tidak
banyak terbuang saat dialirkan melalui transmisi. Travo yang digunakan adalah travo step up.
Transmisi berguna untuk mengalirkan listrik dari PLTA ke rumah rumah atau industri.
Sebelum listrik kita pakai tegangannya di turunkan lagi dengan travo step down.

BAB III
PENUTUP
3.1. Simpulan

Komponen kompnen dasar PLTA berupa dam, turbin, generator dan transmisi. Dam
berfungsi untuk menampung air dalam jumlah besar karena turbin memerlukan pasokan air
yang cukup dan stabil. Selain itu dam juga berfungsi untuk pengendalian banjir. Turbin
berfungsi untuk mengubah energi potensial menjadi energi mekanik. gaya jatuh air yang
mendorong baling-baling menyebabkan turbin berputar. Turbin air kebanyakan seperti kincir
angin, dengan menggantikan fungsi dorong angin untuk memutar baling-baling digantikan air
untuk memutar turbin. Perputaran turbin ini di hubungkan ke generator. Turbin terdiri dari
berbagai jenis seperti turbin Francis, Kaplan, Pelton, dll. Generator dihubungkan ke turbin
dengan bantuan poros dan gearbox. Memanfaatkan perputaran turbin untuk memutar
kumparan magnet didalam generator sehingga terjadi pergerakan elektron yang
membangkitkan arus AC. Travo digunakan untuk menaikan tegangan arus bolak balik (AC)
agar listrik tidak banyak terbuang saat dialirkan melalui transmisi. Travo yang digunakan
adalah travo step up. Transmisi berguna untuk mengalirkan listrik dari PLTA ke rumah
rumah atau industri. Sebelum listrik kita pakai tegangannya di turunkan lagi dengan travo
step down. Sumber air PLTA Poso berasal dari danau Poso. Poso sejak di bangun Agustus
2004 lalu, Pembangkit Tenaga Air (PLTA) Sulewana II berdaya 3 x 65 Mega Watt (MW)
akhirnya resmi beroperasi. PLTA Sulewana berada di Tentena, Pamona Utara, memanfaatkan
air dari Sungai Sulewana yang bersumber di Danau Poso di Tentena.

3.2. Saran
Semoga dengan adanya PLTA, warga daerah Sulawesi Tengah khususnya masyarakat
Poso bisa ikut serta menjaga komponen-komponen PLTA dan lingkungan.

Daftar Pustaka

http://siskamariposa.blogspot.co.id/2014/07/laporan-study-tour-ke-plta.html
http://www.cnnindonesia.com/nasional/20150617171614-12-60653/jk-apresiasi-beragamnyalatar-belakang-capim-kpk/
https://www.google.co.id/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=2&cad=rja&uact=8&ved=0CCEQFjABahUKEwi
BwcuMnL3IAhXPno4KHawlBjM&url=https%3A%2F%2Falamsyahpalenga.wordpress.com
%2F2012%2F12%2F25%2Fkunjungan-kuliah-lapangan-2012-di-plta-sulewana-tentena
%2F&usg=AFQjCNHhP2cOLw6MYwyKcKloS7djF-L1hQ
http://siskamariposa.blogspot.co.id/2014/07/laporan-study-tour-ke-plta.html

Anda mungkin juga menyukai