Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Sistem transmisi dalam otomotif adalah sistem yang menjadi penghantar
energi dari mesin ke diferensial dan as. Dengan memutar as, roda dapat berputar
dan menggerakkan mobil. Transmisi diperlukan karena pembakaran mesin yang
umumnya digunakan dalam mobil merupakan mesin pembakaran internal yang
menghasilkan putaran (rotasi) antara 600 sampai 6000 rpm. Sedangkan, roda
berputar pada kecepatan rotasi antara 0 sampai 2500 rpm. Sekarang ini terdapat
dua sistem transmisi yang umum, yaitu transmisi manual dan transmisi otomatis.
Terdapat juga sistem-sistem transmisi yang merupakan gabungan antara kedua
sistem tersebut, namun ini merupakan perkembangan terakhir yang baru dapat
ditemukan pada mobil-mobil berteknologi tinggi dan merek-merek tertentu saja.
Transmisi

manual

merupakan

salah

satu

jenis

transmisi

yang

banyak dipergunakan dengan alasan perawatan yang lebih mudah. Biasanya pada
transimi manual terdiri dari 3 sampai dengan 7 speed. Transmisi semi otomatis
adalah transmisi yang dapat membuat kita dapat merasakan sistem transmisi
manual atau otomatis, bila kita sedang menggunakan sistem transmisi manual kita
tidak perlu menginjak pedal kopling karena pada sistem transmisi ini pedal
kopling sudah teratur secara otomatis. Transmisi otomatis terdiri dari 3 bagian
utama, yaitu : Torque converter, Planetary gear unit, dan Hydraulic control unit.
Torque converter berfungsi sebagai kopling otomatis dan dapat memperbesar
momen mesin. Sedangkan Torque converter terdiri dari Pump impeller, Turbine
runner, dan Stator. Stator terletak diantara impeller dan turbine. Torque converter
diisi dengan ATF (Automatic Transmition Fluid). Momen mesin dipindahkan
dengan adanya aliran fluida.

B. TUJUAN
1. Memenuhi tugas mata kuliah Pemindah Daya
2. Menganalisis Transmisi FF
3. Mengetahui Cara Perawatan Transmisi
4. Mengetahui Cara Memperbaiki Transmisi

BAB II
PEMBAHASAN
TRANSMISI FF (FRONT ENGINE FRONT DRIVE)

A. URAIAN TRANSMISI
Momen yang dihasilkan oleh mesin relatif tetap, sementara tenaga
bertambah sesuai dengan putaran mesin, adakalanya kendaraan memerlukan
momen yang besar, yaitu pada saat gerak awal dan pada saat kendaraan mendaki.
Pada saat jalan mendaki roda penggerak memerlukan tenaga yang lebih
besar sehingga kita harus memiliki beberapa bentuk mekanisme perubah momen.
Putaran roda berkurang tetapi momen bertambah, momen yang besar tidak
diperlukan pada saat kendaraan dalam kecepatan tinggi atau kendaraan melaju
pada jalan yang datar, karena saat berjalan pada jalan datar, momen mesin cukup
untuk menggerakkan kendaraan.

Transmisi digunakan dirancang untuk merubah tenaga mesin menjadi


momen sesuai dengan kondisi perjalanan kendaraan dan memindahkan momen
tersebut ke roda-roda. Transmisi juga memungkinkan kendaraan untuk bergerak
mundur, karena transmisi dilengkapi dengan idle gear, yaitu roda gigi yang
berfungsi sebagai perubah arah putaran sebelum putaran diteruskan ke roda-roda.
Jenis transmisi menurut roda yang digerakkan terbagi menjadi ats dua
bagian yaitu:
1. Transmisi FR (Front Engine Rear Drive)
2. Transmisi FF (Front Engine Front Drive)

B. TRANSMISI FF (FRONT ENGINE FRONT DRIVE)

Sistem ini komponen mesin berada di depan dan menggerakkan roda


bagian depan juga. Komponen-komponen sistem pemindah tenaga meliputi :
kopling (clutch), transmisi (transmission/transaxle), differential, front axle dan
roda (wheel).
a. Clutch (Kopling)
Komponen ini mempunyai fungsi untuk meneruskan dan melepaskan daya
dari mesin ketika gir berpindah dalam kondisi berjalan atau berhenti.

b.Transaxle
Transmisi dan differential yang menjadi satu, bagian ini digunakan pada
kendaraan penggerak roda depan.
c.Differential
Komponen ini mempunyai tiga fungsi yaitu merubah arah dari daya
bergerak, mengurangi daya dari propeller shaft, dan membedakan putaran
untuk roda ketika membelok.
d. Drive Shaft
Komponen yang berfungsi meneruskan daya yang terbagi ke setiap roda
dari differential.
e. Propeller Shaft
Suatu mekanisme penghubung yang meneruskan daya dari transmisi ke
differential (kendaraan mesin di depan dengan penggerak roda belakang).

C. KEUNGGULAN DAN KELEMAHAN SISTEM PENGGERAK RODA


DEPAN
1. Keunggulan
a) Proses penyaluran tenaga lebih efisien, sehingga akselerasi (sprint) menjadi
lebih baik dan lebih gesit. Kebanyakan digunakan untuk mobil perkotaan yang
menuntut manuver lincah dan hemat bahan bakar.
b) Sistem Front Wheel Drive. Dari gear boks tenaga disalurkan lewat drive
shaft (as roda). Karena as penggerak lebih pendek, potensi kehilangan tenaga
saat mesin berjalan lebih sedikit.
c) Efisiensi ini berpengaruh pada kabin yang lebih lega.
d) Gerak roda depan kebanyakan diadopsi oleh mesin dengan kapasitas kecil.
e) Lebih stabil dalam memainkan throttle gas
2. Kelemahan
a) Penataan (layout) mesin lebih rumit dan membutuhkan ruang lebih banyak.

b) Beban mobil terkonsentrasi di bagian depan, menyebabkan tidak nyaman


ketika melakukan perjalanan jauh.
c) Sistem handlingnya terasa understeer karena roda depan mempunyai dua
tugas berat yaitu sebagai penggerak dan sebagai kemudi. Sehingga keausan
ban juga lebih cepat.
d) Dibutuhkan rangkaian suspense depan yang lebih kompleks, membuat part
lebih keras bekerja sehingga perlu penggantian secara berkala yang lebih
banyak
e) Kerja komponen-komponen mesin lebih keras, karena disamping befungsi
f)
g)
h)
i)

sebagai penggerak juga sebagai penentu arah.


Perawatan komponen mesin dan roda lebih rumit dan lebih mahal.
Tidak sekuat sistem penggerak roda belakang saat di jalan tanjakan.
Bobot kendaraan yang tertumpu di roda depan saat pengereman.
Untuk manuver untuk parkir terasa lebih sulit ketika roda depan dituntut harus
belok patah karena keterbatasan pada as roda.

D. STRUKTUR TRANSMISI PENGGERAK DEPAN (FF)

E. PERAWATAN TRANSMISI
1. Penyetelan Ketinggian Kopling
Lakukan penyetelan ketinggian kopling. Untuk memperhalus dan juga
mempercepat pergantian gigi pada transmisi manual.Terlebih dahulu lakukan
penyetelan pada kopling mobil Anda, karena efek dari jarak pedal kopling yang
terlalu tinggi ini akan merengangkan jarak antara si kopling dan transmisi manual
mobil Anda. Hal tersebut dapat menyebabkan perpindahan gigi menjadi kasar dan
berat saat perpindahan dilakukan. Penyetelan tersebut dapat dilakukan dari pedal
kopling dan juga untuk beberapa jenis kendaraan dapat dilakukan melalui kabel
yang terhubungkan dari kopling ke transmisi yang terletak dari bagian
mesin.Perlu diketahui juga, jarak antara kopling dan transmisi yang terlalu dekat
dapat meningkatkan gesekan antara kedua bagian tersebut, dan ini dapat
mempercepat keausan pada kopling Anda.
2. Oli Transmisi Berkualitas
Gunakan oli transmisi berkualitas. Untuk mempercepat dan memperhalus
pengoperasian pada transmisi manual mobil Anda. Sebaiknya menggunakan jenis
oli fully syntetis dengan viscositas 75-90 W. Karakter dari pelumas tersebut
terbilang encer dan tahan panas, di mana penyusupan oli tersebut ke setiap bagian
di transmisi Anda akan menjadi lebih cepat.Dan juga dapat memberikan proteksi
terhadap transmisi Anda yang lebih optimal. Namun untuk beberapa jenis

kendaraan seperti merek Honda,oli transmisi yang digunakan adalah oli mesin,
karakter bahan metal yang digunakan pada transmisi tak berbeda dari mesin.
3. Produk Suku Cadang Asli
Gunakan produk genuine atau orisinal. Untuk memperpanjang umur
pemakaian kopling Anda, sebaiknya gunakan produk yang asli. Mengabaikan hal
tersebut, dapat memperpendek umur pemakaian kopling Anda, serta dapat
mengabikatkan perpindahan pada tranmisi manual Anda menjadi kurang halus,
dan juga dapat menimbulkan suara yang tidak halus saat kendaraan Anda melaju.
Penggunaan dari produk asli juga dapat memberikan beberapa keuntungan, salah
satunya diberikan garansi dari mulai 6 hingga 2 tahun, jadi jika terjadi kerusakan
barang tersebut dapat dikembalikan.
5. Pemakaian Kopling
Hindari meletakan kaki di kopling. Agar kopling Anda tidak cepat aus,
saat gigi sudah masuk dan kendaraan sudah melaju, biasakan agar kaki Anda tidak
menyentuh pada pedal kopling. Efek dari kebiasan tersebut, dapat meningkatkan
friksi antara kopling dan transmsi, yang dapat mempercepat umur pemakaian
komponen tersebut. Dan jika hal tersebut dilakukan pada jarak tempuh yang jauh,
ini dapat menimbulkan kemacetan pada sistem transmisi Anda, serta tingkat
keausan yang sangat cepat.

E. MENDIAGNOSA GANGGUAN TRANSMISI


No.
1

Gangguan
Tongkt perneling

Kemungkinan Penyebab
Bola pengunci tongkat pemindah gigi macet

Cara mengatasi
Ganti

susah dipindah

Tanhkai sambungan pemindah gigi macet

Ganti

Tuas pemindah gigibengkok


Tongkat Pemindah Bushing bola pengunci tuas pemindah gigi aus

Ganti
Ganti

gigi longgar
Bola pengunci tuas pemindah aus
Susah pindah gigi Tuas control pemindah gigi bengkok

Ganti
Ganti

Kurang oli

Tambah oli

Oli kurang bagus

Ganti
8

Tangkai pemindah atau garbu pemindah


longgar

Gigi melompat

Suara abnormal

Pidah gigi keras

Ganti
Ganti

Ring sinkromes aus

Ganti

Kerucut gigi sinkromes aus

Ganti

Kontak ring sinkromes dan kerucut gigi jelek

Ganti

Kelonggaran ggi memanjang berlebih

Ganti

Bearing aus

Ganti

Pey key snkronister aus

Ganti

Pra-beban bearing gigi poros primer terlalu

Ganti

besar
Garbu pemindah gigi aus

Ganti

Tuas Kontrol bengkok

Ganti

Hub clutch sleeve aus

Ganti

Gigi poros sekunder aus

Ganti

Permukaan gigi geser aus

Ganti

Backlash gigi kebanyakan

Ganti

Bearing aus

Ganti

Dudukan mesin longgar atau pemsangannya

Ganti

kurang pas
Oli kurang

Kencangkan
Tambah oli

Kualitas oli jelek

Ganti oli

Bearing aus

Ganti

Gigi poros sekunder aus

Ganti

Permukaan gigi geser aus

Ganti

Backlash gigi kebanyakan

Ganti

Gigi roda gigi rusak

Ganti

Ada kotoran pada gigi

Ganti

Gigi diferensial rusak atau backlasnya

Ganti atau setel

kebanyakan
Jarak main pedal kopling terlampau besar

Setel menurut

sehingga macet

petunjuk

Pelat kopling aus

Ganti

Pelat kopling kontor terkena minyak

Ganti

Poros garbu pemindah berubah bentu atas

Ganti

ausnya tidak merata

Bola lokasi pecah

Ganti

Sleeve sinkromesa aus

Ganti

Hub sinkromes aus


Gigi lepas sendiri Tuas transmisi berubah bentuk

Ganti
Perbaiki / ganti

Sumbu garbu pidah aus

Ganti

Bola baja lokasi aus

Ganti

Pegas bola baj lokasi lemah

Ganti

Garbu pindah aus

Ganti

Gigi terlampau bergerak ke arah tekan

Ganti

Ring atau hub sinkromes aus

Ganti

Bantalan poros masuk (input shaft) poros

Ganti

utama (main shaft) atau poros lawan(counter


8

Gigi tidak mau

shaft) aus
Pegas sinkromes lemah atau patah

Ganti

masuk

Alur dalam ring sinkromes aus

Ganti

Ring sinkromes macet pada kerucut

Ganti

Poros garbu pemindah berubah bentuk

Ganti

Garbu pemundah aus

Ganti

BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN

10

Sistem transmisi, dalam otomotif, adalah sistem yang berfungsi untuk


konversi torsi dan kecepatan (putaran) dari mesin menjadi torsi dan kecepatan
yang berbeda-beda untuk diteruskan ke penggerak akhir. Konversi ini mengubah
kecepatan putar yang tinggi menjadi lebih rendah tetapi lebih bertenaga, atau
sebaliknya.

Transmisi menggunakan roda gigi-roda gigi (gears) dari rasio rendah ke

tinggi untuk memaksimalkan torsi mesin sesuai dengan perubahan yang terjadi
pada saat berkendara. Ada dua macam transmisi yaitu manual dan otomatis. Pada
transmisi manual yang digunakan adalah kopling dan lock unlock berbagai
macam set gear untuk mendapatkan rasio gigi yang berbeda. Transmisi otomatis
menggunakan torque converter dan planetary gears (roda gigi satelit) yang dapat
membuat satu set gear menghasilkan rasio gigi yang berbeda.

Perpindahan gigi pada transmisi otomatis secara otomatis sesuai dengan

posisi tuas, terdapat 6 posisi yaitu, posisi P, R, N, D, 2 dan L. Sedangkan untuk


Over Drive (O/D) menggunakan switch yang ada pada tuas transmisi, demikian
pula untuk meningkatkan performa kerja transmisi khususnya waktu perpindahan
gigi terdapat 2 poisisi switch yang ditempatkan di console box, yaitu Power dan
Normal (P/N) mode.

DAFTAR PUSTAKA

http://iotomotif.com

11

http://tirtaharia.blogspot.com
www.rentalmobilbali.net

12

Anda mungkin juga menyukai