Anda di halaman 1dari 19

9.

TEGANGAN GESER LENTUR


(BENDING SHEAR STRESSES)-PART I

OLEH :
DWI HARTINI, S.T., M.T.

PENDAHULUAN
Pada bab sebelumnya telah dibahas kelakuan penampang yang
mendapat beban torsi murni dan beban momen lentur murni.
Pada kenyataannya sangat jarang beban hanya torsi murni
atau momen lentur murni.

Pada sebagian besar kasus, momen torsi dan momen lentur


tersebut dihasilkan oleh gaya lintang luar yang bekerja pada
penampang tersebut. Akibat beban lintang, baik tegangan lentur
longitudinal maupun tegangan geser akan muncul. Pada bab
ini akan dibahas pengaruh gaya lintang tersebut.

SHEAR CENTRE
Apabila suatu batang melentur tanpa memuntir, akibat gaya
gaya luar, tegangan tegangan geser akan muncul pada
penampang batang tersebut.
Centroid tegangan tegangan internal disebut dengan shear
centre untuk penampang tersebut. Resultan gaya gaya lintang
luar harus melewati shear centre bila puntiran penampang
batang dicegah. Bila kita tahu letak shear centre suatu
penampang, gayagaya luar yang mempengaruhinya dapat
dipecah menjadi dua :
(1) Yang mengakibatkan momen lentur murni.
(2) Yang mengakibatkan torsi murni.

TEGANGAN GESER AKIBAT GAYA


LINTANG
Misal kita mempunyai batang yang dibebani sbb:

Bila t adalah tegangan tarik maksimum pada jarak c dari sumbu netral.
Maka besar tegangan dalam jarak y dari suatu sumbu netral adalah :

Besar gaya total pada elemen dA adalah :

Besar gaya total pada permukaan CD :

dan besar gaya total pada permukaan EF :

Besar t adalah

F1

M
ydA

M'
F2 '
I

M M'
.b.dx
'
I
I

ydA

ydA

dengan

M M' dM

V
dx
dx

Maka :

VIb ydA

V: gaya lintang

Catatan : Rumus ini berlaku bila batang mempunyai


penampang yang seragam , I = I'. Bila penampang tidak
sama , seperti pada penampang sayap , persaman di atas
tidak dapat dipakai , dan harus menggunakan persamaan :

Gaya V bekerja di shear centre.

CONTOH I
(PENAMPANG SERAGAM-MOMEN INERSIA SAMA)
Suatu batang mendapat gaya lintang Vy = 850 lb dan bekerja
di shear center. Penampang seperti di bawah. Berapakah besar
tegangan geser di sumbu netral.

Maka tegangan geser pada NA adalah :

Bagian

Luas dA

ydA

2.09 x 0.5 = 1.045

1.045

1.092

II

3 x 0.5 = 1.50

2.34

3.510

III

0.5 x 0.5 = 0.25

2.84

0.710

IV

0.5 x 0.5 = 0.25

2.84

0.710

Jumlah

6.022

Maka

x x

(850)(6.022)
(27.2)(0.5)

376.375Psi

Tegangan geser di bagian 1-1

(850)(4.93)

308Psi
11 (27.2)(0.5)
Tegangan geser di bagian 2-2

22

850 x1.42
27.2x1.0

44.4Psi

CONTOH II
(PENAMPANG TIDAK SERAGAM-VARIABEL MOMEN
INERSIA)
Gambar di bawah ini menunjukkan suatu batang kantilever dibebani sebesar
600 lb di ujung ujungnya melewati shear centre penampangnya. Penampang
batang konstan antara STA 0 dan 132 , dan taper STA 175 dan 218. Tentukan
distribusi tegangan geser pada STA 175 dan 218.

Maka momen bending :


M132 = - 600 x 132 = - 79,200 lb . in.
M175 = - 600 x 175 = - 105,000 lb . in.
M218= - 600 x 218 = - 130,800 lb . in.

Tegangan pada STA 132


Tegangan maksimum ( y = 4 in ) :

Pada jarak 1 inchi dari atas / bawah (y = 3)

Pada jarak 2 inchi dari atas / bawah (y = 2)

Misalkan pada STA 132


Total gaya pada bagian A .
F

8180 6135 '' ''


x1 x1 7157lb
2

Pada bagian B
F

6135 4090
x1" x1" 5112lb
2

Pada bagian C

4090 0
F
x 2" x0.25" 1023lb
2

STA

Momen

Bending Stress = M
y /I

Total Gaya lentur

Pada

Pada

Pada

Bagian Bagian

Bagian

y=4

y=3

y=2

132

79,200

8180

6135

4090

7157

5112

1023

175

105,000 8182

6137

4091

7157

10224

1023

218

130,800

6131

4088

7157

15336

1023

8175

Sehingga gaya geser antara STA 175 dan 218.


Pada bagian A : ( titik 1 )

H =7157-7157+ x 43 x 1 = 0
=0
Pada bagian B : titik ( 2 )

H =7157 - 7157+10224 - 15336+ x 43


x0.25=
= 475 psi

Bila kita menggunakan persamaan :


Maka pada STA 175 pada bagian C :

V

Ib

ydA

4
ydA (1x 2 x 0.25) ( 2.5 x 2 x1) (3.5 x1x1) 9.0
0

600 x9.0

420 Psi
51.33 x 0.25

Tegangan geser pada STA 218 pada bagian C :

Perhitungan di atas tidak tepat, seharusnya = 475 Psi.

Anda mungkin juga menyukai