PB Tanah Kelompok 1
PB Tanah Kelompok 1
Ulat
tanah
(Agrotis
ipsilon Hufn.), Kutu daun (Aphid, Aphis spp.), Lalat atau magot (Psila
rosae). Sedangkan Penyakit yang sering menyerang tanaman wortel adalah
Bercak daun Cercospora, Nematoda bintil akar, Busuk alternaria. Pengendalian
secara kimiawi bisa dilakukan menggunakan insektisida Furadan 3 G atau
Indofuran 3 G pada waktu tanam atau disemprot dengan menggunakan
Hostathion 40 EC dan lain-lain pada konsentrasi yang dianjurkan.
7. Panen
Panen pada umumnya sekitar umur 3-4 bulan, tergantung varietasnya. Saat
panen yang tepat umbi tidak terlalu tua dan tidak terlalu muda. Pemanenan
dilakukan secara hati-hati. Sebaiknya tanah digemburkan dahulu lalu umbi
dicabut atau dapat juga dengan bantuan garpu.
Ciri-ciri tanaman wortel sudah dapat dipanen adalah sebagai berikut:
a. Tanaman wortel yang telah berumur 3 bulan sejak sebar benih atau
tergantung varietasnya. Varietas Ideal dipanen pada umur 100 sampai 120
hari setelah tanam.
b. Ukuran umbi telah maksimal dan tidak terlalu tua. Panen yang terlalu tua
atau terlambat panen ini dapat menyebabkan umbi menjadi keras dan
berkatu, sehingga kualitas wortel menjadi rendah atau tidak laku
dipasarkan. Demikian juga untuk panen terlalu awal hanya akan
menghasilkan umbi berukuran kecil, sehingga produksi wortel menjadi
turun.
8. Pasca panen
Perlakuan pasca panen adalah sebagai berikut :
Setelah dikumpulkan umbi dicuci bersih dengan air yang mengalir, sambil
dilakukan seleksi. Kemudian tiriskan diatas para-para hingga kering. Bila
tempat penjualan tidak terlalu jauh, umbi diikat dengan daunnya dengan berat
sekitar 1,1-1,3 kg. Bila tempat penjualanya jauh, daun dipotong sampai
pangkal, deikian juga ujung umbi yang kecil. Dengan tujuan memudahkan dan
meringankan saat pengangkutan.
Hasil indentifikasi dan analisis permasalahan sistem budidaya tanaman dari
praktek-praktek petani selama ini guna menuju pengembangan pertanian
berbasis ekologis,
Berdasarkan data statistik tahun 1990 dan tahun 2000, diketahui adanya
peningkatan jumlah penduduk yang cukup pesat di DAS Konto dari 587 jiwa/km2
pada tahun 1990 menjadi 657 jiwa/km2 di tahun 2000. Peningkatan jumlah
penduduk ini disinyalir telah memicu pengalihgunaan hutan menjadi sistem
penggunaan lahan lain. Dalam kurun waktu 10 tahun hutan telah mengalami
penurunan luasan sebesar 20 % ( 1967.21 ha) atau rata-rata 196.7 ha per tahun.
Penurunan luasan hutan ini diikuti dengan peningkatan luasan padang rumput,
perkebunan, semak belukar dan tanggul pasir. Sebagian besar lahan hutan (18%)
berubah menjadi semak belukar dan sisanya menjadi padang rumput, perkebunan
atau tanggul pasir. Alih guna hutan ini menentukan berkembangnya sistem
agroforestri di wilayah DAS Konto ditandai dengan peningkatan luasan areal
perkebunan sebesar 240.78 ha dalam kurun waktu 10 tahun.
Di Sub DAS Konto hulu, Kab Malang terjadi alih tata guna lahan
pertanian. Dimana pada awalnya di daerah DAS Konto ini merupakan kawasan
hutan alami. Akan tetapi mengalami perubahan menjadi kawasan agroforestry.
Bahkan untuk sekarang ini beberapa lahan digunakan untuk tanaman tanaman
semusim seperti sayursayuran. Hal ini sangat berbahaya bagi di DAS Konto.
Pemanfaatan lahan yang tidak sesuai juga menjadi penyebab terjadinya erosi pada
lahan. Dalam hutan alam pegunungan DAS Konto diperkirakan sekitar 25% dari
jumlah pohon asli telah ditebang, tingkat pengurangan luas bidang dasar sekitar
8% setahun (Perhutani KPH Malang, 2011). Dengan terbukanya lahan, maka
memungkinkan terjadinya limpasan permukaan menjadi lebih besar sehingga
semakin besar pula kemungkinannya terjadi erosi.
Namun, disisi lain Wilayah DAS Konto yang masuk ke Pujon dicirikan
dengan sistem budidaya hortikultura dan peternakan. Kawasan ini merupakan
penyuplai sayur dan buah-buahan di Jawa Timur. Komoditas utama yang ditanam
adalah wortel, brokoli, kubis dan kentang. Tanaman hortikultura ini tidak hanya
diusahakan di lahan milik pribadi namun juga di lahan Perhutani dengan cara
ditumpangsarikan dengan pohon seperti pinus, damar dan eukaliptus.
Uraian bagaimana petani menyelesaikan masalah tersebut selama ini,