Anda di halaman 1dari 4

PEMBAHASAN

DAS Kali Konto mencakup wilayah kurang lebih 235 km2 dengan batas
terbawah di Bendungan Selorejo. Wilayah DAS mencakup 2 wilayah kecamatan
yaitu Kec.Pujon dibagian atas DAS dan Kec.Ngantang.

Daerah aliran Sungai (DAS) Konto memiliki luasan 23.701 ha, secara
administrasi terletak di Kecamatan Ngantang (bagian Barat DAS Konto) dan
Kecamatan Pujon (bagian timur DAS Konto). Wilayah DAS Konto yang termasuk
wilayah kecamatan Pujon seluas 12.505 ha sedangkan sisanya termasuk dalam
wilayah kecamatan Ngantang (11.195 ha).
Berdasarkan data statistik tahun 1990 dan tahun 2000, diketahui adanya
peningkatan jumlah penduduk yang cukup pesat di DAS Konto dari 587 jiwa/km2
pada tahun 1990 menjadi 657 jiwa/km2 di tahun 2000. Peningkatan jumlah
penduduk ini disinyalir telah memicu pengalihgunaan hutan menjadi sistem
penggunaan lahan lain. Dalam kurun waktu 10 tahun hutan telah mengalami
penurunan luasan sebesar 20 % ( 1967.21 ha) atau rata-rata 196.7 ha per tahun.
Hal ini terjadi pada daerah hulu DAS Konto.

Gambar 2. Lansekap hilir DAS Konto daerah Ngantang


Survei yang kelompok kami lakukann adalah di daerah bagian hilir dari
DAS Konto tepatnya di Daerah Ngantang. Wilayah pertanian di DAS Kali Konto
yang lain berada dibagian bawah yang dikenal dengan daerah pertanian
Ngantang (dengan luasan 4,500 ha). Hampir sepertiga dari wilayah ini memiliki
supply air yang cukup.

Lokasi Pengamatan

Gambar 3. Penggunaan lahan di Ngantang

Budidaya Wortel di Hilir DAS Konto


Budidaya tanaman sayur merupakan kegiatan yang dilakukan mayoritas
penduduk di daerah Ngantang. Bahkan daerah ini merupakan penyuplai sayuran
yang utama, salah satunya komoditas wortel. Hal ini karena suhu lingkungan
sesuai. Suhu optimum untuk pertumbuhan tanaman wortel adalah 15-21oC.
Suhu demikian cocok untuk pertumbuhan akar dan bagian atas tanaman
sehingga warna dan bentuk akar dapat optimum. Tanah yang cocok untuk
pertumbuhan wortel adalah tanah yang drainasinya baik, pH 5-8, kaya bahan
organik dan subur dengan ketinggian 1.200-1.500 mdpl. Tanah lempung berpasir
cocok untuk budidaya wortel karena mudah untuk penetrasi akar sehingga
pertumbuhannya dapat mencapai ukuran panjang dan besar yang optimum.
Kelembaban tanah merupakan hal yang sangat penting untuk pertumbuhan
tanaman wortel.Tanaman wortel yang pernah kami temui sebagian besar dari
lahan petani menunjukkan kemungkinan terjadi erosi yang cukup besar karena
Pada lahan yang berlereng ini yang kami dapatkan hanya tanaman sayuran,
pada bagian terasering yang menghubungkannya dengan teras dibawahnya
tidak terdapat tanaman penyangggah, sehingga dapat menyebabkan pengikisan
tanah yang lebih besar karena tidak adanya tanaman yang menyanggah. Aliran
air akibat limpasan permukaan juga semakin besar karena sedikitnya air yang
tertahan dan diserap oleh tanaman, hal ini menyebabkan pula semakin
banyaknya topsoil yang terkikis sehingga tanaman wortel yang seharusnya
berada dalam tanah menjadi terlihat pada bagian atasnya, namun terdapat
sedimentasi pada beberapa titik yang berada pada dataran dibawahnya . pada
lahan tersebut jarang kami temui pepohonan besar yang dapat dijadikan penguat
tanah ketika terjadi hujan. Sesuai dengan pendapat Lihawa dan Yuniarti (2015)
bahwa Secara umum, terjadinya erosi ditentukan oleh faktor-faktor iklim
(terutama intensitas hujan), topografi, karakteristik tanah, vegetasi penutup
tanah, dan penggunaan lahan. Ketika hal ini dibiarkan terjadi terus menerus
maka akan menyebabkan terjadinya degradasi lahan.

Gambar 4.kondisi
lahan budidaya wortel

Dalam mengatasi permasalahan yang terjadi pada lahan pertanian


komoditas wortel daerah Pujon yang dialiri oleh DAS Konto kegiatan yang telah
dilakukan petani dalam mengatasinya yaitu dengan menanam tanaman wortel
searah dengan kontur. Hal ini merupakan salah satu tindakan untuk mengurangi
erosi, sesuai dengan pernyataan Haryati (2012) yang menyatakan bahwa pada
areal sayuran dataran tinggi penanaman searah kontur dapat mengurangi erosi
dan aliran permukaan. Dengan adanya vegetasi juga mampu menangkap atau
mengintersepsi butir air hujan sehingga energi kinetiknya terserap oleh tanaman
dan tidak menghantam langsung pada permukaan tanah. Pengaruh intersepsi air
hujan oleh tanaman terhadap erosi selain menghalangi air hujan langsung
menghantam ke tanah juga dapat memberikan kesempatan terjadinya
penguapan langsung dari daun, serta meminimalkan pengaruh negatif terhadap
struktur tanah.
Menuju pertanian berlanjut harus mampu mengintegrasikan baik dari
aspek ekologi, sosial dan ekonomi. Perbaikan segi ekologis hilir tak akan banyak
membantu jika bagian hulu DAS Konto bermasalah. Maka dari itu integrasi ketiga
komponen pertanian berlanjut harus segera dilakukan.

Anda mungkin juga menyukai