Anda di halaman 1dari 21

Journal Reading

Samuel M. Brown , MD ; Michael J. Lanspa , MD ; Jason P. Jones , PhD ;


Kathryn G. Kuttler , PhD ; Yao Li , MStat ; Rick Carlson , PharmD ;
Russell R. Miller III , MD , MPH ; Eliotte L. Hirshberg , MD ;
Colin K. Grissom , MD , FCCP ; and Alan H. Morris , MD , FCCP

Gerald Mandra Dwi Putra


H1A010015
Pembimbing : KEPANITERAAN
dr. Yalta Hasanudin
Nuh, Sp.
KLINIK
An
BAGIAN ANESTESI DAN TERAPI INTENSIF
RSUD DR. M. YUNUS BENGKULU / RS BHAYANGKARA
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2015

Syok

adalah sindrom kegagalan


perfusi yang adekuat sehingga
menimbulkan kegagalan fungsi
organ
Secara umum berkaitan deng
penurunan tekanan darah.
Syok kebanyakan disebabkan dari
sepsis, perdarahan dan gagal
jantung primer

Medikasi

vasopressor seperti katekolamin


sudah beberapa dekade digunakan untuk
terapi syok hipotensi.
Tetapi di beberapa studi dan konsensus
dari pengalaman klinisi menyarankan tidak
bisa digunakan pada banyak kasus syok.
Ketika denyut nadi terlalu lemah dan
dalam seperti sindrom vasoplegic dan syok
distributif, pasien mungkin membutuhkan
terapi HDV (High dose Vasopressor).

Beberapa

pasien dengan syok hipotensi


tidak merespon dengan terapi dosis
biasa.
Tujuan dari penelitian ini, Peneliti dapat
mendeskripsikan karakteristik pasien
yang memerlukan terapi HDV
Peneliti juga mengevaluasi kemungkinan
perawatan dengan terapi stress-dose
kortikosteroid pada pasien ini.

Desain

: Multicenter Retrospective

Study
Tempat : ICU di 5 rumah sakit
Intermountain Health Care
Waktu Penelitian : 1 Agustus 2005
31 Agustus 2010
Peneliti menggunakan data EMR

Kriteria

Inklusi
1.Aged >16 tahun
2.Mendapatkan infus epinefrin atau
norepinefrin > 0,5 g/kg/menit
( vasopressor yang lain yang terdaftar
dengan dosis equivalen > 1
g/kg/menit untuk >10 menit)

Kriteria

eksklusi
1.Pasien yang tidak mengalam
hipotensi
2.Pasien dengan mati batang otak
3.Pasien yang khusus menerima HDV
karena gagal RJP

Pasien

yang masuk dalam kriteria


inklusi sebanyak 443 pasien
17 % (76 dari 443) dan 20 % (47 dari
241) pasien sepsis penerima HDV
mampu bertahan.

Pada

penelitian ini kami melaporkan


bahwa 1 dari 6 pasien bertahan dari
syok yang berat dengan terapi
norepinefrin equivalen > 1 g/kg/menit.
Hasil studi ini juga menghasilkan ada
hubungan dengan penggunaan terapi
glukokortikoid strees-dose pada pasien
syok berat penerima HDV. Meskipun ini
tidak bisa menjadi kesimpulan definitif
terapi.

Studi

retrospective dan cohort


melaporkan kemungkinan kecil pasien
bertahan dengan menerima dosis
vasopressor >100 g/menit, termasuk
menerima dosis > 200 g/menit.
Namun Martin et al melaporkan 5 dari 17
pasien penerima HDV mampu bertahan.
Studi kami juga berkontribusi mengenai
penggunaan stress-dose kortikosteroid
pada pasien dengan syok berat

Dan

konsensus pun
merekomendasikan untuk
melanjutkan terapi kortikosteroid
stress-dose ini pada syok refrakter.
Kami menemukan evidance secara
statistik interaksi antara terapi
vasopressin dan juga terapi
kortikosteroid stress-dose.

1.
2.

3.

Kami tidak mengumpulkan data keluaran


quality of life dari pasien.
Metodologi yang digunakan tidak sesuai
untuk menentukan pelayan yang sesuai
untuk tingkat mortalitas tinggi yang
berhubungan dengan syok
Metodologi kami tidak meng-exclude
kemungkinan hal yang berhubungan
antara terapi kortikosteroid dan survival
adalah suatu yang bias dan atau
mengacaukan.

4. Kami tidak dapat berkomentar


mengenai HDV apakah memiliki efek
baik atau buruk selama pasien
bertahan hidup.
5. Metodologi kami juga tidak
mendesain untuk menilai apakah ada
efek negatif langsung dari
penggunaan HDV. Komplikasi dari HDV
adalah iskemik pada jari atau tungkai

Satu

dari Enam pasien dengan syok


bertahan hingga 90 hari setelah
pemberian HDV (High Dose
Vasopressor). Mayoritas yang tidak
bertahan, meninggal setelah
penghentian terapi life support.
Sebagian kecil pasien dilakukan RJP.
Selain itu, stress-dose terapi
kortikosteroid muncul pada pasien
yang syok membutuhkan terapi HDV

1.Guyton AC, Balai JE.Textbook of MedicalPhysiology.Philadelphia,


PA: Elsevier Saunders; 2006
2.Mllner M, Urbanek B, C Havel, Losert H, Waechter F, Gamper
G.Vasopressors untukshock.Cochrane database Syst
Rev2004.;(3):.CD003709[PubMed]
3.. Jenkins CR, Gomersall CD, Leung P, Joynt GMHasil dari pasien
yang menerima terapi vasopressor dosis tinggi: studi
kohortretrospektif.Anaesth IntensiveCare.2009;37(2):286289[PubMed]
4.Katsaragakis S, Kapralou A, Theodorou D, dkk.Refractory syok
septik: efikasi dan keamanan dosis yang sangat tinggi
darinorepinefrin.Metode Cari Exp
ClinPharmacol.2006;28(5):307-313[PubMed]
5.Abid O, akca S, Haji-Michael P, Vincent JL.Dukungan vasopressor
kuat mungkin sia-sia dalam intensif pasien unit perawatan dengan
gagal organmultiple.Crit PerawatanMed.2000;28(4):947949[PubMed]

TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai