Anda di halaman 1dari 9

NO

ZAT KIMIA

Lemak dan
Minyak

KARAKTERISTIK KIMIA

HUBUNGAN ZAT DENGAN LINGKUNGAN

Esterifikasi, bertujuan untuk Pencemaran air oleh minyak sangat merugikan


karena dapat menimbulkan hal-hal sebagai
mengubah asam-asam lemak
dari trigliserida dalam bentuk berikut :
ester. Dengan menggunakan
prinsip reaksi ini hidrokarbon Adanya minyak menyebabkan penetrasi sinar
ke dalam air berkurang. Ternyata intensitas
rantai pendek dalam asam
sinar di dalam air sedalam 2 meter dari
lemak yang menyebabkan bau
permukaan air yang mengandung minyak 90%
tidak enak, dapat ditukar
lebih rendah dari pada intensitas sinar pada
dengan rantai panjang yang
kedalaman yang sama di dalam air yang
bersifat tidak menguap
bening.
Hidrolisa, lemak dan minyak
Konsentrasi oksigen terlarut menurun dengan
akan diubah menjadi asam
adanya minyak karena lapisan film minyak
lemak bebas dan gliserol.
menghambat pengambilan oksigen oleh air.
Reaksi hidrolisi
mengakibatkan kerusakan
Adanya lapisan minyak pada permukaan air
lemak dan minyak. Ini terjadi
akan mengganggu burung-burung yang ada
karena terdapat terdapat
didalam air.
sejumlah air dalam lemak dan
minyak tersebut.
Penetrasi sinar oksigen yang menurun dengan
Penyabunan, dilakukan
dengan penambahan sejumlah
larutan basa kepada
trigliserida. Bila penyabunan
telah lengkap,lapisan air yang
mengandung gliserol
dipisahkan dan gliserol
dipulihkan dengan
penyulingan.
Hidrogenasi, bertujuan untuk
menjernihkan ikatan dari
rantai karbon asam lemak
pada lemak atau minyak .
setelah proses hidrogenasi
selesai , minyak didinginkan
dan katalisator dipisahkan
dengan disaring. Hasilnya
adalah minyak yang bersifat
plastis atau keras , tergantung
pada derajat kejenuhan.
Pembentukan keton,
dihasilkan melalui penguraian
dengan cara hidrolisa ester.

adanya minyak dapat mengganggu kehidupan


tanaman-tanaman yang ada dalam air.
(Khaerudin, 2003)

Oksidasi, dapat berlangsung


bila terjadi kontak antara
sejumlah oksigen dengan
lemak atau minyak .
terjadinya reaksi oksidasi ini
akan mengakibatkan bau
tengik pada lemak atau
minyak.

Oksigen
terlarut

Metode titrasi dengan


cara WINKLER
Prinsipnya
dengan
menggunakan titrasi iodometri.
Sampel yang akan dianalisis
terlebih dahulu ditambahkan
larutan MnCl2 den Na0H - KI,
sehingga akan terjadi endapan
Mn02. Dengan menambahkan
H2SO4 atan HCl maka endapan
yang terjadi akan larut kembali
dan juga akan membebaskan
molekul iodium (I2) yang
ekivalen
dengan
oksigen
terlarut.
Iodium
yang
dibebaskan
ini
selanjutnya
dititrasi dengan larutan standar
natrium tiosulfat (Na2S203) dan
menggunakan indikator larutan
amilum (kanji). Reaksi kimia
yang terjadi dapat dirumuskan :
MnCI2 + NaOH ==> Mn(OH)2
+ 2 NaCI
2 Mn(OH)2 + O2 ==> 2 MnO2
+ 2 H20
MnO2 + 2 KI + 2 H2O ==>
Mn(OH)2 + I2 + 2 KOH
I2 + 2 Na2S2O3 ==> Na2S4O6
+ 2 NaI
Metoda elektrokimia
Cara penentuan oksigen terlarut
dengan metoda elektrokimia

Tanpa adanya oksegen terlarut, banyak


mikroorganisme dalam air tidak dapat hidup
karena oksigen terlarut digunakan untuk proses
degradasi senyawa organic dalam air. Oksigen
dapat dihasilkan dari atmosfir atau dari reaksi
fotosintesa algae. Kadar oksigen terlarut yang
tinggi tidak menimbulkan pengaruh fisiologis
bagi manusia. Ikan dan organisme akuatik lain
membutuhkan oksigen terlarut dengan jumlah
cukup banyak. Kebutuhan oksigen ini bervariasi
antar organisme. Keberadaan logam berat yang
berlebihan di perairan akan mempengaruhi
system respirasi organisme akuatik, sehingga
pada saat kadar oksigen terlarut rendah dan
terdapat logam berat dengan konsentrasi tinggi,
organisme akuatik menjadi lebih menderita
(Tebbut, 1992 dalam Effendi, 2003).

adalah cara langsung untuk


menentukan oksigen terlarut
dengan alat DO meter. Prinsip
kerjanya adalah menggunakan
probe oksigen yang terdiri dari
katoda
dan
anoda
yang
direndam
dalam
larutan
elektrolit. Pada alat DO meter,
probe
ini
biasanya
menggunakan katoda perak (Ag)
dan anoda timbal (Pb). Secara
keseluruhan,
elektroda
ini
dilapisi dengan membran plastik
yang bersifat semi permeable
terhadap oksigen. Reaksi kimia
yang akan terjadi adalah
Katoda : O2 + 2 H2O + 4e ==>
4 HOAnoda : Pb + 2 HO- ==> PbO +
H20 + 2e
3

Besi dan A. Besi


Magnesium
Unsur besi bersifat
elektropositif (mudah
melepaskan elektron) sehingga
bilangan oksidasinya bertanda
positif.

A. Besi
Apabila kosentrasi besi terlarut dalam air melebihi
batas tersebut akan menyebabkan berbagai
masalah, diantaranya :

Gangguan Teknis, Endapan Fe (OH) bersifat


korosif terhadap pipa dan akan mengendap
pada saluran pipa, sehingga mengakibatkan
Fe dapat memiliki biloks 2, 3,
pembuntuan dan efek-efek yang dapat
4, dan 6. Hal ini disebabkan
merugikan seperti Mengotori bak yang terbuat
karena perbedaan energy
dari seng. Mengotori wastafel dan kloset.
elektron pada subkulit 4s dan
3d cukup kecil, sehingga
elektron pada subkulit 3d juga Gangguan Fisik, timbulnya warna, bau, rasa.
Air akan terasa tidak enak bila konsentrasi besi
terlepas ketika terjadi ionisasi
terfarutnya > 1,0 mg/l.
selain electron pada subkulit
4s.
Gangguan Kesehatan, zat Fe yang melebihi
dosis yang diperlukan oleh tubuh dapat
Logam murni besi sangat
menimbulkan masalah kesehatan. Hal ini
reaktif secara kimiawi dan
dikarenakan tubuh manusia tidak dapat
mudah terkorosi, khususnya di
mengsekresi Fe, sehingga bagi mereka yang
udara yang lembab atau ketika
sering mendapat tranfusi darah warna kulitnya
terdapat peningkatan suhu.
menjadi hitam karena akumulasi Fe. Air minum
yang mengandung besi cenderung
Memiliki bentuk allotroik
menimbulkan rasa mual apabila dikonsumsi.
ferit, yakni alfa, beta, gamma
Selain itu dalam dosis besar dapat merusak

dan omega dengan suhu


dinding usus. Kematian sering kali disebabkan
transisi 700, 928, dan 1530oC.
oleh rusaknya dinding usus ini. Kadar Fe yang
Bentuk alfa bersifat magnetik,
lebih dari 1 mg/l akan menyebabkan terjadinya
tapi ketika berubah menjadi
iritasi pada mata dan kulit. Apabila kelarutan
beta, sifat magnetnya
besi dalam air melebihi 10 mg/l akan
menghilang meski pola
B. Magnesium
geometris molekul tidak
berubahan.
Efek terhadap lingkungan: akan mencemari udara
Mudah bereaksi dengan unsur- Efek bagi kesehatan :
unsur non logam seperti
halogen, sulfur, pospor, boron, Suplemen magnesium secara berlebih bisa
karbon dan silikon.
memicu kelemahan otot, lesu, dan
kebingungan.
Larut dalam asam- asam
mineral encer.
Paparan uap magnesium oksida hasil
pembakaran, pengelasan, atau pencairan logam
Oksidanya bersifat amfoter.
dapat menyebabkan berbagai keluhan seperti
demam, menggigil, mual, muntah & nyeri otot.
B. Magnesium

Khlorida

Ledakan bisa terjadi jika bubuk atau butiran


Magnesium oksida merupakan
magnesium tercampur dengan udara.
oksida basa sederhana.
Reaksi dengan air:
MgO + H2O Mg(OH)2
Reaksi dengan udara:
Menghasilkan MO dan
M3N2 jika dipanaskan.
Reaksi dengan Hidrogen: tidak
bereaksi
Reaksi dengan klor
M + X2 (dipanaskan)
MX2 (garam)
HCl akan berasap tebal di
Klorida yang sudah digunakan dalam proses
industri akan menimbulkan kerusakan pada
udara lembab.
lapisan ozon
Gasnya berwarna kuning
Kadar klorida yang terlalu tinggi dapat merusak
kehijauan dan berbau
lingkungan laut seperti merusak biota laut, air
merangsang.
menjadi payau, mempercepat terjadinya korosi
Dapat larut dalam alkali
hidroksida, kloroform, dan
eter.
Merupakan oksidator kuat.
Berafinitas besar sekali
terhadap unsur-unsur lainnya

serta menimbulkan rasa asin yang berlebihan.


Untuk kesehatan akan berakibat terganggunya
sistem pernapasan, tekanan darah tinggi serta
dapat menyebabkan kanker

Posphat

Sulfur

Fosfat berada dalam air alam


atau limbah sebagai senyawa
ortofosfat, polifosfat, dan
fosfat organic
Fosfor bersifat sebagai zat
padat
Titik didih 280 C.
Titik lebur 44.1 C
Pada temperature 1.040 C
mengalami disosiasi
Fosfor putih bersifat sangat
reaktif, memancarkan cahaya,
mudah terbakar di udara,
beracun. Fosfor putih
digunakan sebagai bahan baku
pembuatan asam fosfat di
industri.
Fosfor merah bersifat tidak
reaktif, kurang beracun.
Fosfor merah digunakan
sebagai bahan campuran
pembuatan pasir halus dan
bidang gesek korek api

Belerang (sulfur) adalah unsur


non-logam multivalen,
berlimpah, tidak berasa dan
tidak berbau.

Konfigurasi elektron [Ne] 3S2


3P4

Keelektronegatifannya lebih
rendah dari keelektronegatifan
oksigen, senyawa ini
menunjukkan derajat ion yang
lebih rendah dan kenaikan
derajat kekovalenan ikatan
dan akibatnya derajat ikatan
hidrogennya menjadi lebih
kecil.

Nitrogen

Dampak Fosfat yang berlebih di lingkungan


antara lain merangsang pertumbuhan ganggang
dan eceng gondok. Pertumbuhan ganggang dan
eceng gondok yang tidak terkendali
menyebabkan permukaan air danau atau sungai
tertutup sehingga menghalangi masuknya cahaya
matahari dan mengakibatkan terhambatnya
proses fotosintesis. Jika tumbuhan air ini mati,
akan terjadi proses pembusukan yang
menghabiskan persediaan oksigen dan
pengendapan bahan-bahan yang menyebabkan
pendangkalan

Melalui berbagai proses, belerang bisa


berikatan dengan unsur lain sehingga
menghasilkan senyawa yang berbahaya bagi
manusia dan hewan.Efek merugikan yang
mungkin timbul antara lain memicu iritasi mata
dan tenggorokan, kerusakan otak melalui
gangguan fungsi hipotalamus, serta kerusakan
sistem saraf.

Sifat SO2 yang mudah larut dan


menghasilkan asam mengakibatkan
persoalan lingkungan seperti misalnya
hujan asam

Elektronegativitas atom
belerang = 2.58 (skala
pauling) dan jari-jari atomnya
= 100 pm

Merupakan Unsur Diatomik

Bagi tumubuhan, menyebabkan bintik-bintik

Amoniak

Dapat bertindak sebagai zat


pengoksidasi (oksidator) dan
zat pereduksi (reduktor).

pada permukaan daun, bila konsentrasinya


tinggi mengakibatkan nekrosis (kerusakan
jaringan daun), sehingga fotosintesis terganggu.

Bagi hewan, menyebabkan gangguan syaraf


Nitrogen sebagai oksidator
pada hewan pada konsentrasi tinggi
mempunyai biloks -1, -2, dan
Serapan nitrogen tinggi juga bisa memicu
-3, sedangkan sebagai
masalah pada kelenjar tiroid dan menyebabkan
reduktor mempunyai biloks
kekurangan vitamin A.
+1, +2, +3, +4, dan +5. Biloks
nitrogen yang paling umum
adalah -3, +3, dan +5.
Mempunyai energi ionisasi
sebesar 14,5 kJ/mol.
Mempunyai nilai
keelektronegatifan sebesar 3,0.
Apabila bereaksi dengan
Ozon akan membentuk NO N
+ O3 NO + O2
Apabila dibakar dengan
lithium pada tekanan 1
atmosfer akan menghasilkan
lithium nitrit. Li + N2 2
Li3N
Dapat bereaksi dengan
magnesium dengan proses
pembakaran pada tekanan satu
atmosfer, dan akan
menghasilkan magnesium
nitrit. 3Mg + N2MgN2
Dapat bereaksi dengan
hidrogen dengan
menggunakan katalis yang
dikenal dengan proses HaberBosch dan menghasilkan
NH3. 3H2+ N2 2NH3

Ammonia dapat bereaksi


dengan klorida.
2NH3 +Cl2NH2Cl + NH4Cl
Ammonia dapat bereaksi
dengan natrium.

Gas ammonia tersebut merupakan salah satu


gas rumah kaca yang dapat menyebabkan
global warming. Akibat yang terjadi adalah
terjadinya perubahan iklim dan cuaca serta efek
global warming lainnya.
Udara yang tercemar gas amonia dan sulfida
dapat memyebabkan gangguan kesehatan

2Na + 2NH3 2NaNH2+ H2


Ammonia dapat bereaksi
dengan magnesium.

ternak dan masyarakat di sekitar peternakan.


Amonia dapat menghambat pertumbuhan
ternak atau oksida besi.

3Mg + 2NH3 Mg3N2 + 3H2


Ammonia dapat bereaksi
dengan kalsium oksida.
3CuO + 2NH3 3Cu + 3H2O +
N2
Ammonia dapat dioksidasi
dengan oksigen.
4NH3 + 3O2 2N2+ 6H2O
(Perry dan Green, 1997)
9

Nitrit

Sangat mudah larut dalam

Nitrit yang berlebih dari sisa pemupukan


akan mengalir bersama air menuju sungai
untuk meresap ke dalam air tanah. Nitrit yang
berlebih terakumulasai di dalam tanah,
sehingga akan mencemari tanah.

air
Bersifat higroskopis
Teroksidasi oleh udara
membentuk nitrat
Terurai oleh panas
Nitrit membahayakan kesehatan karena dapat
mengeluarkan NOx dan Na2O
bereaksi denganhemoglobin dalam darah,
Meledak bila kontak dengan
hingga darah tersebut tidak dapatmengangkut
sianida, garam ammonium,
oksigen lagi.
selulosa, litium dan tiosulfat.
NO2- juga menimbulkan nitrosamin pada air
buangan tertentu yang dapat menyebabkan
kanker.

10

Logam
berat
beracun

Logam berat adalah unsur Timbal dapat menyebabkan pencemaran udara


dan juga pencemaran pada air
unsur kimia dengan bobot
jenis lebih besar dari 5 gr/cm3,
Bahaya yang ditimbulkan oleh penggunaan
terletak di sudut kanan bawah
adalah sering menyebabkan keracunan.
sistem periodik,
Menurut National Institute for Occupational
Mempunyai afinitas yang
Safety and Health (1975), arsen inorganik
tinggi terhadap unsur S dan
bertanggung jawab terhadap berbagai gangguan
kesehatan kronis, terutama kanker.
biasanya bernomor atom 22
sampai 92 dari perioda 4
Arsen juga dapat merusak ginjal dan bersifat
sampai 7 (Miettinen, 1977).
racun yang sangat kuat. Logam berat yang
tercemar ke lingkungan, dampak penting yang
Sebagian logam berat seperti
ditimbulkan khususnya terhadap penyakit
timbal (Pb), kadmium (Cd),
dan merkuri (Hg) merupakan
zat pencemar yang berbahaya.
Afinitas yang tinggi terhadap

unsur S menyebabkan logam


ini menyerang ikatan belerang
dalam enzim, sehingga enzim
bersangkutan menjadi tak
aktif.
Gugus karboksilat (-COOH)
dan amina (-NH2) juga
bereaksi dengan logam berat.
Kadmium, timbal, dan
tembaga terikat pada sel-sel
membran yang menghambat
proses transpormasi melalui
dinding sel. Logam berat juga
mengendapkan senyawa fosfat
biologis atau mengkatalis
penguraiannya
Memiliki kemampuan yang
baik sebagai penghantar daya
listrik (konduktor)
Memiliki rapat massa yang
tinggi.
Dapat membentuk alloy
dengan logam lainnya
Untuk logam yang padat dapat
ditempa dan dibentuk
11

Phenol

Fenol memiliki kelarutan


Senyawa-senyawa fenol merupakan senyawa
organik yang mempunyai sifatracun. Bila
terbatas dalam air, yakni 8,3
mencemari perairan dapat membuat rasa dan
gram/100 ml.
bau tidak sedap, dan padanilai konsentrasi
Memiliki sifat yang cenderung
tertentu dapat menyebabkan kematian
asam, artinya ia dapat
organisme di perairan tersebut
melepaskan ion H+ dari gugus
hidroksilnya. Pengeluaran ion Dapat menyebabkan iritasi jaringan, kulit, mata
dan mengganggu pernapasan manusia.
tersebut menjadikan anion.
Hal ini dibuktikan dengan
mereaksikan fenol dengan
NaOH, di mana fenol dapat
melepaskan H+. Pada keadaan
yang sama, alkohol alifatik
lainnya tidak dapat bereaksi
seperti itu. Pelepasan ini
diakibatkan pelengkapan
orbital antara satu-satunya
pasangan oksigen dan sistem

aromatik, yang
mendelokalisasi beban negatif
melalui cincin tersebut dan
menstabilkan anionnya.
Chang, Raymond. 2005. Kimia Dasar Edisi Ketiga Jilid 2. Jakarta : Erlangga
Dalimunthe, I. S. 2004. Kimia Dari Inhibitor Korosi . e-USU Repository:Universitas
Sumatera Utara
. Edward, L. d. 2004. Dampak Pencemaran Logam Berat Terhadap Kualitas Air Laut Dan
Sumberdaya Perikanan (Studi Kasus Kematian Massal Ikan-ikan Di Teluk Jakarta). MAKARA,
SAINS, VOL. 8, NO. 2, 52-58
Herlina,

Netti,

M.

Hendra

S.

Ginting.

2002.

Lemak

dan

Minyak.

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/20973/4/Chapter%20II.pdf. Diakses pada tanggal 03


Oktober 2013 pukul 21:45
. Petrucci, Ralph H. 1987. Kimia Dasar Prinsip Dan Terapan Modern Edisi Keempat Jilid 3.
Jakarta : Erlangga
Rohmatun, D. R. (2007). Studi Penurunan Kandungan Besi Organik dalam Air Tanah dengan
Oksidasi H2O2-UV. PROC. ITB Sains & Tek. Vol. 39 A, No. 1&2, 58-69.
Sopiah, N. (2005). Transformasi Kimia Senyawa Belerang , Damapak Dan Penangannya.
Tek.Ling. P3TL-BPPT.6., 339-343.
Warlina, Lina. 2004. Pencemaran Air : Sumber, Dampak dan Penanggulangannya (online).
Diakses tanggal 02 Oktober 2013 pukul 21:50

Anda mungkin juga menyukai