Resume PKN
Resume PKN
Konservasi
Reny Setyo W
I.
PENDAHULUAN
81
halnya
di
bidang
pertanian,
pengolahan
tanah
di
82
tanah
bagian
bawah
pertumbuhan akar.
lapisan
olah
sehingga
dapat
menghambat
Menurut
praktek
olah tanah konservasi pada lahan kehutanan akan dibahas dalam tulisan
ini.
Nyland
(2001),
di
kehutanan
perlakuan
untuk
83
2.
2.
3.
membantu
perkembangan
perakaran
tanaman
dan
ketersediaan hara
4.
5.
membuat guludan
tanah.
84
Pendapat
kedua
silvikulturis
tersebut
menunjukkan
bahwa
mewujudkan
prakondisi
untuk
akar,
mengurangi
mempermudah penanaman.
persaingan
dengan
gulma
dan
dan
tidak
tersedia
alat
mekanis,
dengan
85
b.
c.
II.
padat,
keras
dan
aerasi
yang
minim.
Intensitasnya
akan
86
terutama
untuk
memecahkan
kerak-kerak
keras
yang
disebabkan pukulan air hujan untuk menjamin aerasi yang cukup serta
mematikan tanaman pengganggu (Buckman dan Brady, 1969).
Menurut Arsyad (2006), pengolahan tanah menyebabkan tanah
menjadi longgar dan lebih cepat menyerap air hujan sehingga
mengurangi aliran permukaan, akan tetapi pengaruh ini bersifat
sementara karena tanah yang telah diolah dan menjadi longgar akan
lebih mudah tererosi. Kondisi tersebut tentu akan menyebabkan
dampak negatif terhadap lapisan permukaan tanah. Ford-Robertson,
1971 dan Helms, 1998 (dalam Nyland, 2001) menyatakan bahwa
beberapa praktek persiapan lahan dan kegiatan merubah kondisi fisik
zona perakaran ternyata dapat menyebabkan:
1.
2.
terkikisnya
lapisan
humus
dan
serasah
yang
belum
4.
memusnahkan
vegetasi lainnya
87
2.
3.
4.
5.
6.
7.
tanah
sebaiknya
diminimumkan,
bahkan
ditiadakan.
Kegiatan
88
dengan
penggunaan
mulsa
atau
penggunaan
herbisida,
maka
umumnya
tanaman
tahunan
hampir
tidak
memerlukan
karena
tanah,
setelah
tajuknya
pertumbuhan
gulma
berkembang
akan
menaungi
sangat
berkurang
demikian
perlu
tidaknya
pengolahan
tanah
juga
tergantung pada jenis yang akan ditanam. Karena ada jenis-jenis yang
mampu tumbuh pada lahan yang tidak diolah dan ada pula yang
memerlukan pengolahan tanah secara intensif agar dapat tumbuh baik
dan optimal (Hendromono et al., 2003 dalam Puslitbang Hutan
Tanaman, 2006).
89
pengolahan tanah secara total akan memberikan hasil yang baik bagi
pertumbuhan awal suatu jenis tanaman. Berikut ini beberapa hasil
penelitian penyiapan lahan dan praktek pengolahan tanah untuk
beberapa spesies pohon dari hasil penelitian yang dirangkum dalam
Puslitbang Hutan Tanaman (2006).
Tabel 1. Teknik persiapan lahan dan olah tanah untuk beberapa spesies
pohon di hutan
sekunder
No
.
Jenis
1.
Acacia mangium
2.
Anisoptera costata
3.
Enterolobium
cyclocarpum
4.
Eucalyptus deglupta
5.
Gmelina arborea
6.
Hymenaea courbaril
7.
Peronama canescens
8.
Shorea johorensis
9.
Shorea leprosula
10 Shorea ovalis
pembersihan jalur bersih 1 meter, tanpa olah
.
tanah
Sumber
: Puslitbang Hutan Tanaman (2006)
90
Tabel 2. Teknik persiapan lahan dan olah tanah untuk beberapa jenis
pohon pada jenis tanah Podzolik merah kuning dengan vegetasi
awal alang-alang
No
.
Jenis
1.
Acacia mangium
2.
Eucalyptus deglupta
3.
Gmelina arborea
4.
Khaya antotheca
5.
Melaleuca cajuputi
6.
Paraserianthes
falcataria
7.
Schima walichii
8.
Shorea macrophylla
1 kali
III.
(2009)
tujuan
dari
OTK
adalah
mengurangi
intensitas
91
1.
mencangkul
sepanjang
larikan
untuk
memudahkan
penanaman.
2.
dan 2)
karena seresah sisa tanaman yang mati oleh herbisida akan hancur
sehingga dapat meningkatkan hara tanah.
biaya dan tenaga kerja untuk pengolahan tanah dan mengurangi biaya /
92
b.
c.
d.
e.
b.
c.
d.
III.
93
Beberapa perlakuan
lain
karena
pengolahan
tanah
yang
terlalu
sering
akan
Karena pada
praktek
diterapkan adalah:
94
pengolahan
tanah
minimum
yang
dapat
mekanis
maupun
secara
kimia
dengan
menggunakan
95
a.
b.
mulsa sisa panen (trash mulches), adalah residu sisa panen yang
dihamparkan di permukaan tanah.
Aplikasi mulsa yang lain yaitu teknik mulsa vertikal (slot mulch).
Jebakan
mulsa sering disebut rorak, berukuran kecil atau sedang yang dibuat di
bidang olah atau di saluran peresapan atau pada saluran pembuangan
air dengan tujuan untuk: a) menampung dan meresapkan air aliran
permukaan
ke
dalam
tanah
dan
b)
memperlambat
laju
aliran
mulsa
ini
merupakan
tempat
meletakkan
rumput
hasil
96
Untuk
terdapat
pada
pupuk
kandang
atau
pemberian
efektif
C-org
24,65
Nisbah
C/N
1,36
A.
23,17
1,24
mangium
Sumber : Sumarna et al. (2000).
Ca
Mg
18,1
0,12
0,14
0,38
0,12
18,7
0,12
0,15
0,37
0,14
menghilangkan
jenis-jenis
non
target
untuk
mengurangi
97
hati-hati dan tepat sasaran serta sesuai takaran yang tepat, mungkin
dapat menghidari polusi tanah oleh bahan kimia yang berlebihan.
Herbisida yang digunakan juga harus memenuhi persyaratan seperti:
tidak berbahaya bagi manusia, hewan dan lingkungan jika digunakan
secara benar, efektif terhadap gulma,
Puslitbang Hutan
98
sebab itu, pada topografi yang miring perlu dibuat teras yang
bentuknya disesuaikan dengan kemiringan dan kondisi lahan. Bentuk
teras yang dapat dibuat antara lain adalah:
a.
b.
Teras kredit, cocok untuk lahan yang kemiringannya antara 310%. Tujuannya untuk mempertahankan kesuburan lahan. Caranya
hampir sama dengan teras datar, dengan jarak antar guludan 5-12
m. Pada guludan ditanam tanaman penguat teras.
c.
IV.
PENUTUP
99
tetapi
memberikan
pilihan
bagaimana
sebaiknya
tanah
100
101