Anda di halaman 1dari 4

Nama : syahril farkhan abidi

Nim : 14504241026

Sistem Transmisi AGS (Auto Gear Shift)


Sistem transmisi AGS (Auto Gear Shift) merupakan mainan baru di segmen
Low Cost & Green Car (LCGC). Teknologi ini diperkenalkan pertama kali oleh
Suzuki lewat varian barunya Suzuki Karimun Wagon R AGS. Apa itu AGS?
Merupakan sistem transmisi yang menggabungkan dua tipe transmisi, baik
manual dan matic yang dibenamkan di dalam mesin mobil ini. Tak heran jika
Suzuki Karimun Wagon R AGS pun mengusung tag line Bisa Matic, Bisa
Manual.
Dengan mengaplikasikan sistem transmisi pada kendaraan ini, Suzuki mengklaim
dalam mengendarai Karimun Wagon R AGS akan menjadi lebih mudah dan
praktis sehingga meningkatkan kenyamanan berkendara bagi penggunanya,
terutama dalam menghadapi kemacetan lalu lintas di perkotaan. Transmisi ini
dikatakan juga mampu memberikan perpindahan gigi dalam waktu yang optimal
untuk memberikan kenyamanan berkendara layaknya transmisi otomatis dan lebih
hemat bahan bakar layaknya transmisi manual.
1.

Prinsip Kerja Sistem AGS

Hal pertama, coba lakukan adaptasi dengan mengontrol tuas transmisinya. AGS
secara umum memiliki prinsip kerja layaknya transmisi otomatis pada umumnya.
Namun secara fisik jika melihat ke batang persneling, Anda tidak akan
menemukan huruf ( P ) atau gear untuk kondisi parkir yang umumnya berada di
posisi paling atas jalur perpindahan transmisi.
Secara teknis, bisa dijelaskan bahwa sejatinya ini adalah transmisi manual
konvensional dengan beberapa modifikasi. Berupa beberapa tambahan seperti

modul perpindahan gigi elektrik dan pedal kopling yang digantikan oleh kopling
hidrolik. Kemudian bekerja dengan mengintegrasikan sistem akuator hidrolik
persisi yang dikendalikan oleh Electronic Control Unit (ECU) dan Transmission
Control Modul (TCM).

2.

Ingat Selalu Pedal Rem


Begitu Anda berada dibalik kemudi Karimun Wagon R AGS dan ingin
menghidupkan mesin, perhatikan terlebih dahulu posisi tuas persneling, pastikan
berada di posisi N. Jika tidak, Anda sama sekali tidak akan bisa menghidupkan
mesin. Bagi yang terbiasa menggunakan transmisi otomatis mungkin hal ini juga
Anda alami.
Atau, mesin bisa juga hidup dalam kondisi pedal tidak netral namun Anda harus
menginjak pedal rem terlebih dahulu. Jadi pada posisi gear R/D/M, sejatinya
mesin bisa hidup jika Anda juga menginjak pedal rem.
Pedal rem, yang fungsinya sebagai safety atau pengaman, juga harus Anda ijak
saat ingin melakukan perpindahan gigi.
Saat berhenti cukup lama seperti parkir atau pada saat di lampu merah, sebaiknya
Anda memposisikan tuas persneling pada posisi N dan menarik rem tangan.
Ketika hendak berjalan, Anda harus memindahkan tuas dari N ke posisi D atau M
dengan terlebih dahulu menekan pedal rem.
Jika tidak, warning buzzer akan berbunyi ditambah dengan menyalanya indikator
bergambar sepatu sedang meninjak pedal berwana kuning, dan gigi tidak mau
berpindah. Pada kondisi ini tak perlu panik. Cukup ulangi apa yang sudah Anda
lakukan, dengan memindahkan tuas persneling pada posisi netral. Kemudian injak

Nama : syahril farkhan abidi


Nim : 14504241026

pedal rem dan pindahkan posisi persneling sesuai dengan keinginan Anda D atau
M.
3.

Posisi Matic atau Manual


Karena memiliki dua opsi mungkin membuat Anda sedikit bingung, memakai
matic apa manual. Pada saat berkendara di tengah kota, terlebih menghadapi jalan
yang macet baiknya gunakan posisi D. dengan menggunakan posisi D tentunya
memberi banyak keuntungan bagi Anda pada kondisi demikian. Anda dapat
mengemudi dengan lebih santai tanpa harus memikirkan untuk memindahkan gigi
sewaktu-waktu hanya karena terjadi perubahan kondisi jalan di depan. Respons
akselerasinya terasa cukup baik. Dengan menginjak pedal gas sedikit lebih dalam,
Anda dapat meningkatkan kecepatan secara spontan maupun saat melakukan over
taking saat menyalip kendaraan di depan.
Jika Anda ingin melakukan pengendaraan ekonomis, pastikan laju kendaraan pada
rentang kecepatan 60 80 km/jam. Dan jaga rpm pada posisi maksimal di 2.500
rpm. Namun ada satu catatan saat Anda mengendarai Karimun Wagon R AGS
pada kondisi ini. Transmisi kadang agak sedikit hunting dalam melakukan
perpindahan gigi. Pada posisi tersebut sepertinya ECU dan ECM terus berusaha
mencari komposisi gigi terbaik, menyesuaikan dengan putaran mesin.
Dalam kondisi ini kadang transmisi otomatis tidak pas menempatkan posisi gigi
karena seperti tidak mau turun gigi saat berakselerasi dari kecepatan rendah.
Kendaraan akan sedikit tersendat atau kadang seperti kurang tenaga.
Ada 2 hal yang bisa Anda lakukan untuk mengatasinya, pertama adalah
mengurangi keceapatan dengan menginjak pedal rem apalagi pas jika di depan
jalan terlihat padat. Atau anda bisa menambahkan sedikit kecepatan jika jalan
lengang dan selanjutnya kondisi komposisi transmisi akan berjalan normal.
Sementara pada pengoperasian transmisi manual, menurut kami lebih efektif jika
digunakan saat Anda membutuhkan akselerasi spontan. Seperti jika hendak
menaklukan jalan-jalan luar kota dengan ragam kondisi seperti menanjak atau
menurun.
Dengan mode M, perpindahan bisa dilakukan secara spontan sesuai dengan
keinginan Anda layaknya mobil bertransmisi manual. Pada point ini Anda bisa

mendapatkan momentum putaran mesin sehingga limpahan tenaga terus terjaga


sewaktu dibutuhkan untuk melesat lebih cepat.

Sumber : (http://www.suzuki.co.id/news-and-promo/begini-cara-asyik-iritpakai-transmisi-ags)

Anda mungkin juga menyukai